Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer. Sejak penemuannya,
kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban manusia hingga saat ini. Kertas merupakan
salah satu bahan baku penting yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk
mencetak, untuk menulis, untuk melukis dan kini juga banyak yang digunakan sebagai
pembersih (tissue).
Pada umumnya kertas berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa. Kertas telah terkenal sejak abad kedua sebelum masehi. Kertas pertama kali
dibuat oleh orang Tionghoa dari kulit pohon murbey dan bambu, kemudian setelah kertas
banyak diminati masyarakat, bahan kertas beralih ke kapas dan linen. Kira-kira seratus lima
puluh tahun yang lalu, Frieddrich Gottlob Keller, seorang pekerja Jerman menghasilkan pulp
kayu mekanis pertama dengan cara yang sederhana yaitu dengan menumbuk balok-balok kayu
sehingga seratnya terpisah-pisah. Kertas dari bahan baku kayu, pertama kali dibuat dengan cara
mencetak pulp kayu temuan Frieddrich Gottlob Keller menjadi lapisan-lapisan kertas. Proses
kayu tumbuk ini tersebar ke seluruh dunia sebagai proses pembuatan kertas yang paling baik
saat itu. Namun pada saat ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal dari
pulp hasil proses dengan memanfaatkan bahan kimia.
Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku yang mengandung serat, baik dari
kayu maupun non kayu. Pulp terdiri dari serat - serat yang berupa selulosa dan hemiselulosa
diperoleh melaui proses mekanis, kimia, dan semikimia. Prose mekanis menekankan pada
pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda dan proses semikimia menekankan pada
kombinasi antara mekanis dan kimia yang dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu
dengan bahan kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan
tidak rusak. Sedangkan proses pembuatan pulp dengan proses kimia atau dikenal dengan
sebutan proses kraft menekankan pada pengelolaan bahan baku yang dimasak dengan bahan
kimia tertentu untuk menghilangkan zat lain yang tidak perlu dari serat-serat selulosa. Dengan
proses ini, dapat diperoleh selulosa yang murni dan tidak rusak. Hasil dari proses ini memiliki
kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang
dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak
(lignin, ekstraktif, dan mineral).

2. Tujuan Penulisan Makalah


a. Mengetahui proses pembuatan bubur kertas (Pulping)
b. Mengetahui proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp.

3. Metode Penulisan Makalah.


Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur yang diambil dari beragai
sumber.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Kertas
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia.
Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero
China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring
menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu
meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk
membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui
perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder
oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin
Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama
kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai
menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan
meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun
1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi
kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh
Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857,
seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British
Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan.
Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses
ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa
larutan pemasak.
2. Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping)
Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi dengan pembuatan
kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang berbeda. Pulp bisa diperoleh dari kayu
yang mengandung senyawa-senyawa yang terdiri dari selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat
ekstraktif. Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat dari
komponen lain yang terkandung dalam pulp tersebut. Pelepasan serat-serat ini dapat dikerjakan
baik secara mekanik maupun secara kimia. Dalam pembuatan pulp dengan proses kraft (sulfat)
digunakan white liquor (lindi putih) sebagai cairan pemasak. White liquor adalah larutan yang
bersifat basa yang terdiri dari NaOH dan Na 2S. Derajat keasaman (pH) dari larutan yang tidak
berwarna ini berkisar antara 13,5-14. Senyawa kimia aktif dalam white liquor adalah NaOH
dan Na2S yang dinyatakan sebagai Na2O.
Produksi pulp secara komersial meiliki metode pelunakkan lignin dengan cara
memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa dengan lignin untuk memperoleh
fiber. Pelunakkannya terjadi sampai memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai
langkah yang dilakukan selama proses. Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat
diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1). Woodyard
Merupakan tahap penerimaan dan menyimpan kayu gelondongan yang selanjutnya dilakukan
proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil & penyaringan potongan kayu.

2). Barker
Merupakan proses penghilangan kulit kayu dimana glondongan kayu dimasukkan dalam
"debarking drums", gelondongan silinder berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut
berputar dan bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya.

3). Chipper
Merupakan proses pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil yaitu kurang dari 2 cm
dan setipis 1/2 cm dengan menggunakan mesin.

4). Screen
Merupakan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang lebih besar dari target
ukurannya, dan menghilangkan debu hasil potong yang tidak perlu.

5). Digester
Merupakan proses pengukusan Potongan kayu yang yang dimasak dengan suhu dan tekanan
yang tinggi dalam suatu larutan kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini akan
melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari "lignin" yaitu unsur
kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu.

6). Chemical Recovery and Regeneration


Merupakan proses memasak Bahan kimia buangan dari proses memasak sebelumnya atau biasa
disebut dengan proses proses sampingan kimia inorganik.

7). Blow Tank


Merupakan proses penyajian pulp atau bubur kertas yang telah jadi, dimana serat kayunya sudah
terpisah satu sama lain.
8). Washing
Pada tahap ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan ligin yang masih tertinggal, yang
nantinya akan dikembalikan keproses tahap ke 6 yaitu chemical recovery process. Bubur kertas
yang dihasilkan merupakan bubur kertas alami yaitu berwarna coklat dan pada umunya
digunakan untuk membuat kertas kantong dan corrugated box yang coklat.

9). Bleaching
Proses ini merupakan tahap pemutihan bubur kertas dengan menggunakan zat kimia pemutih
atau bleach, yang tujuan khususnya adalah untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi
proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.

Pada mekanisme ini proses kimia mulai dilibatkan pada tahap digester, adapun proses yang
berlangsung pada umumnya dapat dibagi kedalam dua metode yaitu :
 Metoda proses basa
Pada metode ini, proses yang terjadi dibagi kedalam dua jenis sesuai dengan bahan yang
digunakan dalam pemasak yaitu :
- Proses soda yang memanfaatkan bahan kimia NaOH 7%.
- Proses sulfat yang memanfaatkan bahan kimia NaOH, Na2S dan Na2CO3
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain. Reaksi pada proses
ini pada dasarnya sangat rumit, tetapi dapat disederhanakan sebagai berikut:
Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawa-senyawa alkohol + senyawa-
senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.

Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah pulp
dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya
masih coklat harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan
menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia
yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti
menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan

 Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses basa.
tetapi larutan yang digunakan adalah: SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2
3. Proses Pembuatan Kertas Pulp
Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan 85% pulp
kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan tumbuhan berdaun jarum lainnya
Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki
40-45% berat sellulosa, 15-25% berat hemiselulosa dan 26-30% berat lignin. Maksud dari
proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat
menjadi lembaran kertas. Komponen lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ke
dalam fiber kayu itu sendiri.
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit proses dan operasi,
diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan berbagai zat additive kemudian masuk ke
dalam mesing pembuat kertas khusus. Secara sederhana proses pembuatan lembaran kertas
dapat diuraikan menjadi 6 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1). Pemurnian
Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat pemurnian yang berbentuk
disk. Pada proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat
menjadi lebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas
yang dihasilkan.
2). Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan dengan tujuan untuk
menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan
kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan
bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai
pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.
3). Pengepresan
Prose ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran kertas kering, yang diperoleh dengan cara
mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack.
4). Pengeringan
Merupakan prose penghilangan sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas,
dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
5). Calender  Stack
Merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang
terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan
kehalusan hasil akhir kertas.
6). Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas
dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah
pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
4. Jenis dan Tipe Kertas
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran kertas juga mengalami
peningkatan. Keadaan ini membuat pangsa pasar kertas menjadi beranekaragam jenisnya.
Penggolongan kertas pada prinsipnya dipertimbangkan atas dasar Kegunaan kertas, Jenis pulp
yang dipakai dalam produksi kertas dan Jenis mesin kertas yang digunakan dalam produksi.
Menurut Techninal Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade Classifaction" ada 12 jenis
kertas yaitu :
 Uncoated Groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan diproduksi menggunakan pulp
mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih
80% kertas jenis ini adalah kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per
satu meter persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2.
Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer
paper, katalog, dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak dengan
sistim rotogravure).
 Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-55% groundwood)
dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena
banyak pulp mekanis dan mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya
ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light
weight coated – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m 2 dan kertas
coated untuk majalah.

 Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10% umumnya bisa
mencapai 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini
termasuk "office papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas amplop), kertas
carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan,
dan bahkan kartu pos bila tebal. Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini
sering juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).

 Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai lapisan coating
pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m 2 dan 300 gr/m2. Art
Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board mulai dari
170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak
commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi dibanding
kertas uncoated groundwood.

 Kraft Paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama: (1). Kertas
bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus nasi dll, (2). Kantong
(bag/sack) seperti kantong belanja atau "shopping bag", (3). Karung (shipping sack) - seperti
karung atau kantong semen, dan (4). Berbagai fungsi "converting". Gramatur berkisar antara 50
gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa melalui proses pemutihan atau "bleaching"
atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat.

 Bleached Paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama adalah "folding carton" -
untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena "bleach" maka warna kertas
karton ini putih dan sekitar setengah jumlah produksi adalah coated. Gramatur bervariasi mulai
dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat
gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu
komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index nama).

 Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin kraft" (pulp
kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan
proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang
digunakan untuk membuat "corrugated containers" (corrugated box yang biasanya berwarna
coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium"
atau kertas medium juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran
kertas recycle.

 Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini meliputi rentang
variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated box", folding boxboard
atau clay coated news back – kertas ini sering disebut sebagai Duplex dan Triplex, setup
boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga
gypsum liner - kertas yang digunakas sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core
tube" dan lain sebagainya.
 MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti kaca (glaze)
dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai silinder pengering / pemanas
yang diametrnya sangat besar. Di pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho, Doorslag.
Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus,
"carbonizing", dan kraft specialties.

 Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan tambahan bisa
50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk produk sanitari seperti tisu
gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll. Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/m 2 sampai
dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) atau
mesin kertas Yankee (silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet
atau dry crepe operation".

 Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya berdasarkan jenis
kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam
bentuk lembaran, bal, dan gulungan.

 Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11 golongan kertas
diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori ini, jadi sebetulnya relatif
kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board", kertas cigarette, "condenser",
kertas bible), glassine, kertas tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang
tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping) dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : Woodyard
 Barker  Chipper  Screen Digester  Chemical Recovery and Regeneration  Blow
Tank Washing  Bleaching.
b) Proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :
Pemurnian  Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)  Pengepresan  Pengeringan 
Calender Stack  Pope Reel.

2. Saran.
Kertas dan board pada umunya terbuat dari bahan baku pulp kayu, oleh sebab itu
diharapkan penggunaan kertas dapat dilakukan dengan bijak, hal ini dapat ditempuh melaui
jalan daur ulang kertas maupun dengan pembatasan lahan kayu bagi bahan baku pulp, sebab
keberadaan industri pulp juga menggeser lahan hutan yang merupakan tempat hidup bagi flora
dan fauna.
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, R. 2002. Kayu dalam Kehidupan Manusia. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kertas


%20dalam%20kehidupan
%20manusia&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDEQFjAC&url=http%3A%2F
%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F937%2F1%2Fhutan-
ridwanti5.pdf&ei=d0eaUZy2 GsaPrgfI94CYCw&usg=AFQjCNH2-1J9fzSa4WrwMZtssOXK-
kNGzA&bvm=bv.46751780,d.bmk

Erwinsyah,. Sugesty, S,. Hidayat. 2012. Aplikasi Enzim Lipase pada Pulp Tandan Kosong Sawit untuk
Kertas Cetak, Moulding dan Media Tanam Kecambah Kelapa Sawit. Prosiding INSINAS 2012.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=aplikasi%20enzim%20lipase%20pada%20pulp
%20tandan%20kosong%20sawit%20untuk%20kertas%20cetak%2C%20moulding%20dan
%20media%20tanam%20kecambah%20kelapa
%20sawit.&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=http%3A%2F
%2Finsentif.ristek.go.id%2FPROSIDING2012%2Ffile-MT-Word_15.pdf&ei=BpCaUez5
MYOQrgewp4CgDw&usg=AFQjCNF04QT2iyEP9cosaHCyf7MeIzN_lg&bvm=bv.46751780,
d.bmk

Move Indonesia. 2007. Kertas Dalam Kehidupan Manusia. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup
(PPLH). Mojokerto. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kertas%20dalam%20kehidupan
%20manusia&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCwQFjAB&url=http%3A%2F
%2Fmoveindonesia.files.wordpress.com%2F2011%2F04%2F11-kertas-dalam-kehidupan-
manusia.pdf&ei=
d0eaUZy2GsaPrgfI94CYCw&usg=AFQjCNEWS6JJfBfk7dp9Sf5rhg1i30UGPw&bvm=bv.467
51780,d.bmk

P. T. Pindo Deli Pulp & Paper Mills. Studi Kasus Perusahaan. http://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=pt.%C2%A0pindo%C2%A0deli%3A%C2%A0studi%C2%A0kasus
%C2%A0perusahaan%C2%A0&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fwww.energyefficiencyasia.org%2Fdocs%2Fcasestudies%2Flanguages%2FIndo
%2FCase%2520studies%2520Indo%2FIndonesia%2520Bahasa%2FPindo%2520Deli%2520-
%2520Company%2520case%2520study%2520(Bahasa
%2520Indonesia).pdf&ei=rpCaUZ3cDMiCrgePwoGwCA&usg=AFQjCNH9veaNza_l1uQ7SQ
2xtDHyOlNXEg&bvm=bv.46751780,d.bmk  

Anda mungkin juga menyukai