Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME MATA KULIAH PULP DAN KERTAS

PULP AND PAPER

DALAM BUKU FOREST PRODUCTS AND WOOD SCIENCE

Atika Cahya Pratiwi


15/377798/KT/0916

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
PULP DAN KERTAS

A. KERTAS
Pada akhir 1800-an kayu menjadi sumber serat pembuatan kertas yang penting setelah kain
linen dan kain katun. Pada tahun 1840 metode groundwood pulping dikembangkan di jerman.
Pada tahun 1856 proses pembuatan soda soda dikembangkan di Inggris, dan pada tahun 1884
proses pembuatan kraf dikembangkan di jerman. Selain kayu dan kain, terdapt pula serat non kayu
yang digunakan sebagai bahan pembuatan kertas, seperti biji-bijian, bambu, ampas tebu, alang-
alang, dan lain-lain.

Proses pembuatan kertas melibatkan kegiatan reduksi kayu menjadi serat penyusun
(pulping), mencegah masuknya air ke dalam serat, pemurnian pulp, mencampurkan dengan zat
aditif, pembentukan atau penyusunan serat menjadi kasuran, pembuangan air, dan pengeringan
lembaran kertas.

B. PULP
Perbedaan utama antara berbagai proses pembuatan kertas adalah metode yang digunakan
untuk mengubah kayu menjadi serat, yaitu menjadi pulp. Proses pulping bermacam-macam antara
lain mekanik, kimia, penggunaan energi panas, dan kombinasi.

1. Mechanical pulping
Terdapat 2 metode dalam melakukan pembuatan pulp secara mekanik atau groundwood
pulp, yaitu menggunakan stone groundwood dan menggunakan mesin refiner. Metode
groundwood pulp memerlukan stone groundwood pulp (SGW) dari batu kasar yang besar atau
roda yang terbuat dari batu. Roda tersebut berputar diatas permukaan kayu sehingga permukaan
tangensial kayu dan serat-serat kayu tertakan oleh batu hingga kemudian bagian kayu terpisah-
pisah. Gesekan panas yang ditimbulkan oleh perputaran roda akan melunakan lignin sehingga
membantu pemisahan serat dari kayu.

Sedangkan metode refiner terbagi lagi menjadi 2 yaitu a doble disk refiner dan a single
disk refiner. A double disk refiner tersusun dari 2 logam yang berjarak dekat dan memiliki arah
berlawanan. A single disk refiner memiliki satu bagian yang tidak bergerak dan satu bagian lain
yang berputar.

Mechanical pulping memiliki kelemahan antara lain sulit memptoses kayu keras karena
memiiki dinding serat yang tebal, ukuran pembuluh yang besar, dan memiliki parenkim. Akan
tetapi jenis kayu lunak yang mengandung resin terlalu banyak juga sulit berubah menjadi pulp
dengan proses mekanis.

Rendemen yang dihasilkan dari proses mekanik sebesar 95-99%. Akan tetapi, produk yang
dihasilkan kurang baik karena masih terdapat lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Lignin yang
masih terkadung dalam pulp menyebabkan serat kayu menjadi kaku sehingga kertas yang
dihasilkan akan memiliki kekuatan rendah dan memiliki permukaan kertas yang berkualitas buruk.
Selain itu lignin juga menyebabkan kertas berwarna kuning apabila sudah berumur lama dan sering
terkena sinar UV.

2. Semimechanical pulping
Beberapa metode pembuatan pulp melibatkan beberapa kombinasi dari proses mekanis,
panas, ataupun proses kimia. Proses pertama yaitu thermomechanical process (TMP). TMP
biasanya dilakukan pada dua tahapan refining, yaitu menaikkan suhu dan menaikkan tekanan
untuk melunakkan lignin agar kerusakan serat pada saat pemisahan dapat berkurang.

Chemi-thermomechanical pulping (CTMP) adalah proses yang hampir sama dengan TMP
tetapi pada CTMP ditambahkan perlakuan kimia selama proses melunakkan dan memisahkan serat
kayu. Alkaline sulfite liquor, kraft black liquor, dan sodium sulfite adalah larutan kimia yang biasa
digunakan. CTMP memungkinkan penggunaan kayu keras seperti oak, birch, dan eucalyptus
untuk kertas majalah.

Semichemical-mechanical pulping (SCMP) adalah proses yang hampir sama dengan


CTMP, bedanya adalah saat chips melalui proses refining pada suhu sekeliling, temperatur yang
digunakan lebih rendah. Kedua proses ini menghasilkan kualitas pulp mekanis tertinggi dan
menghasilkan rendemen antara 80-90%.
3. Semichemical pulping
Proses pembuatan pulp dengan metode ini mengkombinasikan hasil produksi yang tinggi
dari proses mekasnis dan kualitas tinggi dari proses kimia. Larutan kimia yang digunakan
menyebabkan degradasi parsial dari ikatan lignin dan berperan sebagai panas dalam proses
thermomekanis. Larutan yang umum digunakan dalam proses ini yaitu Neutral Sulfite
Semichemical Process (NSSC).

4. Pulping kimia
Pemisahan serat dengan menggunakan bahan kimia merupakan cara yang paling sering
digunakan dalam pembuatan pulp di dunia. Chip kayu diletakkan dalam larutan kimia dan
dipanaskan di dalam tong bertekanan. Proses ini menghasilkan hasil yang rendah jika
dibandingkan dengan metode pulping yang lain. Terdapat dua proses utama dalam proses pulping
secara kimia yaitu proses sulfit dengan menggunakan campuran asam sulfat (H2SO3), ammonium,
magnesium, kalium, atau sodium bisulfit; dan proses kraft yang menggunakan bahan kimia
berbahan sodium hidroksida dan sodium sulfit.

Proses sulfit menghasilkan pulp dengan kualitas tinggi untuk jenis kertas tulis yang bagus.
Sedangkan proses kraft termasuk proses yang menghasilkan paling sedikit residu dan efektif
dilakukan untuk tiap jenis species yang akan dijadikan pulp. Kekurangan dari proses kraft adalah
terdapat bau yang dihasilkan dari senyawa sulfur. Kualitas yang dihasilkan dari proses pulping
secara kimia juga cukup tinggi, namun produktivitasnya rendah dan mahal.

C. FIBER RECYCLING, WASHING AND BLEACHING

FIBER RECYCLING
Menurut American Forest and Paper Association (AF&PA 2001), Di US tahun 2000, pada
tahun 2000, 48% konsumsi kertas di Amerika dapat diatasi dengan daur ulang. Kertas daur ulang
di Amerika banyak digunakan untuk pembuatan papan bergelombang, koran, dan produk serat
kayu struktural. Walaupun begitu, perusahaan daur ulang menghadapi kesulitan dalam proses daur
ulang, antara lain kesulitan dalam menghilangkan campuran berupa perekat, plastik, wax, latexs,
aspal, dll. Selain itu, penghapusan tinta dari serat yang digunakan dalam pencetakan kertas juga
menjadi kesulitan dalam proses daur ulang. Proses daur ulang tidak dapat menghasilkan produk
berkualitas sama dengan produk aslinya karena 50% bagian produk akan terlihat bahwa produk
tersebut telah melewati proses daur ulang.

WASHING AND BLEACHING


Pencucian serat bertujuan untuk membersihkan serat dari residu-residu yang menempel.
Pemutihan serat bertujuan untuk menghilangkan sisa lignin yang ada. Akan tetapi ada pula serat
yang tidak mengalami pemutihan. Serat tersebut umumnya digunakan untuk tas kertas, linerboard,
dan produk lainnya yang berkekuatan dan tidak berwarna. Serat yang digunakan untuk menulis
atau kertas buku atau produk lain yang bersifat putih, serat harus mengalami pemutihan. Pemutihan
biasanya dilakukan dengan kandungan klorin yang tinggi. Pemutihan untuk menghilangkan lignin
memberikan hasil warna putih yang hampir permanen tapi membutuhkan biaya mahal. Dalam
kasus ini, penggunaan air yang tinggi dan hasil pulp berkurang secara signifikan.

D. BEATING AND REFINING


Kekuatan kertas sebagian besar berasal dari ikatan hidrogen molekul selulosa antar serat
yang berdekatan. Untuk menghasilkan potensi ikatan yang maksimal, serat diratakan supaya
sebagian mikrofibril terurai dari dinding sel; permukaan serat akan meningkat tajam walau hanya
dengan sedikit perataan dan penguraian

Perataan dan penguraian serat secara mekanis disebut beating. Beating di lakukan dalam
berbagai tipe refiners. Mesin yang biasa digunakan yaitu Jordan refiner. Sistim Jordan refiner ini
memompa dan mendesak campuran bubur melewati rongga yang sangat sempit dalam proses
penghalusan serat. Freeness mengalami penurunan jika beating diperpanjang. Kekuatan dorong
dan tarik cenderung lebih tinggi dengan beating time yang lebih lama. Sifat dorong dan tarik sangat
berhubungan dengan ikatan antar serat, sehingga mudah terpengaruh oleh berbagai perlakuan yang
berpotensi meningkatkan potensi ikatan

E. SHEET FORMATION
Dibeberapa kejadian refining, serat dicampur air dengan rasio serat satu persen dari
beratnya. Sudah menjadi hal yang biasa untuk mencampur beberapa tipe pulp pada tahap ini,
dengan proporsi mengikuti tipe kertas yang akan dibuat. Bahan yang telah dicampur kemudian
membentuk kasuran tipis.

Mesin yang biasa digunakan dalam pembentukan kertas yaitu fourdrinier. Mesin ini pada
dasarnya merupakan saringan horizontal yang bergerak cepat dilengkapi dengan alat yang disebut
headbox. Headbox sendiri membentangkan bubur kertas yang telah ditambah di atas sebuah
ayakan bergerak yang disebut wire. Saatgilingan menekan bubur kertas ke wire, sekitar 98% airnya
terperas keluar. Serangkaian gilingan lain kemudian mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari
kertas yang mengering itu. Kini hanya tinggal sedikit molekul air yang ada. Kertas yang baru saja
terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang dipanaskan dari dalam. Silinder ini akan
mengeluarkan air lagi dari kertas yang berjalan. Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang
saling terkait. Gelendong besar yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan
raksasa. Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau lembaran.

F. PAPER CONSUMPTION
Beberapa jenis kertas hampir selalu dikaitkan dengan jenis pulp tertentu. Kertas
pembungkus dan tas belanjaan, misalnya, hampir selalu terbuat dari pulp kraft berkekuatan tinggi
dan tidak melalui proses pemutihan warna, sedangkan bungkus kado dan tisu, biasanya diproduksi
dari pulp sulfit halus. Kebanyakan produk kertas dibuat dari campuran pulp, misalnya wallpaper
sering dibuat dengan menggunakan campuran pulp sulfit, sulfat dan dengan cara mekanis untuk
menggabungkan kelebihan kekuatan sobek (sulfat), kemampuan cetak (sulfit), dan biaya rendah
(mekanis) ke dalam produk. Demikian pula, kertas koran berbiaya rendah, yang dibuat terutama
dari pulp mekanis atau semimekanis, seringkali mengandung sejumlah pulp sulfit untuk
memperbaiki kualitas lembaran.

Pencampuran pulp kraft kayu keras yang dilunturkan warnanya dengan kayu lunak
biasanya dilakukan saat membuat sebagian besar jenis kertas cetak untuk majalah, katalog, dan
kontainer. Bubuk kayu keras menyediakan kertas buram dan halus, dan serat kayu lunak
menambah kekuatan. Campuran pulp yang mengandung 50-80 persen kayu keras biasanya
digunakan untuk produk semacam itu.
G. COMMON MEASURES OF QUALITY
Saat kertas buku diproduksi, ketahanan akan sobek jelas penting namun faktor lainnya juga
signifikan. Lembaran harus bisa untuk menulis dengan tinta, namun harus memiliki daya serap
rendah untuk mencegah difusi tinta dan pengembangan ketidakjelasan seputar karakter cetak.
Keterbukaan tinggi juga diperlukan agar pencetakan tidak tampil ke sisi lain. Sifat penting lainnya
mungkin berupa kecerahan, keputihan permanen, dan kehalusan permukaan. Jika kertas digunakan
untuk membuat produk seperti menu restoran, semua properti yang diuraikan di atas akan
dibutuhkan serta daya tahan lipatnya.

Kertas yang digunakan untuk mengelap air membutuhkan seperangkat properti yang
berbeda. Kekuatan, terutama kekuatan basah, penting dalam lap, dan kertas semacam itu juga harus
sangat menyerap. Untuk masing-masing dari ribuan produk kertas, daftar sifat penting yang serupa
dapat dicacah. Berbagai metode uji telah dikembangkan untuk evaluasi kesesuaian pulp yang
berbeda untuk pembuatan berbagai jenis kertas ini. Selain itu, ada puluhan tes untuk mengevaluasi
sifat kekuatan, permukaan, dan optik dari kertas. Tes ini dijabarkan dalam standar TAPPI
(Technical Association of the Pulp and Paper Industry) dan CPPA (Canadian Pulp and Paper
Associations).

H. SHEET PROPERTIES AND FIBER CHARACTERISTICS


Berat jenis kayu dapat memprediksi hasil pulp per satuan volue dari kayu sebaik begitu
juga sifat kertas. Berat jenis secara langsung berhubungan dengan ketebalan dinding sel. Semakin
rendah berat jenis, dan demikian semakin rendah proporsi sel dinding tebal kayu akhir, semakin
baik sebagai bahan pembuat kertas.

Serat dinding tebal menghasilkan kertas dengan kekuatan burst dan tarikan yang rendah
tetapi resistansi robekan yang tinggi. Kertas terutama terbuat dari sel berdinding tebal yang
cenderung untuk memiliki daya tahan lipatan yang sangat rendah. Serat berdinding tebal memiliki
luas permukaan per satuan berat yang lebih rendah daripada serat berdinding tipis, serta mereka
tidak hancur seketika untuk membentuk ikatan seperti yang dilaukan serat berdinding tipis.

Kekuatan sobek dipengaruhi oleh sejauh mana ikatan antar serat. Yang lebih penting,
bagaimanapun, efek dari kekuatan serat individual lebih dari resistensi robekan. Serat berdinding
tebal sangat jelas lebih kuat daripada yang memiliki dinding tipis. Telah diketahui bahwa sel
berdinding tebal mendukung kekuatan robekan tinggi yang biasanya terdiri dari hemiselulosa yang
tinggi. Hemiselulosa dengan tingkat yang tinggi biasanya menghasilkan pulp yang hidrasinya
rapat, formasi ikatan antar serat yang lebih baik, dan pengembangan ikatan serat yang padat.

Karakteristik kedua dari kayu yang memengaruhi sifat kertas adalah panjang serat.
Kekuatan sobekan adalah sifat yang paling terpengaruhi, dan hubungannya langsung ke panjang
serat dari 4-5 mm. Secara umum, semakin besar panjang serat , resistensi robekan juga semakin
tinggi. Beberapa referensi dapat ditemukan di literature untuk menghubungkan langsung antara
panjang serat dan faktor-faktor kekuatan yang penting lainnya seperti ledakan dan tarikan.

I. IMPORTANT TYPE OF PAPER


1. Linerboard
Merupakan papan yang relatif ringan biasanya dihasilkan dari serat kraft yang tidak
diputihkan. Linerboard digunakan sebagai permukaan luar pada corrugated. Sifat-sifatnya yang
paling penting adalah kekakuan dan tahan rusak, meski beberapa derajat kemampuan cetak juga
diinginkan pada permukaan luar.

2. Lapisan corrugated
Karton ringan ini digunakan untuk mengisi lapisan bagian dalam bergalur kotak
corrugated. Lapisan corrugated menyajikan kekakuan yang bagus dan harus memiliki sifat
kekakuan yang baik dan ketahanan yang baik terhadap penghancuran. Beberapa lapisan dihasilkan
dari serat daur ulang 100%, tetapi kebanyakan dihasilkan dari campuran pulp semi-mekanis dan
pulp daur ulang.

3. Kertas koran
Persyaratan utama dari kertas koran adalah bahwa kertas tersebut dapat melalui mesin
cetak modern berkecepatan tinggi, menyediakan permukaan cetak yang cukup baik, dan rendah
biaya.Dalam rangka mengembangkan kekuatan yang memadai untuk mencetak pada kecepatan
tinggi, beberapa sulfit murni atau kraft yang telah diputihkan biasanya ditambahkan ke bubur
groundwood. Kertas koran umumnya melalui proses mekanik karena pulp mekanik lebih murah
daripada pulp kimia, pulp kimia dengan jumlah cukup saja yang digunakan untuk memenuhi
persyaratan kecepatan cetak.

4. Publication grades
Kertas untuk keperluan pencetakan berkualitas tinggi harus dilapisi untuk meningkatkan
gloss, detail, dan kecemerlangan yang dapat diperoleh dalam pencetakan.

5. Fine paper
Merupakan klasifikasi untuk kertas putih, uncoated printing dan kertas tulis yang
mengandung hanya sejumlah kecil pulp mekanik. Sulfit dan kraft pulp sangat halus yang
diputihkan kerap digunakan. Serat non kayu seperti katun dan linen juga kadang dimasukkan
dalam kertas halus.

6. Kertas tisu
Kategori ini meliputi berbagai variasi untuk keperluan wajah dan kertas tisu kamar mandi,
kertas serbet, dan untuk mengelap. Karena ini berupa kertas ringan yang harus memiliki struktur
yang longgar, kertas tisu tersebut tidak dapat diproduksi pada mesin kertas konvensional.

7. Karton
Kategori kertas tebal ini meliputi linerboard dan kertas corrugated yang dijelaskan di atas.
Namun, ada beberapa jenis penting lainnya dari karton yang biasanya memiliki konstruksi
berlapis.

8. Kraft sack paper


Kertas ini dihasilkan dari pulp kraft kayu lunak yang diputihkan. Kekuatan sobek dan kekuatan
tarik merupakan dua sifat yang paling penting. Sizing sering ditambahkan ke serat halus yang baik
dalam proses pembuatan kertas untuk memberikan kekuatan internal dan ketahanan basah.

J. MEASUREMENTS AND SOURCES OF RAW MATERIAL


Di Amerika Serikat, sekitar setengah dari kayu yang digunakan untuk pembuatan kertas
dalam bentuk berdiameter kecil kayu pulp bolts. Karena mengukur masing-masing potongan itu
tidak praktis, banyak pulp kayu bolts dapat ditingkatkan untuk menentukan jumlah tali, diukur
dengan beberapa unit quasivolumetric lain, atau hanya ditimbang. Kebanyakan kayu pulp saat
dibeli berdasarkan berat untuk menghemat waktu dan biaya scaling volume. Pembayaran tersebut
kemudian dilakukan baik secara langsung berat ($/t), atau berat dikonversikan pada ikatan tali
yang setara, dengan pembayaran kemudian dibuat secara basis tali. Di tempat lain di dunia, volume
yang kayu pulp dinyatakan dalam m3. Di Amerika Serikat, pulp dari chip sering diperdagangkan
secara ukuran berat (dengan perkiraan ton kering), secara volume, atau secara kombinasi
berat/volume (dengan mengkonversi pengukuran berat untuk tali).

Sebuah unit ukuran yang umum untuk kayu pulp di Amerika Serikat adalah tali. Hal
tersebut penting untuk diingat bahwa tali tidak mengandung 3,62 m3 (128 ft3) kayu tapi 3,62 m3
(128 ft3) ruang. Sebuah kabel dengan diameter 178-254mm (7- 10-in) bolts undebarked, 1,2m (4
ft) panjang, misalnya, hanya sekitar 2,3 m3 (80 ft3') dari kayu, sekitar lain 0,3 m3 (10 ft3) dari kulit
kayu, dengan udara. Sebuah jumlah yang lebih besar dari kayu yang terkandung dalam tali terdiri
dari diameter lebih besar, bolts yang lebih pendek, atau keduanya.

Anda mungkin juga menyukai