Aquadest
(H2O)
Konsentrasi
(%)
100
5
Etanol
(C2H5OH)
20
5
Sirup
Marjan
Jeruk
Susu
20
T
(C)
(gr/ml)
tt (s)
praktek
(cP)
kinematik
(cSt)
25
0,966
57,6
0,836
30
0,9732
54,6
0,8007
35
0,9688
51,6
0,549
25
0,9184
62,6
0,864
0,9405
30
0,9144
60,6
0,835
0,9131
35
0,9196
62
0,626
0,6808
25
0,9044
90
1,223
1,3522
30
0,9064
92
1,257
1,3863
35
0,9064
85,3
0,849
0,9367
25
0,9912
69,3
1,032
1,0412
30
0,9868
67,6
1,005
1,0186
35
0,9888
66
0,717
1,1037
25
1,0284
106,6
1,647
1,6016
30
1,0328
107,3
1,670
1,6168
35
1,0316
102,6
1,162
1,1267
Keterangan :
a. T
= Suhu (C)
b.
c. t
= Waktu (detik)
d. tt
e. praktek
f. kinematik
g. teori
4.2 Pembahasan
4.2.1
sebagai berikut:
3
2.5
1.5
Etanol 5%
Etanol 20%
Sirup 5%
Sirup 20%
0.5
0
20
30
40
50
berturut turut adalah 1,032 cP, 1,005 cP, dan 0,717 cP. Sedangkan viskositas larutan
Sirup Marjan Jeruk Susu dengan konsentrasi 20% pada suhu 25C, 30C, dan 35C
berturut turut adalah 1,647 cP, 1,670 cP, dan 1,162 cP.
Berdasarkan teori, viskositas dari suatu cairan akan meningkat dengan
berkurangnya temperatur. Molekulmolekul zat cair jaraknya berdekatan dengan
gaya kohesi yang kuat antara molekul dan hambatan terhadap gerak relatif antara
lapisanlapisan fluida yang bersebelahan berhubungan dengan gaya antar molekul
ini. Dengan meningkatnya temperatur, gaya kohesi ini berkurang dan mengakibatkan
berkurangnya hambatan terhadap gerakan. Karena viskositas adalah indeks dari
hambatan ini, maka viskositas berkurang dengan meningkatnya temperatur
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
(Yazid, 2005)
dimana:
Ea = energi aktifasi
T = temperatur
= viskositas
R = konstanta gas
Maka dari grafik diatas dapat disimpulkan hasil percobaan sesuai dengan
teori untuk semua sampel.
1
Ae Ea / RT
4.2.2
sebagai berikut:
1.8
1.6
1.4
1.2
Etanol 25C
Etanol 30C
Etanol 35C
Sirup M 25C
Sirup M 30C
Sirup M 35C
1
Viskositas (cP) 0.8
0.6
0.4
0.2
0
0
0.05
0.2
Konsentrasi (%)
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Konsentrasi Terhadap Viskositas
Grafik di atas menunjukkan bahwa kurva mengalami kenaikan untuk semua
sampel. Dimana viskositas Etanol dengan suhu 25C pada konsentrasi 5% dan 20%
adalah 0,864 cP dan 1,223 cP. Viskositas Etanol dengan suhu 30C pada konsentrasi
5% dan 20% adalah 0,835 cP dan 1,257 cP. Viskositas Etanol dengan suhu 35C pada
konsentrasi 5% dan 20% adalah 0,626 cP dan 0,849 cP. Viskositas sirup Marjan
Jeruk Susu dengan suhu 25C pada konsentrasi 5 dan 20% adalah 1,032 cP dan 1,647
cP. Viskositas sirup Marjan Jeruk Susu dengan suhu 30C pada konsentrasi 5% dan
20% adalah 1,005 cP dan 1,670 cP. Viskositas sirup Marjan Jeruk Susu dengan suhu
35C pada konsentrasi 5% dan 20% adalah 0,717 cP dan 1,162 cP.
Berdasarkan teori, larutan yang konsentrasinya tinggi, viskositasnya juga
akan tinggi, sedangkan untuk larutan yang konsentrasinya rendah, viskositasnya juga
akan rendah (Yazid, 2005).
gh r 4t
8vl
dimana =
D
ie
ti
l
e
te
r
42
08
Die
til
B erat Mo le kulete
(gr/mol)
r
20
4
8
C
Die
ti
l
B e r at M ole kul (gr /mol)
et e r
20
28
40
C
(Yazid, 2005)
dimana:
= densitas
t = waktu
g = percepatan gravitasi
r = jari-jari pipa
h = beda ketinggian
V = volume
L = panjang pipa
Viskositas (cP)
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Etanol 25C
Etanol 30C
Etanol 35C
Viskositas Etanol pada 35C sebesar 0,626 cP untuk BM 19,4 gr/mol, 0,738 cP untuk
BM 23,6 gr/mol dan 0,849 cP untuk BM 23,6 gr/mol.
Berdasarkan teori viskositas berbanding lurus dengan bertambahnya berat
molekul yang dinyatakan dengan rumus matematis sebagai berikut :
[] = kM
[]= k
dimana :
[] = viskositas intrinsik
k = konstanta pelarut
gr
MR
= konstanta
M = konsentrasi zat
(Yazid,2005).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
dari percobaan tidak sesuai dengan teori untuk semua sampel. Penyimpangan
tersebut disebabkan oleh :
1. Sulit mempertahankan suhu yang telah ditentukan saat analisa viskositas.
2. Ketidaktelitian ketika melihat cairan tersebut mengalir melewati batas atas dan
batas bawah yang ada pada viskometer Ostwald.
4.2.4
Viskositas (cP)
2.1
1.8
1.5
1.2
0.9
0.6
0.3
0
Densitas (gr/cm3)
Di bawah ini Gambar 4.4 mengenai Pengaruh Densitas terhadap Viskositas sebagai
berikut:
1,929 cP, pada suhu 30C dengan densitas sebesar 1,211 gr/ml viskositasnya sebesar
1,681 cP, dan pada suhu 40C dengan densitas sebesar 1,210 gr/ml viskositasnya
sebesar 1,390 cP. Sirup Markisa Pohon Pinang 12% pada suhu 20C dengan densitas
1,214 gr/ml viskositasnya sebesar 2,025 cP, pada suhu 30C dengan densitas sebesar
1,218 gr/ml viskositasnya sebesar 1,619 cP, dan pada suhu 40C dengan densitas
sebesar 1,213 gr/ml viskositasnya sebesar 1,371 cP
Secara teori, nilai viskositas sebanding dengan nilai densitas suatu cairan.
Jadi, bila densitas suatu cairan tinggi, maka viskositas cairan tersebut juga akan
meningkat (Yazid, 2005).
Secara
sistematis
dapat
NR
(Yazid, 2005)
= viskositas,
D = diameter pipa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa percobaan untuk
Dietil Eter pada konsentrasi 10% dan 12% serta sirup markisa pohon pinang pada
konsentrasi 10% dan 12% telah sesuai dengan teori.