Oleh :
QONITAH SALSABILA
16459/121.037
XII Kimia Industri 2
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan untuk memenuhi Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK)
Tahun Pelajaran 2020/2021 ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan data sesungguhnya yang penulis dapatkan selama melaksanakan Ujian
Kompetensi Kejuruan (UKK) di Laboratorium Kimia Industri SMKN 1 LUMAJANG.
Dengan terselesainya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, khususnya kepada:
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
QONITAH SALSABILA
COVER ............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 22
LAMPIRAN.................................................................................................... 23
TABEL BAB II
Tabel 2.3.1 Syarat mutu VCO........................................................................9
Tabel 2.4.1 Material Safety Data Sheet VCO................................................10
Tabel 2.4.2 Material Safety Data Sheet NaOH..............................................11
Tabel 2.4.3 Material Safety Data Sheet H2O.................................................12
Tabel 2.4.4 Material Safety Data Sheet Asam Stearat...................................12
Tabel 2.4.5 Material Safety Data Sheet Gliserin...........................................13
Tabel 2.4.6 Material Safety Data Sheet Gula ................................................13
Tabel 2.4.7 Material Safety Data Sheet Alkohol...........................................14
TABEL BAB IV
Tabel 4.1.1 Perbandingan Hasil Percobaan Dengan SNI .....................................20
PENDAHULUAN
Di Indonesia industri yang memanfaatkan buah kelapa sangat minim sekali. Padahal,
produksi kelapa Indonesia per tahun menempati urutan kedua di dunia yakni sebesar
12.915 milyar butir (24,4 %) produksi dunia. Namun, permasalahan dari komuditas
tersebut bukan pada luas lahan dan jumlah produksi tetapi produk yang dihasilkan
umasih terbatas pada bentuk produk primer sehingga tidak kompetitif. Padahal
pemanfaatan buah kelapa menjadi produk olahan sangat banyak sekali peluangnya,
dan tentu memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dijual secara primer,
sebagai contoh minyak kelapa murni / VCO (Virgin Coconut Oil).
Virgin Coconut Oil atau yang lebih dikenal dengan VCO adalah minyak yang
dihasilkan dari buah kelapa segar. Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO
dihasilkan tidak dengan penambahan kimia atau pun proses yang melibatkan panas
yang tinggi. Selain warna dan rasa yang berbeda, VCO memiliki asam lemak yang
tidak terhidrogenasi seperti minyak kelapa biasa. VCO menjadi populer karena
manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Maka dari itu VCO sangat baik dijadikan bahan
baku dalam industri pembuatan sabun transparan.
Sabun transparan dibuat dengan menambahkan alkohol, larutan gula, dan gliserin
untuk menghasilkan kondisi transparan dari sabun. Gliserin baik untuk kulit karena
berfungsi sebagai pelembab pada kulit dan membentuk fasa gel pada sabun. Sabun
transparan atau disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat
menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakanya berkilau jika
dibandingkan dengan jenis sabun yang lain seperti sabun mandi biasa (opaque) dan
sabun translucent.
Ekstrak buah dan tumbuhan ditambahkan untuk menunjang kualitas sabun transparan.
Serta pengaplikasian ekstrak dapat mengurangi penggunaan pewarna sintetis pada
sabun transparan. Salah satu ekstrak yang dapat menunjang kualitas sabun transparan
adalah daun jeruk purut. Pemilihan ekstrak daun jeruk purut ini dikarenakan selain
untuk memberikan warna pada sabun baunya pun segar dan dapat merefleksikan
pikiran, sehingga ekstrak ini cocok untuk bahan penambahan sabun transparan.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun transparan dengan menggunakan bahan
baku VCO.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan
bantuan pelarut yang sesuai. Ekstraksi maserasi adalah salah satu cara ekstraksi yang
paling sederhana dan paling banyak digunakan. Cara ini baik untuk skala kecil
maupun skala besar. Dasar dari maserasi adalah perendaman sampel dalam pelarut
yang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin sebagai produk samping. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari
SIFAT KETERANGAN
Massa molar 39.99711 g/mol
Penampilan Putih, Solid, Hidroskopis
Kepadatan 2.13 g/cm3
Titik Lebur 318 ⁰C, 591 K, 604 ⁰F
Titik Didih 1388 ⁰C, 1661 K, 2530 ⁰F
Kelarutan dalam air 1110 g/L
Kelarutan dalam etanol 139 g/L
Bau Tidak berbau
Kelarutan Larut dalam air
Ph 14.0
SIFAT KETERANGAN
Ph 7 (netral)
Bentuk fisik Cair
Warna Bening
Titk beku 0 ⁰C
Titik didih 100 ⁰C
SIFAT KETERANGAN
Rumus kimia C18 H38 O2
Massa molar 284.48 g/mol
Fisik Padat putih
Densitas 0.847 g/cm₃
Kelarutan dalam air 3 mg/L
Indeks bias 1.4299
2.4.5. Gliserin
Gliserin dengan rantai HO-CH₂-CH-(OH)-CH₂-OH adalah produk samping
dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan
asam lemak. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa
manis. Fungsi Gliserin pada pembuatan sabun transparan sebagai pelembab
kulit karna gliserin ini dalam kondisi atmosfir sedang atau kelembapan tinggi
dapat melembabkan dan mudah dibilas
SIFAT KETERANGAN
Penampilan fisik Cair dan bening
Rasa Manis
Berat Molekul 92.09 g/mol
Titik Didih 290 ⁰C
Titik Leleh 19 ⁰C
Berat Jenis 1.2636
2.4.6. Gula
Gula pasir dikenal membantu pada pembusaan sabun. Semakin putih warna
gula akan semakin jernih sabun transparan yang dihasilkan. Terlalu banyak
gula, produk sabun menjadi lengket, pada permukaan sabun keluar gelembung
kecil – kecil. Gula yang paling baik untuk sabun transparan adalah gula yang
apabila dicairkan berwarna jernih seperti gliserin, karena warna gula sangat
mempengaruhi warna sabun transparan akhir.Gula pasir berbentuk kristal
putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk
membantu terbentuknya transparansi pada sabun.
SIFAT KETERANGAN
Rumus kimia C6H12O6
Bentuk fisik Padatan
Warna Putih
Titik beku / lebur 190-192° C
Kelarutan dalam air 1970 gr/L (15° C)
Berat molekul 342,29 gr/mol
2.4.7. Alkohol
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.
Etanol termasuk kedalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C₂H₅OH
dan rumus empiris C₂H₆O. Ia merupaka isomer konstitusional dari dimetil
eter. Etanol sering disingkat EtOH, dengan “Et” merupakan singkatan dari
gugus etil (C₂H₅). Alkohol berfungsi sebagai pelarut dalam proses pembuatan
sabun transparan karena sifatnya mudah larut dalam air dan lemak. Fungsi
alkohol adalah untuk membuat sabun menjadi bening.
SIFAT KETERANGAN
Bentuk fisik Cairan
Warna Tidak berwarna
Titik didih 78 ⁰C
Titik beku -113,84 ⁰C
Massa jenis 0,789 – 0,806
Densitas 1,59 – 1,62
Kelarutan Larut dalam air
Ph Netral
Bau Khas alkohol
2.5. Rendemen
METODELOGI
c. Uji pH Sabun
Tabel 3.1.3 Alat dan Bahan Uji pH Sabun
Alat Jumlah Bahan Jumlah
Timbangan Analitik 1 Sabun Transparan 0,5 gram
Beaker Glass 20 ml 1 Aquadest 10 ml
Pengaduk 1
pH Universal 1
5. VCO yang telah dicampur dengan Asam stearat, panaskan dan jaga suhunya
konstan 70oC.
6. Cek juga suhu larutan NaOH, ketika suhu menunjukkan 70oC, campurkan
dengan campuran VCO dan Asam Stearat. Aduk hingga benar benar homogen
( Basic Sabun ).
8. Setelah benar – benar homogen tunggu suhu turun 35oC – 40oC, lalu
tambahkan alkohol 10 ml, aduk hingga merata.
10. Kemudian campurkan larutan gula dengan basic sabun jaga suhu konstan
60oC dan 70oC.
11. Diaduk hingga larutan sabun jernih. Lalu tambahkan ekstrak daun jeruk
purut. Dicetak dan tunggu hingga mengeras.
Goyangkan Erlenmeyer,
Tunggu Hingga ± 30 Min
NaOH 3 gr + H2O 10 ml
- Dicampur dan dipanaskan
hingga homogen
- Dijaga suhu 600C - 700C
Basic Sabun
Sabun Transparan
Uji pH
3 Rendemen - 61 %
4.2 Pembahasan
Pada saat pembuatan sabun transparan, penimbangan bahan sangat berpengaruh pada
produk akhir yang dihasilkan. Terutama saat menimbang NaOH, karena hal tersebut
mempengaruhi proses saponifikasi. Pemanasan minyak harus dijaga suhunya, yaitu
pada suhu 600C- 700C. Kekerasan sudah memenuhi standart, penentu transparan atau
tidaknya sabun tersebut tergantung kelarutan gula. Pengaruh konsentrasi gula
terhadap transparansi sabun transparan sehingga menghasilkan penampakan sabun
transparan dengan tingkat transpransi yang baik yang memancarkan cahaya yang
menyebar dalam partikel-partikel kecil. Pemilihan konsentrasi gula tidak dilakukan
berdasarkan sifat kimia, tetapi secara deskriptif terhadap transparansi tanpa adanya
bintik putih dan tidak membuat struktur sabun menjadi rusak atau lembek
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sabun transparan adalah sabun dengan tampilan transparan, menghasilkan busa lebih
lembut di kulit dan kenampakannya lebih berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya.
Dalam pembuatan dibutuhkan ketelitian yang tinggi karena didalam proses terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan dengan tepat terutama faktor suhu dan kelarutan
setiap bahan yang dicampurkan.
5.2. Saran
Pada proses pembuatan sabun kita harus teliti dalam penimbangan bahan, pengadukan
dilakukan perlahan agar busa yang dihasilkan tidak terlalu banyak. Selain itu,
pengadukan juga harus stabil atau kontinyu agar bahan tercampur dengan sempurna dan
suhu harus tetap dijaga.
https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-
dan-identifi.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84979/Morfologi-Tanaman-Jeruk-Purut/
2. Perhitungan Rendemen
Diketahui:
P: 43,43 gr
F: 70,741 gr
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌(𝑷)
(%) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒌𝒖 (𝑭)
𝟒𝟑, 𝟒𝟑 𝒈𝒓
(%) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝟕𝟎, 𝟕𝟒𝟏 𝒈𝒓
(%) = 𝟎, 𝟔𝟏 × 𝟏𝟎𝟎%
(%) = 𝟔𝟏%