Ada beberapa macam pupuk yang termasuk pupuk nitrogen dan fosfor antara lain urea,
fosfat, kalsium sianamida dan ammonium sulfat.
Bahan baku untuk membuat pupuk fosfat adalah batuan fosfat yang diambil dari alam.
Sedangkan pupuk nitrogen bahan bakunya harus dibuat lebih dahulu misalnya amoniak.
1. AMONIAK
1.1. Sifat-Sifat
a) Berat molekul 17
b) Titik lebur - 77,7oC
c) Titik didih - 33,4oC
d) Kelarutan sangat mudah larut dalam air (738 volume per 1 volume air
pada 20oC)
e) Grade - Amoniak cair disimpan pada 27,5oC dengan tekanan 12 atm
- Amoniak pekat berkadar 28% berat mempunyai kerapatan 0,9
gram per liter
1.2. Bahan Baku
Bahan baku amoniak ialah N2 yang diproses dari udara, dan H2 dari bermacam-macam
sumber.
1.3. Data Kwantitatif
Untuk 1 ton amoniak 85% diperlukan:
a) H2 0,21 ton atau 2000 m3 KB
b) N2 0,90 ton atau 1400 m3 KB
c) Fe katalis 0,2 kg
d) Listrik 850 KWh
e) Air pendingin 12,5 ton
f) Bahan bakar untuk kompresor 380 kkal
g) Kapasitas sehari 100 - 400 ton
1.7. Uraian
a) Desulphurizer
Desulfurizer adalah tempat untuk menghilangkan senyawa Belerang ( S ) yang
terkandung di dalam Gas bumi ( Natural gas ) karena Sulfur merupakan racun
katalis. Katalis yang digunakan dalam desulfurizer adalah Cobalt Molybdate (
Co-Mo ) dan ZnO.
Ada 2 macam unsur Sulfur dalam gas bumi yaitu :
Senyawa Sulfur Reaktif yang dapat ditangkap dengan mudah oleh katalis
ZnO.
Senyawa Sulfur ( S ) non reaktif diperlukan katalis Cobalt Molybdate (Co-
Mo) , dengan menambahkan Gas H2 dari Syn loop, maka semua senyawa S
organik baik reaktif maupun Non reaktif akan di Hidrogenasi pada katalis Co-
Mo menjadi H2S.
b) Primary Reformer
Fungsi primary reformer tempat untuk mereaksikan gas bumi yang bebas sulfur
dari desulfurizer dengan steam membentuk CO dan H2. Pada primary reformer
juga dihasilkan gas yang mengandung methan (CH4) kurang lebih 10 – 12 %.
Katalis yang digunakan Ni/CaO/Al2O3 atau Ni/MgO/Al2O3 (multi hole).
Bahan utama : Nikel (10-34 %) dengan penyangga Al2O3, CaO, MgO.
Aktivator : K, Ce, La.
Kondisi operasi : T = 500 – 850 0C, P : 30 – 40 Bar.
Reaksi yang terjadi : CnHm + n H2O → n CO + (n+m/2) H2
CH4 + H2O → CO + 3H2
CO + H2O → CO2 + H2
c) Secondary Reformer
Fungsi secondary reformer tempat mereaksikan gas CH4 dengan steam
menghasilkn CO dan H2.
Katalis yang digunakan : Ni/Al2O3.
Kondisi : T = 950 - 1010 0C, P : 30 – 35 Bar .
Reaksi yang terjadi :
Ruang Bakar (atas katalis) : Katalis (bed) :
CH4 + H2O → CO2 + H2O CH4 + H2O → CO + 3 H2
2H2 + O2 → 2 H2O CO + H2O → CO2 + H2
2CO + O2 → 2CO2
g) Methanator
Fungsi methanator tempat mereaksikan sisa CO dan CO2 menjadi CH4.
Katalis yang digunakan :Ni / Al2O3
Kondisi operasi : T = 250-350 0C, P = 30 – 35 Bar
Reaksi yang terjadi : CO2 + 3H2 → CH4 + H2O
CO + 4H2 → CH4 + H2O
Pupuk Nitrogen dan Phosphor Halaman 21
h) Syn Gas Compressor
Fungsi mengkompresi tekanan syn gas ke tekanan operasi.
Kondisi operasi : Inlet : P =30 kg/cm2.g dan T =370C
Outlet P =180 kg/cm2.g dan T =420C
i) NH3 Converter
Fungsi : Mereaksikan H2 & N2 menjadi NH3
Kondisi operasi : T : 450-550oC; P : 140 – 180 kg/cm2.g
Katalis : Fe / Al2O3 / CaO / K (bentuk Granule)
Reaksi : N2 + 3H2 → 2 NH3
l) NH3 Refrigerant
Fungsi : mencairkan gas NH3 sehingga terpisah dari gas-gas lain yang masih
terlarut. Memproduksi air dingin dengan temperatur -33oC s/d 30oC. Pemurnian
produk NH3 yaitu dengan cara penurunan tekanan (flashing).
b) Tekanan
Tekanan tinggi mengakibatkan hasil bertambah, tetapi tekanan tinggi perlu
peralatan dan biaya operasional yang mahal.
Pupuk Nitrogen dan Phosphor Halaman 22
c) Katalis
Katalis harus dicari agar hasil yang baik pada teakanan rendah dan suhu rendah agar
biaya rendah.
d) Perancangan
Perancangan dan paten pabrik amoniak diantaranya ialah:
2. UREA
2.1. Pendahuluan
Ada beberapa macam pupuk yang termasuk pupuk nitrogen dan fosfor antara lain
urea, fosfat, kalsium sianamida dan amonium sulfat. Bahan baku untuk membuat pupuk
fosfat adalah batuan fosfat yang diambil dari alam. Sedangkan pupuk nitrogen bahan
bakunya harus dibuat lebih dahulu misalnya amoniak. Pupuk urea adalah pupuk buatan
hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida (CO2) dan bahan dasarnya
biasanya dari gas alam.
2.2. Karakteristik
2.2.1. Sifat-Sifat
a. Rumus Kimia NH2CONH2
b. Berat molekul 60
c. Titik lebur 132,7oC
d. Titik didih terurai
e. Berat jenis 1,335
f. Kelarutan 100 gram per 100 gram air pada 20oC
Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
air (higroskopis)
g. Grade teknik 46% N
Granula 40 - 42% N
Hal ini harus dihindari, supaya maksimum ada 1% biuret, karena biuret merupakan
racun bagi tumbuh-tumbuhan.
Menara pembutiran
Dalam menara pembutiran terjadi pengeringan, urea dapat berubah menjadi biuret.
Hal ini harus dihindarkan.
Korosi
NH3 dan CO2 panas bereaksi dengan logam maka harus dipilih bahan yang tahan
korosi misalnya baja tahan karat.
3. PUPUK FOSFAT
Banyak jenis pupuk fosfat yang terkenal, diantaranya super fosfat, double fosfat dan
triple fosfat.
3.1. Super Fosfat
3.1.1. Sifat-sifat
a) Rumus molekul 3 Ca(H2PO4)2.7CaSO4
b) Berat molekul 1664
c) Kadar P2O5 16 – 20 %
3.1.2. Reaksi-reaksi
a) Reaksi utama
Ca3[(PO4)2]3.CaF2 + 7H2SO4 → 3 Ca(H2PO4)2.7CaSO4 + 2 HF + 4 H2
b) Reaksi sekunder
Karena batu fosfat mengandung SiO2 , terjadi reaksi:
4. KALSIUM SIANAMIDA
4.1.Sifat-sifat
a) Berat molekul 80
b) Bereaksi dengan air menjadi CaCO3 dan NH3
4.2.Reaksi-reaksi
Batubara, kokas, batu kapur dan N2
4.3.Bahan baku
1 ton nitrogen bereaksi dengan:
a) batu kapur 4,8 ton
b) kokas 1,86 ton
c) listrik 9000 KWH
4.4.Data kwantitatif
CaCO3 → CaO+CO2
CaO + 3C → CaC2+CO
CaC2 + N2 → CaCN2 + C
5. AMONIUM SULFAT
5.1.Sifat-sifat
a) Berat molekul 132
b) Titik lebur 146,9oC
c) Titik didih terurai
d) Kelarutan 42,9 gram per 100 gram
5.2.Reaksi-reaksi
2NH3 + H2SO4 → (NH4)SO4
5.3.Bahan baku
Untuk 1 ton ammonium sulfat diperlukan:
a) Amoniak cair 0,26 ton
b) H2 SO4 encer (60%) 1,50 ton
5.5.Uraian
Pada asam sulfat encer dialiri amoniak cair dan reactor (dari plumbum) dengan selalu
diaduk. Karena reaksi eksoterm maka air mendidih dan menguap. Hasil dimasukkan
dalam ruang penguap hampa (vakum evaporator) sehingga konsentrasi memenuhi
syarat (93 – 99%). Cairan panas dari ruang penguap hampa disemprotkan dari atas
dan udara dingin dari bawah (arah berlawanan) dalam menara pembutiran. Butir-butir
diayak, yang terlalu kecil di recycle dan yang memenuhi syarat dikeringkan dengan
uap dalam pengering konveyor. Kemudian dipak dalam kantong dengan berat
tertentu.
5.6.Kesukaran teknik
a) Korosi
Reactor harus dipilih yang tahan korosi.
b) Pengkristalan
Pengkristalan yang kontinyu dan hasil yang memenuhi syarat harus dirancang
dengan baik.
c) Pembutiran
Pada pembutiran ammonium sulfat dileburkan dan pada suhu lebur ini ada
juga yang terurai. Hal ini harus dibatasi sedikit mungkin.
2. Gambar di bawah ini merupakan diagram alir proses pembuatan pupuk ZA (amonium
sulfat)
3. Pupuk urea (CO(NH2)2) dibuat dengan mencampurkan (mixing) bahan baku ..........
A. CH3COOH dan NH4OH D. Na2CO3 dan NH3
B. CO2 dan NH3 E. Na2CO3 dan NH4OH
C. CO2 dan NH4OH
5. Reaksi utama yang terjadi pada pembuatan pupuk urea adalah reaksi ..........
A. eliminasi B. adisi C. netralisasi D. saponifikasi E. Nitrasi
7. Tahap pengeringan, dimana urea berubah menjadi biuret yang berbentuk butiran pada
proses pembuatan pupuk urea terjadi di dalam ............
A. menara gay lussac C. menara pembutiran E. menara kolom isian
B. menara glover D. menara pengering
8. Hasil sintesa urea yang masih terdiri dari ammonium karbamat dan kelebihan amnia nya
setelah dilakukan stripping oleh CO2 akan dipisahkan di bagian … .
A. Unit Sintesa C. Unit Purifikasi E. Unit Kristalisser
B. Unit Prilling (pembutiran) D. Unit Recovery
9. Dibawah ini adalah diagram alir proses pembuatan Amoniak, yang merupakan peralatan
reaktor adalah ..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
10. Pada diagram alir proses pembuatan amonium sulfat di bawah ini, yang merupakan
peralatan menara pembutir adalah ..................
3 4
1 2 5
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5