Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MHD.

RIZKY RAMADHAN
NIM : 140405073
TUGAS PRODUKSI BERSIH

1. PENGELOLAAN EMISI DEBU UREA MENUJU PRODUKSI BERSIH ( Studi


Kasus di PT. Pupuk Kaltim Tbk. Bontang )

Pengelolaan Emisi Debu Urea Menuju Produksi Bersih ini berarti bahwa Manajemen
PT. Pupuk Kaltim Tbk telah bertekat untuk memutus salah satu parameter pengotor lingkungan
yaitu debu urea walaupun sebenarnya emisi debu urea ini masih dibawah Baku Mutu yaitu
maksimum 500 mg/Nm3 . Permasalahannya bahwa PT. Pupuk Kaltim belum pernah melakukan
identifikasi dan evaluasi secara khusus untuk debu urea ini bahkan belum sampai juga
melakukan evaluasi keekonomian dan cost and benefit jika dipasang peralatan penangkap debu
urea.
Produksi Bersih merupakan salah satu sistem pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan
secara sukarela (Voluntary) sebab penerapannya bersifat tidak wajib. Konsep Produksi Bersih
merupakan pemikiran baru untuk lebih meningkatkan kualitas lingkungan dengan lebih bersifat
proaktif. Beberapa istilah yang dipakai untuk menyatakan kegiatan produksi bersih yaitu : a.
Menurut UNEP, Produksi Bersih adalah STRATEGI PENCEGAHAN dampak lingkungan
terpadu yang diterapkan secara terus menerus pada PROSES, PRODUK, JASA untuk
MENINGKATKAN EFISIENSI secara keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia
maupun lingkungan. Merupakan Pollution Prevention (Pencegahan Pencemaran), Waste
Minimization (Minimisasi Limbah), Waste Reduction (Pengurangan Timbulan Limbah). UNEP
(United Nations Environmental Program) dan negara-negara Eropa menggunakan istilah Cleaner
Production, Amerika dan Kanada memakai istilah Pollution Prevention, sedangkan negara-
negara lainnya mengikuti UNEP.
Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dalam Kebijakan Nasional Produksi
Bersih dituangkan dalam 1E5R (Re-think, Re-use, Reduction, Recovery and Recycle) , dalam
upaya pengelolaan limbah di PT. Pupuk Kaltim dicoba untuk melakukan pendekatan melalui
teori 1E5R sebagai berikut :
a. Elimination (pencegahan) adalah upaya untuk mencegah timbulan limbah langsung
dari sumbernya, mulai dari bahan baku, proses produksi sampai produk. Manajemen PT. Pupuk
Kaltim telah melakukan berbagai modifikasi peralatan pabrik yang bertujuan untuk efisiensi dan
pengamanan lingkungan dimana sebagian dari modifikasi tersebut merupakan hasil temuan-
temuan audit ISO ataupun audit manajemen lingkungan yang lain.
b. Re-think (berpikir ulang), adalah suatu upaya untuk berpikir ulang bagi manajemen
untuk memperbaiki semua proses produksi agar efisien, aman bagi manusia dan lingkungan.
Kebijakan manajemen PT. Pupuk Kaltim untuk re-think ini sama dengan kebijakan untuk
elimination. Namun khusus untuk berpikir ulang agar pengurangan emisi debu urea ini dilakukan
dengan membuat in-plant treatment sangat tidak memungkinkan kecuali merubah unit prilling
tower menjadi unit granulasi dan ini beaya investasinya sangat mahal.
c. Reduce (pengurangan) adalah upaya untuk menurunkan atau mengurangi limbah yang
dihasilkan dalam kegiatan. Untuk mengurangi limbah telah dilaksanakan dengan melakukan
perubahan-perubahan Standard operating manual (SOP), sebagai contoh yang sudah dilakukan
melalui penelitian terdahulu oleh Ir. Heri Subagio, M.Si. dengan judul tesisnya EVALUASI
PROSES DI UNIT PRILLING TOWER SEBAGAI UPAYA MENGURANGI EMISI DEBU
UREA DI PABRIK PUPUK KALTIM 1,2 DAN 3 (Studi kasus di PT. PKT, Bontang).
d. Reuse (pakai ulang/penggunaan kembali) adalah upaya yang memungkinkan suatu
limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakuan fisika, kimia atau biologi. Penerapan untuk
teori ini salah satu contoh adalah mengembalikan urea reject kedalam unit urea- pit untuk
diproses kembali menjadi urea.
e. Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan
limbah dengan memprosesnya kembali melalui perlakuan fisika, kimia dan biologi. Penerapan
dari teori ini di PT. Pupuk Kaltim adalah katalis bekas dibuat menjadi paving block. f.
Recovery/Reclaim (pungut ulang, ambil ulang) adalah upaya mengambil bahan-bahan yang
masih mempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam
proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi. Di PT. Pupuk Kaltim teori
ini telah diterapkan, dimana salah contoh adalah melakukan recycle semua process condensat
menjadi air proses kembali, sedangkan yang akan diterapkan lagi adalah pemasangan Urea Dust
Recovery System (UDRS) yang sekarang sedang dituliskan dalam tesis ini

2. KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI PENGOLAHAN


IKAN (Review of Application of Cleaner Production on the Fish Processing
Industry)
Oleh : Nurul Mahmida Ariani
Pada proses pengolahan ikan dihasilkan bahan sisa dalam bentuk cair dan padat,
jika tidak ditangani secara baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Sering terjadi perbedaan persepsi dan kepentingan antara industri dengan masyarakat
sekitarnya dalam upaya penerapan produksi bersih. Industri ingin menerapkan produksi
bersih dengan miminimasi limbah, namun masyarakat sekitar ingin memanfaatkan sisa-
sisa buangan industri terse but untuk menggerakkan usaha yang bernilai ekonomis.
Maksud dan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan alternatif solusi dari
~erbedaan persepsi dan kepentingan tersebut. Alternatif solusi tersebut antara lain
Industri: .
Mengolah lebih lanjut bahan sisa proses produksi untuk mengurangi masalah
pencemaran lingkungan.
Menciptakan kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar dalam penerapan
produksi bersih dengan menetapkan ruang lingkup dan tanggung jawab, sehingga
tercapai keseimbangan kepentingan masing-masing pihak dalam aspek ekonomi dan
lingkungan.

3. PELUANG-PELUANG PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI TEKSTIL


FINISHING BLEACHING (STUDI KASUS PABRIK TEKSTIL FINISHING
BLEACHING PT. DAMAITEX SEMARANG)

Peluang-peluang produksi bersih yang dapat diterapkan pada industri tekstil


finishing bleaching PT Damaitex adalah : - Pemanfaaatan air pendingin mesin singeing
yang masih bersih. Konservasi sumber daya air 71,748 m3 /hari, dengan biaya
penghematan air sumur pertahun Rp 4.154.209,2. Biaya penerapan (bak penampung dan
pompa air) Rp 4.094.122 dan jangka waktu pengembalian 0,98 tahun. - Pemanfaatan air
limbah terolah untuk mengganti air sumur penyerap gas buang ketel batubara.
Pengurangan beban cemaran ke lingkungan 270m3 /hari, air limbah terolah; COD = 40,5
kg/hari, TSS = 13,5 kg/hari, BOD = 16,2 kg/hari, konservasi sumber daya air 270 m3
/hari, dengan biaya penghematan air sumur pertahun Rp 15.633.000,- Biaya penerapan
Rp 2.850.000,- (pompa dan instalasi pipa) dan jangka waktu pengembalian 0,18 tahun -
Pemanfaatan kondensat merserisasi, calender, span ram, mangle untuk umpan ketel.
Konservasi 56,5 m3 /hari sumber daya air bersih untuk umpan boiler, minimisasi polusi
udara dari pembakaran 346,49 kg/hr batubara, pembuangan kondensat 56,5 m3 /hari
dengan suhu 100 OC. Biaya total penghematan pertahun dari air untuk umpan boiler, batu
bara dan pelunakan air adalah Rp 48.450.150,- Biaya penerapan total (bak penampung air
dan pompa tahan panas) Rp 27.863.448,443 dan jangka waktu pengembalian 7 bulan. -
Pengaktifan kembali mesin recovery caustic soda. Penurunan beban cemaran air limbah
merserisasi 32 m3 /hari dengan pH = 11,02; sehingga baku mutu debit maksimum air
limbah merserisasi terpenuhi. Keuntungan diperoleh perolehan 500 l/jam NaOH 20OBe,
penghematan 29,4 l/jam.
H2SO4 untuk menetralisasi air limbah. Keuntungan pertahun Rp927.498.500,-
Pengeluaran adalah untuk batubara, biaya perawatan, dan 3 orang tenaga. Investasi mesin
caustic soda Rp 500.000.000,- (sudah punya) dan jangka waktu pengembalian 0,539
tahun. - Pemanfaatan air limbah cucian bleaching untuk desizing scouring. Penurunan
beban cemaran limbah bleaching ke IPAL sejumlah 29,808 m3 /hari, pemenuhan debit
maksimum baku mutu cucian bleaching, konservasi sumber daya air. Biaya penghematan
air sumur Rp 1.725.883,2 per tahun. Investasi bak penampung dan pompa air Rp
16.083.474,64 dan jangka waktu pengembalian 9,3 tahun. - Penerapan
ketatarumahtanggaan yang baik pada semua unit. Kinerja lingkungan lebih baik,
penyempurnaan organisasi dan penurunan beban cemaran ke lingkungan, misal perbaikan
kran rusak pada proses mangle, konservasi sumber daya air 12,168 m3 /hari, segera
mematikan kran pada proses singeing 26,682 m3 /hari, penerapan kebersihan pabrik
dapat menekan beban beban cemaran 5 -10 %. Perbaikan kran rusak menghemat sumber
daya air Rp 704.527,72 pertahun. Segera mematikan kran menghemat Rp 1.429.087,8.
Lainnya belum dapat dihitung. 2) Apabila peluang-peluang produksi bersih hasil
penelitian diterapkan oleh PT.Damaitex, dengan Instalasi Pengolah Air Limbah yang baru
disamping dari konsentrasi air limbah terolah sudah memenuhi baku mutu limbah cair
industri tekstil sizing-desizing, pengikisan-pemasakan, pemucatan, merserisasi, dari
beban cemaran dan debit juga memenuhi (pemanfaatan 270m3 /hari air limbah terolah
untuk sebagai pengganti air sumur untuk menyerap gas buang ketel batubara). Penurunan
biaya pengolahan air limbah dapat diperoleh dengan pengaktifan kembali mesin recovery
caustic soda karena akan mengurangi kebutuhan H2SO4 yang digunakan untuk
netralisasi air limbah.
3) Kendala-kendala dalam penerapan produksi bersih diperusahaan antara lain adalah
komitmen manajemen puncak dan kemampuan sumber daya manusia dan
kekurangjelasan tugas personil dalam penerapan produksi bersih.

4. TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN PEMANFAATAN


KEMBALI LIMBAH ELEKTROPLATING. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY).
Isu lingkungan menuntut penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan,
mengarahkan pengembangan produk dengan limbah sekecil mungkin. Penerapan
produksi bersih dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan prinsip pakai
ulang (reuse) bahan-bahan yang dipakai pada industri penyepuhan logam perak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah limbah hasil
penyepuhan logam perak agar dapat diminimalisir dampaknya terhadap lingkungan.
Selain itu dimungkinkan adanya penggunaan kembali limbah penyepuhan logam perak
sehingga dapat lebih bermanfaat.
Teknik pengolahan limbang dengan pakai ulang (reuse) pada prinsipnya sama
dengan proses elektroplating, tetapi larutan elektrolit yang digunakan berupa limbah cair
yang berasal dari pencucian, pembersihan dan pembilasan elektroplating. Limbah yang
digunakan secara langsung tanpa memberi campuran dengan bahan lain. Sumber arus
listrik searah dihubungkan dengan dua buah elektroda, yaitu elektroda yang dihubungkan
dengan kutub negatif disebut katoda dan elektroda positif disebut anoda. Benda yang
akan dilapisi harus bersifat konduktif atau menghantarkan arus listrik dan berfungsi
sebagai katoda, disebut sebagai benda kerja dalam hal ini berupa logam yang akan
dilapisi perak. Pada elektroplating dengan anoda aktif digunakan anoda logam yang
mempunyai kemurnian tinggi dalam hal ini berupa logam platina Oleh karena di anoda
berupa logam yang memiliki sifat konduktor, maka larutan limbah menuju katoda dan
menempel pada logam besi. Keuntungan dari penggunaan teknik reuse selain bernilai
ekonomis, yaitu pemanfaatan kembali limbah sehingga diperoleh hasil yang sama dengan
proses elektroplating, juga dapat mengurangi kadar logam berat bila limbah dibuang ke
lingkungan sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

5. Kajian Produksi Bersih untuk Industri Cat


Kajian ini dilaksanakan oleh tim pengkaji program produksi bersih yang
mengevaluasi suatu pabrik manufakturing cat. Tujuan dari kajian adalah untuk
menemukan cara-cara program produksi bersih yang akan :
(1) mengurangi jumlah bahan beracun, bahan baku, dan pemakaian energi dalam
proses manufakturing;
(2) mendemonstrasikan nilai ekonomi dan manfaat bagi lingkungan dari metoda
produksi bersih pada pabrik cat, dan
(3) meningkatkan efisiensi operasi dan kualitas produk. Tim pengkaji terdiri dari
dua orang ahli dalam proses manufakturing cat, dan dua orang konsultan lokal untuk
bidang produksi bersih.
Banyak peluang untuk melakukan penghematan air dengan daur ulang dan
perubahan peralatan pada pabrik ini. Hampir semua air limbah yang dihasilkan dalam
pabrik ini, berasal dari proses pendinginan tanpa-kontak dan pencucian tangki
penyimpanan cat lateks. Daur ulang air akan mengurangi pemakaian air dengan lebih dari
setengahnya, dan pabrik tidak perlu lagi membeli air dari perusahaan air setempat. Biaya
untuk sistem ini adalah $ 30.000, dengan penghematan per tahunnya $ 32.000.

Peluang-peluang produksi bersih:


Kajian ini mengidentifikasi sembilan peluang produksi bersih. Tabel 1 menyajikan
rekomendasi dan menyajikan manfaat bagi lingkungan serta keuntungan finansial untuk
masing-masing rekomendasi.

Daur ulang air pendingin tanpa-kontak :


Pemasangan sistem daur ulang untuk air pendingin, diperkirakan membutuhkan biaya $
15.000. Sistem ini akan sepenuhnya menghilangkan kebutuhan untuk membeli air dari
perusahaan air setempat. Berdasarkan pada biaya pemakaian air sekarang ini, maka
jangka waktu pengembalian investasinya adalah sebelas bulan, dengan penghematan
$16.320 per tahun.

Pencucian reaktor alkyd dengan kostik :


Seringnya pencucian dengan pembersih kostik harus dikurangi. Bejana reaktor tidak
perlu dicuci pada waktu perpindahan dari proses minyak kedelai ke proses minyak ikan.
Pencucian dapat juga dikurangi dengan memanfaatkan pemakaian reaktor untuk sejenis
minyak khusus. Perlu ditambahkan bahwa larutan kostik dapat dipergunakan kembali
sampai menjadi tidak efektif lagi untuk pencucian, sehingga jumlah bahan kostik yang
terbuang makin sedikit.

Produksi cat alkyd.


Pencampuran, penggabungan, dan pembuatan cat yang berbasis pelarut, berlangsung
dalam tangki-tangki yang terbuka. Tangki-tangki ini harus ditutup untuk mengurangi
emisi penguapan. Penutupan tangki-tangki juga akan mencegah hilangnya produk sebagai
akibat dari terbentuknya lapisan cat kering pada permukaan. Diperkirakan 30 tutup tangki
dibutuhkan, dengan perkiraan biaya $350. Penggunaan tutup secara rutin pada semua
tangki terbuka, akan menghasilkan penghematan kira-kira $3.600 sampai $4.640 per
tahun.

Substitusi bahan baku.


Untuk mengurangi bahaya kesehatan dan keselamatan dalam membuat cat-cat yang
berbasis pelarut, maka pigmen timah hitam dan pigmen khrom harus disubstitusikan
dengan pigmen bukan-logam. Pigmen yang bebas-logam, 6 - 8 kali lebih mahal dari pada
pigmen yang mengandung logam berat dan akan menaikkan biaya bahan baku sebesar
$0,53 sampai $1,59 per liter cat untuk warna yang bersangkutan.

Substitusi biosida organik untuk air raksa : Isothiazolin, suatu biosida organik, saat ini
dipakai dalam porsi yang kecil dalam produksi cat. Penggunaan biosida organik harus
ditingkatkan semaksimal mungkin. Ada beberapa alternatif organik lainnya yang cocok
dan harus diselidiki. Biaya isothiazolin kira-kira US$1,00/kg, lebih murah dari pada air
raksa. Bahan ini dipergunakan kira-kira pada konsentrasi yang sama.

Rekomendasi lainnya :
Produksi limbah padat dan pembuangannya : Mengembangkan suatu program yang akan
membuat semua pekerja sadar akan jenis dan banyaknya limbah yang dihasilkan, sebagai
cara dalam mengidentifikasikan peluang-peluang pengurangannya.
Mencegah tumpahan : Manajemen harus membuat peraturan yang melarang adanya
tumpahan, kebocoran, atau pembuangan limbah lainnya ke tanah. Suatu prosedur
pembersihan harus dibuat pada saat terjadinya tumpahan atau kebocoran dan semua
pekerja harus dilatih untuk melaksanakan prosedur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai