Perkembangan industri pulp di Indonesia berjalan dengan cepat, tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan pasokan bahan baku yang memadai. Saat ini, sebagian besar industri tersebut berjalan pada kapasitas terpasangnya bahan baku dari hutan alam yang semakin menipis dan mahal. Pulp adalah bahan dasar untuk membuat kertas. Pulp sendiri terbuat dari bahan yang mengandung sellulosa. Sellulosa banyak terdapat sebagai komponen terbesar pada dinding sel pepohonan, jerami, rumput, ampas tebu, dan tanaman lainnya. Kandungan sellulosa pada setiap jenis tumbuhan berbeda, dan perbedaan kandungan sellulosa (Cahyo,2012). Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa. Banyak jenis tumbuhan seperti akasia, pinus, bambu, padi dan lain-lain yang dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan pulp, dimana bahan baku yang sebagian digunakan adalah dari kayu-kayu. Kekurangan pemasokan bahan baku kayu untuk produksi pulp yang disebabkan oleh isu lingkungan menyebabkan naiknya harga kertas (Jalaluddin dan Samsul, 2005). Bahan baku utama untuk produksi kertas adalah pulp. Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat selulosa yaitu tanaman, mineral, bulu binatang, serat sintetis. Umumnya proses pembuatan kertas terdiri dari 2 bagian kelompok besar yaitu proses pembuatan pulp dari proses pembuatan kertas dan board. Proses pembuatan pulp yang melalui 2 tahap proses yaitu proses mekanis dan kimia (Suriani, 2013). Kertas merupakan produk yang berasal dari pengolahan lebih lanjut dari pulp yang bebas dari lignin dan bahan lainnya (Siahaan, 1994). Sekitar 30% total produksi kertas digunakan untuk menulis dan mencetak. Sisanya digunakan untuk pembuatan tissue dan packaging (Irawan, dkk., 2013). Berdasarkan tingginya kadar serat dan selulosa yang terkandung dalam pelepah pisang, maka dapat disimpulkan bahwa serabut kelapa dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembuatan pulp. 1.2 Perumusan Masalah Adapun yang menjadi masalah utama dalam percobaan Pembuatan Pulp ini meliputi : 1 Bagaimana pengaruh kadar air pelepah pisang dalam proses pembuatan pulp. 2 Bagaimana pengaruh kadar air, kadar abu, alfa selulosa, beta selulosa, gamma selulosa dan bilangan kappa pulp. 3 Apakah pelepah pisang layak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp. 4 Bagaimana proses pembuatan pulp secara kimia yaitu proses soda dan bagaimana sifat - sifat pulp yang dihasilkan.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh kadar pelepah pisang dalam proses pembuatan pulp. 2. Untuk mengetahui pengaruh kadar air kadar abu, alfa selulosa, beta selulosa, gamma selulosa dan bilangan kappa pulp. 3. Untuk mengetahui apakah ampas tebu layak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp. 4. Untuk mempelajari proses pembuatan pulp dari ampas kelapa dengan proses kimia yaitu proses soda dan sifat - sifat pulp yang dihasilkan.
1.4 Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan percobaan adalah: 1. Praktikan mengetahui proses pembuatan pulp dari bahan baku berupa pelepah pisang dengan proses soda. 2. Praktikan dapat mengetahui sifat - sifat pulp yang dihasilkan dengan cara penentuan kadar air pelepah pisang dan penentuan kadar air, kadar abu, kadar alfa selulosa, beta selulosa, gamma selulosa dan bilangan kappa dalam pulp yang dihasilkan.
1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Praktikum Pembuatan Pulp ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dengan kondisi operasi : Temperatur digester : 110 oC Lama pemasakan : 2 jam