PENDAHULUAN
1.2.3 Packing
a. Random atau dumped packing, merupakan packing yang terdiri sendiri yang
memiliki bentuk spesifik yang disusun secara acak pada sebuah kolom
b. Struktur atau schematically packing, merupakan packing yang terbentuk dari
lapisan-lapisan dari kabel atau lembaran metal yang dilipat dengan pola tertentu.
c. Grid packing jenis ini juga disusun secara schematically pola seperti berlian pada
bagian yang kosong diantara keduanya.
Destilat (D)
Umpan (F)
Bottom (B)
Dimana :
F = Feed (umpan), g
B = bottom (g)
D = Destilat (g)
Xf = Fraksi mol feed
Xd = Fraksi mol destilat
Xb = Fraksi mol bottom
1.2.6 Pengukuran kadar etanol menggunakan metode kurva kalibrasi
Kurva Standar
( Konsentrasi vs berat jenis)
1
0,8
berat jenis
0,6
0,4
0,2
0
20 40 60 80 96
1. Menyiapkan campuran biner (etanol-air) dengan konsentrasi etanol 50% sebanyak 500
ml.
2. Menjalankan air pendingin pada kondensor
3. Lakukan destilasi pada titik didih etanol
4. Sementara menunggu proses destilasi buatlah campuran metanol-air 20% , 40% , 60% ,
80% , 96% dan tentukan berat jenisnya
5. Buatlah grafik antara % konsentrasi campuran (sumbu datar) dengan berat jenis (sumbu
tegak)
6. Mengambil hasil destilat ketika sudah tidak menetes lagi kemudian diukur berat
jenisnya
7. Setelah selesai destilasi ambil bottom dan ukur berat jenisnya
8. Tentukan komposisi produk dan bottom dengan memplotkan pada grafik kurva standar
BAB III
3.1.3 tabel berat jenis feed, destilat, dan bottom berdasarkan grafik (etanol)
No Nama Kosentrasi (%) Densitas(g/ml)
1 Feed 50 0,8420
2 Destilat 93 0,74077
3 Bottom 0 0,92891
3.1.4 tabel konsentrasi dan fraksi massa dari feed, destilat dan bottom
No Nama Etanol Air
Kosentrasi(%) Fraksi massa Konsentrasi(%) Fraksi massa
1 Feed 50 0,5 50 0,5
2 Destilat 95,8128 0,96 4,1818 0,04
3 Bottom 5,5828 0,05 94,4172 0,94
3.2 Pembahasan
Pada praktikum destilasi packing ini bertujuan untuk memisahkan campuran biner
etanol- air, menghitung neraca massa dan menentukan komposisi campuran hasil destilasi.
Campuran etanol dan air sebanyak 500 ml dengan konsentrasi 50% etanol dipisahkan dengan
menggunakan destilasi packing serta bahan isian berupa rasching ring yaitu polimer
menyerupai kaca dengan bentuk pipa 0.5 cm dan panjang 1 cm. Pada percobaan ini bahan isian
diisi secara penuh kedalam kolom destilasi. Pada sistem destilasi ini kolom dilengkapi dengan
pemanas listrik yang bertujuan agar suhu bawah pada kolom destilasi terjaga pada skala 78oC
sehingga fasa uap etanol dari bottom dapat naik melewati kolom dan menuju ke kondensor.
Pada percobaan ini kondensasi pertama kali terjadi pada menit ke 34 dengan suhu top
28,09oC dan uhu bottom 32,08oC . Menurut teori, etanol akan menguap pada kisaran suhu
udara yang ada diudara akan diserap oleh campuran( terutama etanol) yang berada di
permukaan. Akibatnya etanol yang ada di permukaan akan mengalami pertambahan energi.
Energi tambahan ini membuat molekul etanol dipermukaan tersebut bergerak semakin cepat
karena gerakan semakin cepat, molekul etanol dipermukaan lama-kelamaan dapat melepaskan
diri dari tarikan molekul campuran yang ada dibawahnya. Ketika hal ini terjadi, molekul etanol
tersebut akan lepas dan menjadi uap kemudian menuju ke kolom destilasi.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh etanol hasil destilasi sebagai destilasi
sebesar 232 ml, dan untuk bottom sebesar 268 ml dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
volume destilat dan bottom sama dengan volume feednya yaitu 500 ml (balance). Ketepatan
tersebut karena pada saat proses destilasi tidak terjadi kebocoran pada sambungan antara wadah
penampung campuran dengan kolom destilasi dan pada penutup lubang pada penampung
campuran.
Perhitungan neraca massa yang diperoleh menunjukkan hasil destilasi tidak balance. Ini
terlihat dari massa total umpan (F) sebesar 421 gr. Sedangkan massa total komponen (B+D)
sebesar 418,82 gr, terpaut selisih 2,18 gr. Hal tersebut karena untuk memperoleh masa ketiga
komponen tersebut memerlukan data densitas masing-masing komponen. dalam proses
pengukuran densitas hasil yang diperoleh tidak akurat hal ini dikarenkan beberapa factor, pada
saat pengukuran densitas cairannya belum dalam keadaan dingin. Selain itu kemungkinan besar
karena pada saat proses destilasi, campuran air-etanol dalam keadaan azertrop, yaitu kondisi
dimana campuran dari dua atau lebih cairan memiliki komposisi yang tetap atau tidak bisa
dipisahkan lagi dengan cara destilasi sederhana ( dalam hal ini destilasi packing).
BAB IV
4.1 Kesimpulan
F= B+D
453,95 gr = 402,7318 gr
Anonim.https://www.academia.edu/28544658/JENISJENIS_PACKING_DI_STRIPPER_COL
UMN. ( Diakses pada tanggal 18 Mei 2018)
Etanol = 85,5%
Destilat (D) Air = 14,5%
Feed
Etanol = 45%
Air = 55%
Bottom (B)
Etanol = 55%
Air = 45%
1. Etanol dan air
F = Volume x BJ 45%
= 453.95 gr
D = 59 ml x 0,7628 gr/ml
= 45,0052 gr
= 357,7266 gr
Input = Output
F= B+D
453,95 gr = 402,7318 gr
3. Neraca massa komponen
1. Etanol
204,2775 gr = 235,2291 gr
2. Air
249,6725 gr = 167,5027 gr