“PULP PRODUCTION”
Dosen Mata Kuliah: Prof. Ir. Maya Sarah, S.T., M.T., Ph.D., IPM
Disusun oleh:
Nama NIM
MICHAEL 200405088
MASYTHA 200405164
1
2. Komposisi Kayu dan Cooking Liquor
Ada dua jenis bahan baku pembuatan kertas, yaitu kayu (Akasia, Eucalyptus, dll) dan
bahan non-kayu (pisang, kenaf, bambu, dll). Dari kedua jenis ini, industri pulp dan kertas
menggunakan bahan baku kayu. Kayu adalah bagian dari batang atau cabang dan ranting
tumbuhan yang mengeras karena proses lignifikasi. Kayu tersedia dalam jumlah banyak,
mudah dibudidayakan, murah, dan banyak mengandung selulosa. Kayu sebagai bahan baku
dibagi menjadi kayu berserat panjang (kayu lunak) dan kayu berserat pendek (kayu keras).
Setiap jenis kayu menghasilkan jenis pulp yang berbeda. Cairan pemasak adalah komponen
lain lain dalam pembuatan pulp dan dibagi menjadi tiga kategori:
(i) cairan pemasak putih, yang merupakan bahan kimia pemasak utama terdiri dari kaustik
(NaOH), natrium sulfit (Na2S), dan natrium karbonat (3);
(ii) lindi hitam yaitu cairan pencuci yang mengandung lignin dan bahan kimia terlarut dan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan cairan pemasak pada proses pemasakan, dan
(iii) cairan kimia berwarna putih, yang mengandung klorin dioksida (ClO2) untuk
meningkatkan tingkat keputihan pulp.
Tabel 1. Komposisi Kimia pada Kayu Keras dan Kayu Lunak (Rullifank et al., 2020).
Komponen Kayu Keras (%) Kayu Lunak (%)
Selulosa 45 42
Hemiselulosa 30 28
Lignin 20 27
Ekstraktif 5 3
3. Deskripsi Proses
3.1 Pembuatan Pulp
Pembuatan pulp dimulai dengan mengangkut kayu yang berasal dari hutan ke tempat
penumpukan kayu yang disebut yang disebut wood yard. Kemudian dilanjutkan dengan
pengupasan kulit kayu dengan menggunakan debarking drum, yaitu alat pengupas drum yang
berisi batang pengangkat dengan gerakan memutar. Kulit kayu yang terkelupas akan jatuh
melalui lubang pada dinding. Setelah pengelupasan kulit kayu, kulit kayu diubah menjadi
serpihan yang disebut dengan proses chipping. Chip yang telah memenuhi standar akan
dilanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu proses pemasakan. Tujuan dari proses ini adalah untuk
melarutkan lignin komponen lignin dalam kayu dengan menggunakan bahan kimia dan panas.
Proses pemasakan berlangsung di dalam bejana bertekanan besar bertekanan besar yang
2
disebut digester dengan penambahan cairan putih. Selanjutnya, pencucian dilakukan untuk
memisahkan yang terdiri dari senyawa organik yaitu lignin dan juga senyawa organik yang
merupakan sisa-sisa dari bahan kimia pemasak. Penyaringan dengan menggunakan saringan
dilanjutkan untuk memisahkan serat atau pengotor berdasarkan ukurannya. Komponen-
komponen tersebut dapat menurunkan kualitas pulp dan dapat menyebabkan pemborosan
bahan kimia dalam proses pemutihan. Pemutihan adalah langkah selanjutnya yang diterapkan
oleh industri pulp dan kertas dalam empat tahap yang berurutan, yaitu Tahap Dioksida Awal
(D0), Tahap Ekstraksi Tahan Oksidasi (EOP), Tahap Klorin Dioksida 1, dan Tahap Klorin
Dioksida 2. DO adalah gradasi dan pemisahan lignin, sedangkan EOP adalah penghilangan
lignin. Klorin Dioksida tahap 1 bertujuan untuk meningkatkan kecerahan dan Klorin Dioksida
tahap 2 adalah tahap akhir untuk menyempurnakan tingkat pemutihan (Rullifank et al., 2020).
3
[0149] Reaktor bersuhu rendah dan tidak bertekanan.
[0150] Memutihkan dengan mudah.
[0151] Pemulihan bahan kimia secara sederhana.
[0152] Produk sampingannya bebas dari belerang
[0153] Cocok untuk bahan bukan kayu yang mengandung silika, misalnya. bahan tanaman
yang digunakan dalam penemuan inition.
4
COOKING WASHING WITH ACID WASHING WITH WATER SCREENING AND BLEACHING
Raw
Material
Bleached Pulp
Fresh Water
Fresh Water
Acid
Acetic Acid
Lignin
EVAPORATION DITILLATION FILTRATE TREATMENT
Gambar 2.1 Process Flow Diagram : US Patent Pulp Production (Mauborgne et al., 2010)
5
4. Keuntungan Chempolis Process [US Patent Pub. No.: US 2010/0186912 A1]
Keunggulan Chempolis Process dijelaskan pada Patent dari US dengan penemunya yaitu,
Mauborgne et al., 2010 dengan Nomor Publikasi US 2010/0186912 A1 pada poin [0157-0188]
sebagai berikut:
Keunggulan secara teknis:
[0157] a) Khusus dikembangkan untuk bahan baku bukan kayu. Kandungan silika yang
tinggi pada bahan baku non kayu memang demikian tidak menghambat
pemulihan kimia, karena delignifikasi berpusat pada penggunaan asam format.
Kondisi de-lignifikasi yang bersifat asam menghentikan pelarutan silika.
[0158] b) Kemudahan Pemutihan TCF
[0159] Ion logam yang ada dalam bahan, seperti besi, tembaga dan magnesium,
dihilangkan selama perebusan
[0160] Pendidihan selektif meningkatkan reaksi antara lignin-hidrogen peroksida, dan
bahan kimia berbasis klorin tidak diperlukan
[0161] Perawatan pemutihan dilakukan dengan segera
[0162] Pemutih berbahan dasar hidrogen peroksida tidak memerlukan peralatan untuk
pembuatan kapur-agen pemadaman
[0163] c) Produksi pulp berkualitas tinggi yang mudah.
[0164] Pelarutan lignin terpilih dan efektif direbus dalam campuran asam format dan air
[0165] Perebusan menghasilkan pulp seragam dengan kandungan shieves rendah (halus)
[0166] Kondisi perebusan yang memungkinkan hidrolisis hemi-selulosa terkontrol, yang
bermanfaat ketika sifat-sifat produk pulp dioptimalkan
[0167] d) Pulp yang diproduksi melalui proses Chempolis mempunyai kemampuan
drainase yang lebih baik dibandingkan pulp yang dihasilkan dengan metode
konvensional.
[0168] Kemampuan drainase yang lebih baik menghasilkan perbedaansifat cairan
mendidih, modifikasi komposisi dinding sel serat, pembengkakan serat.
[0169] Efisiensi dan kapasitas yang lebih baik pada tahap pencucian pembentukan kertas.
[0170] e) Kondisi yang menguntungkan untuk perolehan kembali asam
[0171] Pemulihan asam format langsung dari yang dikonsumsi cair melalui operasi
termis dasar, seperti penguapan dan distilasi.
[0172] Nol peningkatan silikat dalam pertukaran panas peralatan.
[0173] Tidak ada bahan kimia yang larut dalam penguapan.
[0174] Penguapan langsung menghasilkan kandungan padatan kering yang tinggi.
6
[0175] Asam asetat yang terbentuk selama delignifikasi adalah dipisahkan dalam fase
distilasi dan merupakan produk sampingan yang berharga
[0176] Lignin terlarut diperoleh sebagai produk samping kering.
[0177] Lignin kering mempunyai nilai energi setinggi 22-23 MJ/Kg
[0178] Lignin dapat dibakar dalam boiler konvensional karena perolehan kembali
kimianya tidak bergantung pada pembakaran.
[0179] Abu dari ketel uap dapat digunakan sebagai pupuk.
7
DAFTAR PUSTAKA
Afiqah A. N., S. M. Sapuan, dan R. A. Ilyas. 2021. PULP AND PAPER PRODUCTION:
A REVIEW. Seminar on Advanced Bio- and Mineral based Natural Fibre
Composites (SBMC2021) : 10-13.
Mauborgne J. P. P., A. R. Imbimbo, J. F. O’Donovan, dan J. Torres. 2010. Patent
Application Publication: Pulp Production. United States.
Rullifank K. F., M. E. Roefinal, M. Kostanti, L. Sartika, dan Evelyn. 2020. Pulp and
paper industry: An overview on pulping technologies, factors, and challenges.
IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 845 (2020) : 1-10.