“ POLIVERA “
OLEH :
Perkembangan zaman, menurut adanya cara yang lebih mudah dan praktis untuk
mempertampan penampilan rambut pada pria. Sehingga muncullah produk Pomade. Minyak
rambut pomade ini banyak diminati bagi para remaja pria tidak hanya kalangan remaja
melainkan anak-anak juga memerlukannya. Pembuatan produk ini dengan cara
menyampurkan beesswax (lilin lebah) dengan minyak zaitun,VCO,lidah buaya dan essensial
oil (chochonut passion). Dapat menghasilkan produk pomade yang dapat menata gaya
rambut. Produk ini dijual dengan harga Rp.25.000-, dengan netto 30 gram.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah,
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan Proses
Industri Kimia Skala Kecil Pembuatan Produk Pomade Lidah Buaya (POLIVERA)”.
Dengan baik dan dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.
1. Bapak Drs. Yoyok Tri Haryoko, M.M., selaku kepala SMKN 1 CERME
2. Bapak Imam Muhlis, S.T. selaku kepala program Kimia Industri
3. Ibu Lailatul Mahmuda, S.pd selaku guru mata pelajaran PIKSK
4. Ibu Dra. Hj. Endah Khodijah selaku Wali Kelas XII KI2
5. Orang tua tercinta yang telah memberikan bantuan moril dan materil untuk
keberhasilan penulis
6. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan dan semangat pada
penulis
Kami menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun motivasi kami agar dapat
menjadi lebih baik dan lebih maju untuk masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat mendorong generasi muda untuk lebih maju dalam berkarya dan
semakin kreatif dan inovatif lagi dalam era globalisasi ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
KAJIAN PUSTTAKA
Pomade merupakan bahasa Inggris yang diambil dari bahasa Perancis, Pommade,
yang memiliki arti ‘salep’. Pada awalnya pomade sama sekali tidak mengandung
wewangian, namun seiring dengan perkembangan jaman banyak yang menambahakan
wewangian pada pomade untuk menambah kesan stylish.
Tahun 1800-an atau sekitar abad ke 19 adalah masa-masa awal pemakaian pomade.
Dulunya bahan utama untuk membuat pomade adalah lemak beruang. Namun sekitar
awal abad ke 20, bahan-bahan seperti petroleum jelly, beeswax dan lemak babi mulai
menggantikan lemak beruang dalam pembuatan pomade. Barulah di awal tahun 2000-an
dalam pembuatan pomade ditambankan beberapa bahan lainnya seperti fragrance atau
essential oil dan lemak babi tidak lagi digunakan.
Sebelum kembali menjadi tren seperti sekarang ini, gaya rambut pria yang klimis dengan
menggunakan pomade sudah lebih dulu populer pada pertengahan abad ke 20. Gaya
rambut pomade biasa disebut dengan gaya rambut pompadour, dengan teknik sisir rambut
yang ditarik rapih kebelakang dan bagian samping dipotong tipis serta diberi pomade
untuk menampilkan kesan klimis.
Meskipun bukan orang pertama yang menggunakan gaya rambut pompadour, namun
nama Elvis Presley lah yang paling sering disebut sebagai pelopor pompadour.
Selain Elvis Presley, nama aktor kawakan John Trovolta juga disebut sebagai salah satu
influence gaya rambut pomade. Lewat film berjudul ‘Grease’ pada tahun 1978, gaya
rambut pompadour yang rapi klimis terganti dengan gaya klimis rebel. Gaya rambut
pomade ala John Travolta ini paling banyak dipakai oleh komunitas mobil Hot Rod, dan
gaya tersebut dengan ‘greasers’.
Tampil klimis dan rapih adalah style andalan pada masa itu, tidak heran jika pomade
sangat digemari, penggunaan pomade tidak hanya untuk rambut saja, tapi juga untuk
kumis, jenggot dan jambang.
Keberlangsungan hidup pabrik pomade sempat terancam ketika gelombang Flower
Generation dan komunitas hippies semakin banyak. Bagi para generasi bunga dan anak-
anak hippies, gaya rambut pomade jelas bertentangan dengan gaya hidup mereka yang
anti terhadap kemapanan dan kaum elit. Untungnya, pabrik-pabrik pomade terselamatkan
oleh komunitas mobil Hot Rod sehingga tren pomade pun tetap ada.
Di Indonesia, gaya rambut pomade sudah diadaptasi sejak jaman Bung Karno dan Bung
Hatta lho. Hingga pada sekitar tahun 80an, tren fashion Rockabilly yang didominasi oleh
gaya rambut mohawk mulai menampilkan gaya rambut klimis tapi tetap terlihat macho.
2.3 KEGUNAAN
Manfaat yang diperoleh setelah memakai produk pomade lidah buaya (POLIVERA):
Bahan bahan yang mudah didapat dan cara pengolahan yang mudah dengan hasil
dan keuntungan bisa dibilang tinggi,usaha produksi pomade diprediksi mampu
menyaingi produk produk pomade yang dijual di pasaran. Mengapa? Karena selain
penggunaannya yang mudah,nyaman, dan harga yang terjangkau, khasiatnya yang
terkandung dalam cairan pomade tidak kalah dengan yang ada dipasaran . Hal ini
menjadi alasan kuat bahwa cairan pomade mampu menarik perhatian konsumen .
Selanjutnya adalah bau dari pomade , aroma yang harum dan segar aroma
Chochonut di hidung juga menjadi alasan bagi konsumen dalam memilih produk
pomade. Produk “POLIVERA” ini memiliki bau khas Chochonut.
" Jadi kesimpulannya adalah inovasi ini mampu bersaing dengan produk pomade
lain yang ada dipasaran namun tetap memperhatikan aspek - aspek bahan sehingga dapat
menghasilkan produk yang benar benar diminati oleh konsumen."
BAB III
METODOLOGI
Pelaksanaan Kegiatan
NO Kegiatan Juli Agustus September tempat
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan Sekolah
1
Jadwal
pembuatan Sekolah
2
Angket
Analisa Hasil Sekolah
3
Angket
Penentuan Alat, Sekolah
4 Bahan, dan
Prosedur
Pembuatan Sekolah
5
Logo
Rumah
Pembuatan
6
Kemasan
Sekolah
7 Uji Coba Produk
Pembuatan Rumah
8 Kuisioner hasil
produk
Pembuatan Sekolah
9
Produk
Penyebaran Rumah,
kuisioner dan sekolah
10
Penilaian
Produk
Pembuatan Sekolah,
11
Laporan rumah
3.2 ALAT DAN BAHAN
Beeswax 50 gram
VCO 40 ml
Minyak zaitun 20 ml
No Bahan Harga
1. Beeswax 50 gram 5.000
2. VCO 40 ml 17.000
B. Biaya operasional
No Kebutuhan Harga
1. Kemasan 10.000
2. Label 5.000
3. Tenaga kerja 5.000
Total 20.000
3.4.1 Modal :
A + B = 44.000 + 20.000
= 64.000
3.4.2 Keuntungan
= % untung * modal
= 30 % * 64.000
= 19.200
3.4.3 Pajak
= 10 % * Keuntungan
= 10 % * 19.200
= 1.920
Total produk
= 28.373