Anda di halaman 1dari 4

Materi OTK bagian 1

Menerapkan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana


dengan K3 ringan

Pengertian Start Up
Startup berarti proses menghidupkansumber energi pada mesin kerjaagar bisa
dioperasikan.Dianjurkan untuk menyalakan alat atau menggunakan alat dalam
keadaan steril/ bebas dari hal – hal yang memberi resiko kecelakaanProses startup
haruslah diurut secara benar untuk menghindari kesalahan pada saat pemakaian alat
khususnya mesin. (Indah, 2017)

Pengertian Shut Down


Proses shutdown berarti proses mematikan sumber energy pada mesin
kerjaagar tidak bisa dioperasikan.Tidak dianjurkan untuk mematikan mesin kerja
dengan menekan tombol power atau mencabut listrik secara langsung. Mungkin
sering dihadapkan dengan kondisi dimana seorang pekerja dituntut untuk mematikan
mesin dengan cepat, sehingga lebih memilih untuk mematikan dengan memutuskan
aliran listriknya, karena dengan melakukan proses shutdown membutuhkan waktu
sedikit agak lama. (Indah, 2017)
Shutdown system, yaitu sistem yang dapat membuat suatu kerja peralatan
menjadi berhenti beroperasi. Tentunya banyak hal yang memaksa suatu perlatan
untuk berhenti beroperasi. Sebuah control system harus bisa digunakan untuk
mencegah risiko terjadinya cidera atau kerusakan pada manusia, lingkungan, atau
peralatan.

Proses Start Up
Proses start up itu berbeda pada setiap alat yang akan digunakan. Proses start
up pada umumnya yaitu denganmencolokkan kabel ke sumber listrik lalu menekan
tombol power on/off kemudian mengikuti alur yang ada, tergantung jenis alatnya.

Proses Shut Down


Proses shut down sama seperti start up. Prosesnya tergantung jenis alat yang
digunakan. Proses shut down pada umumnya yaitu dengan menekan tombol power
on/off kemudian mecabut kabel dari sumber listriknya.
Pentingnya Start Up
Proses start up sangat penting. Proses start up yang salah bisa menyebabkan
cidera atau kekonsletan pada alat dan arus listrik. Banyak kecelakaan terjadi pada
masa transisi ke fase operasi stabil, seperti pada start up pada peralatan baru. Start up
dilakukan dari individual unit seperti menjalankan sistem pendingin (udara), steam
sistem serta pengetesannya.

Pentingnya Shut Down


Proses shut down sendiri adalah salah satu dari bentuk perlindungan agar alat
tidak cepat rusak atau pencegah kecelakaan kerja akibat kelalaian pekerja. Dan yang
terpenting proses shut down haruslah safe state untuk menghindari kerusakan saat
proses shut down jika kurang sempurna. Dalam proses shut down dibagi menjadi 2
macam, yaitu :
 Process Shutdown tanpa Panel, Process shutdown system pada sumur
pengeboran lama seperti Bravo, Kilo, Uniform, Lima, XA dan XB.
 Process Shutdown dengan Panel, Process Shutdown yang dipakai pada
anjungan - anjungan baru seperti: Auton, Robertsaw, Delta dll.
(Abi Royen, 2015)

Proses Start Up dan Shut Down pada Suatu Alat


Dalam suatu alat terdapat proses Start Up dan proses Shut Down dan prosesnya berbeda –
beda tergantung alat apa yang akan digunakan.
CONTOH

Proses Start Up pada PLTN


Proses dalam startup pada PLTN yaitu sebagai berikut :

1. Air (berwarna biru tua) mengalir dari kondensor masuk ke boiler melewati pompa
dalam keadaan dingin. Di dalam boiler air ini akan di panaskan dalam suhu yang
sangat panas sehingga samapai terbentuk uap air.
2. Proses pembakaran uranium atau nuklir. Di dalam reactor vessel (dalam gambar)
ini proses dari pembakaran berlangsung. Terjadi tumbrukan antar partikel di
dalamnya yang akan menghasilkan panas (berwarna merah) yang kemudian
otomatis naik dan akan di salurkan ke dalam boiler melewati pressurizer yang
gunanya untuk menekan agar di dapat panas lebih lagi untuk proses pemanasan air.
Di dalam reactor vessel terbentuk sekat-sekat agar alur panas itu teratur di
dalamnya.
3. Di dalam boiler akan terjadi pemanasan air yang dilakukan oleh panas hasil proses
pembakaran nuklir melalui pipa-pipa yang kemudian air yang telah panas sampai
terbentuk uap air panas (berwarna biru muda). Kemudian uap air panas itu di
salurkan melalui pipa dan masuk ke ruang turbin dan akan memutar rotor turbin
itu. Setelah memutar turbin uap air panas itu di dinginkan kembali setelah masuk
ke dalam kondensor yang setelah dingin akan menetes seperti air biasa ke bagian
bawah kondensor.
4. Proses pendinginan dilakukan dengan mengambil sisa panas dari uap air dengan
cara air dingin disalurkan melalui pipa-pipa yang akan masuk ke dalam kondensor
dan hasil panas yang diserap di bawa keluar untuk di dinginkan.
5. Dari turbin yang berputar maka akan di salurkan untuk memutar generator dan dari
generator ini akan dihasilkan energi listrik yang akan disalurkan ke masyarakat dan
industri.

Prinsip kerja dari proses shutdown system adalah sebagai berikut :

Proses Shutdown pada PLTN


1. Alat penembakan neutron dimatikan sehingga neutron tidak lagi ditembakkan ke
bahan bakar nuklir.
2. Batang pengontrol atau control rods diturunkan ke tengah-tengah bahan bakar
nuklir. Batang pengontrol ini akan menyerap seluruh neutron bebas sehingga
menghentikan reaksi fisi dalam bejana reaktor.
3. Aliran air pendingin bejana reaktor dipercepat. Karena reaksi fisi berhenti di
tengah jalan, maka bejana reaktor dipenuhi oleh radioisotop-radioisotop hasil
reaksi fisi. Radioisotop ini sifatnya tidak stabil dan akan terus memancarkankan
radiasi radioaktif hingga sifatnya stabil. Pancaran radiasi radioaktif ini disertai
dengan pelepasan energi yang bisa mencapai 900 derajat celsius. Makanya aliran
air pendingin mutlak diperlukan untuk mencegah kerusakan pada batang bahan
bakar nuklir.
4. Aliran air pendingin turbin dipercepat. Karena turbin uap berhenti, tekanan uap
otomatis meningkat. Oleh karena itu aliran air pendingin dipercepat guna
menurunkan energi kalor uap yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir.
(Nugroho, 2014)

Anda mungkin juga menyukai