ASAM KLORIDA
Disusun Oleh :
Alfian Hayu Sudibya
2103011
21030113120076
Hepta Rusdi
21030113130180
Yulia Rachmayani
21030113120073
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah proses industri kimia ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat berserta
salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, karena beliaulah yang telah
membimbing kita dari zaman yang penuh dengan kebodohan sampai kepada zaman yang dipenuhi
ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Makalah yang berjudul Asam klorida ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
proses industri kimia yang diampu oleh Ibu Nita. Makalah ini menjelaskan tentang Asam Klorida.
Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
pembaca mengenai asam klorida.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada banyak pihak terutama keluarga dan teman-teman
yang telah memberikan bantuan, baik materi maupun non materi demi kelancaran penyusunan tugas
makalah ini.
Tiada hal yang sempurna di dunia ini, hanyalah Dia yang memiliki segala kesempurnaan.
Perlu disadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu diharapkan kritik
dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsih bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Industri Asam Klorida
Proses pembuatan HCl pertama sekali diperkenalkan oleh Lavoiser pada tahun 1789.
Pada saat itu HCl diperkenalkan sebagai gas ammonia yaitu berupa chlorine dalam gugusan
senyawa anorganik. Kemudian pada tahun 1810, Davy mempelajari gugusan senyawa
anorganik tersebut, dan kemudian beliau membuktikan bahwa gas tersebut hanya
mengandung gugus-gugus hydrogen dan chlorine sehingga kemudian dikenal dengan nama
hydrogen klorida (HCl). HCl mentah dibuat oleh ahli kimia terdahulu dalam studi
penyulingan minyak dan purifikasi logam.
Dari ketiga asam mineral dasar, yaitu asam nitrat, asam sulfat dan asam klorida, asam
klorida merupakan zat terakhir yang ditemukan. Mungkin karena uap yang terbentuk tidak
dapat langsung dikondensasikan tetapi harus diserap dengan air dahulu. Pertama kali HCl
dikenal dengan nama spiritus salis yang dikemukakan oleh seorang Itali yang bernama
Basilius Valentinus pada abad XV.
Kira-kira pada tahun 1648, seorang ilmuwan bernama Glauber melakukan eksperimen
yang menghasilkan asam, yaitu dengan mereaksikan sulfuric acid dengan garam. Pada tahun
1823 di Inggris, reaksi ini digunakan Leblanc untuk pembuatan Sodium Carbonate. Dan
akhirnya reaksi it uterus dipakai untuk pembuatan garam dan HCl. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka proses pembuatan HCl pun terus
berkembang sampai saat ini.
Asam Klorida merupakan asam monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia
juga merupakan asam kuat yang paling tidak berbahaya untuk ditangani dibandingkan
dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ion klorida yang tidak reaktif
dan tidak beracun. Asam klorida dalam konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan
dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida
merupakan reagen pengasam yang sangat baik. (Wikipedia)
Rumusan Masalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan
tidak beracun. Asam klorida dalam konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan
terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan
reagen pengasam yang sangat baik. (Wikipedia)
: 2,014
Wujud
: gas
Warna
: tidak berwarna
Titik didih, oC
: -252,77
Titik leleh, oC
: -254,40
Temperature kritis, oC
: -240,74
: 12,8
Klorin
Rumus molekul
: Cl2
: 70.906
Wujud
: gas
Warna
: hijau kekuningan
Titik didih, oC
: -34,05
Titik leleh, oC
: -100,98
Temperature kritis, oC
Tekanan kritis, Mpa
: 1144
: 7,71
Rumus molekul
: HCl
: 36,461
Wujud
: liquid
Warna
: tidak berwarna
Titik leleh, oC
: -52,7
Titik didih, oC
: 108,58
: 0,95366
NaHSO4 +
H2SO4
NaHSO4
+ HCl
NaCl
Na2SO4
+ HCl
Reaksi kedua yaitu reaksi antara NaHSO4 dengan NaCl bersifat endotermik
sehingga dibutuhkan temperature yang cukup tinggi sehingga diperlukan beberapa
furnace dengan tipe yang berbeda.
b. Proses Hargreaves
Pada proses ini digunakan bahan baku garam, SO2, udara dan air dengan
reaksi : 4NaCl + 2SO2 + O2 + 2H2O
Na2SO4 + 4HCl
Reaksi yang terjadi bersifat endotermik dan reaktan yang masuk harus
dinaikkan temperaturnya sampai 450 540 oC.proses Salt-Sulfuric Acid dan proses
Hargreaves jarang digunakan lagi karena produk HCl yang dihasilkan kemurniannya
sangat rendah.
c. Proses Direct Sintetic Hydrogen dan Chlorine
Pada prinsipnya proses ini merupakan proses yang mereaksikan hydrogen dan
klorin secara langsung dalam suatu reaktor. Produk HCl yang dihasilkan pada proses
ini mempunyai konsentrasi yang relatif tinggi 20oBaume. Reaksi yang terjadi antara
hydrogen dan klorin sangat eksotermik, sehingga reactor biasanya dilengkapi dengan
suatu system pendingin.
Gas HCl yang dihasilkan diturunkan temperaturnya dalam suatu cooler. Gas
tersebut kemudian dipisahkan dari gas-gas inert lain dalam suatu absorber, sehingga
produk yang didapat mempunyai kemurnian yang tinggi.
d. Recovery By-Product
Di sini HCl dihasilkan sebagai hasil samping dari suatu reaksi dalam industri
kimia, antara lain:
Vynil chloride dari Dehydrichlorinasi 1,2 dichloroetana
ClCH2CH2Cl
CH2=CHCl + HCl
RNCO + 2HCl
CHCl3 + 2HCl
CClF3 + 3HCl
HCl yang dihasilkan dari proses ini biasanya direcycle lagi untuk kebutuhan
proses industri yang Hanya sebagian kecil HCl hasil recovery-by product yang dijual
sebagai produk komersil karena kemurniannya tidak menentu.
adalah regenerasi
Pelapisan atau pengawetan permukaan metal, untuk memindahkan besi oksida atau
mengelupaskan karat dari besi atau baja sebelum pengolahan (extrusion, rolling,
galvanizing, dan teknik lain).
Konsumsi asam klorida terbesar pada industri pembuatan vinil klorida untuk pipa atau
bahan yang terbuat dari PVC, dan MDI dan TDI untuk polyurethane sebagai
campuran organik.
Asam klorida adalah suatu bahan kimia pokok, dan seperti halnya itu digunakan untuk
sejumlah besar aplikasi dari skala kecil, seperti bahan pembersih pada rumah tangga,
dan industri manufaktur/konstruksi bangunan. Meningkatkan produksi minyak pada
sumur pengeboran minyak dengan cara menyuntikan asam klorida ke dalam batu
karang pada pembentukan suatu sumur minyak, menghancurkan sebagian dari batu
karang, dan menciptakan suatu struktur lubang yang besar.
Banyak reaksi kimia yang membutuhkan asam klorida dalam memproduksi
makanan, ramuan makanan, dan zat additif makanan. Jenis produknya meliputi
aspartame, fruktosa, asam citric, lysine, hydrolyzed (sayuran) protein sebagai sumber
makanan, dan juga pada proses pembuatan agar-agar.
Bahan baku yang digunakan tersedia dan tidak beragam, serta proses yang digunakan
sederhana.
Proses ini menghasilkan HCl dengan kemurnian tinggi dengan proses pemisahan yang
Pabrik tersebut terdiri dari ruang bakar karbon struktural atau dilapisi dengan batu bata silika
dilengkapi dengan alat pendingin yang dapat terdiri bahkan air dingin sirkulasi di shell. Untuk
memastikan semua klorin bereaksi dengan hidrogen, lebih dari 10% hidrogen dibandingkan dengan
klorin dibebankan dari dasar ruang pembakaran. Juga, harus diperhatikan bahwa ruang bakar dan
panjang ducting yang memimpin gas penyerap harus cukup bermuka-muka, jika tidak asam klorida
akan mengandung klorin bebas. Pembakaran hidrogen dimulai dengan menyalakan kompor dengan
obor udara hidrogen eksternal. Klorin kering dilewatkan ke dalam ruang bakar, di mana hidrogen
terbakar dalam suasana klorin untuk menghasilkan HCl. Sifat eksotermis dari kombinasi langsung
dari kedua gas (H2 dan Cl2) seperti untuk menaikkan suhu reagen, dan reaksi produk ke titik di mana
mereka pijar. Reaksi dilakukan pada 24000C dengan api kehijauan. Gas-gas selalu disimpan di atas
titik embun untuk menghindari korosi. Ruang pembakaran kemudian didinginkan secara eksternal
oleh air dan gas ketat tutup dipasang di bagian atas reaktor yang tiba-tiba terbuka untuk
memungkinkan gas untuk melarikan diri dalam keadaan darurat. Gas asam klorida didinginkan
diserap dalam air atau encer larutan HCl dengan melewati dingin dan absorber melalui
menghubungkan pipa. Kekuatan asam yang dihasilkan umumnya 32-33%. Panas penyerapan HCl
dalam air dihilangkan dengan semprotan air dingin di luar penyerap. Solusi HCl mengalir ke tangki
penyimpanan. Anhidrat hidrogen klorida Hot gas yang berasal dari ruang bakar lewat anhidrat CaCl2
atau mencuci mereka dengan 98% asam sulfat dan kemudian didinginkan dan dikompresi untuk
Tekanan 60atm. Didinginkan dan dikompresi gas memiliki kemurnian 99,9% diisi baja silinder.
Dalam proses lain, menyerap gas pembakaran ke dalam air dan suling untuk Konsentrasi 36% HCl.
Jika salah satu adalah untuk mendapatkan 97% HCl di bagian atas kolom. itu Asam 35% didinginkan
sampai -120C dan cairan berair yang mengandung 50% HCl yang tersisa untuk mengembun,
sedangkan gas sisa, ketika mereka telah de nebulasi seperti dikompresi untuk 60atm adalah
kemurnian melebihi 99,5%.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Asam klorida merupakan salah satu jenis asam kuat yang dapat dimanfatkan sebagai bahan
dalam berbagai industri dan juga dimanfatkan dalam rumah tangga.
2. Asam klorida dapat dibuat melalui :
proses salt-sulfur acid
proses Hargreaves
proses direct sintesis hidrogen dan chlorine
recovery bay-product
3. Pada proses pembuatan HCl menggunaan sintesis langsung, terjadi reaksi antara hidrogen dan
klor di dalam reaktor.
Alat dan bahan yng digunakan dalam proses sintesa tergantung dari fungsi alat dan bahan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
"http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat"
2005. The Complete Drug Reference 34th. Pharmaceutical Press., hal. 1179-3.
Achmadi, suminar. 1983. KIMIA ORGANIK Edisi Ke Enam. Erlangga : Jakarta.
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia (jilid 1) Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Burgess, William A. 1981. Recognition of Health Hazard in industry. John Wiley & Sons:
NewYork.
Emawaty. Anna. 2002. Tugas Akhir Pembuatan Hydrochloric Acid. Palembang.
Fessenden, Ralp J. Joan S. Fessenden. 1999. Kimia Oraganik edisi ketiga. Erlangga :
Jakarta.
Hardman J,G. et al, Goodman & Gilmans. 1996. The Pharmacological Basis of
Therapeutic, 9th. McGraw-Hill. hal. 3.
http//www.who.int/watersanitationhealth
http://www.atsdr.cdc.gov/es/toxfaqs/es_tfacts3.html
http://www.atsdr.cdc.gov/tfscts3.html#bookmark02
http://www.atsdr.cdc.gov/tfscts3.pdf