Anda di halaman 1dari 13

11.

3 Choice of Sequence for Simple Nonintegrated Distillation Columns


Heuristik telah diusulkan pada seleksi urutan sederhana dalam non integrasi kolom. Pada tabel
11.1 ada beberapa jumlah kemungkinan urutan distilasi menggunakan kolom sederhana.

Jumlah kemungkinan heuristik yang ada pada tabel 11.1 di dasarkan pada observasi dalam jumlah
kasus yang dihadapi dan cara penyelesaian umum yang telah di selesaikan. Walaupun banyak
heuristik yang telah di usulkan, heuristik ini dapat di simpulkan dalam 4 aturan
Heuristik 1. Pemisahan yang dimana pada komponen campuran inti mendekati relatif volatilitas
atau dilakukan proses azeotropik. Dengan kata lain pemisahan berada di bagian proses akhir.
Heuristik 2. Urutan untuk memisahkan komponen yang paling ringan satu persatu dalam distilasi
bagian atas sangat dianjurkan.
Heuristik 3. Komponen yang memiliki fraksi yang lebih besar pada umpan harus di singkirkan
terlebih dahulu.
Heuristik 4. Pada pemisahan yang dimana pada aliran molar diantara bagian atas dan bawah
produk di setiap kolum dapat dianggap sama.
Tambahan dikhususkan pada kolom sederhana, observasi didasarkan pada no heat integration (i.e
semua reboiler, condenser dapat digunakan sebagai utilitas). Kesulitas yang dihadapi dapat
diangkat ketika salah satu heuristik terlibat satu sama lain. Seperti salah satu contoh dibawah ini
Example 11.1 setiap komponen yang telah tercampur dengan alkana yang terlihat pada tabel 11.2
ingin dipisahkan menjadi produk murni. Pada tabel 11.2 diketahui titik didih normal dan relatif
volatilitas untuk mengindikasi penyelesaian volatilitas dan pemisahan dalam distilasi kolom.
Relatif volatilitas telah diketahui pada basis umpan disetiap urutannya, di asumsikan bahwa
tekanan 6 psig menggunakan persamaan peng-robinson dengan interaksi parameter di set menjadi
0. Gunakan heuristik untuk mengindentifikasi urutan yang mana lebih bagus untuk penyelasaian
evaluasi.
Solution
Heuristik 1. Input D/E split sebagai akhiran karena proses pemisahan ini memiliki relatif volatilitas
yang kecil.

Ket. Langkah heuristik dalam penyelesaian pemisahan


Keempat heuristik terlibat disini, maka digunakan D/E split last, yang dimana heuristik 3 dapat
diselesaikan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan A/B split first pada heuristik 2 dan heuristik 4
C/D split first.
Kemudian ambil salah satu kandidat yang dianggap memungkinkan, contohnya diambil A/B split
first.
Kemudian dilakukan langkah dengan metode sebelumnya. Heuristik 1 dilakukan dengan D/E split
last, yang dimana disarankan pada heuristik 3 harus di selesaikan pertama kali. Heuristik 2
disarankan menggunakan B/C split last dan heuristik 4 C/D split first.
Proses ini dapat dilanjutkan dan kemungkinan urutan dapat di identifikasi lebih lanjut. Beberapa
kemungkinan urutan diatas dapat di eliminasi dan di cocokkan jumlahnya pada tabel 11.1
Ada penyelesaian yang dapat di gunakan tanpa bantuan heuristik yaitu dengan mengukur
kuantitatif dalam perbedaan urutan. Pengukuran secara fisik dapat langsung di hitung dalam aliran
vapor pada kolom. Ini dapat membuktikan bahwa hubungan antara heat duty dibutuhkan untuk
reboiler dan kondenser untuk menjalan distilasi dan laju vapor yang dikarenakan panas laten
vaporization berhubungan langsung dengan jumlah utilitas pendingin pada distilasi. Walau
bagaimana pun, ada beberapa hubungan diantara laju vapor dan capital cost, yang dimana tinggi
laju uap membutuhkan diameter kolom yang besar. Tinggi laju uap juga membutuhkan reboiler
dan kondenser yang besar. Sehingga, laju vapor menentukan kedua harga capital dan operasi pada
kolom. Karena itu, urutan yang memiliki total laju vapor yang rendah lebih di utamakan ketimbang
total laju vapor yang tinggi. Tetapi bagaiman cara menghitung laju vapor?
Dalam chapter 9, dikatakan bahwa persamaan underwood dapat digunakan sebagai perhitungan
momentum reflux. Neraca massa sederhana pada bagian atas kolom untuk constant molar iverflow
yang terlihat pada figure 11.3 pada minimum refluks :

Pada persamaan 11.1 dapat dituliskan pada batas refluks, pada figure 11.3 yang dimana R F
didefinisikan sebagai ratio R/Rmin (khusunya R/Rmin = 1.1):
jika umpan sebagiannya mengalami tervaporisasi, aliran vapor dibagian bawah umpan akan turun
kebawah daripada ke bagian atas kolom. Pada bagian atas terjadi pemisahan komponen
berdasarkan suhu. Jika laju alir molar diasumsikan, maka laju vapor di bagian bawah kolom V
berhubungan dengan laju vapor dibagian atas dengan persamaan

Example 11.2 menggunakan persamaan underwood, tentukan urutan distilasi yang terbaik, yang
di ketahui dengan total vapor load, dan pemisahan campuran melalui tabel 11.2 dan dijadikan
produk murni. Dan recoveries diasumsikan yaitu 100%. Di asumsikan ratio reflux ratio minimum
yaitu 1:1 dan semua kolom di umpankan dengan saturated liquid. Dengan mengabaikan pressure
drop di setiap kolom. Dan relatif volatilitas dapat di hitung melalui persamaan peng-robinson
dengan interaction parameters dan di asumsikan 0. Tentukan rank order pada urutan distilasi di
basis total vapor load.
a. Tekanan pada semua kolom ditetapkan yaitu 6 barg dengan relatif volatilitas di hitung
melalui umpan di sequence
b. Tekanan pada semua kolom di tetapkan 6 barg dengan relatif volatilitas di hitung ulang
melalui komposisi umpan setiap kolom.
c. Tekanan diperbolehkan melalu urutan dengan relatif volatilitas yang di hitung ulang yang
dasarnya ada pada komposisi umpan setiap kolom. Tekanan setiap kolom kemudian di
kurangi seperti bubble point yaitu sekitar 10oC diatas cooling water yaitu pada suhu 35oC
atau tekanan atmosfer minimum.
Solution hasil di ketiga kasus terlihat pada tabel 11.3, 11.4, 11.5

Dalam kasus ini, relatif volatilitas di asumsikan konstan, berdasarkan pada umpan. Tetapi relatif
volatilitas akan berubah seiring dengan urutan akan berubah juga melalui :
1. Berubahnya konsentrasi selama pemisahan berlangsung
2. Perubahan tekanan pada kolom
Dapat dilihat bahwa pada tabel 11.3 ke 11.5 di setiap kasus memiliki sedikit perbedaan diantara
beberapa urutan di setiap jumlah total vapor load. Pada masalah ini, tidak ada perbedaan yang
cukup besar diantara mana yang baik dan buruk. Juga, ketika hasil pada kasus a, b dan c di
bandingkan, seharusnya dapat diketahui bahwa rank order berubah seiring dengan perhitungan
pada relatif volatilitas. Dan tiga urutan terbaik di ketiga kasus di ilustrasikan melalui figure 11.4.
dan seistifitas pada rank order berubah dalam asumsi tidak terlalu mengejutkan dengan adanya
perbedaan yang sangat kecil pada macam-macam urutan yang di ketahui. Semua kolom dalam
ururtan berada di atas tekana atmosfer. Yaitu sekita 0.7-14.4 barg.
Example 11.3 campuran aromatik terlihat pada tabel 11.6 yang akan di pisahkan menjadi 5
praoduk. Xylenes akan dicampurkan dengan campuran produk. C9 yang ada pada tabel 11.6 akan
di karakterisasi sebagai C9H12 (1-methylethylbenzene). Dan recoveries di asumsikan 100%. Relatif
volatilitas di hitung melalui persamaan peng-robinson, di asumsikan interaksi parameter adalah 0.
Tekanan setiap kolom di kurangi sehingga buuble point pada produk bagian atas diatas 10oC pada
cooling water dan suhu kembali pada 35oC atau tekanan atmosfer di kurangi. Diasumsikan rasio
sebenarnya pada minimum refluks adalah 1.1 dan semua kolom di umpankan dengan saturated
liquid. Pressure drop di abaikan setiap kolom. Tentukan rank order pada urutan distilasi pada basis
total vapor load dan hitung menggunakan persamaan underwood.


Solution :

Walaupun relatif volatilitas telah di hitung ulang pada setiap kolom, pada tabel 11.7 terlihat bahwa
relatif volatilitas pada campuran umpan di urutan distilasi dengan tekanan 1 atm. Ini menandakan
bahwa jelas ethyl benzene/xylene mendekati dengan penyatuan(unity). Volatilitas setiap
komponen yang telah di pisahkan di alirkan dengan tekanan atmosfer di waktu yang sama sehingga
cooling water di perbolehkan dalam kondenser. Maka, tekanan kolom dapat di tetapkan
menggunakan tekanan atmosfer dengan relatif volatilitas di hitung kembali pada komposisi umpan
dan tekanan sebagaimana dengan konsentrasi diubah seiring dengan urutan distilasi.
Pada tabel 11.8 di tandai bahwa toal vapor load untuk perbedaan urutan dalam rank order.
Dan lagi dapat di tuliskan bahwa dari tabel 11.8 ada sedikit perbedaan diantara urutan terbaik di
dalam catatan overall vapor load. Dan ketiga ururtan dengan overall vapor load terendah. Dapat
di tunjukkan dalam figure 11.5. pada saat kasus pertama struktur pada urutan terbaik sangat
mengejutkan. Dalam setiap kasus, pemisaha yang tersulit ada pada (C/D) di komponen lain.
Heuristik, penulis menyarankan bahwa pemisahan yang sulit di pisahkan seharusnya di isolasi
dari komponen lain.

Penggunaan pada total laju alir vapor, tanpa menggunakan perhitungan error, masih menjadi
arahan dan kemungkinan tidak dapat memberikan nilai rank order sebenarnya. Perhitungan
mungkin mengambil langkah lebih lanjut untuk menghitung konsumsi energi atau energi cost. Ada
beberapa metode perhitungan yang bisa menghitung lebih cepat seperti Fenske-Gilliland-
Underwood yang di diskusikan pada chapter 9 bersamaan dengan cost correlation.
Walaupun metode digunakan bisa menjelaskan kasus yang dihadapi, sangat penting bahwa perlu
di berikan perhatian lebih pada ururtan yang muncul di bagian vapor load terendah, konsumsi
energi terendah atau total cost terendah. Adapun kemungkinan yang diantaranya memiliki urutan
terbaik, yang dimana sebagian angka kemungkinan untuk urutan lebih besar. Pertimbangan yang
harus dilakukan yaitu integrasi, operability, safety dan lainnya, walaupun ada beberapa yang
penting juga pada kasus final.
11.8 Distilation Sequncing Using Optimization of a Superstructure
Dipertimbangkan bahwa untuk pemilihan arahan dalam distilasi sequence dapat di tentukan lebih
sistematika. Dengan memberikan kemungkinan untuk terjadinya perubahan pada sequence pada
kolom sederhana atau pengenalan prefrectionator, side-strippers side rectifiers dan pengaturan
fully thermal coupled, masalah yang kompleks dapat digunakan dengan optimasi struktur. Seperti
yang dibahas pada chapter 1, bahwa pendekatan ini dimulai dengan grans flowsheet dengan
semua struktur dengan solusi optimal yang telah ada.
Pembentukan superstruktur pada distilasi sequence dan optimasinya, dalam prinsip, straight
forward, walau bagaimanapun, untuk penyelesaian persamaan dalam kasus sangat sulit bila di
gabungkan dengan kasus campuran inter nonlinear programming (MINLP), untuk kasus ini harus
di hindari, jika ada ada kemungkinan untuk menghindari kasus seperti ini dalam kasus distilasi
sequence dengan mengikuti filosofi pada superstruktur dari distillation tasks.
Pada figure 11.21a terlihat bahwa perbedaan sequences untuk pemisahan pada lima produk. Empat
kolom sederhana di butuhkan untuk memisahkan produk ini dan ada 14 kemungkinan sequence,
dan seperti terlihat pada figure 11.21a. jika ada pendekatan yang diikuti dengan memperbolehkan
screening dan optimasi jaringan, maka 14 kemungkinan jaringan di setiap 4 kolom akan di
pertimbangkan, melibati 56 columns sizing dan perhitungan biaya. Dan jalan alternatif untuk
sistem analisa untuk bekerja, seperti di ilustrasikan dalam figure 11.21b. yang dimana tugas dapat
memisahkan komponen dari BCDE, atau memisahkan A dari BC dan selanjutnya. Maka ada 20
basis yang melibatkan sistem lima produk. Ada 14 sequences yang bisa di produksi dengan
menggabungkan tugas ini dalam arah yang berbeda, seperti yang di ilustrasikan dalam figure 11.21.
maka dengan mengkuti jumlah 56 ukuran kolom dan costing calculation, hanya di butuhkan 20
untuk dibawa dan di gabungkan dengan berbagai cara untuk evaluasi semua kemungkinan
sequence pada kolom sederhana. Dalam figure 11.22, direct dan indirect sequnce terlihat bisa di
tambahkan dengan berbagai kombinasi.
Pada kolom kompleks, task dapat di kombinasikan bersamaan untuk memproduksi hybrid tasks.
Seperti terlihat pada figure 11.23. sebuah hybrid task dapat di kembangkan menjadi kompleks
yang berbeda pada kolom distilasi, bergantung pada yang dimnan hybrid task terlibat dala direct
atau indirect penggabungan sequnce.
Sebelum task atau hybrid task bisa di model, neraca massa dan tekanan operasi harus di ketahui
terlebih dahulu. Untuk mengetahui neraca massa ini, sebuah matriks pada product bisa diketahui
dengan recovery yang terlihata pada figure 11.24. contoh ini melibatkan enam komponen dan 3
produk. Komponen yang diarahkan untuk mengetahui order dari volutilitas. Diikuti dengan
komponen dari produk yang berdekatan. Juga, komponen yang ringan dari produk (i+1) harus
lebih berat dariapada kompenen dari produk I dan harus menjadi komponen terberat dari produk
(i+1). Dalam cara ini, neraca massa pada setiap task dan hybrid task bisa diketahui.
Walaupun, sebelum perhitungan sizing dan costing bisa di input, tekanan harus diketahui juga.
Tekanan merupakan salah satu point penting dalam mengetahu optimisasi yang telah di ktehui.
Jika tekanan secara terus menerus terjadi perubahan selama optimisasi, maka optimisasi nonlinear
akan di input untuk mengetahu sizin dan perhitungan cost melalui persamaan nonlinear. Walaupun
harus dihindari pada persamaan optimisasi nonlinear. Jika, tekanan setiap task dan hybrid task bisa
dipilih hanya dengan tekanan yang berlainan. Tetapi bagaimana mengatur dengan tekanan yang
berlainan? Jika kedua (tekanan) kondenser dan reboiler. Ketiga discrete pressure dipilih pada
temperatur reboiler (dew point pada saat vapor meninggalkan reboiler) terjadi perbedaan suhu
yang terjadi pada perbedaan level. Dalam kasus lain, ada kemungkinan distilasi temperatur rendah
yang dimana kondenser pada kolom bias beroperasi satu dari enam level yang berbeda pada
refregreant dan cooling water, bergantung pada tekanan yang dipih.
Untuk membawa optimasi, neraca massa keselutuhan harus di ketahui terlebih dahulu melalui
produk recovery matrix. Karena adanya task representation. Kemungkinan untuk evaluasi setiap
task secara tersendiri pada performance di upstream atau downstream tasks. Product stream
diketahui dengan prior optimasinya pada superstruktur. Setiap task (kolom sederhana) atau hybrid
tasks (distilasi kompleks) yang bisa mengevaluasi desain dan costing menggunakan perhitungan
jalan pintas (see chapter 9).
11.9 Distilation Sequencing-Summary
Salah satuh yang terbaik untuk non-heat integrated sequence bisa di indentifikasi dengan cara
sederhana yaitu menggunakan total vapor load sebagai kriteria. Jika metode ini tidak memuaskan,
maka alternatif lain yaitu menggunakan sequence sebagai sized dan costed untuk teknik jalan
pintas.
Kompleks kolom seperti prefractionator dan thermal couple, biasanya memberikan potensial yang
besar untuk menghemat energi di bandingkan dengan sequence pada kolom sederhana. Untuk
kolom partial (dividing wall colomns) juga memberikan potensi yang besar dalam menghemat
capital cost. Walaupun harus hati-hati dalam menetapkan desain dalam tahap ini, yang dimana
optimasi sequence bisa berubah seiring dengan ditetapkan heat integration.
Desain dari sequence pada kolom sederhana dan kompleks bisa di tetapkan dengan basiss optimasi
superstruktur. Dan pemisahan keseluruhan bisa di pecahkan menjadi task. Menggabungkan task
yang memperbolehkan sequence dari kolom distilasi. Ini bisa di kembangkan menjadi kolom
kompleks dengan menggabing task untuk memproduksi hybrid task yang bisa di ukur dan costes
sebagai kolom distilasi. Tekanan setiap task dan setiap hybrid bisa ditetapkan dengan operasi
dengan tekanan yang di ketahui.

Anda mungkin juga menyukai