Anda di halaman 1dari 3

Rabu, 18 Maret 2009

CARA MEMBUAT DETERJEN BUBUK


Bahan Baku untuk Pembuatan Deterjen 1. Bahan Aktif Bahan aktif ini merupakan bahan inti dari deterjen sehingga bahan ini harus ada dalam pembuatan deterjen. Secara kimia bahan kimia ini dapat berupa sodium lauryl sulfonate. Sodium lauryl sulfonate dengan beberapa nama dagang dengan nama texapone, Emal, luthensol, dan neopelex. Secara fungsional bahan mempunyai andil dalam meningkatkan daya bersih. Ciri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak dan bentuknya jel (pasta). 2. Bahan pengisi Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi dari keseluruhan bahan baku. Pemberian bahan pengisi ini dimaksudkan untuk memperbesar atau memperbanyak volume. Keberadaan bahan ini dalam deterjen semata-mata dilihat dari aspek ekonomis. Bahan pengisi deterjen disini menggunakan sodium sulfat (Na2SO4). Bahan lain sebagai pengisi deterjen dapat mengguanakan tetra sodium pyroposphate dan sodium sitrat. Bahan ini berbentuk serbuk, berwarna putih dan mudah larut dalam air. 3. Bahan penunjang Salah satu contoh bahan penunjang deterjen adalah soda abu (Na2CO3) yang berbentuk serbuk putih. Bahan penunjang ini berfungsi sebagai meningkatkan daya bersih. Keberadaan bahan ini dalam deterjen tidak boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan efek panas pada tangan saat mencuci pakaian. Bahan penunjang lainnya adalah STPP (sodium tripoly posphate) yang juga penyubur tanaman. Ini dapat dibuktikan air bekas cucian disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Hal ini disebabkan oleh kandungan fosfat yng merupakan salah satu unsur dalam jenis pupuk tertentu. 4.Bahan Tambahan (aditif) Bahan tambahan ini sebenarnya tidak harus ada didalam pembuatan deterjen. Namun demikian, produsen mencari hal-hal baru untuk mengangkat nilai dari deterjen itu sendiri. Salah satu contoh bahan tambahan ini adalah CMC (Carboxyl methyl cellulose). Bahan ini berbentuk serbuk putih yang berfungsi mencegah kotoran kembali ke pakaian. 5. Bahan Wangi Keberadaan bahan wangi ini sangat penting keberadaannya, sebab suatu deterjen dengan kualitas baik bila menberi parfum salah akan berakibat fatal dalam penjualan. Parfum untuk deterjen bentuknya cair kekuning-kuningan. Komposisi Pembuatan Deterjen 1. Texapon 2. Na2SO4 secukupnya 3. NaHCO3 25% 4. NaCO3 7% 5. STPP / CMC secukupnya 6. Parfum secukupnya Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk kayu, dan saringan deterjen Cara Membuat Deterjen 1. Texapon + NaHCO3 aduk rata 2. (1) + Na2CO3 aduk rata

3. (2) + Na2SO4 aduk rata 4. (3) + STPP/CMC aduk rata 5. Diayak dan keringkan 6. Parfum 7. Siap dipasarkan Kelebihan Deterjen ini- Daya bersihnya kuat atau membersihkan kotoran yang membandel.Direndam berhari-hari baju tidak akan menimbulkan bau.- Hemat air karena hanya sekali bilas Bahan aktif ini merupakan bahan inti dari deterjen sehingga bahan ini harus ada dalam pembuatan deterjen. Secara kimia bahan kimia ini dapat berupa sodium lauryl ether sulfat (SLES). SLES ini dikenal dengan beberapa nama dagang dengan nama cottoclarin, texapone, ataupun ultra SLES. Secara fungsional bahan mempunyai andil dalam meningkatkan daya bersih. Ciri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak dan bentuknya gel translucent (pasta). Selain SLES, bahan aktif dari sabun bubuk adalah garam Linear Alkyl Benzene Sulfonat (LAS), bentuknya gel/pasta berwarna kuning muda. Fungsi LAS sama seperti Ultra SLES, sebagai bahan pembersih utama pembuatan Sabun Bubuk, dengan LAS, maka sabun bubuk akan lebih mudah dibilas/ kesat. 2. Bahan pengisi Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi dari keseluruhan bahan baku. Pemberian bahan pengisi ini dimaksudkan untuk memperbesar atau memperbanyak volume. Keberadaan bahan ini dalam deterjen semata-mata dilihat dari aspek ekonomis. Bahan pengisi deterjen disini menggunakan Sodium Sulfat (Na2SO4). 3. Bahan penunjang Salah satu contoh bahan penunjang deterjen adalah soda abu (Na2CO3) yang berbentuk serbuk putih. Bahan penunjang ini berfungsi sebagai meningkatkan daya bersih. Keberadaan bahan ini dalam deterjen tidak boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan efek panas pada tangan saat mencuci pakaian. Bahan penunjang lainnya adalah STPP (sodium tripoly posphate) yang juga penyubur tanaman. Ini dapat dibuktikan air bekas cucian disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Hal ini disebabkan oleh kandungan fosfat yng merupakan salah satu unsur dalam jenis pupuk tertentu. 4. Bahan Tambahan (aditif) Bahan tambahan ini sebenarnya tidak harus ada didalam pembuatan deterjen. Namun demikian, produsen mencari hal-hal baru untuk mengangkat nilai dari deterjen itu sendiri. Salah satu contoh bahan tambahan ini adalah Enzym AR. Bahan ini berbentuk serbuk putih yang berfungsi mencegah kotoran kembali ke pakaian (anti redeposisi). 5. Bahan Pewangi/ Bibit Parfum Keberadaan bahan wangi ini sangat penting keberadaannya, sebab suatu deterjen dengan kualitas baik , Harum & Disukai Pelanggan. Parfum untuk deterjen bentuknya cair kekuning-kuningan. Pemilihan parfum ini sangat penting, karena biasanya konsumen selalu membau dulu barang yang akan dibeli, baru mencoba untuk memakai produk tersebut. 6. Bahan Tambahan untuk membuat sabun yang kulitas istimewa: Extrableach : Untuk Memutihkan Cucian yang khusus berwarna putih, pemakiannya 3-10% Lipozyme: Pembersih noda yang disebabkan oleh minyak, lemak & gemuk. Dengan ditambah lypozyme, maka daya cuci sabun terhadap kotoran yang mengandung minyak, lemak ataupun gemuk yang membandel akan lebih mudah dibersihkan. Dosis pemakaian 2-10%.

Protease: Pembersih noda yang membandel disebabkan oleh protein, seperti darah, kecap, susu, saos dll. Dengan ditambah Protease, maka daya cuci sabun terhadap kotoran yang disebabkan protein seperti darah, makanan bayi, susu, saos, kecap dll yang membandel akan lebih mudah dibersihkan. Dosis Pemakaian 2-10%. Bioenzyme (Bintik Biru) dosis pemakaian secukupnya. Komposisi Pembuatan Deterjen: 1. Cottoclarin/Ultra Sles/Texapone 5-10% 2. LAS 5-10% 3. Na2SO4 10-20% 4. Na2CO3 35% 50% 5. STPP 5-20 % 6. Enzym AR 2-10 % 6. Parfum secukupnya Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk kayu, dan saringan deterjen Untuk meproduksi detergent dalam jumlah besar bisa menggunakan POWDER MIXER Cara Membuat Deterjen 1. Cottoclarin + LAS diaduk rata 2. Semua Bahan Bahan Serbuk di aduk rata 3. (1) + (2) aduk rata 4. (3) + Bahan Tambahan 5. Diayak dan keringkan 6. Semprot dengan Parfum 7. Dikemas & Siap dipasarkan Kelebihan Deterjen ini- Daya bersihnya kuat atau membersihkan kotoran yang membandel.Direndam semalam baju tidak akan menimbulkan bau.- Hemat air karena mudah dibilas.

Anda mungkin juga menyukai