Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 5 :

Jauharotul Arifah (1515039)


Ezra (1515041)
Tiara Ramadhanti (1515045)
Junita Samanda (1515054)

1
1. Polietilen
Polietilen merupakan “raja” plastik. Karena penggunaan atau konsumsi bahan
tersebut paling banyak di dunia. Salah satu proses skala industri adalah proses
Ziegler.

2
3
proses phillip juga banyak diaplikasikan. Secara prinsip
dijelaskan bahwa dalam proses phillip reaksi polimerisasi berlangsung
dalam reaktor loop (loop reactor). Monomer gas etilen bersama-sama
dengan komonomer diinjeksikan kedalam reaktor. Selanjutnya,
pelarut hidrokarbon dan katalisator dimasukkan kedalam reaktor.
Polimer yg terbentuk dipisahkan dari pelarut. Kemudian produk yang
keluar dari gas phase reactor diambil untuk di proses di unit pelletizer.
Suhu oprasi sekitar 110C tekanan sekitar 30atm.

4
Proses philip

5
Proses CX.
Merupakan proses yang dikembangkan oleh perusahaan
MITSUI.
Pada proses ini tekanan operasi dibawah 10atm lebih aman. Prosess
ini digunakan n-heksan sebagai reaksi. Gas etilen dengan komonomer
seperti propilen dan butilen serta hidrogen dicampur terlebih dahulu
untuk diinjeksikan ke reaktor. Campuran katalisator dimasukkan
kedalam reaktor hingga terjadi polimerisasi. Hasil polimerisasi
selanjutnya dimurnikan dan dikeringkan untuk proses lanjut di unit
ppeletizer hingga terbentuk resin polimer.

6
7
2. Melamin Formaldehid
Bahan baku melamin dan formaldehid diumpankan ke reaktor dengan
[erbandingan mol sekitar 1:3. hasil yang keluar dari reaktor selanjutnya disaring dan
ditransfer ke tangki pelarutan untuk dicampur dengan alkohol. Suhu dalam tanki
dipertahankan sekitar 50 derajat celcius.
Selanjutnya dalam mixer, adonan dicampur dengan alfa selulosa yang
berfungsi sebagai bahan pengisi (filler). Setelah itu dilakukan proses pengeringan
dan pembentukan ukuran produk di dalam pulverizer untuk kemudian disimpan.

8
9
3. Stiren Akrilonitril (SAN)
Proses produksi plastik stiren akrilonitril (SAN) diawali dengan mencampur
bahan baku stiren dan akrilonitril berikut bahan tambahan didalam tangki
pencampur (mixing tank). Selanjutnya campuran diumpankan ke dalam reaktor alir
tanki berpengaduk. Suhu operasi dipertahankan sekitar 150 derajat celcius dengan
tekana sekitar 2,5 atm. Produk polimer dalam bentuk slurry (semacam bubur)
selanjutnya ditransfer ke dalam devolatilizer 1 dan devolatilizer 2 guna pengambilan
sisa monomer.
Produk selanjutnya dibentuk hingga menjadi resin di unit pelletizer. Seperti
halnya produk polietilen yang terdiri atas beberapa jenis seperti HDPE, LDPE dan
seterusnya, produk SAN pun terdiri atas beberapa grade. Variasi jenis tersebut
dapat dicapai dengan mengubah bahan baku dan menetapkan kondisi operasi
tertentu.

10
11
4. Akrilonitril Butadien Stiren (ABS)
ABS atau akrilonitril butadiene stiren merupakan kopolimerisasi
berdasarkan proses pencampuran secara fisis – mekanis.
Plastik jenis ini dibuat dengan mencampur resin SAN dengan SBR.
Sejumlah resin SAN dan SBR ditambah additive dengan perbandingan berat
tertentu dimasukkan ke dalam mixer supaya tercampur rata. Selanjutnya,
melalui hopper campuran tersebut mengalami proses ekstrusi
(menggunakan ekstruder) hingga terbentuk resin ABS.
Pada gambar 12.5 dan 12.6 dinyatakan adanya proses lanjut ‘ke unit
pelletizer’. Unit pelletizer adalah rangkaian peralatan dimana produk polimer
berbentuk slurry diubah ke dalam bentuk pellet (atau chip atau resin). Bentuk
pellet mungkin dapat dimiripkan dengan bentuk beras.

12
Gambar 12.6
Proses ABS compounding

13
Gambar 12.7
Unit pelletizer

14
Polimer berbentuk slurry dari unit proses kemudian dijadikan
strand yang berbentuk seperti mi. Strand polimer yang masih lembek
kemudian didinginkan dalam pendingin air (strand cooler).
Selanjutnya, strand dikeringkan dengan penyemprotan udara
untuk diumpankan ke pelletizer. Alat tersebut terdiri atas pisau
pemotong dalam bentuk silinder bergerigi. Dengan demikian, strand
akan terpotong-potong hingga ukuran panjang sekitar 2 mm. Itulah yang
disebut pellet. Pellet selanjutnya diumpankan ke ayakan (vibrating
screen) guna pemerataan ukuran (pellet yang terlalu panjang tidak dapat
menembus ayakan).
Berikutnya pellet ditransfer menuju ke silo (tempat penyimpanan)
sambil diberi pelumas padat (misal magnesium stearat). Fungsi pelumas
adalah untuk mencegah lengketnya antara pellet satu dengan lainnya.
Pellet selanjutnya dikemas dalam kemasan 25 kg, 50 kg, 1 ton untuk
dikirim ke pabrik molding.

15
16
5. Nilon
Bahan baku utama pembuatan nilon ( dalam hal ini Nilon-6) adalah
kaprolaktam. Kaprolaktam dapat berbentuk bubuk maupun flake (lempengan kecil-
kecil). Kaprolaktam selanjutnya dipanaskan hingga mengalami pelelehan. Cairan
kaprolaktam selanjutnya ditransfer ke mixer guna pengenceran(ditambah air) dan
diberi senyawa penstabil (stabilizer).
Kemudian titan oksida disuntikkan ke dalam aliran kaprolaktam yang menuju
reaktor. Titan oksida berfungi memperindah kenampakkan produk. Keluar dari
reaktor,Nilom 6 mempunyai suhu sekitar 260 ͦC dan kekentalan kurang lebih 1.000
stokes. Nilon selanjutnya diumpankan ke dalam evaporator. Produk selanjutnya diberi
stabilizer dan ditransferkan ke unit spinning. Proses pembuatan nilon diatas dikenal
sebagai proses Vikers- Zimmer.

17
18
6. Polibutadien
Pada proses pebuatan polibutadien, bahan baku butadien mengalami proses
pemurnian terlebih dahulu. Selanjutnya, bahan baku diencerkan dengan memberi
pelarut dan bersama-sama dengan katalisator diumpankan ke reaktor.
Setelah reaksi berjalan, hasilnya diberi senyawa antioksidan dan diratakan
pencampurannya dalam tangki pencampur (mixing tank) yang sekaligus sebagai
tangki penyimpanan sementara. Cairan polimer kemudian dipisahkan dengan pelarut
dan produk hasil diproses lanjut melalui koagulasi, pengambilan impurities,
pengeringan dan proses mekanisme untuk selanjutnya dikemas.

19
20
21
Tanya - Jawab
1. SYAM RIZAL

Polibutadien senyawa antioksidan nya apa ? dan untuk apa ?

ANTIOKSIDAN ialah suatu molekul kimia yang mampu menghambat oksidasi dari molekul-molekul lain. Oksidasi,
adalah reaksi kimia yang dapat memindahkan elektron-elektron dari suatu zat ke bahan pengoksidasi lain. Reaksi oksidasi
dapat menghasilkan radikal-radikal bebas. Pada gilirannya, radikal-radikal tersebut dapat memulai reaksi berantai, hal ini yang
dapat menyebabkan kerusakan pada polibutadien. Contoh :CT 2(Di-(2 - Ethylhexyl) Peroxy Dicarbonate), CT3 ()Cumyl Peroxy
Neodecanoate).pada makanan contoh senyawa antioksida adalah vitamin c dan vitamin e.

2. ZULFA ROSARIA NUR

Polibutadien pelarutnya apa ?

Polibutadien pelarutnya air

3. FARHAN ABDI NUSA

Apa saja kondisi operasi monomer pada saat proses ekstrusi ? yang terdapat di pembuatan ABS

22
4. NOVI INDRIAWATI

Pada proses pembuatan Stiren Akrilonitril suhu yang digunakan sebesar 150°C , kalo suhu tersebut
lebih rendah bagaimana ?

Jika suhu dibuat lebih rendah akan mengakibatkan pembekuan. Sementara pada suhu 150°C saja hasil
produknya berupa slury dan juga membutuhkan reactor berpengaduk.

5. RIZKA AMALIA
Pada saat di dekomposisi di polietilen, mengapa katalisator di non aktifkan ?
Katalisator dinonaktifkan karena reaksi sudah selesai di diagram di gambarkan setelah feed di masukkan ke
dalam reactor dan di tambahkan katalis TiCl4. Fungsi katalis disini adalah mempercepat laju reaksi dan
menurunkan energy aktivasi namun tidak ikut bereaksi didalam reactor jadi setelah proses selesai katalis
tidak di perlukan lagi sehingga dinonaktifkan.
6. ZIKRILLA NOVIYANI
Apa saja contoh stabilizer ?
Contoh stabilizer pada nilon adalah Zn dan Ca. yang berfungsi untuk menstabilkan proses polimerisasi
23
7. ZAHRA AIDA ANGGIANA
Mengapa harus memakai titan untuk memperindah nilon ?
Karena pada titan oksida, oksidasinya terjadi secara alami dan pigmennya berwarna putih hal ini
yang menyebabkan nilon terlihat transparan
8. RYAN EDITYA
Apa fungsi dari dekomposisi dalam pembuatan polietilen tersebut ?
Fungsinya untuk mengguraikan feed yang masuk menjadi unsur-unsur yang lebih kecil untuk
selanjutnya masuk kedalam kolom filtrasi serta menonaktifkan katalis sebelum masuk ke kolom
filtrasi
9. MARTINA INDRI HASTUTI
Grade SAN dilihat dari apa ?
Variasi grade SAN dapat dipengaruhi dengan mengubah bahan baku dan kondisi operasi. Yang
dimaksud mengubah bahan baku yaitu perbandingan dari bahan bakunya yang dirubah untuk
menghasilkan SAN dengan variasi gradenya. Jika perbandingan dari bahan bakunya sudah berubah,
kondisi operasinya pun juga berubah.

24

Anda mungkin juga menyukai