1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Tujuan Instruksional Umum
a. Dapat melakukan percobaan distilasi batch dengan sistem refluk.
1.2 Tujuan Instrusional Khusus
a. Menghitung densitas distilat dan bottom pada proses disitilasi batch.
b. Menentukan suhu kesetimbangan pada proses distilasi batch.
c. Menghitung jumlah tray distilasi pada proses distilasi batch
menggunakan metode Mc Cabe- Thiele
d. Menghitung HETP (High Equivalent to a Theoritical Plate)
2. PROSEDUR KERJA
1
Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3
Heating Mantle Labu didih 2 leher Ball Filler
2
Gambar 1.13 Gambar 1.14
Statif dan klem Neraca analitik
2. Bahan
a. Air
b. Etanol
Keterangan :
1. Pemanas Listrik
2. Labu didih
3. Termometer
4. Kolom Distilasi
5. Kondensor
6. Kran pengatur refluk dan distilat
7. Pengeluaran Distilat
3
2.3 Skema kerja
30 %-V etanol
(200 mL)
Proses distilasi
Tatas = 78 oC
Kesetimbangan sistem
Tbawah = 87 oC
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Menghitung kebutuhan Total jumlah packing = 276 buah
packing untuk distilasi batch Packing yang digunakan = 69 buah
1:4 dari total jumlah packing
2. Membuat larutan etanol Larutan etanol (60 mL etanol dan
30% dari 200 mL aquades 140 mL)
3. Merangkai alat distilasi -
batch
4. Menghidupkan pompa, -
voltmeter dan heating
mantle
5. Terbentuk tetesan pertama Waktu = 46.21 menit
distilat Suhu atas = 72C
Suhu bawah = 87C
5
Berat piknometer isi = 16,87 gram
berat piknometer isi berat piknometer kosong
Densitas bottom =
volume piknometer
16,87 gram 11,91 gram
Densitas bottom =
5 mL
Densitas bottom = 0,992 gram/mL
3. HETP (Height of Packing Equivalent to a Theoretical Plate)
r (jari-jari kolom) = 3 cm
massa packing
packing =
volume piknometer
22,83 gram
=
42 mL
= 1,07 gram/mL
packing x m packing = r 2 h (1 x void)
berat gelas isi packing dan air berat gelas isi packing
(1 x void ) =
berat gelas isi packing dan air
24,4281 = 18,369 h
6
h = 1,3298
Tinggi Packing
HETP =
Jumlah plate teoritis
1,3298
=
4
= 0,6649
4.2 Pembahasan
7
1.05
1
y = 0.0755x2 - 0.2932x + 1.0063
0.95
Massa Jenis(gr/mL)
R = 0.9999
0.9
0.85
0.8
0.75
0.7
0.65
0.6
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Fraksi etanol
8
mendistribusikan uap dan liquid secara merata diseluruh packed-bed, untuk
memudahkan melakukan pengeringan sehingga stagnan pocket liquid
diminimalisasi dan untuk memaksimalkan wetting surface (Kister, 1992)
Stage dapat didefinisikan sebagai suatu unit di mana dua fase yang berbeda
dikontakkan sehingga terjadi pemisahan (transfer massa). Dalam suatu stage ideal,
dua fase tersebut dikontakkan dengan baik dan dalam waktu cukup lama sehingga
kedua fase tersebut meninggalkan stage dalam kesetimbangan. Akan tetapi,
dibutuhkan waktu lama untuk terjadinya kesetimbangan sehingga pada
kenyataannya, kedua fase keluar dari suatu stage belum pada kesetimbangannya.
Karena satu stage setimbang menggambarkan terjadinya transfer massa maksimum
yang mungkin diperoleh untuk suatu kondisi operasi, maka dapat juga disebut
sebagai theoretical plate (plate teoritis) atau plate ideal (Foust, 1980). Berdasarkan
tabel 3.1 diperoleh fraksi distilat (xd) sebesar 0.718691342 dan fraksi bottom (xb)
sebesar 0.049044262. Data tersebut digunakan untuk menentukan jumlah stage
dengan menggunakan metode Mc Cabe Thiele distilasi biner dan diperoleh
sebanyak 4 tray dan 3 stage pada kolom distilasi yang digunakan.
Uap mengalir ke atas dan cairan mengalir ke bawah. Uap dan cairan
kemudian dikontakkan dalam plate atau pada permukaan bahan isian. Bagian di
bawah feed point di mana komponen yang lebih volatil berpindah dari cairan ke
uap, disebut sesi stripping sedangkan di atas feed point, konsentrasi komponen yang
lebih volatil meningkat dan disebut sesi enriching. (Coulson, 1983)
Untuk mengetahui tinggi bahan isian yang harus digunakan untuk
menghasilkan produk dengan komposisi sama dengan satu plate teoritis pada
menara bertingkat digunakan istilah HETP (Height of Packing Equivalent to a
Theoretical Plate). Nilai HETP dapat dihitung dengan rumus:
Tinggi Packing
HETP =
Jumlah plate teoritis
Pada Praktikum ini didapatkan nilai HETP sebesar 0,6649. HETP adalah
tinggi bahan isian yang akan memberikan perubahan komposisi yang sama dengan
perubahan komposisi yang diberikan oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat
digunakan untuk menentukan efisiensi suatu menara bahan isian dan untuk
9
menentukan tinggi dan jenis bahan isian yang seharusnya digunakan agar
memberikan hasil yang maksimum (Treybal, 1981).
10
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, 2010. Pengaruh Kenaikan Refluk Ratio terhadap Kebutuhan Panas pada
Kolom Distilasi dengan Distributed Kontrol System(DSC). Tugas Akhir.
UNDIP. Semarang.
Foust, A. S., Wenzel, L. A., Clump, C. W., Maus, L and Adersen, L. B. 1980.
Principles of Unit Operation, 2nd ed. Krieger Publishing: Florida.
Kister, H. Z. 1990. Distillation Operation. Mc Graw- Hill Book CO: New York
Mc. Cabe, W.L. and Harriot. 1999. Unit Operation Of Chemical Engineering. 5th
edition, McGraw Hill, New York.
11
Lampiran
(Geankoplis, 1993)
12
3. Grafik y-x Etanol- Air (Metode Mc Cabe Thiele)
1.1
0.9
0.8
0.7
vapor mole fraction
0.6
garis operasi
0.5
garis kesetimbangan
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1
liquid/vapor mole fraction
Xb Xf XD
a. Jumlah stage =3
Jumlahh stage = Jumlah tray + 1
Jumlah tray =2
13
14