Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa
kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama
bila asamnya asam pekat.
Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap
logam.
Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.
Basa
Definisi umum dari basa adalah unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari
7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Dalam kimia, teori Brnsted-Lowry adalah teori mengenai asam basa yang digagaskan oleh Johannes
Nicolaus Brnsted danThomas Martin Lowry pada tahun 1923 secara terpisah.[1][2] Dalam teori ini, asam
Brnsted didefinisikan sebagai sebuah molekul atau ion yang mampu melepaskan atau "mendonorkan"
kation hidrogen (proton, H+), dan basa Brnsted sebagai spesi kimia yang mampu menarik atau
"menerima" kation hidrogen (proton).
Basa konjugat adalah ion atau molekul yang dihasilkan setelah asam kehilangan protonnya,
sedangkan asam konjugat adalah spesi yang dihasilkan ketika basa menerima proton. Reaksi ini
bersifat reversibel dan dapat berjalan terbalik maupun ke depan.
Air bersifat amfoterik dan berperilaku sebagai asam maupun basa. Dalam reaksi asam
asetat (CH3CO2H) dengan air (H2O), air berperan sebagai basa.
CH3COO- + H3O+
CH3COOH + H2O
Ion asetat, CH3CO2-, adalah basa konjugat dari asam asetat, dan ion hidronium, H3O+, adalah
asam konjugat dari air.
Air juga dapat berperan sebagai asam. Ketika bereaksi dengan amonia:
H2O + NH3
OH- + NH4+
H2O mendonorkan proton kepada NH3. Ion hidroksida adalah basa konjugat dari air yang
berperan sebagai asam, sedangkan ion amonium adalah asam konjugat dari basa amonia.