Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN


PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN
EKSTRAK DAUN JERUK PURUT

Disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas


Uji Kompetensi Kejuruan (UKK)
Tahun Pelajaran 2020 / 2021

Oleh :
QONITAH SALSABILA
16459/121.037
XII Kimia Industri 2

PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI REKAYASA
JL. HOS Cokroaminoto no. 161 Telp./Fax (0334) 881866
Website: http//www.smkn1lmj.sch.id e-mail : info@smkn1lmj.sch.id
LUMAJANG 67311
2020/2021

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN I


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan untuk memenuhi Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK)
Tahun Pelajaran 2020/2021 ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan data sesungguhnya yang penulis dapatkan selama melaksanakan Ujian
Kompetensi Kejuruan (UKK) di Laboratorium Kimia Industri SMKN 1 LUMAJANG.

Dengan terselesainya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, khususnya kepada:

1. Bapak Zainal Abidin, S.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Lumajang.


2. Ibu Novita Dwiasih K, S.T selaku Kepala Program Keahlian.
3. Semua Guru Kimia Industri SMKN 1 LUMAJANG.
4. Orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung dalam pembuatan laporan ini.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya.

Atas perhatiannya dan partisipasinya, kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Lumajang, 6 April 2021

Penulis

QONITAH SALSABILA

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 2


DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR...................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

DAFTAR TABEL ............................................................................................ 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ............................................................................... 6

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

1.3. Tujuan ........................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekstraksi ............................................................................................. 8

2.2 Daun Jeruk Purut ................................................................................ 8

2.3 Sabun Transparan .............................................................................. 8

2.4 Deskripsi Bahan ................................................................................. 10

2.4.1 Virgin Coconut Oil (VCO) ....................................................... 10

2.4.2 Natrium Hidroxide (NaOH) ..................................................... 11

2.4.3 Aquadest (H2O) ........................................................................ 12

2.4.4 Stearic Acid (Asam Stearat) .................................................... 12

2.4.5 Gliserin ..................................................................................... 12

2.4.6 Gula .......................................................................................... 13

2.4.7 Alkohol ..................................................................................... 13

2.5 Rendemen ......................................................................................... 14

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 3


BAB III METODELOGI

3.1 Persiapan Alat dan Bahan ................................................................... 15

3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................ 16

3.2.1 Ekstraksi Daun Jeruk Purut .................................................... 16

3.2.2 Pembuatan Sabun Transparan ................................................. 16

3.2.3 Uji pH .................................................................................... 17

3.3 Diagram Alir Proses .......................................................................... 17

3.3.1 Ekstraksi Daun Jeruk Purut .................................................... 17

3.3.2 Pembuatan Sabun Transparan ................................................. 18

3.3.3 Uji pH .................................................................................... 19

3.2 Perhitungan Rendemen ....................................................................... 19

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan ................................................................................ 20


4.2 Pembahasan ...................................................................................... 20

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 21


5.2 Saran .................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 22
LAMPIRAN.................................................................................................... 23

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 4


DAFTAR TABEL

TABEL BAB II
Tabel 2.3.1 Syarat mutu VCO........................................................................9
Tabel 2.4.1 Material Safety Data Sheet VCO................................................10
Tabel 2.4.2 Material Safety Data Sheet NaOH..............................................11
Tabel 2.4.3 Material Safety Data Sheet H2O.................................................12
Tabel 2.4.4 Material Safety Data Sheet Asam Stearat...................................12
Tabel 2.4.5 Material Safety Data Sheet Gliserin...........................................13
Tabel 2.4.6 Material Safety Data Sheet Gula ................................................13
Tabel 2.4.7 Material Safety Data Sheet Alkohol...........................................14

TABEL BAB III


Tabel 3.1.1 Alat dan Bahan Ekstraksi Daun Jeruk Purut............................... 15
Tabel 3.1.2 Alat dan Bahan Pembuatan Sabun Transparan .......................... 15
Tabel 3.1.3 Alat dan Bahan Uji pH .............................................................. 15

TABEL BAB IV
Tabel 4.1.1 Perbandingan Hasil Percobaan Dengan SNI .....................................20

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 5


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia industri yang memanfaatkan buah kelapa sangat minim sekali. Padahal,
produksi kelapa Indonesia per tahun menempati urutan kedua di dunia yakni sebesar
12.915 milyar butir (24,4 %) produksi dunia. Namun, permasalahan dari komuditas
tersebut bukan pada luas lahan dan jumlah produksi tetapi produk yang dihasilkan
umasih terbatas pada bentuk produk primer sehingga tidak kompetitif. Padahal
pemanfaatan buah kelapa menjadi produk olahan sangat banyak sekali peluangnya,
dan tentu memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dijual secara primer,
sebagai contoh minyak kelapa murni / VCO (Virgin Coconut Oil).

Virgin Coconut Oil atau yang lebih dikenal dengan VCO adalah minyak yang
dihasilkan dari buah kelapa segar. Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO
dihasilkan tidak dengan penambahan kimia atau pun proses yang melibatkan panas
yang tinggi. Selain warna dan rasa yang berbeda, VCO memiliki asam lemak yang
tidak terhidrogenasi seperti minyak kelapa biasa. VCO menjadi populer karena
manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Maka dari itu VCO sangat baik dijadikan bahan
baku dalam industri pembuatan sabun transparan.

Sabun transparan dibuat dengan menambahkan alkohol, larutan gula, dan gliserin
untuk menghasilkan kondisi transparan dari sabun. Gliserin baik untuk kulit karena
berfungsi sebagai pelembab pada kulit dan membentuk fasa gel pada sabun. Sabun
transparan atau disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat
menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakanya berkilau jika
dibandingkan dengan jenis sabun yang lain seperti sabun mandi biasa (opaque) dan
sabun translucent.

Ekstrak buah dan tumbuhan ditambahkan untuk menunjang kualitas sabun transparan.
Serta pengaplikasian ekstrak dapat mengurangi penggunaan pewarna sintetis pada
sabun transparan. Salah satu ekstrak yang dapat menunjang kualitas sabun transparan
adalah daun jeruk purut. Pemilihan ekstrak daun jeruk purut ini dikarenakan selain
untuk memberikan warna pada sabun baunya pun segar dan dapat merefleksikan
pikiran, sehingga ekstrak ini cocok untuk bahan penambahan sabun transparan.

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 6


1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara pembuatan sabun transparan dengan penambahan ekstrak daun


jeruk purut?

b. Bagaimana cara uji kualitas pH sabun transparan?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara pembuatan sabun transparan dengan menggunakan bahan
baku VCO.

b. Untuk mengetahui uji kualitas hasil pH sabun transparan.

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 7


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan
bantuan pelarut yang sesuai. Ekstraksi maserasi adalah salah satu cara ekstraksi yang
paling sederhana dan paling banyak digunakan. Cara ini baik untuk skala kecil
maupun skala besar. Dasar dari maserasi adalah perendaman sampel dalam pelarut
yang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2.2. Daun Jeruk Purut


Tanaman jeruk purut memiliki daun yang tentunya sangat berbeda dengan daun-daun
tanaman jeruk lainnya. Untuk perbedaannya tersebut dapat anda lihat dengan
sendirinya, mulai lah lihat dari warna, tekstur, bentuk ukuran dan juga aroma khasnya.
Untuk jenis daun jeruk purut ini tanpa di peras juga akan menimbulkan aroma yang
khas atau pun wangi. Daun Jeruk Purut mengandung tannin 1,8%, steroid triterpenoid,
dan minyak asiri 1-1,5% v/. Kulit buah mengandung saponin, tannin 1%, steroid
triterpenoid, dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2-2,5% v/b. Daun Jeruk Purut
memiliki banyak sekali manfaat yaitu, dapat di jadikan sebagai anti septik, menangkal
radikal bebas berlebih yang akan merusak sel-sel kulit.

2.3. Sabun Transparan


Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun berasal dari
pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak. Bahan pembuatan
sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku
dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan
pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk
sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Sabun dibuat dengan reaksi
penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan
alkali adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan
sabun dan gliserin.

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin sebagai produk samping. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 8


asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut
dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun transparan adalah sabun yang
dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya.
Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilanya
yang transparan (transparent) yang menawan,sabun ini sangat lembut dikulit dan
dapat melembabkan kulit.

Reaksi Saponifikasi / Penyabunan

Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan menggunakan


basa kuat seperti NaOH atau KOH sehingga menghasilkan basa kuat seperti NaOH
atau KOH sehingga menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun,
sedangkan untuk menghasilkan sabun yang lunak atau sabun cair digunakan KOH.
Perbedaan antara sabun keras dan lunak jika dilihat dari kelarutannya dalam air yaitu.
sabun keras bersifat kurang larut dalam air jika dibandingkan dengan sabun lunak.
Reaksi penyabunan disebut juga reaksi saponifikasi.

Tabel 2.3.1 Syarat mutu sabun mandi berdasarkan SNI 06-3532-1994

No Uraian Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3


1 Kadar air, % Maks, 15 Maks 15 Maks 15
2 Jumlah asam lemak, % > 70 64 – 70 > 70
Alkali bebas
3 - Dihitung sebagai NaOH, % Maks 0,1 Maks 0,1 Maks 0,1
- Dihitung sebagai KOH, % Maks 0,14 Maks 0,14 Maks 0,14
Asam lemak bebas dan atau lemak
4 > 2,5 > 2,5 2,5 – 7,5
netral, %
5 Minyak mineral Negatif Nrgatif Negatif

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 9


2.4. Deskripsi Bahan

2.4.1. Virgin Coconut Oil (VCO)


Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang
dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali
atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.Penyulingan
minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial
yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan
utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.Minyak
kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah
modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk
dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening,
berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari
12 bulan. Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan,
yaitu:

1. Tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah


didapat dengan harga yang murah
2. Pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
3. Penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan
bakar, sehingga
4. Kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak
dalam minyak.
Tabel 2.4.1. MSDS VCO
No Jenis Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan : Khas kelapa segar, tidak tengik,
1.1 Bau normal, khas minyak kelapa, tidak
1.2 Rasa berwarna hingga kuning pucat
1.3 Warna
2 Air dan senyawa yang menguap % Maks 0,2
3 Bilangan iod G iod/100 g 4,1 – 11,0
4 Asam lemak bebas (dihitung % Maks 0,2
sebagai asam laurat)
5 Bilangan peroksida Mg ek/kg Maks 2,0
6 Asam Lemak :
6.1 Asam kaproat (C6 : 0) % ND – 0,7
6.2 Asam kaprilat (C8 : 0) % 4,6 – 10,0
6.3 Asam kaprat (C10 : 0) % 5,0 – 8,0

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 10


6.4 Asam laurat (C12 : 0) % 45,1 – 53,2
6.5 Asam miristat (C14 : 0) % 16,8 – 21
6.6 Asam palmitat (C16 : 0) % 7,5 – 10,2
6.7 Asam stearat (C18) % 2,0 – 4,0
6.8 Asam oleat (C18 : 1) % 50 – 10,0
6.9 Asam linoleat (C18 : 2) % 1,0 – 2,5
6.10 Asam linoleat (C18 : 3) % ND – 0,2
Koloni/ml Maks 10
7 Cemaran mikroba
7.1 Angka lempeng total Mg/kg Maks 0,1
8 Cemaran Logam : Mg/kg Maks 0,4
8.1 Timbal (Pb) Mg/kg Maks 5,0
8.2 Tembaga (Cu) Mg/kg Maks 0,1
8.3 Besi (Fe)
8.4 Cadmium (Cd) Mg/kg Maks 0,1

2.4.2. Natrium Hidroxide (NaOH)


Natrium hidroksida (NaOH) seringkali disebut dengan soda kaustik atau soda
api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu
menetralisir asam, NaOH berbentuk kristal putih dengan sifat cepat menyerap
kelembapan. Fungsi dari NaOH pada pembuatan sabun transparan sebagai
penetralisir asam, Natrium hidroksida bereaksi dengan minyak membentuk
sabun yang disebut dengan saponifikasi.

Tabel 2.4.2 MSDS NaOH

SIFAT KETERANGAN
Massa molar 39.99711 g/mol
Penampilan Putih, Solid, Hidroskopis
Kepadatan 2.13 g/cm3
Titik Lebur 318 ⁰C, 591 K, 604 ⁰F
Titik Didih 1388 ⁰C, 1661 K, 2530 ⁰F
Kelarutan dalam air 1110 g/L
Kelarutan dalam etanol 139 g/L
Bau Tidak berbau
Kelarutan Larut dalam air
Ph 14.0

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 11


2.4.3. Aquadest / (H2O)
Aquadest merupakan pelarut yang bersifat polar dan tidak dapat bercampur
dengan fraksi minyak. Menurut Winarno (1997),sebuah molekul air terdiri
dari sebuah atom oksigen yang berikatan dengan 2 atom hidrogen.

Tabel 2.4.3. MSDS H2O

SIFAT KETERANGAN
Ph 7 (netral)
Bentuk fisik Cair
Warna Bening
Titk beku 0 ⁰C
Titik didih 100 ⁰C

2.4.4. Stearic Acid (Asam Stearat)


Asam stearat merupakan monokarboksilat berantai panjang (C18) yang bersifat
jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam
stearat dapat berbentuk cairan atau padatan.
Fungsi Asam Stearat padaproses pembuatan sabun transparan untuk
mengeraskan dan menstabilkan busa.

Tabel 2.4.4 MSDS Asam Stearat

SIFAT KETERANGAN
Rumus kimia C18 H38 O2
Massa molar 284.48 g/mol
Fisik Padat putih
Densitas 0.847 g/cm₃
Kelarutan dalam air 3 mg/L
Indeks bias 1.4299

2.4.5. Gliserin
Gliserin dengan rantai HO-CH₂-CH-(OH)-CH₂-OH adalah produk samping
dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan
asam lemak. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan memiliki rasa
manis. Fungsi Gliserin pada pembuatan sabun transparan sebagai pelembab
kulit karna gliserin ini dalam kondisi atmosfir sedang atau kelembapan tinggi
dapat melembabkan dan mudah dibilas

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 12


Tabel 2.4.5 MSDS Gliserin

SIFAT KETERANGAN
Penampilan fisik Cair dan bening
Rasa Manis
Berat Molekul 92.09 g/mol
Titik Didih 290 ⁰C
Titik Leleh 19 ⁰C
Berat Jenis 1.2636
2.4.6. Gula
Gula pasir dikenal membantu pada pembusaan sabun. Semakin putih warna
gula akan semakin jernih sabun transparan yang dihasilkan. Terlalu banyak
gula, produk sabun menjadi lengket, pada permukaan sabun keluar gelembung
kecil – kecil. Gula yang paling baik untuk sabun transparan adalah gula yang
apabila dicairkan berwarna jernih seperti gliserin, karena warna gula sangat
mempengaruhi warna sabun transparan akhir.Gula pasir berbentuk kristal
putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk
membantu terbentuknya transparansi pada sabun.

Tabel 2.4.6 MSDS Gula

SIFAT KETERANGAN
Rumus kimia C6H12O6
Bentuk fisik Padatan
Warna Putih
Titik beku / lebur 190-192° C
Kelarutan dalam air 1970 gr/L (15° C)
Berat molekul 342,29 gr/mol

2.4.7. Alkohol
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.
Etanol termasuk kedalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C₂H₅OH
dan rumus empiris C₂H₆O. Ia merupaka isomer konstitusional dari dimetil
eter. Etanol sering disingkat EtOH, dengan “Et” merupakan singkatan dari
gugus etil (C₂H₅). Alkohol berfungsi sebagai pelarut dalam proses pembuatan
sabun transparan karena sifatnya mudah larut dalam air dan lemak. Fungsi
alkohol adalah untuk membuat sabun menjadi bening.

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 13


Tabel 2.4.7 MSDS Alkohol/ Ethanol

SIFAT KETERANGAN
Bentuk fisik Cairan
Warna Tidak berwarna
Titik didih 78 ⁰C
Titik beku -113,84 ⁰C
Massa jenis 0,789 – 0,806
Densitas 1,59 – 1,62
Kelarutan Larut dalam air
Ph Netral
Bau Khas alkohol

2.5. Rendemen

Rendemen adalah perbandingan antara banyaknya produk yang dihasilkan


dengan jumlah total awal bahan baku dikalikan 100%. Rendemen perlu diketahui untuk
mengetahu seberapa besar pabrik memproduksi sebuah produk dan juga karena
rendemen yang diketahui dapat menjadi kontrol terhadap peningkatan kualitas pabrik
dalam memproduksi sebuah produk.

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 14


BAB III

METODELOGI

3.1. a. Persiapan Alat & Bahan Ekstraksi Daun Jeruk Purut

Tabel 3.1.1 Alat dan Bahan Ekstraksi Daun Jeruk Purut

Alat Jumlah Alat Bahan Jumlah


1. Erlenmeyer 1 1. Daun Jeruk Purut 0,5 gr
2. Timbangan 1 2. Alkohol 5 ml
3. Gelas Ukur 1
4. Kaca Arloji 1

b. Persiapan Alat & Bahan Sabun Transparan


Tabel 3.1.2 Alat dan Bahan Pembuatan Sabun Transparan
Alat Jumlah Alat Bahan Jumlah
1. Beaker Glass 250 ml 1 1. VCO 12,5 gr
2. Beaker Glass 100 ml 1 2. Asam Stearat 5 gr
3. Beaker Glass 50 ml 1 3. Larutan NaOH 3 gr NaOH + 10 ml H2O
(7 ml NaOH)
4. Beaker Glass 20 ml 1 4. Gliserin 10 ml
5. Gelas Ukur 1 5. Larutan Gula 10 gr Gula + 5 ml
6. Pipet Volume 10 ml 1 6. Alkohol 96 % 10 ml
7. Thermometer 1 7. Ekstrak Daun Jeruk Purut 0,5 gr + 5 ml Alkohol
8. Pemanas Listrik 1
9. Timbangan 1
10. Pipet Tetes 1
11. Bulp Filler 1
12. Cetakan 4

c. Uji pH Sabun
Tabel 3.1.3 Alat dan Bahan Uji pH Sabun
Alat Jumlah Bahan Jumlah
Timbangan Analitik 1 Sabun Transparan 0,5 gram
Beaker Glass 20 ml 1 Aquadest 10 ml
Pengaduk 1
pH Universal 1

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 15


3.2. Prosedur Percobaan

3.2.1. Ekstraksi Daun Jeruk Purut


1. Potong kecil – kecil daun jeruk purut

2. Timbang sebanyak 0,5 gram, menggunakan kaca arloji

3. Masukkan daun yang telah ditimbang kedalam Erlenmeyer.

4. Masukkan 5 ml alkohol 96% kedalam Erlenmeyer.

5. Sedikit goyangkan Erlenmeyer.

6. Tunggu hingga ±30 min.

3.2.2. Pembuatan Sabun Transparan


1. Timbang VCO sebanyak 12,5 gram

2. Kemudian timbang Asam Stearat sebanyak 5 gram.

3. Setelah menimbang VCO dan Asam Stearat campurkan kedua bahan, di


panaskan dan diaduk hingga homogen. ( Dijaga suhu )

4. Timbang NaOH sebanyak 3 gram larutkan dengan aquades ( H2O )


sebanyak 10 ml. ( larutkan NaOH dan dijaga suhu 60oC – 70oC )

5. VCO yang telah dicampur dengan Asam stearat, panaskan dan jaga suhunya
konstan 70oC.

6. Cek juga suhu larutan NaOH, ketika suhu menunjukkan 70oC, campurkan
dengan campuran VCO dan Asam Stearat. Aduk hingga benar benar homogen
( Basic Sabun ).

7. Timbang gula sebanyak 10 gram kemudian dilarutkan dengan H2O


sebanyak 5 ml.

8. Setelah benar – benar homogen tunggu suhu turun 35oC – 40oC, lalu
tambahkan alkohol 10 ml, aduk hingga merata.

9. Dan tambahkan gliserin 10 ml

10. Kemudian campurkan larutan gula dengan basic sabun jaga suhu konstan
60oC dan 70oC.

11. Diaduk hingga larutan sabun jernih. Lalu tambahkan ekstrak daun jeruk
purut. Dicetak dan tunggu hingga mengeras.

12. Sabun Transparan.

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 16


3.2.3. Uji pH
1. Timbang sabun transparan sebanyak 0,5 gram
2. Tambahkan aquades 10 ml
3. Aduk sabun dengan kecepatan konstan hingga sabun larut
4. Setelah larut, Celupkan pH Universal
5. Lihat warna yang tertera dan cocokkan dengan standar pH.

3.3. Diagram Alir Proses

3.3.1. Ekstraksi Daun Jeruk Purut


Daun Jeruk Purut

Dipotong Kecil - Kecil


Potongan Daun Jeruk Purut
ditimbang 0,5 gram
Dimasukkan Kedalam
Erlenmeyer
Tambahkan Alkohol 96%
sebanyak 5 Ml

Goyangkan Erlenmeyer,
Tunggu Hingga ± 30 Min

Ekstrak Daun Jeruk Purut

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 17


3.3.2. Pembuatan Sabun Transparan
VCO 12,5 ml As. Stearat 5 gr

- Dicampur dan dipanaskan


hingga homogen
- Dijaga suhu 600C - 700C

NaOH 3 gr + H2O 10 ml
- Dicampur dan dipanaskan
hingga homogen
- Dijaga suhu 600C - 700C

- Dicampur dan diaduk hingga homogen ±10 min


- Reaksi saponifikasi

Basic Sabun

- Tambahkan 10 ml alcohol 96%


- Diaduk hingga cair (Suhu dijaga 60-
700C)
- Tambahkan gliserin 10 ml
- Tambahkan larutan gula ( 10 gr + 5 ml
H2O)
- Diaduk hingga larutan sabun jernih (Suhu
dijaga 60-700C)
- Tambahkan ekstrak bahan alami Dicetak
dan tunggu hingga mengeras

Sabun Transparan

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 18


3.3.3. Uji pH

Sabun transparan 0,5 gr H2O 10 ml

Aduk sampai sabun larut

Uji pH

3.4. Perhitungan Rendemen


Cara kerja :
1. Timbang dan jumlahkan semua bahan baku (gram)
2. Timbang hasil produk (gram)
3. Masukkan dalam rumus lalu catat

𝑹𝒆𝒏𝒅𝒆𝒎𝒆𝒏(%) = 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌(𝑷)


x 100%
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒌𝒖 (𝑭)

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 19


BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Tabel. 4.1.1 Perbandingan Hasil Percobaan Dengan SNI

No Analisa SNI Hasil


Organoleptik
1
a. Bau Khas Khas Daun Jeruk Purut
b. Warna - Hijau

c. Transparansi Transparan Transparan


d. Tekstur Keras,Tidak lembek, Keras,tidak lembek,tidak
tidak berminyak berminyak
2 Ph 8–9 8

3 Rendemen - 61 %

4.2 Pembahasan
Pada saat pembuatan sabun transparan, penimbangan bahan sangat berpengaruh pada
produk akhir yang dihasilkan. Terutama saat menimbang NaOH, karena hal tersebut
mempengaruhi proses saponifikasi. Pemanasan minyak harus dijaga suhunya, yaitu
pada suhu 600C- 700C. Kekerasan sudah memenuhi standart, penentu transparan atau
tidaknya sabun tersebut tergantung kelarutan gula. Pengaruh konsentrasi gula
terhadap transparansi sabun transparan sehingga menghasilkan penampakan sabun
transparan dengan tingkat transpransi yang baik yang memancarkan cahaya yang
menyebar dalam partikel-partikel kecil. Pemilihan konsentrasi gula tidak dilakukan
berdasarkan sifat kimia, tetapi secara deskriptif terhadap transparansi tanpa adanya
bintik putih dan tidak membuat struktur sabun menjadi rusak atau lembek

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 20


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Sabun transparan adalah sabun dengan tampilan transparan, menghasilkan busa lebih
lembut di kulit dan kenampakannya lebih berkilau dibandingkan jenis sabun lainnya.
Dalam pembuatan dibutuhkan ketelitian yang tinggi karena didalam proses terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan dengan tepat terutama faktor suhu dan kelarutan
setiap bahan yang dicampurkan.

5.2. Saran
Pada proses pembuatan sabun kita harus teliti dalam penimbangan bahan, pengadukan
dilakukan perlahan agar busa yang dihasilkan tidak terlalu banyak. Selain itu,
pengadukan juga harus stabil atau kontinyu agar bahan tercampur dengan sempurna dan
suhu harus tetap dijaga.

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 21


DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-
dan-identifi.pdf

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84979/Morfologi-Tanaman-Jeruk-Purut/

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 22


LAMPIRAN - LAMPIRAN

Data Perhitungan Rendemen Produk


1. Massa Total Bahan Awal
Bahan Keperluan (gr)
VCO 12,5 gr
Ekstrak Daun Jeruk Purut 0,5 gr
NaOH 3 gr
As-Stearat 5 gr
Aquadest 15 gr
Alkohol 96% 12,141 gr
Gliserin 12,6 gr
Gula 10 gr
Total 70,741 gr

2. Perhitungan Rendemen
Diketahui:
P: 43,43 gr
F: 70,741 gr
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌(𝑷)
(%) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒌𝒖 (𝑭)
𝟒𝟑, 𝟒𝟑 𝒈𝒓
(%) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝟕𝟎, 𝟕𝟒𝟏 𝒈𝒓
(%) = 𝟎, 𝟔𝟏 × 𝟏𝟎𝟎%
(%) = 𝟔𝟏%

LAPORAN HASIL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 23

Anda mungkin juga menyukai