Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA

ALKALI ( CHLOR-ALKALI )

DISUSUN OLEH :

 IRMA KURNIA SARI (122017001)

 DEDEN AGIL SANJAYA (122017020)

DOSEN PEMBIMBING : Netty Herawati ST,MT

KELAS : III A

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur tercurah kepada Allah SWT atas taufik, hidayah, berkat dan
rahmat-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan
kita Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya serta para pengikutnya hingga
akhir zaman.

Proses Industri Kimia ini adalah mata kuliah dengan bobot 2SKS yang
terdapat pada mata kuliah Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Palembang.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dosen pembimbing

2. Semua pihak

Palembang, 27 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................... ................................................1


A. Latar Belakang...............................................................................................1
B Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3


2.1 Sejarah Perkembangan Industri klor-alkali........................................................3

2.2 Bahan Baku Industri Klor-Alkali.......................................................................5

2.3 Karakteristik Bahan dan Produk dari Industri klor-Alkali...............................6


2.4 Proses Industri Klor – Alkali ............................................................................9
2.5 Kapasitas Industri Klor –Alkali.......................................................................19
2.6 Keunggulan dan Kelemahan Klor- Alkali........................................................22
2.7. Manfaat Produk...............................................................................................
24
BAB III PENUTUP..............................................................................................25

A. Kesimpulan .......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Industri klor-alkali seperti pembuatan soda abu, soda kaustik dan klor
merupakan salah satu industri kimia dasar yang penting. Bahan – bahan ini
hampir setingkat dengan asam sulfat dan amonia. Peranannya sangat penting,
sehingga dapat dikatakan tidak ada barang konsumsi yang diperjualbelikan yang
tidak bergantung pada klor dan alakli pada salah satu tahap pembuatannya. Kedua
produk ini hampir seluruhnya dijual ke industri dan digunakan untuk pembuatan
sabun, deterjen, serat dan plastik, kaca, petrokimia, pulp dan kertas, pupuk, bahan
peledak, pelarut dan berbagai bahan kimia lainnya.
            Soda abu, soda kaustik dan klor merupakan zat kimia yang sangat penting
dalam perindustrian dan kehidupan sehari-hari. Maka sebagai mahasiswa teknik
kimia perlu mempelajari dan mengulas tentang proses pembuatannya. Agar dapat
diaplikasikan di dunia industri nantinya.
Proses klor-alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam
industri manufaktur dan pemurnian zat kimia.
Produk yang dihasilkan dari industri klor-alkali adalah gas klor
dan soda kaustik (NaOH) sebagai hasil dari elektolisis larutan Nacl, jika klor dan
alkali hidroksida yang diinginkan sebagai produk akhir, rancangan sel elektrolisis
harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kedua bahan itu tidak dapat bercampur.
Tiga macam proses elektrolisis yang banyak dipergunakan dalam industri klor-
alkali adalah proses elektrolisis dengan sel diafragma, sel membran, dan sel
merkuri. Produksi natrium hidroksida dan gas klor secara elektrolisis
dikemukakan pada pertengahan abad ke -19 tetapi sumber arus listrik yang ada
pada saat itu hanyalah baterai. Hal ini membuat proses tersebut sangat mahal
sehingga tetap tinggal sebagai keingintahuan dalam skala laboratorium saja.
Menjelang tahun 1980-an, pengembangan dinamo (generator) mengubah keadaan
ini secara dramatis.Industri elektrolisis tumbuh dengan cepat disekitar

4
sumber-sumber listrik dari tenaga air, di Norwegia dan di dekat air terjun Niagara
Amerika Serikat.Efek pertama dari industri ini, mematikan proses
Leblanc, yang telah bertahan demikian lama hanya dari keuntungan yang didapat
dari produksi bersama klorin dan natrium karbonat. Dengan munculnya pesaing
berupa klorin yang diproduksi lebih murni dengan cara elektrolisis, proses
1eblanc dengan cepat menghilang. Dengan membutuhkan waktu yang lebih lama,
proses klor-alkali elektrolitik juga mengurangi proses
Solvay
. Dengan menghasilkan basa(NaOH) yang secara efektif menyaingi natrium
karbonatdalam banyak penggunaan. Oleh karena itu, agar kita lebih memahami
mengenai industri klor-alkali, maka makalah ini akan membahas mengenai
industri klor-alkali.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan industri klor-alkali ?
2. Apa bahan baku yang digunakan dalam industri klor-alkali ?
3.Bagaimanakah karakteristik bahan dan produk dari industri klor-alkali?
4.Bagaimana proses industri klor-alkali ?
5. Berapa kapasitas produk yang dihasilkan pada industri klor-alkali di Indonesia?
6. Apa keunggulan dan kelemahan industri klor-alkali ?
7. Apa manfaat produk yang dihasilkan industri klor-alkali ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah perkembangan industri klor-alkali.
2. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri klor-alkali
3. Mengetahui bahan dan produk dalam industri klor-alkali
4. Memahami proses industri klor-alkali.
5. Mengetahui kapasitas produk yang dihasilkan pada industri klor-alkali.
6. Memahami keunggulan dan kelemahan industri klor-alkali.
7. Memahami manfaat produk yang dihasilkan dalam industri klor-alkali.

5
BAB II
ISI

Proses klor-alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam


industri manufaktur .Proses tersebut menghasilkan produk berupa gas H2,, gas Cl2, 
dan NaOH (dimana sumber ion klorida yang digunakan adalah Nacl ) .
Dengan kata lain, proses klor-alkali disebut juga dengan proses elektrolisis larutan
Natrium klorida.
2.1 Sejarah Perkembangan Industri klor-alkali
Soda kaustik pada mulanya dibuat melalui kaustisasi soda (abu) Leblanc secara
tumpak dengan gamping.

  Na2CO3 +  Ca(OH) → 2NaOH +  CaCO3

Hal ini bergantung pada kenyataan bahwa kalsium karbonat hampir tidak larut
sama sekali di dalam larutan kaustik.Produksi soda kaustik dengan cara
elektrolitik sudah dikenal pada abad kedelapan belas, tetapi baru pada tahun 1890
soda kaustik diproduksi dengan cara ini untuk keperluan industri. Sampai
beberapa tahun sebelum Perang Dunia I, kuantitas soda kaustik yang dihasilkan
sebagai produk klor dari proses elektrolitik boleh dikatakan dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping.
Tetapi, pada tahun 1940, produksi soda kaustik elektrolitik sudah melewati soda
kaustik-gamping dan pada tahun 1962 soda kaustik-gamping sudah hampir tidak
dibuat lagi.

6
Pada gambar berikut digambarkan jalur penggunaan soda kaustik.

Gambar 1. Diagram Industri Klor-alkali


Kimiawan Swedia Karl wilhelm Scheele menemukan klorin pada tahun 1774 dan
membuatnya dalam bentuk unsur melalui reaksi asam klorida dengan pirolusit,
suatu mineral yang mengandung MnO2 dengan reaksi sebagai berikut  

4 Hcl(aq) +  MnO2 (s)→ Cl2(g) +  MnCl2(aq) + 2 H2O (l)

Scheele tidak menyadari bahwa gas kuning kehijauan yang dihasilkannya adalah
unsur dan hal ini terus berlangsung sampai Humphry Dary mengidentifikasinya
pada1811 dan menamainya(dari kata yunani chloros, berarti hijau.Sementara itu,

7
Berthollet dan de Saussure telah mendeskripsikan sifat pemutih dari klorin pada
tahun 1786 Namun demikian, klorin kurang memuaskan dalam beberapa hal zat
ini akan merusak pakaian. Kimiawan Skotlandia Charles Tenant membuat
kemajuan penting pada tahun 1799 ketika ia mematenkan material yang
disebutnya serbuk pemutih yang dibuat dengan menjenuhkan kapur mati dengan
klorin seperti reaksi berikut.
CaOH2 (s)→ Cl2(g) →   CaCl(Ocl) (aq) + H2O (l)
Dengan demikian, paten pertama mengenai penggunaan klor di industri
diterbitkan pada tahun 1799 (seperempat abad setelah penemuannya) yaitu
sebagai pemutih tersebut.Selama hampir satu abad sesudah penemuan klorin pada
tahun 1774, metode utama untuk membuat klorin untuk zat pemutih masih
merupakan proses reaksi asli yang pernah digunakan oleh Scheele. Ini merupakan
metode yang sangat boros, sebab sebagian mangan dan sebagian klorin hilang
sebagai MnCl2.
Menjelang pertengahan abad ke-19, (asam klorida produk samping yang
berbahaya dari proses 1eblanc ) sudah banyak digunakan dalam manufaktur
pemutih dan diperlukan metode untuk mengoksidasinya yang lebih hemat. Antara
tahun )1868 dan 1874, kimiawan dan industriawan Inggris, Henry Deacon
mengembangkan suatu proses untuk mengonversi asam klorida gas menjadi klorin
dengan katalis tembaga klorida di mana kesetimbangan reaksinya tidak
memuaskan.
Proses lain adalah proses Weldon, yaitu Hcl dioksidasi dengan mangan dioksida
yang mahal.Pengembangan peralatan listrik arus searah berkapasitas besar
menjelang akhir abad kesembilan belas menyebabkan proses kaustisasi ini
menjadi kuno dan pada pertengahan abad kedua puluh, lebih dari 99% klor yang
digunakan di dunia diproduksi dari proses elektrolitik.

2.2 Bahan Baku Industri Klor-Alkali


Bahan baku utama dalam industri klor alkali adalah sebagai berikut.
•1arutan garam (brine, 20 - 25% Nacl )
•Air
• Na2CO3

8
•1istrik
Bahan baku samping dalam industri klor alkali adalah sebagai berikut.
•Asam sulfat (H2SO4 )
•Merkuri (Hg)
2.3 Karakteristik Bahan dan Produk dari Industri klor-Alkali.
2.3.1 Karakteristik Bahan Baku
Karakteristik bahan baku dalam industri klor-alkali adalah sebagai berikut.
a. Natrium klorida
Sifat fisik Natrium Klorida (NaCl):
- Rumus molekul : NaCl
- Berat molekul : 58,45 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 800,4oC
- Titik didih, 1 atm : 1413oC
- Densitas : 1,13 gr/mol
- Kapasitas panas (25oC) : 1,13 cal/moloC
- Kelarutan : 35,7gr/100 H2O
- Tekanan uap, 1 atm : 1465 oC
- Panas penguapan, )1atm : 40,810 cal/mol
Sifat kimia Natrium Klorida (NaCl ):
Dengan perak nitrat membentuk endapan perak klorida
NaCl +  AgNO3 → NaNO3 + AgCl
b. Natrium karbonat (Na2CO3 )
Sifat fisik natrium karbonat (Na2CO3 )
- Rumus molekul : Na2CO3
- Berat molekul : 106 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 8510oC
- Kelarutan :71 g/100 g H2O
- Densitas : 2,533 gr/mol
- Panas Penguapan :7000 cal /mol
- Kapasitas panas (25oC) : 4,3350 cal/moloC
Sifat kimia Natrium Karbonat (Na2CO3 )

9
CO2 murni dapat diperoleh dari melakukan pemanasan natrium bikarbonat
pada persamaan berikut:

2 NaHCO3 →Na2CO3 + CO2 + H2O

c. Air (H2O )
Sifat Fisika Air (H2O)
- Rumus molekul : H2O
- Berat molekul : 18,0153 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 0 oC
- Titik didih, 1 atm : 100 oC
- Densitas : 0,998 g/ cm3 ( padatan )gr/ml
- Kapasitas panas (25 oC ) :4184 cal/mol oC
- Panas penguapan, ) : 2258,6 J/g
2.3.2 Karakteristik Bahan Baku Sampingan
a. Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat fisika Asam sulfat
- Rumus molekul : H2 SO4
- Berat molekul : 98,08gr/mol
- Densitas :1.84 gr/ml
- Asam sulfat berupa cairan bening, tak berwarna, dan tak berbau
Sifat Kimia Asam Sulfat (H2SO4)
H2SO4 + H2 → H20+¿ ¿ + HSO4 0−¿¿
b. Merkury (Hg)
Sifat fisika Merkury (Hg ) :
- Rumus molekul : Hg
- Berat molekul : 200,59gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 234,32 K
- Titik didih, 1 atm : 629,88 K
- Densitas : 13,534 gr/ml
- Kapasitas panas (25oC) :27,983 J.mol / K
- Berwarna keperakkan dan berupa fase liquid

10
2.3.3 Produk Chlor- Alkali
a. Natrium hidroksida (NaOH )
Sifat fisik Natrium hidroksida (NaOH )
- Berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran
ataupun larutan jenuh 50 oC
- Bersifat lembab cair
- Sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.
- Titik lebur 318oC
- Titik didih 1390 oC
- NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
- Densitas NaOH adalah 2,1 gr/ml
- Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium hidroksida
Sifat kimia Natrium hidroksida (NaOH )
Dengan larutan Natrium hidroksida ,Hcl (asam klorida dinetralkan dimana
akan terbentuk garam dan air
NaOH + HCl →Na Cl + H2O
b. Klor (Cl2 )
Sifat fisika Klor (Cl2 ):
- Rumus molekul :Cl2
- Berat molekul : 71 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 171,6K
- Titik didih, 1 atm : 239,11 K
- Densitas : 3,2 gr/ml
- Kapasitas panas (25oC) :33,949 J.mol / K
- Berwarna Hijau kekuningan dan berupa fase gas
c. Hidrogen (H2 )
Sifat fisika Hidrogen (H2 ):
- Rumus molekul :H2
- Berat molekul : 1,00794 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 14,01 K
- Titik didih, 1 atm : 20,28 K
- Densitas : 0,08988 gr/ml

11
- Kapasitas panas (25oC) :28,836 J.mol / K
- Tak berwarna dan berupa fase gas
Sifat kimia Hidrogen (H2 )
Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia :
H2 (g)→ O2(g) →  2 H2O (l) + 572 kj (286 kj/mol )
2.4 Proses Industri Klor – Alkali
Proses elektrolisis adalah salah satu cara untuk membuat soda kaustik dan klor,
yang masih banyak dipergunakan di industri. Elektrolisis larutan garam
menghasilkan klor pada anode dan hidrogen bersama natrium hidroksida pada
katode. Jika klor dan natrium hidroksida yang diinginkan sebagai produk akhir,
Rancangan sel harus dibuat sedemikian rupa sehingga kedua bahan tersebut tidak
bercampur.
Dewasa ini, ada berbagai rancangan yang cerdik untuk mengatasi masalah
tersebut.Tetapi, ada tiga jenis rancangan sel yang paling banyak digunakan di
industri, yaitu sebagai berikut.
•Sel diafragma (1890 )
•Sel merkuri (1892)
•Sel membran (1970 )
Sebelum dimasukkan ke dalam sel elektrolisis, air garam terlebih dahulu harus
melalui proses pemurnian karena mengandung pengotor seperti senyawa-senyawa
kalsium, besi, dan magnesium. Pemisahan pengotor dapatdilakukan dengan
menggunakan resin penukar ion. Akan tetapi, proses ini memerlukan biaya yang
besar untuk pembelian dan regenerasi resin.Oleh karena itu digunakan senyawa
kimia yaitu Na2CO3 yang lebih murah. Pada sel membran dilakukan pengolahan
tambahan dengan fosfat. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut.
1. Pengendapan
Tahap awal dari pemurnian air garam adalah pengendapan kalsium dan ion
magnesium sebagai kalsium karbonat ( CaCO3 )dan magnesium
hidroksidaMg(OH)2 dengan menggunakan natrium karbonat dan natrium
hidroksida. Logam (besi, titanium, molibdenum, nikel, kromium, Vanadium,
tungsten) juga dapat diendapkan sebagai hidroksida.
2. Penyaringan

12
Pengotor yang berupa endapan dihilangkan dengan sedimentasi, filtrasi,atau
kombinasi dari keduanya. Air garam murni harus mengandung idealnya
(Ullmann,1996 )

a. Proses Elektrolisis dengan Sel Diafragma


Pada tahun 1890-an, suatu proses baru untuk produksi soda kaustik dan klorin
dikembangkan dan penggunaannya berkembang dengan cepat,yaitu pembuatan
natrium hidroksida dan klorindarilarutan garams ecara elektrolisis.Soda kaustik
dan klorin dapat bereaksi membentuk natrium hipoklorit (NaClO) , dengan reaksi
lebih lanjut untuk menghasilkan natrium klorat NaClO3. Pada temperatur operasi
diatas 40 oC .Untuk mencegah hal tersebut, maka ruang katode dan anode
dipisahkan menggunakan sekat yang disebut Diafragma , sehingga sel ini
dinamakan sel diafragma (Gambar 2.1).Teknik utama untuk elektrolisis di
Amerika Serikat ialah
Sel diafragma .Sel diafragma jugamenjagabercampurnya gas hidrogendan gas
klor, karena kedua gas tersebut dapat menyebabkan terjadinya ledakan apabila
bercampur.Sel diafragma terbuat dari suatu selaput berpori yang dapat dilalui ion-
ion, namun tetap dapat menahan percampuran produk. Sel diafragma yang lama
menggunakan anode grafit dan katode berupa kotak baja dengan sisi yang
berpori.Apabila digunakan elektrode grafit, maka akan terjadi reaksi berikut.
C (s)+ 4OH(aq)  →  CO2 (g) + 4 e−¿¿
Dengan demikian, anoda harus diganti secara rutin. Diafragma terbuat dari bahan
yang mempunyai sifat permeabilitas, sepertia sbesataufluorocarbon yang
ditempatkan pada selaput berpori.Awalnya,diafragma yang digunakan terbuat dari
asbes. Diafragma itu kemudian tersumbat karena pemakaian dan ini akan terlihat
dari penurunan voltase.Diafragma itu harus diganti secara berkala.Sel yang
menggunakan anode yang terbuat dari titanium yang dilapisi platinum, ruthenium,
iridium jarang menyebabkan diafragma tersumbat sehingga sel dapat beroperasi
selama 12-24 bulan tanpa pergantian diafragma.
Pada pertengahan tahun 1980-an, dikembangkan diafragma yang bebas dari
asbes,yaitu polimerfluorocarbon, terutama BTF(politetrafluoroetilena).Diharapkan

13
bahwa diafragma yang dikembangkan tersebut dapat memperpanjang umur
pemakaian diafragma dan dapat mengatasi keberatan para pencinta lingkungan
mengenai adanya kemungkinan asbes yang masuk ke lingkungan.

Gambar 2.1 Sel diafragma


b.Proses Elektrolisis dengan sel merkuri
Suatu proses elektrolisis dalam industri klor-alkali yang menghasilkan NaOH
(aq) dengan kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel diafragma
adalah sel merkuri. Dalam elektrosis tersebut, anodenya terbuat dari grafit atau
titanium, tetapikatodenya adalah kolam aliran raksa (merkuri). Katode merkuri
mempunyai overpotensial yang lebih tinggi untuk mereduksi H2O menjadi - me
H2 (g) .Reduksi yang terjadi adalah Na +¿ ( aq) ¿menjadi Na (l) yang larut dalam merkuri
membentuk suatu amalgam (paduan raksa natrium) berupa 0,5%Na. Ion cl -
yang berasal dari larutan garam NaCl mengalami oksidasi di anoda menghasilkan
gas Cl2.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Katode: 2 Na+¿¿(aq)+2 e−¿→ ¿ 2 Na (l) ( dalam Hg)
Anode :2 cl−¿ ¿(aq)→Cl2(g) +2 e−¿¿
 

14
NaHg masuk ke dalam denuder. Denuder adalah bejana berbentuk silindris diisi
dengan bola-bola grafit diimpregnasi dengan logam transisi (seperti He atau Ni ).
Di dalam denuder ditambahkan air, kemudian natrium almagam mengalami
hidrolisis. Reaksinya adalah sebagai berikut :
2 Na (l) (dalam Hg)+¿ 2H2 O →  H2(g) + 2 NaOH(aq) + Hg(l)
Hg(l) yang dihasilkan kemudian dikembalikan lagi ke dalam sel elektrolisis.Bila
untuk proses tersebut digunakan air dalam jumlah yang tepat, maka hasilnya ialah
NaOH 50% dengan kandungan garam yang sangat rendah ( 30 ppm ).

Gambar Sel Raksa

Sel merkuri kiranya banyakmemberi keuntungan daripada sel diafragma,


terutama karena dapat menghasilkan NaOH dengan kemurnian tinggi tanpa
prosedur lanjutan yang terlalu banyak. Satu kerugian yang penting adalah bhwa
sel merkuri memerlukan voltase yang lebih tinggi (kira-kira 4,5 v ) dibandingkan
sel diafragma dan juga memerlukan energi listrik yang cukup banyak, yaitu
sekitar3100 kwh /ton Cl2 dalam sebuah sel merkuri, dibandingkan dengan 2700
kwh dalam sel diafragma. Kerugian lain yang cukup serius dari sel merkuri ini

15
adalah perlunya pengendalian limbah merkuri ke lingkungan. Sebelum adanya
pengaturan lingkungan, dilaporkan kehilangan merkuri sekitar 200 g Hg tiap
metric ton Cl2 yang diproduksi. Dewasa ini kehilangan merkuri ini dibatasi sampai
0,28 g &g tiap metric ton dalam pabrik lama dan setengah dari jumlah ini dalam
pabrik baru. Sekitar 25 % dari produksi klor-alkali di Amerika Serikat dibuat
melalui proses sel merkuri, tetapi preentase ini kelihatannya tidak akan meningkat
dalam hal pengendalian limbah merkuri.
C. Proses elektrolisis sel membran
Membran pertukaran ion pertama kali dikembangkan pada awal 1970-an oleh Du
Pont (Nafion ), diikuti oleh Asahi Glass ( flemion).Proses elektrolisis larutan
garam (brine) dengan menggunakan sel membran merupakan teknologi termodern
dalam industri klor alkali. Beberapa jenis polimer dikembangkan untuk
digunakan sebagai membran dalam industri tersebut. Du Pont mengembangkan
polimer asam perfluorosulfonat (Nafion ),sedangkan Ashai menggunakan
membran berlapis banyak yang terdiri dari polimer asam perfluorosulfonat yang
dilapisi pada satu sisinya dengan polimer asam perfluorokarboksilat.Untuk
memberikan kekuatan mekanik membran, membran umumnya diperkuat dengan
PTFE (polytetrafluoroethylene)serat.
Dalam sel membran tersebut, ruang anoda dan ruang katoda dipisahkan oleh suatu
membran yang dapat dilalui oleh kation (ion positif) atau disebut juga membran
penukar kation.Membran penukar kation tersebut memiliki peranan penting yaitu
menjadi media yang memungkinkan terjadinya perpindahan ion-ion natrium Na+¿¿
dari ruang anoda ke ruang katoda. Namun, membran tersebut mencegah
mengalirnya ionCl−¿¿ke ruang katoda dan mencegah sebagian besar ion OH −¿¿ke
ruang anoda sehingga soda kostik yang dihasilkan tidak bercampur dengan larutan
garam. Sel membran beroperasi dengan menggunakan larutan garam yang lebih
pekat dan menghasilkan produk yang lebih murni dan lebih pekat (28%NaOH
yang mengandung 50 ppm NaCl ,dan produk dengan 40%NaOH pun akhir-akhir
ini dikabarkan ada).Larutan garam natrium klorida jenuh yang mengandung ion-
−¿ ¿

ion Na +¿dan Cl ¿dialirkan ke dalam ruang anoda, sedangkan pada ruang katoda diisi
air murni. Suatu arus searah ( DC) kemudian dialirkan melalui sel tersebut .

16
Gambar 2.3 Sel Membran

Pada anoda , ion-ion klorida (Cl−¿¿ dalam garam (NaCl )mengalami oksidasi
menjadi gas klorin Cl2, sedangkan pada katoda ion-ion hydrogen ¿
Dalam air mengalami reduksi menjadi gas hydrogen H2

Katode: 2 H +¿¿ (aq)+2 e−¿→ ¿ H2(g)


Anode :2 cl−¿ ¿(aq)→Cl2(g) +2 e−¿¿

Selanjutnya, ion-ion natrium (Na+¿¿ yang berpindah dari anoda ke katoda


bereaksi dengan ion-ion hidroksida (OH −¿¿ menghasilkan soda api (NaOH )
dengan konsentrasi 32-35%. Untuk mencapai konsentrasi soda api 50 %, larutan
kaustik yang diproduksi harus dipekatkan dengan penguapan (terkonsentrasi di
vaporizer) .Reaksi elektrolisis larutan garam (NaCl) secara keseluruhan dapat
dituliskan sebagai berikut:
2 NaCl + 2 H2O  →  2NaOH + Cl2 +H2
Karena gas klorin (Cl2) bersifat korosif, anoda harus dibuat dari logam yang tidak
reaktif seperti titanium, sementara katoda dapat dibuat dari nikel.Adapun konversi
kimia dalam industri klor alkali adalah sebagai berikut.

17
•Evaporasi dan Pemisahan Garam
Pada sel diafragma, dihasilkan 11%NaOH dan 15%NaCl. Untuk pengiriman,
larutan tersebut perlu dipekatkan terlebih dahulu di dalam evaporator efek
berganda yang tabung-tabungnya terbuat dari nikel. Sebagian besar garam itu
terkristalisasi ke luar dan dapat dipisahkan untuk kemudian didaur-ulangkan.
Hasil akhir dari proses klor-alkali ini adalah 50%NaOH (aq) dengan sekitar 1%
NaCl berupa pengotor. Bila kandungan NaCl 1 % tidak menjadi masalah,
larutan50 % ini dapat langsung dikirim sebagai produk dengan kepekatan
komersial standar. Sel membran menghasilkan kaustik yang jauh lebih pekat
dibandingkan sel diafragma (28%-40%), sedangkan kandungan klornya sedikit
sehingga produk ini tidak banyak memerlukan evaporasi dan perlakuan lain.
Demikian pula untuk sel merkuri, tidak diperlukan evaporasi untuk membuat
produk dengan konsentrasi 50%.Dalam proses sel merkuri, kaustik soda 50
%yang diperoleh langsung dari dekomposer denuder biasanya dipompa ke menara
pendingin, kemudian menuju sistem pembuangan merkuri dan kemudian menuju
ke bagian penyimpanan akhir. Dalam beberapa kasus kaustik dipanaskan sebelum
filtrasi. Metode yang paling umum untuk menghilangkan merkuri dari soda
kaustik adalah pelat atau daun filter dengan precoat karbon. Dalam kondisi
normal, merkuri-sel kaustik soda (NaOH sebagai 100 %) mengandung 20-100
ppm natrium klorida dan40-60 g Hg/kg NaOH.
•Evaporasi Akhir
Kaustik 50% yang sudah didinginkan dan diendapkan atau kaustik yang telah
dimurnikan secara khusus dapat dipekatkan dengan menggunakan evaporator
akhir efek-tunggal agar menjadi NaOH 70 sampai 75 % dengan menggunakan
uap bertekanan 500 sampai 600 kPa. Kaustik yang sangat pekat ini harus
ditangani dengan pipa yang dipanasi dengan pipa uap agar tidak mengalami
pembekuan.1arutan itu lalu diteruskan ke periuk penyelesaian.
•Penyelesaian Kaustik dalam Periuk
Walaupun penyelesaian kaustik 50% itu dulu dilakukan di dalam periuk- periuk
besi tuang dengan menggunakan pemanasan langsung, efisiensi kalornya cukup
rendah sehingga dewasa ini cara ini dilakukan hanya untuk kaustik 70 sampai
75%saja. Suhu akhirnya adalah 500 oC sampai 600 oC dan ini menguapkan airnya

18
sampai kira-kira 1% yang tertinggal.Periuk-periuk besi ini sekarang digantikan
dengan evaporator.Cara ini juga untuk konsentrasi di atas 50%.Kaustik anhidro
yang panas itu diolah dengan belerang agar kandungan besinya mengendap dan
keluar.Produk ini dipompakan dengan pompa sentrifugal yang menyalurkan
bahan meleleh itu ke dalam drum-drum baja yang dapat menampung 320 kg atau
ke dalam mesin penyerpih.Gambar 2.4 Skema Konversi Kimia pada Industri
Klor-Alkali
•Pemurnian kaustik secara Khusus
Pengotor yang tidak dikehendaki dalam kaustik 50% adalah besi klorida, NaCl,
dan NaClO3 .Penyingkiran besi-besi biasanya dilakukan dengan mengolah kaustik
itu dengan 1 % berat serbuk kalsium karbonat dan menyaring campuran yang
dihasilkan. Klorida dan klorat dikeluarkan dengan meneteskan kaustik 50 % itu ke
dalam kolom larutan ammonia 50%.Pengolahan ini menghasilkan kaustik yang
hampir bebas sama sekali dari klorida dan klorat seperti yang dihasilkan dari
proses raksa.(Gambar 2.4).

19
•Pendinginan Klor
Klor panas yang keluar dari anoda mengandung banyak uap air. Gas ini terlebih
dahulu didinginkan di menara pendingin agar sebagian besar uap inidapat
mengembun.
•Pengeringan Klor
Setelah didinginkan, gas klor dikeringkan dengan asam sulfat di dalam menara
pembasuh. Sampai pada menara asam sulfat ini, klor basah itu harus ditangani
dengan menggunakan bahan yang tahan, seperti poliester, polivinil klorida, dan
lain-lain.
•Pemampatan dan Pencairan Klor
Klor kering dikompresi sampai tekanan 240 kPa atau kadang-kadang bahkan 550
kPa. Untuk tekanan yang agak rendah, kompresor yang biasa digunakan adalah
kompresor putar dengan torak zat cair dan terbuat dari besi, dan menggunakan
asam sulfat sebagai cairan perapat. Untuk tekanan dan kapasitas yang lebih besar,
biasanya digunakan kompresor sentrifugal atau kompresor bolak-balik tanpa
pelumasan. Kompresor bolak-balik biasanya menggunakan cincin torak dan salut
torak dari karbon, sedangkan bagian-bagian lainnya terbuat dari besi cor. Kalor
kompresi ditarik keluar dan gasnya mengembun. Klor cair itu disimpan di dalam
silinder-silinder kecil, silinder satu ton, pipa atau kereta tangki 50 t yang
dikirimkan ke konsumen besar. Gas sisa atau gas tiup (blow gas) yang selalu
terdapat pada proses ini terdiri dari campuran seimbang antara klor dan udara.
•Pendinginan hidrogen
Gas hidrogen didinginkan di menara pendingin agar sebagian besar uap air dapat
mengembun. Dalam proses sel merkuri, hidrogen harus diperlakukanBdiolah lagi
untuk menghilangkan merkuri. Pendingin primer pada suhu kamar dilakukan
pada electrolyser, memungkinkan uap merkuri mengembun ke dalam sirkuit
merkuri utama. Pendinginan lebih lanjut terjadi pada tahap berikutnya
menggunakan penukar panas besar dan kondensat dikirim untuk diperoleh
merkuri kembali

20
Perbedaan Antara ketiga Macam Sel Elektrolisis
Merkuri Diafragma Membran

Kualitas dari soda Tinggi ,hanya Mengandung 1,0- Tinggi hanya


kaustik mengandung <30 1,5 % berat NaCl mengandung < 50
ppm NaCl ppm NaCl

Konsentrasi soda 50 % 12 % 33%


kaustik

Bahan baku air Beberapa pemurni Beberapa pemurni Air garam yang
garam diperlukan ,tetapi diperlukan ,tetapi digunakan harus
tergantung pada tergantung pada dengan kemurnian
kemurnian garam kemurnian garam yang tinggi agar
atau air garam atau air garam tidak
yang dugunakan yang dugunakan mempengaruhi
kinerja membran

Energi listrik yang Sekitar 3100 Sekitar 2700 2200-2500


digunakan
9KWH/ton

Tingkat Tinggi Tinggi Rendah


Pencemaran
Lingkungan

21
2.5 Kapasitas Industri Klor -Alkali
PRODUSEN KLORIN DI INDONESIA
Nama Perusahaan Kapasitas (Ton /tahun)
PT Industri Soda Indonesia,Waru 4500
PT kertas Basuki Rahmat,Banyuwangi 2390
PT Trisana Chlor Alkali,Probolinggo 14000
PR Dong Jiu Indonesia 6000
PT Asahimas Subentra ,Cilegon 20.000
PT Indochlor Prakarsa Industri,Serang 100.000

PRODUSEN SODA KAUSTIK DI INDONESIA


Nama Perusahaan Lokasi Kapasitas (ton/tahun )
Padatan
PT Asahimas Subentra Chemicals Cilegon 285.000
PT Sulfindo Adiusah Serang 215.000
Cair
PT Industri soda indonesia Sidoarjo 12.000
PTSoda Sumatera Medan 6.400
PT Indah Kiat Pulp and Paper Riau 10.000
PTTjiwi kimia Probolinggo 9.000
PT Kertas Basuki Rachmat Sidoarjo 7.2006
PT Kertas Padalarang Banyuwangi 6850
PT Pakerin Padalarang 750
PT Suparma Mojokerto 15.000
PT Miwon Indonesia Surabaya 1.800
PT Sasa Permentasi Gresik 12.000
3600

22
Pada tahun 1998, total produksi dunia sekitar 45 juta ton.Amerika Utara dan Asia
secara kolektif memberikan kontribusi sekitar 14 juta ton. sementara Eropa
memproduksi sekitar 10 juta ton. Di Amerika Serikat, produsen utama natrium
hidroksida adalah Dow Chemical Company, yang telah produksi tahunan sekitar
3,7 juta ton dari situs di Freeport, Texas , dan Plaquemine, Louisiana. Produsen
utama AS termasuk Oxychem , PPO , Olin , Pioneer Perusahaan yang dibeli oleh
Olin), Inc (PIONA), dan Hormosa. Semua perusahaan-perusahaan ini
menggunakan proses chlor alkali.Industri Alkali di Cina dikenal sebagai basis
produksi penting (angshan Sanyou kimia yang dilepaskan 2009 laporan
tahunan.Selama periode pelaporan, perusahaan mencapai laba usaha
35800000000 yuan, laba bersih sebesar 38.466.000 yuan, yuan 0,041per
saham.1aba bersih dan laba per saham turun 80 % dari tahun ke tahun.
Sebelumnya, Shandong dan Haihua laporan menunjukkan bahwa pada tahun 209
kehilangan 7 juta kerugian, laba per saham 0,79. Chlor-alkali kimia yang
dilepaskan oleh Express menunjukkan bahwa pada tahun 2009 laba bersih kepada
pemegang saham perusahaan yang terdaftar, kerugian dari 390 juta yuan, 0,5565
yuan per kehilangan saham. St 2009 'inhua diharapkan kerugian sekitar 4,9 miliar
yuan, yuan 1,67) per saham dari sekitar kerugian. Chlor-alkali industri produk
terkemuka untuk soda abu, dan soda kaustik.Soda abu dan soda kaustik adalah
bahan kimia dasar. Proses, elektrolisis air garam industri menghasilkan soda
kaustik dan klorin. Klorin dan sintesis etilen atau asetilena dari PVC.Soda kaustik,
soda abu adalah produk hilir.Soda ash terutama hilir kaca,caustic soda industri
hilir aluminium, kertas dan sebagainya.Analis mengatakan surplus adalah alasan
utama untuk kehilangan klor-alkali industri.

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Klor- Alkali


Keunggulan dan kelemahan dalam industri klor-alkali adalah sebagai berikut.
1. Sel Diafragma
Sel diafragma memiliki keunggulan antara lain :
•Beroperasi pada tegangan yang lebih rendah dibandingkan selmerkuri

23
•Dapat beroperasi dengan air garam kurang murnidari pada yang
dibutuhkan oleh sel membran
Kelemahan sel diafragma yaitu :
bila menggunakan diafragma asbes, proses diafragma pada dasarnya
menimbulkan masalah lingkungan.Asbes merupakan bahan beracun,
menyebabkan kanker paru-paru dan asbestosis, dan tumor ganas pada
paru-paru.
2. Sel Merkuri
Sel merkuri memiliki keunggulan yaitu :
menghasilkan NaOH pekat dengan kemurnian tinggi sehingga tidak
memerlukan prosedur lanjutan lebih banyak.
Adapun kelemahannya sel merkuri antara lain :
• Sel merkuri memerlukan Voltase yang lebih tinggi (kira-kira 4,5 V ).
dibandingkan sel diafragma (3,5 V) dan juga menggunakan energi listrik
yang cukup banyak, yaitu sekitar 3100 kwh /t ( kilo watt tons per metric
ton) dibandingkan dengan 2700 kwh/ t dalam sel diafragma.
• Merkuri mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Tragedi yang
dikenal dengan Minamata Disease ( penyakit Minamata), berdasarkan
penelitian ditemukan penduduk di sekitar kawasan tersebut memakan ikan
yang berasal dari laut sekitar Teluk Minamata yang mengandung merkuri
yang berasal dari buangan sisa industri plastik. Gejala keanehan mental
dan cacat saraf mulai tampakterutama pada anak-anak.Semua komponen
merkuri baik dalam bentuk metil dan bentuk alkil yangmasuk ke dalam
tubuh manusia secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan
permanen pada otak, hati, dan ginjal.
3. Sel Membran
Sel membran memiliki keunggulan antara lain :
•Dapat memproduksi larutan soda kaustik murni dan menggunakan listrik
kurang dari proses lainnya
•Proses membran tidak menggunakan bahan yang sangat beracun seperti
merkuri dan asbes.

24
Sel merkuri memiliki kelemahan yaitu :
Air garam memasuki sel membran harus dengan kemurnian sangat tinggi
sehingga sering membutuhkan langkah pemurnian mahal tambahan
sebelum elektrolisis.
2.7. Manfaat Produk
Manfaat-manfaat produk dari industri klor-alkali adalah sebagai berikut.
1. Soda kaustik (NaOH )
•Industri pulp dan kertas
•Rayon
•Industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses pewarnaan serat
sintetik seperti nilon dan polyester)
•Industri sabun dan deterjen
•Industri minyak dan gas bumi (migas)
•Industri kimia(sebagai bahan baku pembuatan plastik, obat-obatan,
pelarut, kain sintetik, zat pewarna, cat, tinta, dan lain-lain)
2. Klorin
•Sebagai disinfektan air dalam proses pembuatan air minum
•Obat-obatan
•Pulp dan kertas, pelarut, zat pewarna, tekstil, perminyakan, antiseptik,
insektisida, makanan, cat, plastik, pemutih
•Klorin dalam bentuk Asam Klorida (HCl) digunakan pada industri logam
sebagai bahan baku ekstraksi.
•Unsur halogen klorin dalam Kalium Klorida (KCl )digunakan sebagai
pupuk tanaman.
•Fungsi klorin dalam amoniumklorida digunakan sebagai bahan pengisi
batu baterai.
•Fungsi klorin dalam bentuk natrium hipoklorit digunakansebagai
pengelontang (agen melanggar) untuk kain dan kertas.
• Klorin dalam bentuk CaClO merupakan bahan kedudukan pembuat
serbuk pengelontang atau kapur klor.

25
• Klorin dalam Kalsium hipoklorit digunakan sebagai desifektan dan
bahan pemutih.
•Fungsi klorin dalam bentuk Kalium klorat (KCl ) bahan baku pembuat
mercon dan korek api.
Klorin dalam bentuk Seng Klorida sebagai bahan pematri (solder).
3. Hidrogen
Hidrogen sering dibuat menjadi senyawa, misalnya asam klorida dan
amonia, atau digunakan untuk hidrogenasi senyawa organik. Gas ini dapat
pula dibakar untuk pembangkitan kalor atau digunakan di dalam sel bahan
bakar untuk pembangkitan listrik.hidrogen juga digunakan dalam industri
pupuk, agen pereduksi bijih logam, pemurnian minyak bumi, pembuatan
metanol, hidrogen juga dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam
generator listrik di stasiun penghasil listrik. H2 digunakan sebagai
pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai
konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. Baru-
baru ini juga hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan
nitrogen (kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk
pendeteksian kebocoran gas yang kecil.Aplikasi ini dapat ditemukan di
bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri
telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif yang diperbolehkan
penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai
antioksidan.

26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh mengenai Industri Klor-Alkali antara lain
sebagai berikut :
1. Bahan baku yang digunakan dalam industri klor-alkali adalah larutan garam
(brine, 20 - 25% Nacl ),Air , Na2CO3 dan 1istrik
2. Sel diafragma, sel merkuri, dan sel membran masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan.
3.Sifat fisik Natrium hidroksida (NaOH ) adalah titik lebur318 oC Cdan titik
didih 13906.oC
4.Proses industri klor-alkali ada 3, yaitu sel diafragma, sel merkuri, sel
membran.
5. PT Indochlor Prakasa Industri yang terletak di Serang tiap tahunnya
menghasilkan produk klor-alkali sebanyak 100.000 ton per tahun.
6.Sel diafragma memiliki keunggulan antara lain beroperasi pada tegangan
yang lebih rendah dibandingkan selmerkuri.Sel diafragma memilikikelemahan
yaitu bila menggunakan diafragma asbes, proses diafragma pada
dasarnyamenimbulkan masalah lingkungan.
7.Sel merkuri memiliki keunggulan yaitu menghasilkan NaOH pekat dengan
kemurnian tinggi sehingga tidak memerlukan prosedur lanjutan lebih
banyak.Adapun kelemahannya sel merkuri antara lain sel merkuri memerlukan
voltase yang lebih tinggi dibandingkan sel diafragma dan juga menggunakan
energi listrik yang cukup banyak dibandingkan dengan sel diafragma.
8.Sel Membran
Sel membranmemilikikeunggulan antara lain dapat memproduksi larutan soda
kaustik murni dan menggunakan listrik kurang dari proses lainnya (2200-
22500 kwh /t )dan proses membran tidak menggunakan bahan yang sangat
beracun. Sel merkuri memiliki kelemahan yaitu :

27
Air garam memasuki sel membran harus dengan kemurnian sangat tinggi
sehingga sering membutuhkan langkah pemurnian mahal tambahan sebelum
elektrolisis.
9. Klorin banyak digunakan dalam sebagai disinfektan air dalam proses
pembuatan air minum, pembuatan obat-obatan , industri pulp dan kertas,
pelarut, zat pewarna, tekstil, perminyakan, antiseptik, insektisida, cat, plastik,
pemutih.)
10. Hidrogen sering dibuat menjadi senyawa, misalnya asam klorida dan
amonia, atau digunakan untuk hidrogenasi senyawa organik. Gas ini
dapat pula dibakar untuk pembangkitan kalor atau digunakan di dalam sel
bahan bakar untuk pembangkitan listrik.
11.Soda kaustik (NaOH ) digunakan pada Industri pulp dan kertas , rayon,
industri tekstil (pemprosesan kapas dan dalam proses pewarnaan serat sintetik
seperti nilon dan polyester), industri sabun dan deterjen, industri minyak dan
gas bumi (migas), industri kimia (sebagai bahan baku pembuatan plastik, obat-
obatan, pelarut, kain sintetik, zat pewarna ,cat tinta dan lain-lain ).

28

Anda mungkin juga menyukai