Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang

(Diana Apriyanti, Nurul Hidayati Fithriyah)

PENGARUH SUHU APLIKASI TERHADAP VISKOSITAS LEM ROKOK DARI TEPUNG


KENTANG

Diana Apriyanti1), Nurul Hidayati Fithriyah2)


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
nurul.fithriyah@gmail.com

ABSTRAK. Sebuah perekat atau lem, adalah campuran cairan dalam keadaan semi-cair atau
yang melekat atau ikatan item bersama. Perekat dapat berasal dari sumber alam atau sintetis.
Kini tingkat persaingan yang tinggi menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi, sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian serius terhadap kualitas
produk yang akan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian agar kualitas produk semakin baik.
Dalam penelitian ini dipelajari “ Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap - Viskositas Lem Rokok
Dari Tepung Kentang “. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Quality Control PT. LF Asia,
Jl. Raya Bogor km 28 Jakarta Timur. Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah
tepung kentang, actiside, antifoam, dan air. Bahan-bahan tersebut akan dicampur, untuk
proses pembuatan lem rokok. Setelah lem tersebut jadi, maka lem akan dicek viskositasnya
dengan menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Viskometer yang digunakan yaitu
Viskometer Brookfield LVT 3/30. Pada penelitian ini digunakan suhu aplikasi 15°, 20°, 25°, 30°
dan 35 °C untuk pengecekan viskositas lem dan analisa organoleptis lem rokok tersebut.
Pada penelitian ini, digunakan lem yang berbahan dasar tepung kentang sebagai bahan untuk
membuat lem kertas rokok, karena tepung kentang memiliki daya rekat yang cukup kuat, selain
itu tepung kentang cukup aman digunakan sebagai lem rokok karena berasal dari bahan nabati
yang memiliki warna kekuningan dan tidak akan merubah warna kertas rokok saat digunakan
sebagai lem kertas.

Kata Kunci : Viskositas, lem rokok, tepung kentang

23
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

PENDAHULUAN Tujuan Penelitian

Latar Belakang Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari


Tingkat persaingan yang tinggi menuntut pengaruh perbedaan temperatur terhadap
perusahaan untuk menghasilkan produk viskositas lem.Untuk mengetahui
yang berkualitas tinggi, sehingga temperatur optimum untuk mendapatkan
perusahaan perlu memberikan perhatian viskositas yang sesuai standard.
serius terhadap kualitas produk yang akan
meningkatkan daya saing perusahaan di Tinjauan Pustaka
pasar.
Bahan Baku
Dalam sebuah perusahaan, dalam Secara mendasar komposisi lem kertas
usahanya meningkatkan jumlah pelanggan rokok antara lain terdiri atas : extender, zat
maupun penjualannya haruslah mengerti aditif, dan pelarut.
kebutuhan konsumen dan memuaskan
konsumen pemakai dari produk tersebut. Extender (bahan pengisi)
Peningkatkan mutu dari suatu produk, baik Extender adalah suatu senyawa anorganik
dari segi pengelolaan maupun produk yang yang digunakan sebagai penambah sifat
dihasilkan, haruslah sesuai dengan mekanikan dari lapisan lem misalnya
standar-standar tertentu yang telah kekerasan dan ketehanan abrasi.
ditetapkan, agar menjadi jaminan bahwa Beberapa contoh extender yang digunakan
produk yang dikeluarkan mempunyai antara lain pati. Kanji alias karbohidrat
kualitas yang terjamin, oleh karena itu perlu yang digunakan untuk lem rokok ini berasal
dilakukan penelitian agar kualitas produk dari tepung kentang.
semakin baik. Extender atau bahan pengisi ini
Saat ini perekat sangat penting untuk masa merupakan bahan yang ditambahkan
depan kita. Proses manufaktur semakin dalam jumlah tertentu dalam lem, jika
banyak menggunakan berbagai bentuk lem extender ditambahkan dalam jumlah yang
(dan termasuk perekat) untuk berlebihan akan berpengaruh pada
menggantikan jahitan, merapikan, dan tampilan akhir dari lapisan lem.
sesuatu yang lebih mahal (dan kurang Pati merupakan polimer alam yang banyak
efektif) sebagai pengikat. Percobaan dipakai karena mudah didapat dan
dengan perekat medis menunjukkan harganya relatif murah. Pati diperoleh dari
bahwa sepertiga dari semua luka mungkin beberapa jenis tumbuhan seperti tapioka,
"dijahit" dengan perekat dalam beberapa jagung, kentang, dan lain-lain. Pati pada
tahun mendatang. Lem sederhana dapat awalnya telah banyak dipakai sebagai
dibuat di rumah dengan mencampur additive pada wet-end. Pati organik
tepung terigu dan air. Lem ini akan memiliki kelarutan dalam air dan dapat
merekatkan potongan-potongan kertas teretensi dengan baik oleh serat.
bersama. Banyak seni yang dapat dibuat Keunggulan lain adalah sifatnya yang
menggunakan lem. Kliping adalah karya mudah terdispersi.
seni yang dibuat dengan menggunakan Pati kentang adalah pati yang diekstrak
lem untuk merekatkan benda-benda dari kentang. Untuk mengekstrak pati,
berwarna ke kertas. Beberapa lem dapat kentang dilumatkan sehingga butiran pati
dibuat untuk menahan air masuk yang terlepas dari sel-sel. Pati tersebut
perahu,bangunan, atau kendaraan. kemudian dibersihkan dan dikeringkan
Beberapa bahan buatan manusia, seperti menjadi bubuk. Pati kentang adalah jenis
bahan seperti kayu, dibuat menggunakan pati yang telah dimurnikan, mengandung
lem untuk merekatkan potongan-potongan jumlah protein dan lemak yang minimum.
kecil bahan atau bubuk. Dengan demikian Hal ini membuat bubuknya menjadi warna
perekat telah terbukti sangat serbaguna putih bersih. Pati yang telah dimasak
dan para ilmuwan terus-menerus meneliti memiliki ciri khas rasa netral, kejernihan
untuk aplikasi baru yang akan membuat yang tinggi, kekuatan mengikat yang tinggi,
hidup kita sederhana. tekstur baik dan kecenderungan minim

24
Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang
(Diana Apriyanti, Nurul Hidayati Fithriyah)

terjadinya busa atau perubahan warna mendempul papan di perahu dan kapal.
menjadi kuning pada larutan tersebut Pada masa ini pula ditemukan lem
menghapus kolagen, protein dalam
Produk jaringan, kolagen itu lengket dan berguna
Produk yang dihasilkan adalah lem rokok. untuk merekatkan sesuatu bersama-sama.
Masih ingat waktu dulu orang terbiasa Susu padat, yang dikenal sebagai kasein ,
merekatkan amplop dengan mengoleskan dan albumin darah juga dapat digunakan
beberapa butir nasi? Memang, tanaman sebagai dasar untuk lem. Serum albumen
biji-bijian, termasuk nasi, adalah salah satu Kering dari darah sapi yangmenggumpal
penyedia bahan dasar lem. Kanji alias (gumpalan bersama- sama) saat sedang
karbohidrat yang diekstrak dari tanaman dipanaskan dan menjadi tidak larut dalam
pun bisa didapat dari jagung, beras, air. Lem ikan juga dibuat dari kepala,
gandum, dan kentang. tulang, dan kulit ikan, tapi lem ini
Tanaman telah digunakan untuk cenderung terlalu tipis dan kurang lengket.
memproduksi perekat kolektif yang disebut Dengan bereksperimen, orang purba
perekat nabati. Bahan-bahan ini menemukan bahwa bladder udara
dispersible atau larut dalam air dan beragam jenis ikan yang dihasilkan lem
biasanya dibuat dari pati yang membentuk putih yang jauh lebih memuaskan dan
banyak butiran dan sayuran. Gum alam hambar. Kemudian disebut isinglass atau
termasuk gel, dari koloid dalam tumbuhan ichthocol.
laut, algin yang berasal dari rumput laut, Ada tiga kelas zat perekat dan yang tidak
dan gum arabic, sebuah ekstrak dari pohon mengandung bahan kimia, senyawa, atau
akasia (juga dikenal sebagai pohon karet). aditif berteknologi tinggi; lem tulang ini,
Substansi yang disebut lem laut digunakan lem-hide atau lem kulit, dan lem ikan.
untuk mendempol jahitan, tapi terdiri dari Secara teknis, zat lengket lain yakni
tar atau pitch dan tidak benar-benar glue. Adhesives, gum, atau semen, walaupun
Perekat berbasis Pati digunakan dalam konsumen cenderung menggunakan istilah
produksi karton bergelombang dan tersebut secara bergantian. Lem Hewan
produksi kantong kertas , perekat tabung adalah lem yang digunakan untuk perekat
berliku kertas, kertas dinding. kayu yang paling umum selama ribuan
Konon lem sudah ada sejak tahun 4000 tahun sampai munculnya perekat sintetis
SM. Pada situs dari zaman prasejarah seperti polivinil asetat (PVA) dan perekat
ditemukan jenazah bersama makanan resin lainnya pada abad ke-20. Digunakan
dalam tempat keramik pecah, yang dalam aplikasi khusus seperti lutherie, pipa
direkatkan kembali dengan resin dari getah bangunan , dan restorasi antic. Seniman
pohon. Di kuil Babilonia pun ditemukan kaca memanfaatkan kemampuan lem-hide
sejumlah patung dengan biji mata dari untuk sambungan kaca, menerapkan lem-
gading yang ditempelkan dengan tar di hide kaca. Lem tersebut mengeras dan
rongga mata. Ini bukti, "lem" tar mampu menyusut, chipping kaca.
bertahan selama 6000 tahun. Hal ini memiliki beberapa keunggulan dan
Namun, referensi tertulis pertama tentang kelemahan dibandingkan dengan perekat
cara membuat dan memakai lem baru lainnya. Lem yang biasa digunakan
muncul tahun +2000 SM. Sejumlah lukisan dengan cara pemanasan, biasanya
dinding menampilkan secara mendetail dengan sikat atau spatula, disimpan dalam
proses pemakaian lem pada kayu. panci lem panas. Kebanyakan perekat
Berbagai benda seni dan perabot dari hewan larut dalam air, berguna untuk
makam para Firaun Mesir menampilkan sambungan yang mungkin pada suatu
peran lem binatang sebagai perekat atau waktu harus dilepaskan kembali. Alkohol
pelapis. kadang-kadang digunakan pada sendi
Di tahun 1-500, semenjak Romawi dan seperti untuk mengeringkan lem,
Yunani mengembangkan seni pernis dan membuatnya lebih rapuh dan mudah retak
pelapisan kayu, makin berkembang terpisah.
pembuatan lem dari binatang dan ikan. Tipe tertentu termasuk lem-hide, lem
Bangsa Romawilah yang pertama kali tulang, lem ikan, lem kulit kelinci. Lem hide
memanfaatkan tar dan lilin lebah untuk digunakan dalam pekerjaan kayu. Dalam

25
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

bentuk butiran, serpihan, atau lembaranan dilindungi "dengan berbagai bactericides


datar, yang memiliki umur penyimpanan dan fungisida selama pembuatan”.
tak terbatas jika dalam kondisi tetap kering. Ada beberapa faktor yang dapat
Pada saat digunakan lebih dahulu berkontribusi terhadap kegagalan dua
dilarutkan dalam air, dipanaskan dan permukaan. Sinar matahari dan panas
digunakan dalam kondisi hangat, biasanya dapat melemahkan perekat. Pelarut dapat
sekitar 60 °C (140 F). Suhu Warmer cepat rusak atau perekat larut. Penekan fisik juga
menghancurkan kekuatan lem-hide. dapat menyebabkan pemisahan
Pot-Lem komersial atau double boiler permukaan.
dapat digunakan untuk menyimpan Pada lem rokok dengan bahan dasar
sementara lem panas yang akan tepung kentang komponen utamanya yaitu,
digunakan. Seperti mendinginkan tepung kentang, pengawet, anti foam, dan
lem-hide. Pada suhu kamar, siap lem-hide air. Lem rokok ini sangat baik
memiliki konsistensi dan komposisi yang digunakan,karena tepung kentang memiliki
sama dengan gelatin-kaku. Gel lem-hide daya rekat yang cukup kuat, selain itu
tidak memiliki kekuatan yang signifikan, tepung kentang cukup aman digunakan
sehingga sangat penting untuk sebagai lem rokok karena berasal dari
menerapkan lem, sesuai dengan bagian, bahan nabati yang memiliki warna
dan menahan mereka tetap stabil sebelum kekuningan dan tidak akan merubah warna
suhu lem turun jauh di bawah 50 °C (120 kertas rokok saat digunakan sebagai lem
°F). Semua perekat memiliki waktu kertas. Dengan viskositas yang telah
terbuka, yakni jumlah waktu lem masih cair ditentukan, maka lem dari tepung kentang
dan bisa diterapkan. Penggabungan juga tidak akan merusak kertas rokok, dan
bagian setelah waktu buka kadaluarsa permukaan yang telah dilem juga akan
hasil dalam ikatan lemah. Waktu terbuka tetap halus dan rapih.
lem-hide biasanya satu menit atau kurang. Sifat fisik dan kimia lem rokok dari tepung
Dalam prakteknya, ini sering harus kentang, berdasarkan dari 91/155/EEC -
potongan dalam keadaan panas saat akan ISO 11014-1:
direkatkan, dan menempelkan pada
kondisi yang sangat hangat, meskipun Bentuk cairan
langkah-langkah ini dapat ditiadakan jika fisik
Warna buram kekuningan
lem dan operasi klem dapat dilakukan
dengan cepat. Odour berbau lemah
Dimana lem-hide jarang digunakan,
kelebihan/sisa lem dapat disimpan dalam Berat jenis l,0g/cm3
freezer, untuk mencegah pembusukan dari PH 10-12
pertumbuhan mikroorganisme. Lem-hide
yang cair pada suhu kamar juga 1500 - 3500 cPs (Brookfield
dimungkinkan melalui penambahan urea. Viscositas LVT 3/30)
An example of this type of mixture is Old
Brown Glue, created by W. Patrick Kelarutan larut dalam air
Edwards, the director of the American
School of French Marquetry. Contoh dari Viskositas
jenis campuran yang Old Brown Glue/Lem Salah satu sifat lem yang sangat
Brown old, diciptakan oleh Patrick W. berpengaruh dalam pembentukan struktur
Edwards, direktur American School membran adalah viskositas, karena sifat ini
marquetry Perancis. Dalam tes stress yang menggambarkan cepat atau lambatnya
dilakukan oleh Mark Schofield yang dirilis cairan tersebut mengalir.
Majalah Fine Woodworking, cairan Viskositas adalah suatu pernyataan “
lem-hide cukup baik pada kondisi panas tahanan untuk mengalir” dari suatu system
dalam kekuatan rata-rata kerekatan. yang mendapatkan suatu tekanan. Makin
Namun, cairan lem-hide lebih dari enam kental suatu cairan, makin besar gaya yang
bulan bisa jadi buruk karena hidrolisis dibutuhkan untuk membuatnya mengalir
struktur protein urea dan melemahkan lem- pada kecepatan tertentu. Viskositas
bahkan meskipun produk tersebut" dispersi kolodial dipengaruhi oleh bentuk

26
Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang
(Diana Apriyanti, Nurul Hidayati Fithriyah)

partikel dari fase dispersi. Koloid-koloid (F). Untuk fluida tertentu, besarnya Gaya
berbentuk bola membentuk sistem dispersi tarik yang dibutuhkan berbanding lurus
dengan viskositas rendah sedang sistem dengan luas fluida yang nempel dengan
dispersi yang mengandung koloid-koloid pelat (A), laju fluida (v) dan berbanding
linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan terbalik dengan jarak 1. Tingkat kekentalan
bentuk dan viskositas merupakan suatu fluida dinyatakan oleh besaran
refleksiderajatsolvasidaripartikel. viskositas fluida. Secara matematis,
(Moechtar,1990). Semakin besar suhu lem, besaran viskositas bisa dinyatakan dengan
maka semakin kecil pula viskositasnya, persamaan.
dan semakin rendah suhu lem maka Dalam fluida ternyata gaya yang
semakin besar viskositasnya, oleh karena dibutuhkan (F), sebanding dengan luas
itu dapat kita simpulkan bahwa suhu fluida yang bersentuhan dengan setiap
berbanding terbalik dengan viskositas. lempeng (A), dan dengan laju (v) dan
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang berbanding terbalik dengan jarak antar
jenisnya berbeda memiliki tingkat lempeng (1). Besar gaya F yang diperlukan
kekentalan yang berbeda. Tingkat untuk menggerakan suatu lapisan fluida
kekentalan setiap zat cair tersebut dengan kelajuan tetap v untuk luas
berbeda-beda. Viskositas (kekentalan) penampang keping A adalah:
sebenarnya merupakan gaya gesekan
antara molekul-molekul yang menyusun F = ƞAvl
suatu fluida (fluida ialah zat yang dapat
mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat Dengan viskositas didefinisikan sebagai
gas). Dengan kata lain, viskositas ialah perbandingan regangan geser (F/A)
gaya gesekan internal fluida (internal = dengan laju perubahan regangan geser
dalam). Jadi molekul-molekul yang (v/1).
membentuk suatu fluida saling Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa :
gesek-menggesek ketika fluida tersebut Makin besar luas keping (penampang)
mengalir. Pada zat cair, viskositas yang bersentuhan dengan fluida, makin
disebabkan karena adanya gaya kohesi besar gaya F yang diperlukan sehingga
(gaya tarik menarik antara molekul gaya sebanding dengan luas sentuh (F ~
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, A). Untuk luas sentuh A tertentu, kelajuan v
viskositas disebabkan oleh tumbukan lebih besar memerlukan gaya F yang lebih
antara molekul. besar, sehingga gaya sebanding dengan
Fluida juga sangat dipengaruhi oleh gaya kelajuan (F ~ v).
adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya Viskositas dalam aliran fluida kental sama
tarik menarik antara molekul sejenis, saja dengan gesekan pada gerak benda
sedangkan adhesi adalah gaya tarik padat. Untuk fluida ideal, viskositas rj = 0
menarik antara molekul yang tak sejenis. sehingga kita selalu menganggap bahwa
Gaya adhesi bekerja antara dinding dan benda yang bergerak dalam fluida ideal
lapisan fluida (molekul fluida dan molekul tidak mengalami gesekan yang disebabkan
dinding saling tarik menarik). Sedangkan fluida. Akan tetapi, bila benda tersebut
gaya kohesi bekerja di antara selaput fluida bergerak dengan kelajuan tertentu dalam
(molekul fluida saling tarik menarik). fluida kental, maka benda tersebut akan
Karena bagian fluida yang berada di dihambat geraknya oleh gaya gesekan
sebelah atas menarik temannya yang fluida benda tersebut.
berada di sebelah untuk bergeser, Fluida yang lebih cair biasanya lebih
sebaliknya bagian fluida yang ada di mudah mengalir, contohnya air.
sebelah bawah menahan temannya yang Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih
ada di sebelah atas, maka laju fluida sulit mengalir, contohnya minyak goreng,
tersebut bervariasi. oli, madu dll. Tingkat kekentalan suatu
Perubahan kecepatan lapisan fluida (v) fluida juga bergantung pada suhu.
dibagi jarak terjadinya perubahan 1= v/1 . v Semakin tinggi suhu zat cair, semakin
/ 1 dikenal dengan julukan gradien kurang kental zat cair tersebut.
kecepatan. Pelat yang berada di sebelah Perlu diketahui bahwa viskositas
atas bisa bergerak karena ada gaya tarik (kekentalan) hanya ada pada fluida riil (riil

27
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

= nyata). Fluida riil/nyata ialah fluida yang


kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll.
Fluida riil berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam
kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya
model yang digunakan untuk membantu
kita dalam menganalisis aliran fluida.
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang
jenisnya berbeda memiliki tingkat
kekentalan yang berbeda.
Satuan Sistem Internasional (SI) untuk
besaran viskositas adalah Ns/m2 = Pa.s
(Pascal sekon). Satuan CGS (centimeter
gram sekon) untuk besaran viskositas
adalah dyn.s/cm2 = poise (P). Viskositas
Gambar 2.5 Viskometer Brookfield LVT
juga sering dinyatakan dalam sentipoise
(cP). 1 cP = 1/100 P. Satuan poise
Proses Pembuatan Lem Rokok
digunakan untuk mengenang seorang
Ilmuwan Perancis, almarhum Jean Louis
Selain kanji, ada beberapa jenis lem lain,
Marie Poiseuille (baca : pwa-zoo-yuh). 1
seperti :Salah satunya lem dari binatang.
poise = 1 dyn . s/cm2= 10-1 N.s/m2.
Lem ini berbahan dasar protein yang
Alat yang digunakan untuk mengukur
diekstraksi dari rebusan tulang, kulit, kuku,
viskositas adalah viskometer. Banyak jenis
dan tanduk. Hasil ekstraksi yang dimasak
viskometer tabung kapiler telah dirancang,
hingga membentuk bahan gelatin itu
tetapi viskomter Ostwald dan viskometer
banyak dipakai dalam industri kayu dan
Brookfield yang paling sering digunakan .
mebel. Lem protein lain diambil dari kulit
Dalam penelitian ini menggunakan
dan tulang ikan. Sedangkan lem kasein
viskometer Brookfield karena sampel yang
berasal dari protein yang diisolasi dari
dievaluasi memiliki viskositas yag cukup
susu. Hasilnya, lem yang tahan air.
tinggi, viskometer Brookfield merupakan
Pertama kali lem ini dipakai untuk
viskometer yang menggunakan gasing
melekatkan kertas rokok.
atau kumparan yang dicelupkan kedalam
Lem selulosa dari polimer alamiah ada
zat yang diuji dan mengukur zat uji dan
pada pohon dan tanaman berkayu. Lem ini
mengukur tahanan gerak dari bagian yang
biasanya untuk menempelkan plastik
berputar. Tersedia kumparan yang
selofan pada bungkus rokok, dan
berbeda untuk rentang kekentalan tertentu,
wallpaper agar mudah dilepas.
dan umumnya dilengkapi dengan
Lem dari tepung sagu, untuk lem ini,
kecepatan rotasi. Prinsip kerja dari
bahan-bahan yang digunakna yaitu,
viskometer Brookfield ini semakin kuat
tepung sagu, tawas, glyserin, phenol, dan
putaran semakin tinggi viskositasnya
air. Mula-mula tawas dilarutkan dengan air,
sehingga hambatannya semakin besar.
kemudian dicampurkan dengan tepung
Berikut gambar alat dari Viskometer
sagu, dan dipanaskan pada suhu tertentu.
Brookfield LVT:
Setelah tercampur, maka didinginkan
terlebih dahulu kemudian ditambahkan
glyserin dan phenol hingga homogen.
Pada proses pembuatan lem dari tepung
sagu, sedikit lebih rumit dan membutuhkan
waktu yang agak lama karena untuk
melarukan tawas juga membutuhkan
waktu yang cukup lama, dan
membutuhkan pemanasan dalam
pembuatan lemnya, selain itu bahan yang
digunakan pun lebih banyak.
Pada proses pembuatan lem dari tepung

28
Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang
(Diana Apriyanti, Nurul Hidayati Fithriyah)

kentang, bahan-bahan yang digunakan kurang atau tampilan lem akan


hanya tepung kentang, dan beberapa kasar. Begitupun sebaliknya bila
bahan aditif. Bahan-bahan tersebut akan waktu pengadukan terlalu lama,
dimixing, untuk proses pembuatan lem maka akan merusak karakter dari
dengan tepung kentang tidak lem itu sendiri. Maka antara
membutuhkan pemanasan sehingga akan kecepatan dan waktu pengadukan
lebih efisien. Setelah lem tersebut jadi, harus seimbang, agar
maka lem akan di cek viskositasnya menghasilkan lem yang diinginkan.
dengan menggunakan alat yang c. Kebersihan selama proses
dinamakan viskometer. Viscometer yang pembuatan lem
digunakan yaitu Viskometer Brookfield Kebersihan sangat berpengaruh
LVT. pada berhasil atau tidaknya
Oleh karena itu dipilih tepung kentang pembuatan lem dari tepung
sebagai bahan alternatif untuk membuat kentang. Pembuatan lem dari
lem agar lebih efisien, dalam hal waktu, tepung kentang harus dilakukan
alat, dan bahan. dalam keadaan yang bersih, mulai
dari kebersihan alat-alat dan
Hal-hal yang berpengaruh dalam proses kebersihan saat proses
pembuatan lem rokok dari tepung berlangsung. Karena lem dengan
kentang tepung kentang sangat mudah
a. Kecepatan Pengadukan tekontaminasi, apabila alat yang
Pada reaksi fase cair, untuk digunakan tidak bersih maka lem
memperbesar faktor tumbukan (A) yang akan dihasilkan akan mudah
dilakukan dengan cara terkontaminasi dan akan beijamur
pengadukan. Dengan adanya sehingga lem akan hancur dan
pengadukan maka zat-zat pereaksi berbau busuk hanya dalam
dapat saling bertumbukan dengan beberapa hari. Oleh karena itu
baik sehingga kesempatan untuk kebersihan selama proses produksi
kontak antara molekul air dengan harus tetap dijaga, sehingga lem
kolagen akan bertambah besar dapat digunakan dengan kualitas
sesuai dengan persamaan yang baik dalam jangka waktu yang
Arrhenius. (Balai Besar Penelitian lebih lama.
dan Pengembangan Barang Kulit, Hipotesa
Karet, dan Plastik, 1979). Berdasarkan teori yang telah dijabarkan,
Bila kecepatan pengadukannya maka diharapkan pada suhu 25°C lem
rendah, maka bahan-bahan yang dapat diaplikasikan dengan baik. Karena
dicampurkan pun akan bila suhu terlalu rendah maka akan
membutuhkan waktu lama untuk viskositas lem akan terlalu tinggi atau tebal,
tercampur hingga homogen. hal ini akan mempengaruhi pada saat
Namun bila kecepatan pengaplikasiankarena akan sangat sulit
pengadukannya terlalu tinggi pun untuk meletakkan lem karena kecepatan
dapat merusak sifat karakteristik mengalirnya pun akan lambat dan akan
dari bahan-bahan yang digunakan memperbanyak loss produk yang akan
dalam membuat lem tersebut. dihasilkan karena akan begitu banyak lem
yang akan menempel dan sulit di bersihkan
b. Lama Waktu Pengadukan dimana -mana. Begitu pun bila suhu lem
Lama waktu pengadukan pun terlalu tinggi ,maka viskositas lem akan
berpengaruh dalam proses kecil atau encer, dan akan menyebabkan
pembuatan lem, bila waktu melemahnya daya rekat lem. Pelarut
pengadukan terlalu cepat atau perekat lem tersebut pun dapat rusak
singkat, maka bahan yang dimixing sehingga akan mudah terkontaminasi
tidak akan tercampur hingga dengan bakteri karena suhu yang terlalu
homogen, sehingga lem yang panas. Hal ini juga berpengaruh pada saat
dihasilkan tidak akan bagus, dan pengaplikasian, lem yang akan digunakan
tingkat kehalusannya pun akan akan sulit diletakkan pada permukaan

29
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

kertas rokok yang akan dilem, karena lem Berikut tahapan - tahapan pembuatan lem
akan sangat encer. yang akan diteliti.

METODOLOGI PENELITIAN Persiapan Bahan Baku


Sebelum melakukan penelitian, kita
Tempat dan Waktu harus menyiapkan bahan - bahan yang
Tempat akan digunakan untuk proses pembuatan
Penelitian ini dilaksanakan di Labaratorium sample terlebih dahulu. Berikut persiapan
Quality Control PT. LF Asia, Jin. Raya bahan-bahan yang diperlukan untuk
Bogor km 28, Jakarta Timur. membuat lem (kapasitas 1 kg = 1000 gr):
 Ditimbang pelarut sebanyak ( RO
Waktu water) 780 gr
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan  Ditimbang pengawet sebanyak 4 gr
November 2012.  Ditimbang antifoam sebanyak 1 gr
 Ditimbang tepung kentang
Bahan dan Alat sebanyak 215 gr
Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini Proses Pembuatan Lem Rokok ( Bahan
adalah: Yang Akan Diteliti)
 Tepung kentang,  Dibersihkan mixer yang
 Antifoam, akan digunakan untuk proses
 Pengawet, dan RO water. pembuatan lem.
 Dimasukkan RO water,
Alat pengawet, dan antifoam yang
Dalam penelitian ini digunakan alat- alat telah disiapkan, masukkan secara
sebagai berikut: berturut - turut sambil diaduk
 Peralatan gelas: beaker glass, (mixing speed 40 rpm, selama 10
spatula. menit).
 Termometer  Dimasukkan tepung kentang
 Neraca analitik, ke dalam secara perlahan - lahan
 Reaktor gelas, sambil diaduk kencang (mixing
 Water bath, speed 60 rpm, selama 60 menit).
 Chiller  Dimatikan mixer, dan
 Mixer tuangkan lem ke dalam botol gelas.
 Viskometer Brookfield LVT  Dicek hasil viscositas lena
 Spindel viskometer Brookfield tersebut dengan variasi suhu
LVT No. 3 sebagai berikut: 15, 20, 25, 30 dan
35° C.
Metode Penelitian Untuk melihat hubungan antara
Tahapan kerja yang dilakukan meliputi suhu dan viskositas lem, maka lem
tiga tahap, yaitu proses pembuatan di atur suhunya, didinginkan dalam
produk, analisis sampel, dan pengolahan chiller sampai stabil pada suhu 15°
data. Produk lem rokok ini dibuat dalam C dan selanjutnya diukur
skala laboratorium. Kemudian dilakukan viskositasnya dengan alat dengan
pengecekan terhadap parameter fisika menggunakan Viskometer Brookfiel
dan organoleptisnya. Parameter fisika LVT dengan menggunakan spindel
meliputi pengecekan viskositas dari lem, No. 3 pada kecepatan putaran 30
dan pengecekan organoleptisnya rpm . Selanjutnya suhu larutan lem
meliputi pengecekan penampakan dari dinaikan sampai stabil pada suhu
produk lem tersebut. Pengujian terhadap 20° C dan diukur lagi viskositasnya.
parameter-parameter tersebut Pengukuran viskositas dilanjutkan
disesuaikan dengan spesifikasi yang sampai pada suhu pengukuran 35°
sudah ditetapkan perusahaan. C dan untuk suhu diatas suhu
kamar dipakai waterbath untuk
menaikan suhu lem.

30
Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang
(Diana Apriyanti, Nurul Hidayati Fithriyah)

 Dicatat data yang diperoleh chiller.


dari pengukuran viskositas lem - Spindel No. 3 disiapkan
tersebut. kemudian dipasang di
viskometer dengan kecepatan
Penelitian ini dilakukan dengan skala diatur 30 rpm.
laboratorium dan pengerjaannya dapat - Pengukuran viskositas
pula mengikuti diagram blok yang terlampir dilakukan dengan cara
pada Gambar 3.1.3.4 mencelupkan spindel ke dalam
sampel sampai batas yang
Metode Analisa tertera pada spindel.
Analisa yang dilakukan pada penelitian ini - Viskometer dinyalakan dan
yaitu menganalisa hubungan temperatur ditunggu selama 1 menit. Jika
dengan viskositas lem, dengan cara sudah, pengukuran bisa
mengukur viskositas lem rokok tersebut dihentikan.
dengan alat Viskometer Brookfiel LVT - Skala yang ditunjukkan oleh
dengan menggunakan spindel No. 3 pada jarum pada layar viskometer
kecepatan putaran 30 rpm, dan pengujian dicatat.
organoleptis secara visual. Hasil - Nilai viskositas yang terukur
pengamatan akan ditampilkan dalam merupakan hasil perkalian
bentuk tabel dan grafik hubungan antara skala yang ditunjukkan
temperatur dengan viskositas lem oleh jarum dengan faktor
Cara Penggunaan Viskometer : pengali. Untuk spindel 3
 Pasang spindel pada gantungan dengan kecepatan 30 rpm,
spindel faktor pengalinya adalah 40.
 Turukan spindel sedemikian rupa - Lakukan dengan
sehingga batas tercelup kedalam langkah-langkah dan perlakuan
cairan sampel yang akan diukur yang sama untuk pengukuran
viskositasnya. viskositas lem untuk suhu 20,
 Pasang stop kontak 25, 30 dan 35° C. Untuk
 Dinyalakan rotor sambil menekan pengaturan suhu 15, 20, dan
tombol 25° C, lem didinginkan dengan
 Biarkan spindel berputar sekitar 60 chiller, sedangkan untuk
detik pengaturan suhu 30 dan 35° C,
 Dan setelah berhenti berputar catat lem dipanaskan dengan
hasil viskositas tersebut sesuai waterbath.
dengan identitas variabel tersebut. b. Analisa organoleptis dilakukan
dengan cara berikut:
Analisa Lem Rokok - Dilihat hasil lem yang
Sampel lem yang sudah jadi diuji/dianalisis diperoleh pada
parameter fisika dan organoleptisnya. masing-masing suhu yang
Untuk parameter fisika meliputi telah ditetapkan.
pengecekan viskositas dari lem, - Dilihat secara visual, bentuk
sedangkan pengecekan organoleptisnya fisik kekentalan dan bau dari
meliputi pengecekan penampakan bentuk masing- masing lem yang
fisik dan bau dari lem yang dihasilkan. dihasilkan.
Pengujian ini dilakukan dengan cara - Dicocokkan hasil lem
membandingkan hasil yang diperoleh tersebut dengan literatur
dengan spesifikasi-spesifikasi viskositas, yang ada.
warna, dan bau berdasarkan literatur yang
produk yang telah ditentukan. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengukuran nilai viskositas
dilakukan dengan cara berikut: Hasil Data Pengamatan
- Sampel diatur suhunya sampai Dari hasil penelitian pembuatan lem rokok
dengan 15° C dengan dari kentang, dengan komposisi yaitu 215
mendinginkannya di dalam gr tepung kentang, 4 gr pengawet, 1 gr

31
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

antifoam, dan 780 gr air, maka diperoleh Tepung kentang merupakan bahan alami
data pengaruh perubahan temperatur yang dapat digunakan sebagai bahan baku
terhadap viskositas lem rokok dari tepung alternatif dalam pembuatan lem rokok.
kentang sebagai berikut: Dipilih tepung kentang sebagai bahan
utama, karena tepung kentang memiliki
Tabel 4.1 Pengaruh perubahan temperatur daya rekat yang cukup kuat, selain itu
terhadap viskositas lem rokok dari 215 gr tepung kentang cukup aman digunakan
tepung kentang, 4 gr pengawet, 1 gr sebagai lem rokok karena berasal dari
antifoam, dan 780 gr air. bahan nabati yang memiliki warna
kekuningan dan tidak akan merubah warna
Percobaan
Temperatur
o Skala Faktor Viskositas kertas rokok saat digunakan sebagai lem
( C)
kertas.
1 15 97 40 3880 Dalam penelitian ini diperoleh viskositas
2 20 82 40 3280 lem rokok yang berkisar antara 3880 - 1000
3 25 57,5 40 2300 cPs. Perbedaan kisaran ini disebabkan
4 30 38,5 40 1540 karena adanya perbedaan temperatur
yang digunakan saat melakukan proses
5 35 25 40 1000
pengecekan viskositas lem rokok.
Dari grafik hubungan temperatur dengan
Keterangan : viskositas lem rokok yang tertera di atas,
*Skala = Hasil pembacaan analisa pada memperlihatkan bahwa seiring dengan
Viskometer Brookfield LVT naiknya temperatur, maka viskositas lem
**Viskositas = Hasil kali antara skala rokok akan semakin rendah, dan fisik dari
dengan factor dari LVT 3/30 lem rokok tersebut pun semakin encer.
Viskositas optimum yang sesuai dengan
Tabel 4.2 Pengaruh perubahan temperatur standar lem rokok berdasarkan dari
terhadap analisa organoleptis Lem rokok 91/155/EEC - ISO 11014-1, yaitu terdapat
Appearance
Perobaan
Temperatur
o
pada temperatur 25° C, dengan viskositas
( C) Odour Fisik sebesar 2300 cPs. Viskositas terbebut
1 15 berbau sangat sangat sesuai digunakan untuk lem rokok,
lemah kental karena kekentalan lem pada temperatur 25
2 20 berbau kental
°C tidak terlalu kental atau pun terlalu
3 25 lemah
berbau sedang encer, sehingga akan mempermudah pada
4 30 lemah
berbau sedikit saat diaplikasikan pada kertas rokok. Pada
5 35 lemah
berbau encer
encer viskositas dan temperatur tersebut, kertas
lemah rokok akan mudah merekat, dan
Pembahasan permukaan kertas yang telah dilem pun
Dari data hasil penelitian tersebut, maka akan tetap terlihat halus dan rapih.
diperoleh grafik hubungan antara Lain halnya bila lem digunakan pada
temperatur dengan viskositas lem rokok temperatur yang lebih rendah dari 25° C,
dari tepung kentang sebagai berikut: maka lem akan digunakan akan lebih
kental bahkan terlalu kental dari standar
lem rokok yang telah ditetapkan. Hal
tersebut akan berpengaruh pada saat
pengaplikasian perekatan kertas rokok.
Lem akan sangat sulit digunakan karena
terlalu kental, sehingga dapat merusak
kertas rokok itu sendiri, dan permukaan
kertas rokok yang telah di lem pun akan
terlihat bergelembung atau tidak rata. Hal
tersebut dapat mengurangi kerapihan pada
rokok yang dihasilkan, yang sudah pasti
Gambar 4.1 Hubungan antara temperatur
akan menghambat jalannya produksi
dengan viskositas lem rokok dari 215 gr
industri rokok tersebut.
tepung kentang, 4 gr pengawet, lgr Begitu pun sama halnya apabila lem
antifoam, dan 780 gr air.

32
Pengaruh Suhu Aplikasi Terhadap Viskositas Lem Rokok Dari Tepung Kentang
(Diana Apriyanti, Nurul Hidayati Fithriyah)

digunakan pada temperatur yang lebih Anonim. Petroleum,/www.google.com


tinggi dari 25° C, maka lem akan lebih (diakses tanggal 20 November 2012)
encer dan dapat dengan mudah merusak Anonim. Antifoam,/www.google.com
kertas rokok saat dilakukan pengeleman. (diakses tanggal 20 November 2012)
Kertas rokok dapat hancur akibat lem yang Anonim.Tepung
sangat encer, dan daya rekatnya pun akan Kentang,/www.google.com (diakses
berkurang. Selain itu, bila lem rokok tanggal 20 November 2012)
disimpan pada temperatur yang tinggi atau Anonim. Hubungan Adhesi Dengan
panas, maka lem tersebut akan cepat Viskositas,/www.google.co.id
rusak, dan akan mudah terkontaminasi (diakses tanggal 14 Februari 2013)
oleh jamur, sehingga lem tersebut tidak
dapat digunakan kembali untuk
merekatkan kertas rokok. Oleh karena itu
digunakan temperatur 25° C sebagai
temperatur optimum, baik dalam proses
pengaplikasian maupun dalam
penyimpanan lem rokok.

KESIMPULAN

Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan
pengamatan sehingga mendapatkan hasil,
maka dapat disimpulkan:
a. Temperatur mempengaruhi
viskositas lem rokok,.
b. Semakin tinggi temperatur,
maka akan menghasilkan
viskositas yang semakin rendah.
c. Temperatur untuk
menghasilkan viskositas lem rokok
yang paling optimum yaitu pada
temperatur 25° C.
d. Hasil uji organoleptis lem
rokok dari tepung kentang pada
temperatur 25° C hasilnya sesuai
standard (tidak terlalu kental atau
tidak terlalu encer).

DAFTAR PUSTAKA
Hawley, Gessner G. The Condensed
Chemical Dictionary, 10th edition,
Newyork, Van Nostrand Reinhold
Company, 1981.
Giles, Carl and Barbara. Glue It! Blue
Ridge Summit, PA: TAB Books Inc.,
1984.
Miller, Robert S. Adhesives and Glues:
how to choose and use them.
Columbus, OH: Franklin Chemical
Industries, 1980.
Anonim. Lem,/www.google.com (diakses
tanggal 14 November 2012)
Anonim. Viskositas, /www.google.com
(diakses tanggal 14 November 2012)

33
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

34

Anda mungkin juga menyukai