Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prinsip-prinsip fisika banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan fisika juga terdapat pada pengembangan teknologi perindustrian.
Negara-negara maju menggunakan prinsip fisika dalam teknologi mesin di
pabrik-pabrik untuk memproduksi berbagai macam barang. Prinsip fisika
dalam perusahaan ditemukan dalam kegiatan mulai dari pengolahan bahan
baku hingga pengemasan produk yang dilakukan oleh mesin.
Penggunaan mesin dalam pabrik dinilai lebih efektif karena dapat
meminimalkan

kesalahan

dalam

memproduksi

suatu

barang

dan

mempercepat kegiatan produksi. Mesin dirancang sedemikian rupa sehingga


dapat mengambil bahan baku, memprosesnya, dan mengemasnya agar siap
dijual kepada masyarakat dengan kalkulasi yang tepat. Hal tersebut tentu saja
lebih efektif dibandingkan menggunakan tenaga manusia.
Industri kertas PT Tjiwi Kimia merupakan salah satu contoh pabrik yang
menggunakan prinsip-prinsip fisika dalam mesin pembuatan kertas. Pabrik
kertas Tjiwi Kimia adalah perusahaan produsen kertas Indonesia yang
didirikan sejak tahun 1972. Pendirian dari pabrik soda plastik menjadi pabrik
kertas ini berpusat di Jakarta dan berproduksi di Mojokerto. Pada tahun 2006
telah bertambah 12.000 metrik ton, kini menjadi 320.000 metrik ton per
tahun. Twiji kimia memproduksi berbagai macam kertas, seperti: kertas
putih, kertas khusus, kertas karbon, kertas berbentuk spiral. Selain itu, pabrik
ini juga memproduksi beberapa alat tulis lainnya,seperti: alat tulis kantor,
buku latihan, bantalan, buku bersampul, buku gambar, alat tulis fancy,
amplop, file folder, tas belanja, dan lain-lain.

Pelajaran Fisika yang didapatkan ternyata sangat penting dalam kehidupan


nyata terutama pada prinsip mesin-mesin. Berdasarkan kenyataan bahwa PT
Tjiwi Kimia sedang berkembang pesat, penulis akan mengadakan penelitian
mengenai prinsip-prinsip fisika yang diterapkan dalam dunia perindustrian
kertas di PT Tjiwi Kimia, termasuk mesin-mesin yang digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Mesin apa saja yang digunakan dalam proses produksi kertas PT Tjiwi
Kimia?
2. Bagaimana cara kerja mesin dalam proses produksi kertas di PT Tjiwi
Kimia?
3. Apa saja prinsip-prinsip fisika yang digunakan dalam mesin produksi
kertas di PT Tjiwi Kimia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses
produksi kertas PT Tjiwi Kimia.
2. Untuk mengetahui cara kerja mesin dalam proses produksi kertas di PT
Tjiwi Kimia.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip fisika yang digunakan dalam
mesinproduksi kertas di PT Tjiwi Kimia.
D. Manfaat
Kegiatan studi ekskursi ini, dapat memberi manfaat bagi:
1. Bagi Perusahaan
a.
2. Bagi Masyarakat
a.
3. Bagi Siswa
a. Pembaca dapat memperdalam ilmu fisika terutama dalam bidang
engineering.
1. Pembaca dapat menerapkan teori yang telah dipelajari dalam laporan ini
dalam kehidupan nyata.
2. Pembaca dapat mendapatkan gambaran umum tentang cara memproduksi
kertas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kertas sebagai benda yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari memiliki
proses yang panjang dalam proses pembuatannya. Pembuatan kertas tentunya
memiliki banyak proses tahapan sehingga dapat memproduksi kertas dengan
kualitas yang baik, baik dalam hal warna, ketebalan, maupun teksturnya.
Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai mesin-mesin yang digunakan
dalam proses produksi kertas, bahan baku apa saja yang sering digunakan dalam
pembuatan kertas, dan prosesnya.

A. Bahan Pembuatan Kertas


1. Bahan baku kertas
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan kertas adalah
serat yang diperoleh dari tumbuhan yang berasal dari kayu maupun
bukan dari kayu dan terdiri dari rantai-rantai selulosa yang diikat oleh
lignin dan hemiselulosa.
Serat yang didapat dari jenis kayu dibedakan menjadi 2, yaitu serat
panjang (kayu jarum) dan serat pendek (kayu daun). Disamping itu juga
penggunaan bahan baku dari serat sekunder pada saat ini sudah banyak
digunakan, karena selain untuk efisiensi penggunaan serat alam, juga
untuk memanfaatkan bahan baku yang sudah ada selain masih bisa
dipakai. Serat sekunder berasal dari hasil proses daur ulang kertas
(waste paper).
Untuk membuat tiap ton kertas membutuhkan aktar 46 meter kubik
kayu. Dalam satu hektarnya hutan tanaman industri dapat menghasilkan

lebih kurang 160 meter kubik kayu.Saat ini kurang dari 70% kayu
untuk industri kertas berasal dari hutan alam.Hal ini dikarenakan
banyak industri pulp yang tidak menjalankan kewajibannya untuk
melakukan penanaman kembali sehingga terus-menerus mengkonsumsi
kayu dan hutan alam.
Untuk setiap hektarnya, hutan alam menghasilkan kayu rata-rata
sebanyak 60 meter kubik sedangkan untuk industri yang sama seperti di
atas bila 30 persennya diperoleh dan hutan tanaman industri yang
ditanamnya

maka untuk

memenuhi 70% kebutuhannya

maka

industriyang bersangkutan akan terus menerus menebang hutan alam


selus 107 ribu hektar tiap tahun. Ini berarti bahwa setiap jam hutan
seluas 5 kali lapangan sepak bola ditebang untuk menghasilkan kertas.
Hal tersebut baru untuk memenuhi kebutuhan satu industri pulp.
Dengan tujuh industri pulp yang ada dewasa ini dengan kapasitas 5.8
juta ton setiap tahunnya, maka hutan seluas 3 lapangan bola ditebang
setiap menitnya. Maka dibutuhkan selama 10 juta hektar hutan tanaman
yang harus ditanami setiap tahunnya.
2. Jenis kertas yang dihasilkan
3. Proses Pembuatan Kertas
a. Pulp
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu
maupun bukan kayu) melalui berbagai proses pembuatan, yaitu
secara mekanis, semikimia, dan kimia. Pulp terdiri dari serat-serat,
yaitu selulosa dan hemiselulosa sebagai bahan baku kertas.
Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yaitu pengikisan dengan
menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal di
antaranya adalah PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood).

Proses semikimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia.


Yang termasuk ke dalam proses ini di antaranya adalah CTMP (Chemi
Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk
mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen
yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan
proses mekanis.
Proses pembuatan pulp secara kimia dikenal dengan sebutan proses
kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki
kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia. Akan
tetapi, rendemen yang dihasilkan lebih kecil di antara keduanya karena
komponen yang terdegradasi lebih banyak, yaitu lignin, ekstraktif, dan
mineral.
Selulosa sebagai bahan dasar pembuatan pulp merupakan bahan dasar
yang terpenting.Selulosa ini terdapat dalam kayu, kapas, serta nenas,
jerami, lelang, bambu, dan lain-lain.Kayu yang digunakan di Indonesia
umumnya jenis Akasia.Kayu jenis ini berserat pendek sehingga kertas
menjadi rapuh.Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini
dicampur dengan kayu yang berserat panjang, seperti pohon pinus
sehingga tidak menjadi rapuh.
Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat diuraikan menjadi 9
bagian atau tahapan yaitu sebagai berikut:
Woodyard, di mana sebuah lapangan luas umumnya terbuka
tempatmenerima dan menyimpan kayu gelondongan yang
selanjutnya proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil &
penyaringan potongan kayu.
Barker, dalam proses penghilangan kulit kayu ini glondongankayu
dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder
berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar
danbergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya.

Chipper, mesin memotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil


yaitu kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm.
Screen, diperlukan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu
yang lebih besar dari target ukuran diatas, dan menghilangkan
debu mesin potong yang tidak perlu.
Digester, prinsipnya seperti panci masak didapur tempat ibu atau istri
anda masak. Potongan kayu yang disebut chips dimasak dengan
suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan kimia
penghancur. Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan
akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari "lignin"
yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan serat kayu
bersatu.Chemical Recovery and Regeneration.
Proses sampingan kimia inorganik yang diolah ulang dari proses
"memasak" sebelumnya, untuk memasak kembali. Bahan kimia
buangan dari proses memasak sebelumnya masih dapat diproses
ulang, tidak dibuang begitu saja.
Blow Tank, ibaratnya setelah selesai dimasak maka makanan
disimpan dalam panci penyimpan untuk disajikan kemudian
sesuai selera masing-masing individu, apa mau sedikit asin,
manis, indah didekorasi dan lain sebagainya. Disini serat kayu
sudah terpisah satu sama lain, secara resmi mereka sudah disebut
pulp atau bubur kertas.
Washing, "mesin cuci" ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia
dan ligin yang masih tertinggal, yang dikirim keproses nomor 6
yaitu chemical recovery process. Ibaratnya saat anda masak nasi,
maka beberapa kali anda mentiriskan air beras yang anda cuci
sebelum dimasak supaya kotoran hilang. Harap diingat disini
anda bukan bertujuan membuatnya menjadi putih bersih! Pada
tahap ini bubur kertas secara alami berwarna coklat dan umunya
digunakan untuk membuat kertas kantong dan corrugated
box yang coklat.

Bleaching, proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia


pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk
membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan
sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.

B. Mesin dalam Pembuatan Kertas


1. Mesin-mesin yang digunakan
b

Beater
Bila digunakan pulp kering, maka pabrik menggunakan Pulp
Beater, di mana pulp yang kering dimasukkan ke dalam tangki
penghancur dan dicampur dengan air untuk dibasahkan sebelum
campuran bubur masuk ke refiner.

Refiners
Refiners adalah alat penghalus serat di mana bubur kertas
dipotong dan dihancurkan menjadi kecil-kecil. Proses ini
bertujuan untuk meningkatkan properti kekuatan dan bonding
serat (bersatunya serat satu sama lain). Jordan Refiner merupakan
alat penghasil serat di mana proses jordaning terjadi, yaitu
bubur kertas diuraikan, dipotong dan didistribusikan merata.
Sistem Jordan memompa dan mendesak campuran bubur
melewati rongga yang sangat sempit dalam proses penghalusan
serat.
Cleaners
Cleaners adalah alat pembersih serat di mana serat pulp yang
bersih akan terangkat ke atas dan kotoran yang lebih berat akan
turun ke bawah menuju tabung pembersih. Alat pembersih ini
menggunakan centrifugal force (kuatan putar) yang menyebabkan
material yang berat dan solid kehilangan momentum pada sisi
dinding dalam Cleaner.Efek ini membuat material berat tadi lebih
cepat turun ke bawah tabung dibanding fiber yang ringan.
Sebelum fiber masuk ke Headbox, serat disaring kembali dengan
Screener untuk mendapatkan ukuran serat dan bahan yang lain

yang seragam agar siap didistribusikan pada mesin pembentuk


lembaran kertas selanjutnya.
Headbox
Bubur kertas yang bersih dicampur dengan filler dan bahan kimia
penambah lainnya atau yang disebut stock.Kemudian dicampur
dengan air untuk membuat furnish. Furnish adalah 99.5% air
dan 0.5% stock. Furnish disalurkan kedalam Headbox, di mana
furnish

tersebut

diregulasi

sedemikian

rupa

agar

stock

terdistribusi merata di sepanjang box dan stock tidak bergumpal.


Wire
Wire berasal dari mesin kertas Fourdriner yang berfungsi
membentuk bentangan lembaran kertas dengan menyaring furnish
terhadap air yang menjadi media pembawa. Air disaring
sedemikian rupa melalui lubang halus (mesh) permukaan wire
sehingga furnish terdiri dari serat dan filler tertahan di atasnya.
Press Part
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering
(dryer).Cara kerja Press Part adalah mengapit kertas yang
mengandung air sehingga air dapat keluar.Jadi pada awalnya,
kertas masuk di antara dua roll yang berputar. Satu roll bagian
atas diberi tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
menghemat energi karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah
dibuang 30 %).
Dryer
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya
mencapai 6 %.
Pop Reel
Hasil yang telah masuk dalam dryer kemudian masuk ke dalam
pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper
roll).Paper roll ini dipotong-potong sesuai dengan ukuran dan
kemudian dikirim ke konsumen.

C. Prinsip-prinsip fisika pada mesin


a. Beater
Pulp kertas dimasukan kedalam mesin Beater lalu didalam beater
dihancurkan dan diaduk dengan air. Proses mengaduk dan
menghancurkan ini menggunakan poros yang berputar dengan
pengaduk. Hal ini berhubungan dengan Gerak Melingkar di Fisika.
b. Refiner
Pada mesin refiner, bubur kertas yang sudah dihancurkan dan
dicampur air pada mesin sebelumnya dialirkan melewati ronggarongga kecil agar serat-serat kertas terurai.Hal ini memanfaatkan
tekanan agar bubur kertas dapat melalu rongga yang kecil.
c. Cleaner
Setelah serat-seratnya terurai, serat-serat tersebut dibersihan dimesin
Cleaner. Mesin ini memanfaatkan gaya sentrifugal yaitu percepatan
kearah pusat putaran , Momentum benda dan juga berat jenis.
Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ini, benda-benda solid yang
memiliki berat jenis lebih besar akan kehilangan momentum
sedangkan serat-serat kertas yang diinginkan akan mendapat
momentum dan mengapung.
d. Headbox
Di headbox, bubur kertas tidak mengalami proses fisika tetapi proses
kimia.
e. Wire
Proses ini memanfaatkan sifat fisika air yang dapat berubah bentuk
sesuai wadah sehingga dapat melalui lubang-lubang yang halus yang
9

tidak dapat dilewati serat-serat kertas karena sifat fisikanya yang


solid dan tidak dapat berubah bentuk sesuai wadah. Dengan proses
ini terbentuklah bentangan kertas.

f. Press part
Lembaran lembaran kertas ini masih mengandun g banyak air
sehingga harus dikeringkan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menekan kertas dengan memasukan lembaran kertas melalu 2 roda
yang berputar dan memberi tekanan pada roda yang atas agar
menekan roda yang bawah.Roda-roda ini juga berputar untuk
memudahkan lembaran kertas melalui 2 roda ini.
g. Dryer
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya
mencapai 6 %. Pada bagian dryer, air dalam jaringan kertas
dihilangkan dengan pemanasan. Pemanasan ini biasanya dilakukan
dengan bantuan sistem. Proses pemanasan mempengaruhi ikatan
antar serat yakni ikatan hidrogen, akibatnya kekuatan jaringan
meningkat. Lembaran serat dilewatkan melalui sejumlah silinder
panas. Dryer felt menekan jaringan tersebut pada silinder pengering
agar terjadi pemindahan panas yang lebih baik.

Selama

pengeringan, jaringan serat mengerut. Pengerutan tergantung pada


tipe stock, derajat penguraian, letak serat, dan gaya yang
menimbulkan pengerutan. Pengerutan pada arah longitudinal dapat
dikontrol dengan menarik kertas diantara kelompok pengering.
Pengerutan searah dengan lebar kertas biasanya tidak seragam. Di
bagian sisi lebih banyak kerutan daripada di bagian tengah.
h. Pop reel

10

Lembaran-lembaran kertas yang telah kering, digulung mengunakan


pop reel. Proses ini juga mengunakan roda berputar sehingga
berhubungan dengan gerak melingkar.

Gambar Mesin dan Proses Pembuatan Kertas

11

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data dimana peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2002:158). Dalam
penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari arsip kegiatan ekskursi pada
tahun-tahun sebelumnya dan dari internet.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan
dalam kelancaran dan keberhasilan suatu penelitian. Metode pengumpulan
data/ dokumentasi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Internet
Internet membantu penulis untuk melengkapi data-data dalam
penulisan karya ilmiah. Banyak informasi yang didapatkan dari
internet sehingga penulis dapat menyusun karya ilmiah ini dengan
lengkap.
12

2. Arsip
Arsip kegiatan ekskursi memberi banyak bantuan bagi penulis untuk
bisa lebih baik dalam menyusunan karya ilmiah ini. Manfaat yang
diberikan oleh arsip-arsip dari perpusatakaan St. Louis 1 ini adalah
bahwa arsip-arsip sebelumnya telah diperiksa dan dinilai oleh guru,
sehingga penulis mampu membedakan cara penyusunan karya ilmiah
yang benar dan tidak.
C. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode
ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat memberi arti
dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Tanpa
pengolahan data, data-data yang telah didapat atau data-data yang telah
disajikan tidak akan dapat dipahami dan dimanfaatkan pembaca jika datadata tersebut belum diolah oleh peneliti. Oleh sebab itu, peneliti
menggunakan 2 macam teknik pengolahan data, yaitu:
1. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik penelitian yang menggunakan
dokumen yang sudah ada (seperti lampiran foto, sumber dari internet,
serta arsip-arsip yang diperoleh dari kegiatan peninjauan langsung)
sebagai sumber data yang akan digunakan untuk diolah.
2. Penyusunan
Dokumen-dokumen telah didapat dari proses dokumentasi, kemudian
disusun secara runtut dan sistematis sehingga mudah dipahami oleh
pembaca. Dokumen-dokumen itulah yang nantinya akan menjadi
paduan informasi bagi pembaca.
D. Teknik Analisis Data
Dalam laporan studi ekskursi ini, analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif dan interpretatif. Analisis data dilakukan dengan cara mengatur
secara sistematis pedoman data kepustakaan, kemudian memformulasikan
secara deskriptif, selanjutnya memproses data dengan tahapan reduksi

13

data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Langkah- langkah yang dapat


dilakukan, yaitu :
1

Mereduksi data, dengan cara pemilihan dan konversi data yang

muncul di lapangan.
Penyajian data, yaitu dengan merangkai dan menyusun informasi

dalam bentuk satu kesatuan, selektif, dan dipahami.


Perumusan dalam kesimpulan, yakni dengan melakukan tinjauan
ulang di lapangan untuk menguji kebenaran dan validitas makna yang
muncul di sana. Hasil yang diperoleh diinterpretasikan, kemudian
disajikan dalam bentuk naratif.

Temuan dari hasil kajian kepustakaan dan analisis data lapangan dicarikan
hubungan serta keterkaitannya. Dengan cara begitu akan ditemukan cara
kerja mesin pembuat kertas pada Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Mojokerto.
Hal tersebut, dalam penelitian ini, dilakukan sejak data terkumpul, yaitu
dengan mereduksi (memilah- milah) data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan, kemudian analisis data berhenti pada saat bersamaan dengan
penelitian selesai.
Analisis data adalah proses untuk mencari dan menyususn secara
sistemiatis data yang diperoleh dari observasi dan catatan kecil di
lapangan. Dalam penelitian ini, analisis data disederhanakan dalaam
tahapan- tahapan, yaitu mengidentifikasi data yang diperoleh dari
lapangan, baik dengan observasi maupun dokumentasi yang bersumber
dari buku, literatur, dan foto, lalu mengklasifikasikan data yang masuk,
disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemudian melakukan interpretatif
terhadap faktor yang mempengaruhi.

14

Anda mungkin juga menyukai