Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri pulp di Indonesia berjalan dengan cepat, tetapi hal
tersebut tidak diimbangi dengan pasokan bahan baku yang memadai. Saat ini,
sebagian besar industri tersebut berjalan pada kapasitas terpasangnya bahan baku
dari hutan alam yang semakin menipis dan mahal. Pulp adalah bahan dasar untuk
membuat kertas. Pulp sendiri terbuat dari bahan yang mengandung sellulosa.
Sellulosa banyak terdapat sebagai komponen terbesar pada dinding sel pepohonan,
jerami, rumput, ampas tebu, dan tanaman lainnya. Kandungan sellulosa pada setiap
jenis tumbuhan berbeda, dan perbedaan kandungan sellulosa (Cahyo,2012).
Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses
penyisihan lignin dari biomassa. Banyak jenis tumbuhan seperti akasia, pinus,
bambu, padi dan lain-lain yang dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan
pulp, dimana bahan baku yang sebagian digunakan adalah dari kayu-kayu.
Kekurangan pemasokan bahan baku kayu untuk produksi pulp yang disebabkan oleh
isu lingkungan menyebabkan naiknya harga kertas (Jalaluddin dan Samsul, 2005).
Bahan baku utama untuk produksi kertas adalah pulp. Kertas adalah suatu
bahan yang disusun terutama oleh serat-serat selulosa yaitu tanaman, mineral, bulu
binatang, serat sintetis. Umumnya proses pembuatan kertas terdiri dari 2 bagian
kelompok besar yaitu proses pembuatan pulp dari proses pembuatan kertas dan
board. Proses pembuatan pulp yang melalui 2 tahap proses yaitu proses mekanis dan
kimia (Suriani, 2013).
Kertas merupakan produk yang berasal dari pengolahan lebih lanjut dari pulp
yang bebas dari lignin dan bahan lainnya (Siahaan, 1994). Sekitar 30% total produksi
kertas digunakan untuk menulis dan mencetak. Sisanya digunakan untuk pembuatan
tissue dan packaging (Irawan, dkk., 2013).
Berdasarkan tingginya kadar serat dan selulosa yang terkandung dalam
pelepah pisang, maka dapat disimpulkan bahwa serabut kelapa dapat dijadikan
sebagai alternatif dalam pembuatan pulp.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah utama dalam percobaan Pembuatan Pulp ini
meliputi :
1 Bagaimana pengaruh kadar air pelepah pisang dalam proses pembuatan
pulp.
2 Bagaimana pengaruh kadar air, kadar abu, alfa selulosa, beta selulosa,
gamma selulosa dan bilangan kappa pulp.
3 Apakah pelepah pisang layak digunakan sebagai bahan baku pembuatan
pulp.
4 Bagaimana proses pembuatan pulp secara kimia yaitu proses soda dan
bagaimana sifat - sifat pulp yang dihasilkan.

1.3 Tujuan Percobaan


Tujuan dilakukan percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kadar pelepah pisang dalam proses
pembuatan pulp.
2. Untuk mengetahui pengaruh kadar air kadar abu, alfa selulosa, beta
selulosa, gamma selulosa dan bilangan kappa pulp.
3. Untuk mengetahui apakah ampas tebu layak digunakan sebagai bahan
baku pembuatan pulp.
4. Untuk mempelajari proses pembuatan pulp dari ampas kelapa dengan
proses kimia yaitu proses soda dan sifat - sifat pulp yang dihasilkan.

1.4 Manfaat Percobaan


Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan percobaan adalah:
1. Praktikan mengetahui proses pembuatan pulp dari bahan baku berupa
pelepah pisang dengan proses soda.
2. Praktikan dapat mengetahui sifat - sifat pulp yang dihasilkan dengan cara
penentuan kadar air pelepah pisang dan penentuan kadar air, kadar abu,
kadar alfa selulosa, beta selulosa, gamma selulosa dan bilangan kappa
dalam pulp yang dihasilkan.

1.5 Ruang Lingkup Percobaan


Praktikum Pembuatan Pulp ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri
Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
dengan kondisi operasi :
Temperatur digester : 110 oC
Lama pemasakan : 2 jam

Bahan baku yang digunakan adalah pelepah pisang

Anda mungkin juga menyukai