Anda di halaman 1dari 8

Metoda proses basa Termasuk di sini adalah: - proses soda - proses sulfat Metoda proses asam Yang termasuk

proses asam adalah proses sulfit Proses Basa Bahan baku yang telah dipotong kecil-kecil dengan mesin pemotong, dimasukkan dalam sebuah bejana yang disebut "digester." Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak: - NaOH 7%, untuk proses soda - NaOH, Na2S dan Na2CO3 untuk proses sulfat Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain. Reaksi sebenarnya rumit sekali, tetapi secara sederhana dapat ditulis: Larutan pemasak Kayu > pulp (selulosa) + senyawa-senyawa alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya. Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan Reaksi kimia yang penting dalam pengolahan kembali sisa larutan tersebut adalah : Na2SO4 + 2 C > Na2S + 2 CO2 Na2CO3 + Ca(OH)2 > 2 NaOH + CaCO3 Proses Asam Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah: SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2 Pembuatan Kertas Pulp yang sudah siap, diolah dengan bahan-bahan penolong seperti perekat damar, kaolin, talk, gips, kalsium karbonat, tawas aluminium, kertas bekas, zat warna dan lain-lain, untuk kemudian diproses menjadi kertas, melalui mesin pembentuk lembaran kertas, mesin pengeras dan mesin pengering. Karena kertas menggunakan bahan dasar pulp dari kayu maka penggunaannya harus dilakukan sejara bijaksana karena Semakin banyak kita menggunakan kertas berarti kita semakin lebih cepat menyumbangkan kerusakan hutan yang ada di Indonesia bahkan di dunia ini, maka berhemat kertas merupakan salah satu solusi untuk mengurangi dampak kerusakan hutan, serta mengurangi dampak pemanasan global. (Muslim Budi P)

Kertas yang sering kita gunakan itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas. PROSES PEMBUATAN BUBUR KERTAS (PULP)

Proses pembuatan pulp ada dua macam yaitu secara kimia (chemical pulping) dan proses mekanikal (mechanical pulping). Tapi di sini akan dibahas secara garis besar saja agar lebih mudah dipahami. Kertas yang sering kita gunakan itu terbuat umumnya terbuat dari kayu atau lebih tepatnya dari

serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai pengisi dan penguat kertas. Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini berserat pendek sehingga kertas menjadi rapuh. Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini dicampur dengan kayu yang berserat panjang contohnya pohon pinus. Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker. Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci. Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan. Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor. Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp. Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan kimia di dalam proses bleacing untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi kertas.

Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)

Sebelum masuk ke areal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia dan air) Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).

Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.

Sejarah proses pembuatan pulp secara kraft. Proses Soda pertamakali di patenkan pada tahun 1854 M dan yang terakhir di patenkan pada tahun 1866 adalah pematenan proses recovery soda dengan cara di bakar di recovery boiler dalam mendapatkan kembali sebagian besar alkali yang di gunakan di dalam proses.pabrik pembuatan pulp soda yang pertama di buat adalah pada tahun 1866. Adalah C.F Dahl yang mengembangkan proses kraft .untuk menemukan cara mengganti sodium karbonat yang mahal(soda ash),dia berekspirimen dengan menambahkan sodium sulfate (salt cake) di furnace recovery boiler dengan tujuan menggantikan unsur unsur yang hilang selama proses pembuatan pulp secara soda.sulfat tersebut di reduksi menjadi sulfit dalam reaksi di furnace,kemudian sulfit tersebut di tambahkan ke dalam larutan pemasak.Dahl menemukan sulfit mempercepat waktu pembuatan pulp dan mendapatkan pulp yang lebih kuat.ia kemudian mematenkannya pada tahun 1884. Metode pulp yang baru tersebut baru di gunakan pertama kali secara komersil pada tahun 1885 di swedia.mengikuti perkembangan metode ini ,banyak pabrikan berubah menggunakan metode kraft ini.dorongan terbesar pembuatan pulp dengan metode kraft datang pada tahun 1930 dengan di

perkenalkannya Tomlinson recovery furnace,di mana unit evaporasi larutan pemasak , bagian pembakaran larutan pemasak dan reaksi kimia di jadikan satu unit.dan akhirnya pada awal tahun 1950 di Perkenalkan proses pengelantangan dengan menggunakan chlorine di oksida. Beberapa keuntungan utama pembuatan pulp secara kraft adalah:

tuntutan yang rendah terhadap spesies kayu dan kualitas kayu,termasuk semua tipe kayu lunak dan keras,bahkan dalam campuran waktu pemasakan yang pendek pengolahan limbah cairan pemasak yang telah mantap,termasuk pemulihan bahan bahan kimia dalam pembuatan pulp,pembangkitan panas proses dan produksi hasil samping yang berharga seperti minyak tall dan terpentin dari spesie pinus sifat sifat kekuatan pulp yang sangat baik

Penjelasan singkat proses pembuatan pulp Penyiapan Kayu dan Chip Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Akasia Mangium. Kayu jenis ini termasuk jenis yang berserat pendek .Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari hutan tanam industri dengan kendaraan dan dengan ukuran tertentu baik diameter maupun panjang kayu, kemudian disimpan ditempat penyimpanan yang biasanya di sebut wood yard dengan tujuan untuk degradasi lignin secara alami dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Log pertamakali melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker.Setelah itu Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip alat yang di gunakan biasanya di sebut chipper. Chip kemudian dikirim ke chip yard,untuk tempat penyimpanan sementara,setelah itu chip di kirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai dan yang tidak. Chip yang standar kemudian di kirim ke bejana pemasak(digester). Cooking Chip dimasak dengan beberapa tahap dan di bagi menjadi beberapa zona pada temperatur maksimal sekitar 160 derajat celcius. -presteaming Pertama di kukus, kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel dengan tujuan : menghilangkan udara yang terperangkap di dalam rongga rongga chips dan menggantinya dengan steam (uap air) selain itu bertujuan untuk memanaskan chips Impregnation chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan larutan pemasak(white liquor).pada tahap ini terjadi dua proses yang berbeda yaitu: bulk penetration yaitu larutan pemasak masuk ke dalam chip melalui pori2 kayu diffusi yaitu ion dan molekul larutan pemasak bergerak dari tempat larutan konsentrasi tinggi ke

rendah yang mana hal ini bisa terjadi jika pori2 kayu sudah di isi uap air atau air. Cooking Blowing pada kraft pulping larutan pemasak terdiri bahan kimia aktif yaitu sodium hidroksida (NaOH) dan sodium sulfit (Na2S),dalam larutan pemasak juga terdapat kandungan kimia yang tidak ikut bereaksi di dalam proses pemasakan pulp yaitu sodium karbonat (Na2CO3).Reaksi kimia yang terjadi pada proses ini antara bahan aktif alkali (NaOH+Na2S) dan efektif Alkali (NaOH + 1/2 Na2S) yaitu jumlah aktual OH- dengan komponen kayu.Sebagian besar bahan kimia yang konsumsi oleh karbohidrat yang terkandung dalam kayu dan kekuatan pulp di sebut derajat penghilangan seluluosa dan hemiselulosa.Dengan adanya Na2S akan menghasilkan ion HS-,yang mana ion ini akan mempercepat penghilangan lignin dan ini akan menghasilkan pulp dengan kekuatan yang tinggi.pada proses pemasakan di kontrol dengan target KAPPA NUMBER yang mana dengan ini dapat di tentukan sisa lignin yang ada pada akhir proses pemasakan kayu.Variabel utama yang di kontrol selama pemasakan adalah: Waktu dan temperatur (H Faktor) Alkali Charge Rasio larutan pemasak dan kayu Washing and Screening Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp. O2 Delignifikasi Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) yang biasanya sodium hidrosida ini di dapatkan dari WL oksidasi yaitu larutan pemasak yang sudah di oksidasi di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp. Bleaching Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleaching) dengan bahan kimia di dalam proses bleaching bertujuan untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO.Pada bagian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu D0-EO-D1-D2.penjelasan singkatnya.pada tahap D0 pulp dari tahap sebelumnya ditambahkan chlorine dioksida (ClO2) setelah itu pulp memasuki tahap EO yaitu tahap ekstraksi di tahap ini pulp di tambahkan sodium hidroksida dan kadang di tambahkan juga hidrogen peroksida sedangkan tahap berikutnya yaitu tahap D1 dan D2 di tambahkan lagi ClO2 sehingga di dapatkan pulp dengan derajat kecerahan minimal 89.0 % ISO.kemudian disimpan atau dikirim ke pulp machine untuk diolah menjadi pulp sheet yang siap di pasarkan.

Selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) Jenis-jenis selulosa : 1. -selulosa untuk pembuatan kertas 2. -selulosa disebut dengan hemi selulosa 3. -selulosa menjadi pengotor Sifat selulosa Sifat penting pada selulosa yang penting untuk pembuatan kertas :

1. gugus aktif alkohol (dapat mengalami oksidasi) 2. derajat polimerisasi (serat menjadi panjang) Makin panjang serat, kertas makin kuat dan tahan terhadap degradasi (panas, kimia dn biologi) Karakteristik beberapa serat Jenis-jenis kertas Kertas bungkus : untuk semen, kertas llilin Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka Kertas cetak : untuk buku cetak Kertas tulis : HVS Kertas koran Kertas karton B. PROSES PEMBUATAN KERTAS 1. Pembuatan pulp (bubur kertas) 2. Pembuatan kertas basah 3. Pengeringan dalam mesin Fourdrinier 4. Pembuatan kertas kering Pembuatan pulp (pulping) Pulping adalah proses pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin & pentosan), pelepasan bentuk bulk menjadi serat atau kumpulan serat Lignin harus dihilangkan karena dapat membuat kertas mengalami degradasi Proses pembuatan pulp ada 3 jenis : 1. cara mekanis (groundwood) 2. cara kimia 3. cara semi kimia Pulping dengan cara mekanis - pemisahan serat secara mekanis - kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan - cocok untuk kertas koran, tisu - konversi 95 % 2. Pulping dengan cara kimia - pemisahan selulosa dengan bahan kimia - bahan pemisah : basa (proses soda & proses kraft) asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit) - dasar pemilihan proses : 1. bahan baku yang digunakan 2. sifat pulp - kekuatan dan derajat putih kertas diutamakan - cocok untuk kertas tulis (HVS) - konversi 65 85 % 3. Pulping dengan cara semi kimia - proses campuran antara kimia & mekanis pelunakan untuk pemisahan serat dengan larutan sulfit, sulfat astau soda - jenis proses : * proses soda dingin proses chemi-groundwood - konversi : 85 95 % Pulping di Indonesia Proses : soda,

dengan bahan NaOH : Na2CO3 = 4 : 1 Alasan : 1. cocok untuk bahan baku serat pendek (merang, jerami) 2. tidak menggunakan senyawa sulfur, sehingga bahan polusi sedikit dan tidak perlu recovery 3. kapasitas kecil (25 50 ton/hai), murah Proses setelah pulping Beating agar lebih kuat, uniform, Refining rapat, pori berkurang Cara : dengan menambah bahan-bahan penolong a) bahan pengisi (filler) Untuk meratakan permukaan Untuk memperbaiki warna putih (TiO2,BaCO4, ZnS, Calcium) efek samping : mengurangi daya lipat b) bahan sizing : resin size, kanji, resin sintetis guna : - untuk mencegah penetrasi zat cair pada pori-pori kertas - memperbaiki dispersi kertas - menaikkan retensi kertas Cara : - dicampur dengan pulping - diberikan pada permukaan c) alum (Al2SO4.18H2O= tawas) Untuk koagulant (penggumpal) d) bahan penambah lain Pewarna Resin sintetis (untuk meningkatkan kekuatan) Pembuatan kertas basah - kering Mesin Fourdrinier Proses-proses dalam mesin Fourdrinier Penyusunan secara random serat-serat di atas kawat menjadi lembaran kertas basah Penghilangan kadar air dari lembaran basah secara gravity, dihisap dan dipres, menjadi lembaran kertas basah yang lebih kompak, siap dikeringkan (60 70 % menjadi 90 94 %) Pengeringan kertas dengan silinder yang dipanasi, hingga kadar airnya 5 7 % Buangan Pabrik pulp black liquor (natrium lignat) Pabrik kertas white water (serat-serat halus) Aspek ekonomis Pabrik pulp dan pabrik kertas biasanya digabung, karena : Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, pada kapasitas pabrik tidak terlalu besar Untuk menjamin kontinuitas produksi Untuk mendapatkan kualitas produk kertas yang lebih terjamin Penggabungan tidak sulit

Anda mungkin juga menyukai