Anda di halaman 1dari 13

PROSES PEMBUATAN PULP

Nama : Halyzahyani Harahap


Nim : D1D016096
Pengertian Pulp

Pulp adalah proses pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin
dan pentosan),pelepasan bentuk bulk menjadi serat atau kumpulan serat.

Pulp atau yang sering kita ketahui yaitu bubur kertas (awam) adalah struktur yang
terbuat dari serat-serat selulosa kayu yang telah diperas dari gelondoknya .
Proses pembuatan pulp
Terdapat 3 metode proses pembuatan pulp yaitu :

Mekanis

Semikimia
Kimia
Cara Mekanis

Pembuatan pulp secara mekanis adalah memanfaatkan gaya mekanis dan mungkin energi untuk melunakkan
bahan bakumenjadi serat-serat.meliputi cara :
1. Pemisahan serat secara mekanis
2. kekuatan dan drajat putih kertas tidak diutamakan
3. cocok untuk kertas koran,dan tisu
Cara Semikimia

Pembuatan pulp secara semikimia adalah pada dasarnya ditandai dengan perlakuan kimia yang di dahului
dengan tahap penggilingan secara mekanik,proses-proses rendemen tinggi dan kraft.
Cara Kimia

Pembuatan pulp secara kimia adalah menggunakan bahan kimia dan energi untuk melarutkan lignin kedalam
bahan kimia yang digunakan,yang meliputi cara :
1. Pemisahan selulosa dengan bahan kimia
2. Bahan pemisah :
- basa (proses soda dan proses kraft)
- asam (proses sulfit,proses megnetik,dan proses netral sulfit).
Proses pembuatan pulp

Proses pembuatan pulp dimulai dari pemisahan bahan baku di unit wood prepation (W/P) dimana bahan baku
dari kayu dipotong menjadi kayu gelondongan yang di tampung dilapangan luas,selanjutnya dilakukan
pengupasan kulit kayu (debarking) oleh alat yang dinamakan drum barker yaitu suatu bejana slinder
berukuran panjang 28,5 m.dan berdiameter 5,5 m yang berputar dengan kecepatan rata-rata 5,8 rpm.
Proses pengelolaan bahan baku pulp

1. Chiper
2. Pemasakan
3. Pencucian dan penyaringan
4. Blaching
5. Pembentukan lembaran pulp
Chiper

Kayu yang telah dikelupas kemudian dicacah menjadi chip dengan ukuran standar menggunakan
chipper.selanjutnya chip tersebut memasuki vibrating screen yang bertujuan untuk memisahkan chip-chip yang
berukuran standar dengan yang tidak memenuhi ukuran standar ,berdasarkan klasifikasi chip tersebut,klasifikasi
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
 Chip standar (accept chip)
- Panjang : 10-25 mm
- Lebar : 10-25 mm
- Tebal : 5-8 mm
 Lebih besar dari standar (over size)
 Debu (dust)
Pemasakan

Chip dimasak di dalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang digunakan untukmembuat kertas)
dengan lignin.Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam
dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus(presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di
steaming vessel. chip di masak dengancairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor. Proses ini terbagi
atas 4 macam, yaitu Chemical Pulp Production Process, Semi-chemical Pulp Production Process, Mechanical
Production Process, dan Waste Paper Pulp Production Process. Hasil dari proses ini adalah pulp atau bubur
kertas. Pulp ini yang akan diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).

Proses Cooking ini adalah proses terpenting yang bertujuan melarutkan komponen lignin dalam kayu dengan
menggunakan chemicals dan panas. Untuk mendapatkan keseragaman kualitas pulp cooking, diperlukan kualitas
chip yang baik dan seragam. Pada Industri pulp umumnya menggunakan Proses Alkali atau dikenal dengan
Proses Kraft. Proses Cooking ini berlangsung di dalam vessel besar bertekanan yang bernama Digester. Chips
akan masuk ke dalam Digester, bersamaan dengan chemicals serta steam. Dalam proses ini variabel suhu,
waktu, rasio, dan konsentrasi chemicals harus diperhatikan. Chemicals yang digunakan dalam Pulping Kraft
dikenal dengan nama “white liquor” yang mengandung NaOH dan Na2S. “White liquor” ini akan melarutkan
lignin sehingga didapat fiber yang diinginkan. Lignin yang terlarut dalam “white liquor” tadi dinamakan “black
liquor” karena visualnya memang berwarna hitam. Kemudian “black liquor” ini akan dikirim ke Chemical
Recovery untuk di-recovery menjadi “white liquor” kembali.
Pencucian dan Penyaringan

Washing : Setelah Proses Cooking tentunya pulp yang dihasilkan belum sepenuhnya bersih dari lignin yang
terlarut tadi, sehingga dilakukan Washing menggunakan washer diffuser atau press wash, setiap industri
memiliki tipe washer yang berbeda.

Screening : Setelah Washing maka perlu dilakukan Screening yang secara selektif memisahkan zat-zat terlarut
dari pulp. Bahan-bahan yang dipisahkan pada screening adalah Knot (mata kayu), Shives (bundel dari dua atau
lebih berat), Dirt (kotoran), plastik. Partikel yang dipisahkan dikonsentrasikan pada sebuah aliran sehingga
mereka dapat dibuang.

Oxygen Delignification : Setelah Proses Washing dan Screening maka dilakukan proses Oxygen Delignification
yang bertujuan untuk membersihkan lignin yang masih tersisa dari pulping, sehingga dapat mengurangi jumlah
lignin yang masuk proses selanjutnya. Selain itu proses ini juga dapat mengurangi konsumsi bahan kimia di
dalam proses Bleaching serta mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari proses dari proses
Bleaching.
Bleaching

Tujuan dari proses Bleaching adalah meningkatkan Brightness (kecerahan) pulp, meningkatkan kebersihan pulp,
serta mengeluarkan kotoran. Prinsip dari Bleaching ini adalah mngeluarkan sisa lignin untuk mendapatkan
kecerahan pulp yang tinggi. Bleaching memiliki beberapa urutan proses (sequences) yang berbeda tergantung
dari kecerahan yang diinginkan. Selain itu juga tiap tahap menggunakan chemicals yang berbeda. Berikut
beberapa chemicals yang dapat dipakai:

Chlorine gas (C) – Chlorination;


NaOH (E) – Ekstraksi;
ClO2 (D) – Chlorine dioxida;
NaClO / Ca(ClO)2 (H) – Hypo chloride;
O2 (O) – Oksigen;
H2O2 (P) – Peroxide;
O3 (Z) – Ozone;
EDTA (Q) – Chelating agent;
Enzyme (X).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai