Anda di halaman 1dari 13

INDUSTRI PEMBUATAN KARBON DIOKSIDA

Disusun Oleh :

Tri Anis Sholehah Nurjanah (2016430048)

Triol Febrianti (2016430049)

Dinda Malinda (2016430086)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITASMUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-
Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang industri
karbondioksida, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa tidak
akan luput dari berbagai macam kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami
harapkan partisipasi pembaca untuk memberikan pesan, kesan dan kritiknya atas
makalah kami ini.
Atas pesan, kesan dan kritik yang pembaca sampaikan demi kemajuan
makalah ini pada masa yang akan datang kami ucapkan terimakasih.

Jakarta, 16 Juli 2018


DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ........................................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................................
1.4 Manfaat ..............................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................
2.1 Definisi Karbon Dioksida CO2 .............................................................................
2.2 Pembuatan CO2 dari Hasil Sintesis Gas Ammonia……………………………...
2.3 Manfaat dari CO2………………………………………………………………………………………………..
2.4 Definisi Dry Ice………………………………………………………………….
2.5 Proses dan Pemrosesan dalam Industry Kimia Pembuatan Dry Ice…………….
2.6 Diagram Alir Produksi Dry……………………………………………………...
2.7 Alat-Alat Industry Proses yang Digunakan dalam Produksi Dry Ice……………

BAB III. PENUTUP ..............................................................................................................


3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era modern sekarang ini semua pekerjaan dan kebutuhan manusia sudah
dilakukan dengan berbagai macam teknologi. Kebutuhan manusia mulai dari
kebutuhan primer, sekunder serta tersier tidak luput dari yang namanya teknologi.
Salah satu disiplin ilmu yang berperan penting dalam kemajuan teknologi ini
adala Teknik Kimia. Teknik Kimia adalah disiplin ilmu yang mempelajari tetang
proses pengolahan bahan mentah menjadi sesuatu yang dapat digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.

Sarjana Teknik Kimia sangan dibutuhkan di setiap industri proses kimia.


Berbagai bidang ilmu Teknik Kimia terdapat di dalam sebuah Industri proses
kimia. Penggolongan bidang ilmu teknik kimia didasarkan pada produk yang akan
dihasilkan oleh industri tersebut. Maka sangat diharapkan lulusan Teknik Kimia
benar-benar paham dengan ilmu yang dipelajarinya. Karena pengaplikasian ilmu
teknik kimia itu sangat luas. Salah satu diantaranya adalah dalam proses
pembuatan dry ice.

Oleh sebab itu pada makalah ini kami akan menjelaskan mengenai Industri
Proses Kimia dan proses pembuatan CO2 dan es kering (dry ice).

Karbon dioksida adalah salah satuu unsur dari unsur-unsur yang terdapat
dalam golongan IV A dan merupakan salah satu unsur terpenting dalam
kehidupan sehari-hari karena terdapat lebihbanyak senyawaan yang terbentuk
dari unsur karbon. Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderunganya
secara alamiah untuk mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atauu cincin-
cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal, C-C, tetapi juga mengandung ikatan
ganda C=C, serta rangkap tiga C≡C. Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa
banyaknya.

Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah


(1s 2s 2p mudah terhibridasi menghasilkan perangkat orbital sp , atau sp2+p,
2 2 2) 3

atau sp+p2. Lebih dari sembilan puluh persen senyawa karbon merupakan senyawa
sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan,
hewan, jamur, dan mikroorganisme) serta fosil mereka (batubara dan minyak
bumi).
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari malakah ini adalah :

1. Apakah definisi CO2?


2. Bagaimana Proses Pembuatan CO2?
3. Apakah Reaksi Pembuatan CO2?
4. Apakah Manfaat dari CO2?
5. Bagaimana diagram alir proses (flowsheet)?
6. Apakah definisi Dry Ice?
7. Bagaimana Proses Pembuatan Dry Ice dalam Industri Kimia?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :

1. Mengetahui definisi CO2.


2. Mengetahui proses pembuatan CO2.
3. Mengetahui reaksi pembuatan CO2.
4. Mengetahui manfaat dari CO2.
5. Mengetahui flowsheet.
6. Mengetahui definisi dry ice.
7. Mengetahui proses pembuatan dry ice dalam industri kimia.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
mengenai aplikasi ilmu teknik kimia di Industri CO2 dan es kering.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovaleb
dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pad keadaan temperatur dan
tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida
di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume, walaupun jumlah ini
bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas
rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah


5,1 atm namun langsung menjadi padat pad temperatur di bawah -78oC. Dalam
bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah
oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah
muda.

2.2 Proses Pembuatan CO2 dari Hasil Sintesis Gas Ammonia

Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh
Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl
Bpsch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman.

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk


ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan
tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah,
bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan
eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen.

Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan


tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisatir, yaitu serbuk besi dicampur
dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O. Seiring dengan kemajuan teknologi,
digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk
mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-
mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga
mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaaskan dalam
suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alir
dari proses Haber-Bosch untuk sintesis amonia :
Langkah pertama dalam proses ini adalah untuk membuat kapur dari batu
kapur :

CaCO3 + panas CaO + CO2

Ini kemudian dipanaskan dengan batu bara dalam lingkungan anoxic untuk
membuat Calcium Carbide :

CaO + 3 C + panas CaC2 + CO

Penetapan nitrogen yang sebenarnya berasal dari reaksi Kalsium Carbide


dengan Nitrogen murni, sehingga proses ini menjadi industri praktis itu
diperlukan proses Linde fraksinasi dari udara cair. Reaksi berlangsung pada 2 atm
atau ~ 0.2 Mpa, dipanaskan dengan melalui pemanasn ohmik dari batang Carbon :

CaC2 + N2 CaCn2 + C
Akhirnya dalam upaya untuk membuat Amoniak, Kalsium Sianida
dicampur dengan air dan NaOH (sebagai katalis) untuk hidrolisis :

CaCn2 + H2O 2 NH3 + CaCO3

Kalsium Karbonat dapat dengan mudah dipisahkan karena merupakan solid,


dan Amonia dapat disuling, memungkinkan NaOH untuk didaur ulang kembali
untuk lebih hidrolisis. Kontras ini dengan proses Haber-Bosch untuk membuat
Amonia, yang pad saat itu diperlukan mahal separator udara cair yang sama serta
separator elektrolit untuk menghasilkan hidrogen dan tekanan yang lebih tinggi
katalitik reaktor :

Dengan hanya melihat itu kita melihat bahwa, sebagai caara untuk membuat
Amoniak, proses Haber-Bosch adalah jauh lebih sederhana. Karena tidak
memerlukan beberapa tungku dan langkah-langkah perantara memproduksi
sianida biaya operasional harus lebih rendah (dengan asumsi satu memliki sistem
elektrolisis efisien untuk hidrogen). Tentu saja reaktor amoniak membutuhkan
katalis dan recycle sistem mahal karena single pass tidak terlalu efisien.

2.3 Manfaat dari CO2

Adapun manfaat dari CO2 adalah sebagau berikut :

a) Pada prose fotosintesis


Tak dipungkiri lagi bahwa CO2 sangat berperan pada proses fotosintesis
yang dilakukan oleh tumbuhan dan yang sangat diperlukan oleh seluruh
makhluk hidup fotosintesis memerlukan CO2 dan air agar dapat
menghasilkan karbohidrat, yaitu dapat di lihat dari persamaan berikut :
6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 + O2
b) Industri makanan dan minuman
Manfaat CO2 juga dpat kita jumpai pada proses pembuatan roti yang
berfungsi sebagai pengembang roti dengan bantuan ragi. Pada saat roti yang
dicampur soda kue atau ragi kita panaskan maka gas CO2 akan dibebaskan
dan akan tertangkap oleh kantung gluten yang terdapat pada tepung yang
akan menyebabkannya dapat mengembang. Selain itu CO2 padat (es kering )
juga digunakan untuk mendinginkan es krim. Pada produk minuman
khususnyayang bersoda. Gas timbul pada minuman tersebut adalah CO2
yang membebaskan diri.
c) Bahan pemadam kebakaran
Karbon dioksida yang disemburkan pada api melalui selang pemadam
kebakaran tersebut akan segera menyelimuti api, sehingga api tidak akan
terkena kontak dengan oksigen sehingga pembakaran akan terhenti, karena
pembakaran terhenti, maka api dapat segera padam
d) Industri Logam
Karbon dioksida digunakan dalam pembuatan cetakan pengecoran untuk
meningkatkan kekerasan mereka.
e) Manufaktur dan Konstruksi
Karbon dioksida digunakan dalam skala besar sebagai gas perisai di MIG /
MAG welding, dimanan gas melindungi genangan las terhadap oksidasi
oleh udara sekitarnya. Campuran argon dan karbon doksida umum
digunakan saat ini untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi las dan
mengurangi kebutuhan untuk perawatan pasca las
f) Dry ice pellet
Digunakan untuk mengganti sandblasting ketika menghapus cat dari
permukaan. Hal ini membantu dalam mengurangi biaya pembuangan dan
pembersihaan
g) Kimia, farmasi dan Industri petroleum penggunaan:
Jumlah yang cukup besar digunakan sebagai bahan baku dalam industry
proses kimia, terutama untuk methanol dan urea produksi
h) Karbon dioksida digunakan dalam dalam sumur minyak untuk ekstraksi
minyak dan menjaga tekanan dalam formasi
Ketika CO2 dipompa ke dalam sumur minyak, itu sebagian dilarutkan ke
dalam minyak, rendering itu kurang kental, sehingga minyak yang akan
diekstrak lebih mudah dari batuan dasar. Jauh lebih banyak minyak dapat
diekstraksi dari melalui proses ini.
i) Industri karet dan plastic
Flash dihapus dari benda-benda karet dengan jatuh mereka dengan hancur
es kering dalam drum berputar
j) Kesahatan
Karbon dioksida digunakan sebagai aditif untuk oksigen untuk penggunaan
medis sebagai stimulasi respirasi
k) Penggunaan lingkungan
Digunakan sebagai propelan dalam kaleng aerosol, memnggantikan lebih
banyak alternative merepotkan lingkungan.

2.4 Definisi Dry Ice


Dry ice yaitu karbondioksida yang “dibeku-kan “ sehingga bias digunakan
sebagai pengganti es batu. Es kering ini tidak akan menyebabkan wadah menjadi
basah atau lembab. Es kering memiliki temperature yang lebih rendah dari es
biasa, yaitu -79°C (yaitu 79°C dibawah titik nol). Es kering dibuat di pabrik yang
khusus membuat itu, yaitu dengan cara “memasukkan” cairan karbondioksida cair
itu akan berubah memnjadi buti-butir padat yang kemudian dibentuk menjadi dry
ice alias es kering.
Sumber karbon dioksida banyak terdapat namun secara komersil dapat
diperoleh dar :
a. Gas hasil pembakaran uyang mengandung Hidrokarbon dimana
kandungannya ± 10 sampai 18%
b. Hasil samping proses kalsinasi batu kapur dimana kandungan karbon
dioksida ± 10 sampai 40%
c. Hasili sampingn proses fermentasi dimana kandungan CO2 lebih kurang
99%

Dry ice banyak dibutuhkan untuk industry yang memerlukan pendinginan


terutama industry ice cream dan makanan. DI Negara industry banyak
membutuhkan dry ice sebagai pendingin pada pembuatan peralatan-peralatan
berat dan logam yaitu pendingin pada waktu pembelahan logam.

Di Indonesia dry ice banyak digunakan untuk pendingin makana,


pembuatan ice cream dan sedikit digunakan untuk :

 Keperluan rumah sakit


 Untuk pembuatan gas buatan pada pentas seni
 Pengisi minuman

2.5 Proses dan Pemrosesan dalam Industry Kimia Pembuatan Dry Ice
1. Dimulai dengan produksi gas yang mengandung konsentrat CO2
(karbondioksida) tinggi. Gas- gas ini dapat berupa sampingan dari proses
produksi gas-gas lain, missal gas ammonia dan nitrogen dari gas alam cair
maupun dari proses fermentasi skala besar
2. Gas yang kaya karbondioksida ini kemudia dimampatkan dan diturunkan
suhunya sampai -78,5°C sehingga barubah wujud menjadi cair (uap air yang
terkena suhu dingin akan berubah menjadi cair)
3. Tekanan/pemampatan kemudian dikurangi. Ketika ini terjadi, sebagian kecil
CO2 cair yang tersisa. Temperature yang benar-benar dingin membuat CO2
cair ini mengeras menjadi seperti salju dan akan tetap seperti itu.

2.6 Diagram Alir Produksi Dry

Skala Industri :
Gambar a. Diagram Alir Produksi Dry Ice (S.S Lab Asia)

Untuk menghasilkan jumlah besar es kering, pendinginan evaporative


diperlukan. Karbon dioksida cair diproduksi dengan mengompresi gas karbon
dioksida. Karena suhu zat meningkat saat dikompresi, gas harus didinginkan
selama proses kompresi untuk mendorong pembentukan cairan. Jika gas di dalam
tangki sudah mencapai suhu kamar, pencairan mulai terjadi ketika tekanan
mencapai sekitar 6.000 kilopascal. Jika keran tabung karbon dioksida cair dibuka,
sebagian diantaranya akan berusaha melarikan diri, menyebabkan momentum
rata-rata molekul serta suhunya menjadi turun. Setelah semua panas lingkungan
manguap, suhu cairan turun di bawah titik beku dan muncullah karbon dioksida
padat yang disebut es kering. Es kering biasanya disimpan dalam container
terisolasi. Bila terkena udara, es ini segera melepaskan gas karbon dioksida karena
perbedaan suhu antara es kering dan lingkungan cukup besar, maka perubahan
fase terjadi langsung dari padat ke gas, tanpa melalui fase cair.

Salah satu industry yang memanfaatkan limbah CO2 hasil proses fermentasi
adalah PT Molindo Raya. PT Molindo Raya yang bergerak dalam industri
fermentasi adalah produsen utama Ethanol di Indonesia. Dengan kapasitas
terpasang sebesar 40.000 KI/tahun (330hari kerja pertahun), operating
capacitynya saat ini adalah ±35.000 KI/tahun. PT Molindo Raya memanfaatkan
hasil samping proses fermentasi untuk diolah menjadi dry ice.

Bahan fermentasi pendamping untuk proses pembuatan dry ice dari hasil
samping proses fermentasi antara lain, kalium karbonat, asam sulfta, oil, air,
karbon aktif dan steam.

Proses pembuatan dry ice adalah gas CO2 yang didapatkan dari hasil
samping fermentasi dipekatkan dari 99,5% menjadi 99,9%. Gas dimasukkan
absorber secara counter current dengan alkohol encer. Setelah itu dimasukkan
srubber. Larutan dari srubber dikembalikan ke fermentor sedang gas dimasukkan
ke gas holde. Dari gas holder CO2 ditekan sampai 75 psi abs, dengan kompresor 1
stage, sehingga dapat dialirkan si absorber yang memakai potassium bichromat
sebagai absorbent. Didalma scrubber H2S di absorsi (mengoksidai kotoran dari
gas) han H2S dikembalikan ke fermentor dan gas dari scrubber 3 dipisahkan lagi
menggunakan larutan sodium carbonat dan terakhir gas dimasukkan ke iol
scrubber untuk menganmbil minyak dari compressor. CO2 yang sudah dimurnikan
masuk stage dua dan di tekan sampai 400 psi, lalu didinginkan sampai 0°F dalam
brine collr dan dilewatkan stage tiga sehingga tekanan menjadi 900 sampai 1020
psi. akhirnya CO2 didinginkan secara cepat sampai -40°F dan tekanan 147 psi.

Gas yang dikondensasi secara perlahan lahan dengan amoniak dicampur


dengan CO2 yang didingnkan mendadak sehingga diperoleh dry ice.

2.7 Alat-Alat Industry Proses yang Digunakan dalam Produksi Dry Ice

Untuk pembuatan dry ice dalam skala kecil maupun skala rumahan, dapat
digunakan serbuk CO2 yang terdapat pada tabung pemadam kebakaran.
Namun untuk skala pabrik diperlukan alat-alat seperti :
1. Kompresor
Compressor ini digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tekana gas
CO2
2. Dryer
Dryer berfungsi untuk mengeringkan kadar air yang terbawa oleh gas CO2
3. Refrigerator
Refrigerator berfungsi untuk menurunkan suhu gas yang naik akibat
terjadinya penurunan tekanan.
4. Liquefier
Liquefier berfungsi sebagi tempat terjadinya pencairan gas CO2
5. Liquid storage
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovaleb dengan sebuah atom karbon.
2. Karbon dioksida dapat diperoleh dari hasil samping proses pembuatan
sintesis gas ammonia.
3. Manfaat karbon dioksida diantaranya ialah berperan dalam proses
fotosintesis, industry makanan dan minuman, bahan pemadam kebakaran,
industry logam untuk meningkatkan kekerasan, manufaktur dan kontruksi,
dri ice pellet, kimia, farmasi dan industry petroleum, digunakan dalam
sumur minyak untuk ekstraksi minyak, industry karet dan plastic, dalam
bidang kesehatan sebagai bahan aditif, serta digunakan sebagai propelan
dalam kaleng aerosol.

DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Universitas Indonesia: Jakarta
Susana, Tjutju. 1988. Karbon Dioksida. Oseana : Jakarta
MASRUN, R.S. 1980 Kimia Lingkungan. UNPAD: Bandung
https://www.scribd.com/doc/46986690/Dry-Ice

Anda mungkin juga menyukai