Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda disebut papier.
Kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat
dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya
: tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat unutk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang
digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru
dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum
ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang
dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu,
bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai
pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Ts'ai Lun
Penemu bahan kertas Ts'ai Lun besar kemungkinan sebuah nama yang asing
kedengaran di kuping pembaca. Menimbang betapa penting penemuannya, amatlah
mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja. Tidak sedikit ensiklopedia
besar tak mencantumkan namanya barang sepatah pun. Ini sungguh keterlaluan. Ditilik dari
sudut arti penting kegunaan kertas amat langkanya Ts'ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan
sangkaan jangan-jangan Ts'ai Lun sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau
tidaknya.
Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M
mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Catatan Cina tentang penemuan Ts'ai
Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han) sepenuhnya terus terang dan
dapat dipercaya, tanpa sedikit pun ada bau-bau magi atau dongeng. Orang-orang Cina
senantiasa menghubungkan nama Ts'ai Lun dengan penemu kertas dan namanya tersohor di
seluruh Cina.
Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku, bahan
pembantu dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan kertas. Bahan
baku diubah hingga menajdi barang baru yang mempunyai wujud dan sifat berlainan dari
bahan asalnya. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan utnuk memperlancar
pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses
pembuata kertas agar memperoleh hasil yang baik tanpa bahan pelengkap kertas yang
dihasilkan banyak mengandung cacat dan tidak sempurna.
Bahan Baku
Bahan baku kertas dari tanaman yang banyak mengandung serat seperti : jerami padi,
bamboo, tebu, rumput-rumputan, jute, manila, rosella, murbai, kapas, lena dan jenis tanaman-
tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu pun digunakan
sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras maupun lunak tanpa kecuali
dapat dijadikan bahan baku kertas. Karena kayu mempunyai kandungan selulosa cukup
banyak (40-45 %) (JF Dumanauw, 1984). Seperti yang kita ketahui selulosa adalah
komponen utama pembuatan kertas.
Kayu lunak (softwood), adalah kayu dari tumbuhan konifer contohnya pohon pinus.
Kayu keras (hard wood), adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunnya
setiap tahun.
Kayu lunak yang memiliki panjang dan kekasaran lebih besar digunakan untuk
memberi kekuatan pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan
permukaan kertas yang halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga warnanya
lebih terang karena memiliki lebih sedikit lignin. Kertas umumnya tersusun atas campuran
kayu keras dan kayu lunak untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan
pembeli.
Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen
antara lain :
Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang merupakan komponen
yang paling disukai dalam pembuatan kertas karena panjang, kuat.
Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang. Hemiselulosa lebih mudah
larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses pulping.
Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa
sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin
tanpa mengurangi serat selusosa secara signifikan
Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini
sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam efluen
industri kertas.
Persiapan Kayu
Bahan baku yang mengandung selulosa seperti kayu, bambu, serat kapas, bagas dan
lain-lain dipotong menjadi serpihan kecil. Kulit kayu dikelupas secara mekanis atau hidraulis
sebelum dicacah menjadi serpihan kayu, kemudian dicuci dan disaring untuk menghilangkan
debu yang melekat.
Efluen dari proses persiapan kayu berasal dari air bilasan kayu yang mengandung
partikel halus batang kayu dan padatan terlarut. Proses ini juga menghasilkan limbah padat
berupa potongan kayu tidak layak pakai dan kulit kayu yang dapat digunakan sebagai kayu
bakar.
Namun, produk kertas dari bahan nonkayu masih dibuat karena bahan jenis ini
mempunyai keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa kayu. Kertas jenis ini
dipergunakan sebagai kertas tulis, kertas penjilidan buku, kertas cetak biru, uang kertas, dan
bahan lain yang memerlukan kertas dengan ketahanan tinggi (Encyclopaedia Britanica,
1970).
Bahan Pembantu
Ada empat jenis yang digunakan dalam pembuatan kertas. Yang pertama adalah air
bersih dan selebihnya adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-beda peranannya. Tidak
semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan sekaligu tetapi tergantung kepada jenis kertas
yang diproduksi (Monareh, 1982).
Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan dalam pembuatan
kertas.
Bahan pemutih, diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih sebab bahan
baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
Hidrogen Peroksid
Natrium Peroksid
Natrium Bisufat
Kalium Bisulfat
Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak dengan cara
mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah
Asam > Asam sulfa
Alkali > Sodium Hidroksid
Bahan pewarna , diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas berwarna.
Bahan Pelengkap
Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di dalam industri kertas. Bahan-
bahan tersebut adalah :
Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada permukaan kertas. Sehingga
diperoleh kertas yang rata dan halus. Diantara bahan-bahan tersebut adalah :
Kaolin
Tanah Diatomea
Gips
Kapur Magnesit
Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar lebih kuat dan kokoh
diantaranya :
Perekat arpus
Perekat hewani
Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama yaitu
pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu hingga menjadi
bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan
bubur kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :
Pulping adalah proses pembuburan. Dalam pulping ini digunakan alat yang disebut
Pulper. Pulper yang digunakan berbentuk bejana kerucut terbalik yang atasnya terbuka
sebagian dan mempunyai rotor. Pulper ini dinamakan hydra pulper.
Hydra Pulper mempunyai rotor untuk mensirkulasikan bubur dan menguraikan serat,
rotor pisau tersebut digerakkan oleh motor dari arah bawah. Kapasitas pulper mencapai 22
ton.
Proses Mekanik
Di sini pulp dibuat dengan tidak memakai zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja tanpa
pereaksi-pereaksi kimia. Pembuatan pulp secara mekanis ini memerlukan biaya yang sangat
besar, disebabkan disini tidak dipakai pereaksi-pereaksi kimia untuk menghancurkan
potongan-potongan kayu, yang akan dijadikan pulp atau kertas. Pada proses ini, terjadi
pemberian tekanan pada kayu sehingga menghasilkan panas yang berfungsi untuk
mengurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari lignin dengan
sedikit kerusakan. Proses pembuatan pulp secara mekanik sangat jarang digunakan.
Proses Kimia
Pembuatan pulp secara kimia biasanya menggunakan NaOH secara langsung maupun
tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses
ini, kulit kayu diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu kemudian dihancurkan
dalam tekanan pada temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
1. Proses Sulfat ( proses kraft )
2. Proses Soda
3. Proses Sulfit
Cara pembuatan:
Mula-mula kayu dipotong-potong dengan mesin pemotong hingga ukuran kurang lebih
5cm, potong-potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus dimasukkan kedalam tempat
penampung yang kemudian akan digester (dimasak). Setelah potongan-potongan kayu
tersebut di masukkan ke dalam digester, kemudian dimasukkan pula natrium sulfida dan
NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap dan di aduk dengan suatu alat pengaduk yang
terdapat dalam digester tersebut.
Digester ini dibuat dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah jadi
dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan terpisah.
Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang
sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputihkan
dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya diinetralkan
dengan CaO atau NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Proses Soda
Proses ini lebih sederhana dari pada proses sulfat karena hanya memakai NaOH. Kayu
yang digunakan bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa juga bahan baku seperti jerami,
lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain. Digester yang dipakai dibuat dari steel, sama seperti
proses sulfat. Waktu memasak 2-3 jam dengan memakai uap (tekanan 118lb/in2 dan
temperatur 3440F). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dari digester melalui lubang dibawah
digester.
Liquor yang dihasilkan dimasukkan kedalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp
yang sudah dicuci disaring dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputiihkan
dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya dinetralkan
dengan NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Proses Sulfit
Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian dipanaskan
dalam pemanas yang berputar sambil dialiri udara untuk mengoksidasi. Dalam pemanasan ini
sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran dengan dialiri udara.
Pengaliran udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi didinginkan dengan
cepat dalam suatu pipa yang melingkar-lingkar yang dikelilingi air. Proses selanjutnya adalah
absorbsi gas oleh air dengan menambahkan senyawa kalsium dan magnesium karbonat.
S + O2 SO2
Menara absorbsi dibuat minimal 2 buah. Penguliran air dari atas ke bawah dengan
spray berlawanan dengan aliran SO2 yang dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang
keluar dari menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam reclain tank.
Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan kalsium dan magnesium bi sulfit.
Berdasarkan analisa kira-ira 4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.
Digester ini diisi penuh dengan potongan-potongan kayu halus dan asam pemasak
dengan kapasitas dari 1 ton sampai 35 ton serabut kayu dan 3000 sampai 51000 galon asam-
asam. Digester dipanaskan secara langsung dengan steam (uap) dengan tekanan 70-160 lb/in2
tergantung dari jenis kayu yang dipakai. Waktu yang diperlukan 10-11 jam dengan suhu
1050-1550 C.
Setelah pemanasan dalam digester selesai dan sudah masak, pulp dikeluarkan dan
masuk dalam blowpit dengan diberi air jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan, diayak dan
seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan jalan membuang
airnya dengan mesin ayakan 80. Kemudian pulp dimasukkan dalam tanki pemutih dan
diputihkan dengna klorin dengan penambahan cairan kapur sebagai penetralnya. Selesai
pemutihan pulp dimasukkan dalam mesin-chest dan dikeringkan. Selanjutnya dibuat roll-roll
pulp.
c. Proses Semikimia
Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh Mitscherlich
pada tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan yang maksimal yang
setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan yang paling baik.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses ini adalah:
1. Menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia yang
biasa digunakan adalah NaOH, Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian besar
hemiselulosa harus sudah tercerna.
2. Menghancurkan bahan secara mekanik, Salah satu proses terkenal pembuatan pulp secara
semikimia adalah proses Neutral Sulfite Semichemical (NSCC). Proses pencernaan kayu
merupakan proses yang memiliki arti yang sangat penting. Proses ini diatur sedemikian rupa
dengan kondisi terbaik mulai dari temperature, tekanan, dan larutan kimia.
Dyestuff berfugsi sebagai bahan kertas, zat ini dapat juga dicampurkan pada proses
pembentukan kertas paper machine.
Fluorescent Agent disebut juga Optical Brigthening Agent (OBH) yang dapat memberikan
efek pemutihan.
Cleaning
Magnetic Separator, Magnetic yang bekerja secara magnetic, yaitu memisahkan kotoran yang
mengandung logam seperti kawat pengikat pulp, seng serta partikel - partikel lainnya yang
bersifat magnet.
HCC (High Consistency Cleaner) bekerja secara sentrifugal, yaitu memisahkan kotoran yang
ukurannya hampir sama dengan serat berdasarkan berat jenisnya.
Refining
Refining adalah proses penggilingan bubur serat lebih lanjut untuk menghasilkan bubur
serat yang lebih halus. Setelah itu bubur serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong
dan digiling dengan menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate.
Oksigen Delignification
Bleaching
Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa
merusak selulosa. Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam proses pemutihan.
b. Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada tahap
sebelumnya dengan larutan NaOH.
Proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan
utamanya khusus untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan
sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.
Mixing
Mixing adalah pencampuran bahan atau bubur serat dan aditif. Bahan penunjang bubur
kertas yaitu, cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion – ion kertas agar jaringan
kertasnya kuat.
Blending
Blending adalah proses pengadukan campuran bubur serat yang akan dikirim ke proses
pembentukan kertas. Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol oleh alat yang
Paper Making
Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat kertas dimana akan
dibentuk lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan kombinasi
vakum, panas, dan tekanan yang diberikan di bagian penggulung (roller). Kertas jadi dapat
dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi gulungan besar untuk diproses lebih
lanjut.
Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari
hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan
bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya
dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker.
Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang
batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut
dengan chip.
Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai
(ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan ditempat
penampungan. Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak
(digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian
baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak
yang disebut dengan cooking liquor.
Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk
memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang
dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan
kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal
cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp.
Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di
dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini
adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan
(bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas ini kemudian
dikelantang (bleacing) dengan bahan kimia di dalam proses bleacing untuk mencapai derajat
keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke paper machine untuk
diolah menjadi kertas.
Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian dimasukkan ke
dalam alat yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan pengisi dan
bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur sampai homogen, serat-serat
selulosa saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh susunan
terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-
lembaran kertas. Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa
saringan kasa tembaga (fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus
karena terus berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran
tanpa putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas (dandy
roll) yang berfungs sebagai pemeras air. Lembaran yang telah dilewati dandy roll kadar
airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas
basah (web) masuk kedalam mesin press. Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan
mesin terdahulu tetapi lebih banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air
sebanyak-banyaknya keluar dari kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web
sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara
kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas
di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena
kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %). Dryer berfungsi untuk mengeringkan
web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk
gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran
dan dikirim ke konsumen.
3.2. Jenis-Jenis Kertas
Kertas Koran
Kertas karton
Dapat dirobek
Ada beberapa teknik dalam pengerjaan kertas yang dapat dikembangkan sehingga
menghasilkan karya –karya yang menarik. Beberapa teknik dasar dikombinasikan sehingga
menghasilkan benda yang lebih bervariasi. TEknik-teknik dasar tersebut sebagai berikut :
Teknik ini memberikan kesempatan untuk menemukan dan menyusun gambar dekoratif
maupun benda hias baik dalam pola simetri, pola asimetri maupun pola bebas. Untuk
mencapai tujuan tersebut harus melakukan beberapa cara yaitu :
Menentukan bentuk dasar yang akan dikerjakan misalnya : persegi panjang, persegi, segitiga,
lingkaran, ellips, atau yang lainnya.
Kemudian bentuk dasar terpilih (misal persegi) diletakkan di atas kertas lain sebagai alas
dengan warna yang berbeda. Agar kertas yang akan dikerjakan terlihat jelas.
Teknik ini menghasilkan gambar timbul (relief). Torehan-torehan yang dibuat pada
gambar di atas kertas menyebabkan adanya lipatan sehingga memunculkan gambar di atas
kertas menyebabkan adanya lipatan sehingga memunculkan gambar tersebut sebagai relief.