Pengelolaannya )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama
untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat
dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk
hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu,
kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti
dijumpai pada naskah-naskah nusantara beberapa abad lampau.
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan
menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan
menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya
diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan
kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap
tahun.
Dalam proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam
jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di
sekitarnya karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air
dan merubah suhu air.
Pulp dibuat secara mekanis maupun kimia dengan memisahkan serat kayu
atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran antara
sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kertas
Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda
disebut papier. Kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai
sifat yang berbeda dari bahan bakunya : tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat unutk
memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis
dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu,
kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti
dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Ts'ai Lun
Penemu bahan kertas Ts'ai Lun besar kemungkinan sebuah nama yang asing
kedengaran di kuping pembaca. Menimbang betapa penting penemuannya,
amatlah mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja. Tidak
sedikit ensiklopedia besar tak mencantumkan namanya barang sepatah pun. Ini
sungguh keterlaluan. Ditilik dari sudut arti penting kegunaan kertas amat
langkanya Ts'ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan
Ts'ai Lun sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya.
Dia seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M
mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Catatan Cina tentang
penemuan Ts'ai Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han)
sepenuhnya terus terang dan dapat dipercaya, tanpa sedikit pun ada bau-bau magi
lignin. Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunak untuk
mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan pembeli.
Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa
komponen antara lain :
Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang
merupakan komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas karena
panjang, kuat.
Hemiselulosa,
tersusun
atas
glukosa
rantai
pendek
dan
bercabang.
Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam
proses pulping.
Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi
merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses
pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara
signifikan
Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain.
Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah
toksik akut dalam efluen industri kertas.
2.2.1.2. Persiapan Kayu
Bahan baku yang mengandung selulosa seperti kayu, bambu, serat kapas,
bagas dan lain-lain dipotong menjadi serpihan kecil. Kulit kayu dikelupas secara
mekanis atau hidraulis sebelum dicacah menjadi serpihan kayu, kemudian dicuci
dan disaring untuk menghilangkan debu yang melekat.
Efluen dari proses persiapan kayu berasal dari air bilasan kayu yang
mengandung partikel halus batang kayu dan padatan terlarut. Proses ini juga
menghasilkan limbah padat berupa potongan kayu tidak layak pakai dan kulit
kayu yang dapat digunakan sebagai kayu bakar.
Namun, produk kertas dari bahan nonkayu masih dibuat karena bahan jenis
ini mempunyai keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan selulosa kayu.
Kertas jenis ini dipergunakan sebagai kertas tulis, kertas penjilidan buku, kertas
cetak biru, uang kertas, dan bahan lain yang memerlukan kertas dengan ketahanan
tinggi (Encyclopaedia Britanica, 1970).
2.2.2. Bahan Pembantu
Ada empat jenis yang digunakan dalam pembuatan kertas. Yang pertama
adalah air bersih dan selebihnya adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-beda
peranannya. Tidak semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan sekaligu tetapi
tergantung kepada jenis kertas yang diproduksi (Monareh, 1982).
Bahan-bahan pembantu tersebut sebagai berikut :
Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan dalam
pembuatan kertas.
Bahan pemutih, diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih sebab
bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
Hidrogen Peroksid
Natrium Peroksid
Natrium Bisufat
Kalium Bisulfat
Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak dengan
cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah :
Asam > Asam sulfat
Alkali > Sodium Hidroksid
Bahan pewarna , diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas berwarna.
2.2.3. Bahan Pelengkap
Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di dalam industri
kertas. Bahan-bahan tersebut adalah :
Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada permukaan
kertas. Sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus. Diantara bahan-bahan
tersebut adalah :
Kaolin
Tanah Diatomea
Gips
Kapur Magnesit
Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar lebih kuat
dan kokoh diantaranya :
Perekat arpus
Perekat hewani
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Proses Pembuatan Kertas
Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama
yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu
hingga menjadi bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi
yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai. Kedua
tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :
3.1.1. Pembuatan Barang Setengah jadi (Pulp)
Pulping adalah proses pembuburan. Dalam pulping ini digunakan alat yang
disebut Pulper. Pulper yang digunakan berbentuk bejana kerucut terbalik yang
atasnya terbuka sebagian dan mempunyai rotor. Pulper ini dinamakan hydra
pulper.
Hydra Pulper mempunyai rotor untuk mensirkulasikan bubur dan
menguraikan serat, rotor pisau tersebut digerakkan oleh motor dari arah bawah.
Kapasitas pulper mencapai 22 ton.
Proses Pembuatan Pulp :
a. Proses Mekanik
Di sini pulp dibuat dengan tidak memakai zat-zat kimia, cukup dengan
mesin saja tanpa pereaksi-pereaksi kimia. Pembuatan pulp secara mekanis ini
memerlukan biaya yang sangat besar, disebabkan disini tidak dipakai pereaksipereaksi kimia untuk menghancurkan potongan-potongan kayu, yang akan
dijadikan pulp atau kertas. Pada proses ini, terjadi pemberian tekanan pada kayu
sehingga menghasilkan panas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara
komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari lignin dengan sedikit
kerusakan. Proses pembuatan pulp secara mekanik sangat jarang digunakan.
b. Proses Kimia
2.
Proses Soda
3.
Proses Sulfit
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil
yang di sebut dengan chip.
Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang
bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang
standar disimpan ditempat penampungan. Dari tempat penampungan chip
dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan
beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan
dengan steam di steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang
disebut dengan cooking liquor.
Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan
tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan
pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua
tahap, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari
penyaringan berada pada sand removal cyclones yang berfungsi untuk
memisahkan pasir dari pulp.
Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida
(NaOH) di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer.
Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahanbahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan
lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas ini kemudian dikelantang
(bleacing) dengan bahan kimia di dalam proses bleacing untuk mencapai
derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke
paper machine untuk diolah menjadi kertas.
3.1.9. Pembuatan Barang Jadi
Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian
dimasukkan ke dalam alat yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan
pelengkap (bahan pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan
dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat
penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam
keadaan ini adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas.
Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan
kasa tembaga (fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus
karena terus berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk
lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol
penggilas (dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air. Lembaran yang telah
dilewati dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin
fourdriner, kemudian lembaran kertas basah (web) masuk kedalam mesin press.
Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih banyak
memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari
kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara
kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll
bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30
%). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6
%. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke
konsumen.
3.2. Jenis-Jenis Kertas
Kertas bungkus : untuk semen, kertas lilin
Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka
Kertas cetak : untuk buku cetak
Kertas tulis : HVS
Kertas Koran
Kertas karton
Kertas hard Board
3.3. Sifat-Sifat Kertas
Tebal-tipisnya kertas akan menentukan mudah sukarnya pengerjaan. Pada
umumnya kertas dapat diperlakukan sebagai berikut :
Dapat dibakar dengan mudah
tetraklorida
Limbah
pelarut
dan
air
bilasan
beracun.
dibersihkan dengan mengguna- kan washer, sedangkan pemisahan kayu dan reject
dipakai screen.
Larutan hasil pencucian bubur pulp di brown stock washers dinamai weak
black liquor yang disaring sebelum dialirkan ke unit pemekatan.
Kimia
Pengolahan
air
buangan
secara
kimia
biasanya
dilakukan
untuk
menghilangkan partikel-partikel yang sukar mengendap, senyawa fosfor, logamlogam berat, dan zat organik beracun. Dinamakan secara kimia karena pada proses
ini dibutuhkan bahan kimia yang akan mengubah sifat bahan terlarut tersebut dari
sangat terlarut menjadi tidak terlarut atau dari ukuran sangat halus menjadi
gumpalan (flok) yang dapat diendapkan maupun dipisahkan dengan filtrasi.
Beberapa limbah-limbah atau proses-proses yang menggunakan pengolahan unit
ini ialah :
Cairan sisa dari hasil proses pemutihan yang menggunakan bahan kimia
chlorine dioksida, ekstraksi caustic soda, hidrogen peroksida. Dalam proses
pemutihan, setiap akhir satu langkah dilakukan pencucian untuk meningkatkan
efektivitas proses pemutihan. Sebelum bubur kertas yang diputihkan dialirkan ke
unit pengering, sisa klorin dioksida akan dinetralkan dengan injeksi larutan sulfur
dioksida.
Jika pengambilan air dilakukan dari sungai, maka biasanya industri pulp
seharusnya memberikan bahan pengendap secukupnya dan sedikit larutan hypo
untuk membunuh bakteri dan jamur sebelum mengalami proses pengendapan di
dalam settling basin dan penyaringan sehingga dihasilkan air proses yang bersih
dan bebas jamur.
Pemasakan menggunakan bahan larutan kimia, seperti NaOH (sodium
hidroksida) dan NaS (sodium sulfida) yang berfungsi untuk memisahkan serat
selulosa dari bahan organik. Cairan yang dihasilkan dari proses pemasakan diolah
dan menghasilkan bahan kimia, dengan daur ulang. Pada proses daur ulang terjadi
limbah cair.
Proses pemutihan menggunakan zat-zat kimia, utamanya ClO2 dan cairan
yang masih tertinggal berubah menjadi limbah dengan kandungan berbagai bahan
kimia berupa organoklorin yang umumnya beracun.
Biologi
Tujuan utama dari pengolahan limbah cair secara biologi adalah
menggumpalkan dan menghilangkan/menguraikan padatan organik terlarut yang
biodegradable dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Pengolahan
secara biologis mengurangi kadar racun dan meningkatkan mutu estetika buangan
(bau, warna, potensi yang menggangu dan rasa air). Apabila terdapat lahan yang
memadai, laguna fakultatif dan laguna aerasi bisa digunakan. Laguna aerasi akan
mengurangi 80% BOD buangan pabrik dengan waktu tinggal 10 hari. Pabrikpabrik di Amerika Utara sekarang dilengkapi dengan laguna aerasi bahkan dengan
waktu tinggal yang lebih panjang, atau kadang-kadang dilengkapi dengan kolam
aerasi pemolesan dan penjernihn akhir untuk lebih mengurangi BOD dan TSS
sampai di bawah 30mg/1. Prinsip dasar pengolahan secara biologi sebetulnya
mengadopsi proses pertumbuhan mikroorganisme di alam, mikroorganisme yang
tumbuh membutuhkan energi berupa unsure karbon (C) dimana unsure karbon (C)
tersebut dengan mudah diperoleh dari senyawa organic dalam air limbah,
sehingga senyawa organic tersebut terurai menjadi CO2 dan H2O. Salah satu
limbah yang menggunakan pengolahan unit ini ialah hasil perasan sludge yang
berasal dari primary clarifier yang berupa larutan. Larutan ini didinginkan di 6
unit menara pendingin sebelum dialirkan ke deep tank air activated sludge untuk
mengurangi kandungan organik secara biologi dengan memanfaatkan bakteri dan
gas oksigen dari udara yang diinjeksikan dan bantuan dari pupuk fosfor dan
nitrogen.
Setelah penjelasan mengenai tiga unit operasi Instalasi Pengelolaan Air
Limbah diatas, maka satu hal yang penting untuk diketahui ialah standar baku
mutu limbah cair yang telah ditetapkan pemerintah untuk pabrik pulp. Standar
baku mutu limbah cair yang telah ditetapkan pemerintah berdasarkan Keputusan
Menteri LH No 51 Tahun 1995 untuk pabrik pulp, yakni toleransi PH dikisaran
6,0-9,0, BOD5: 150 mg/l, COD: 350 mg/l, dan TSS 150 mg/l.
3.5.2.2. Pengelolaan Limbah Padat
Industri bubur kertas umumnya menghasilkan limbah padat berupa batu dari
kapur dan mengandung soda. Ini harus dibuang di lingkungan aman dan nyaman.
Limbah padat itu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir yang secure land fill
(aman). Jika tidak, peristiwa fatal seperti di Love Canal, Niagara Falls (AS), bisa
terulang. Daerah bekas land fill dekat Love Canal dijadikan tempat pembuangan
limbah sebuah pabrik (1940-1950). Setelah pabrik itu pindah lokasi, land fill itu
dijadikan permukiman bagi 500 keluarga. Beberapa waktu kemudian zat-zat
beracun keluar dari tanah land fill dan mengancam nyawa warga di sekitarnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban, daerah itu dikosongkan. Pemerintah
menghukum perusahaan kimia tersebut dengan denda dan ganti rugi bagi warga
yang jumlahnya ratusan juta dollar AS. Peristiwa land fill di Love Canal itu
mendorong Kongres AS menerbitkan undang-undang super fund (1970- an) untuk
melindungi penduduk dari limbah industri.
Dua jenis limbah padat lainnya, diolah dengan menggunakan Bark Boiler
dan Lime Klin. Bark Boiler digunakan untuk pembakaran kulit kayu. Sedangkan
Lime Klin digunakan untuk pengolahan lumpur kapur.
3.5.2.3. Pengelolaan Limbah Emisi Udara
Untuk limbah berupa emisi udara yang dihasilkan dari proses produksi pulp,
biasanya pabrik pulp menggunakan alat-alat berupa blow gas treatment di unit
pulping, Electro Static Dust Precipitator pada Recovery Boiler, dan Wet Scrubber
di Recausticizing Unit. Beberapa limbah atau proses yang menghasilkan emisi
udara ini, beserta penanganannya ialah :
Kondensat tercemar yang berasal dari proses digester dikumpulkan dan
dialirkan
ke
unit
penanganan
kondensat
di
evaporator
plant.
Noncondensable gas (NCG) dibakar sebagian menjadi limbah di lime klin (tanur
kapur).
Uap tekanan tinggi yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik
digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik dan steam tekanan
menengah untuk pemanasan dalam proses di seluruh unit operasi produksi.
Sisa bahan kimia menguap karena panas di unit pencucian. Uap diisap blower dan
diarahkan ke sebuah menara penyerap yang berlangsung dua tahap. Di menara ini
digunakan larutan sodium hidroksida dan diinjeksikan dengan sulfur dioksida
(reduktor) untuk menetralkan sisa bahan kimia berupa klorin dioksida (oksidator)
sehingga gas yang keluar bebas dari unsur gas klorin dioksida.
Limbah yang mengandung partikel solid dari cerobong boiler, baik dari
multi fuel boiler, recovery boiler, maupun lime kiln. Untuk tujuan ini, pabrik pulp
harus memiliki alat electrostatic precipitator. Sedangkan cerobong asap dari
dissolving tank recovery boiler dilengkapi dengan scrubber yang dialiri weak
wash dari recaust plant.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam
jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di
sekitarnya karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air
dan merubah suhu air.
Pulp dibuat secara mekanis, kimia maupun semikimia dengan memisahkan
serat kayu atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan
campuran antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk
melarutkan bahan tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan
kertas yang putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan
(bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin
dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter
dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas.
Bahan Dasar
Selulosa adalah bahan dasar yang terpenting dalam pembentukan pulp dan
kertas. Selulosa ini terdapat dalam kayu, kapas, serta nenas, jerami, lelang,
bambu, dan lain-lain.
Beberapa Proses Pembuatan Pulp
Proses Mekanik
Proses Kimia
Proses Sulfat ( proses kraft )
Proses Soda
Proses Sulfit
Proses Semikimia
Proses Pembuatan Kertas
Penyediaan bahan baku
Pemilihan jenis kayu
Persiapan kayu
Pulping
Cleaning
Refining
Oksigen delignification
Bleaching
Mixing
Blending
Paper making
4.2. Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/03/pengertian-kertas.html
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/07/proses-pembuatan-bubur-kertaspulp.html
http://blog.unsri.ac.id/kaskuserr/nais-inpo-gan/proses-pembuatankertas-/mrdetail/3317/
http://media.isnet.org/iptek/100/TsaiLun.html
http://rizkizuriadi.blogspot.com/2011/07/makalah-pulp-and-paper.html
http://www.fahutan.s5.com/Juli/industri.htm
Referensi Utama :
http://ranniarif.blogspot.com/2013/05/industri-kertas.html