Anda di halaman 1dari 23

PERALATAN INDUSTRI

Pertemuan-8
Peralatan Industri Alat Tulis

Oleh: Sirmas Munte, ST, MT


Peralatan Industri Kertas
Kertas merupakan media utama untuk menulis, mencetak serta melukis maupun untuk
kegunaan lainnya. Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan, yaitu
pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu hingga
menjadi bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi yakni proses
pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai.
Tahapan pembuatan kertas, sebagai berikut:
1.Pembuatan bubur kayu (Pulping)
2.Pencucian bubur kayu (Cleaning)
3.Penggilingan bubur kayu (Refining)
4.Penghilangan lignin (Delignification)
5.Pemutihan (Bleaching)
6.Pencampuran (Mixing)
7.Pengadukan (Blending)
8.Pembuatan kertas (Paper Making)
Pembuatan Bubur Kayu
(Pulping)
Pulping adalah proses pembuburan. Dalam
pulping ini digunakan alat yang disebut
Pulper. Pulper yang digunakan berbentuk
bejana kerucut terbalik yang atasnya terbuka
sebagian dan mempunyai rotor. Pulper ini
dinamakan hydra pulper.
Hydra Pulper mempunyai rotor untuk
mensirkulasikan bubur dan menguraikan
serat, rotor pisau tersebut digerakkan oleh
motor dari arah bawah. Kapasitas pulper
mencapai 22 ton.
a. Proses Mekanis

Pembuatan pulp secara mekanis memerlukan biaya yang cukup


besar untuk menghancurkan potongan-potongan kayu, yang
akan dijadikan pulp atau bubur kertas. Pada proses ini, terjadi
pemberian tekanan pada kayu sehingga menghasilkan panas
yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara komponen
dalam kayu sehingga fiber terpisah dari lignin dengan sedikit
kerusakan. Proses pembuatan pulp secara mekanik sangat
jarang digunakan.
b. Proses Kimia

Pembuatan pulp secara kimia biasanya menggunakan NaOH


secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari
bagian lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit
kayu diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu
kemudian dihancurkan dalam tekanan pada temperatur yang
dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
1. Proses sulfat (proses kraft)
2.Proses soda
3.Proses sulfit
Proses Sulfat (Proses Kraft)
Mula-mula kayu dipotong-potong dengan mesin
pemotong hingga ukuran kurang lebih 5cm, potong-
potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus
dimasukkan kedalam tempat penampung yang
kemudian akan digester (dimasak). Setelah
potongan-potongan kayu tersebut di masukkan ke
dalam digester, kemudian dimasukkan pula natrium
sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan
uap dan di aduk dengan suatu alat pengaduk yang
terdapat dalam digester tersebut.
Digester ini dibuat dari logam steel dan
tekanan uap 110lb/in2. Pulp yang telah
jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air
dalam tanki pencuci sehingga liquor-nya
akan terpisah. Liquor yang dihasilkan
dimasukkan ke dalam tanki penampung
untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci
disaring lagi dengan saringan rotary drum
filter, kemudian hasilnya diputihkan
dengan kalsium hipoklorit sehingga
hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya
diinetralkan dengan CaO atau NaOH,
dicuci dan dikeringkan. Hasilnya
terbentuklah pulp kering.
Proses Soda
Proses ini lebih sederhana dari pada proses sulfat karena hanya memakai
NaOH. Kayu yang digunakan bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa
juga bahan baku seperti jerami, lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain.
Digester yang dipakai dibuat dari steel, sama seperti proses sulfat. Waktu
memasak 2-3 jam dengan memakai uap (tekanan 118 lb/in2 dan
temperatur 3440F). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dari digester melalui
lubang dibawah digester.
Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk
direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring dengan saringan rotary drum
filter, kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga
hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya dinetralkan dengan NaOH, dicuci
dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Proses Sulfit
Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian
dipanaskan dalam pemanas yang berputar sambil dialiri udara untuk
mengoksidasi. Dalam pemanasan ini sulfur diuapkan dan selanjutnya
dimasukkan dalam ruang pembakaran dengan dialiri udara. Pengaliran
udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi didinginkan
dengan cepat dalam suatu pipa yang melingkar-lingkar yang dikelilingi
air. Proses selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air dengan
menambahkan senyawa kalsium dan magnesium karbonat.
S + O2 → SO2
2SO2 + H2O + CaCO3 → Ca ( HSO3)2 + CO2
2SO2 + H2O + MgCO3 → Mg ( HSO3)2 + CO2
Menara absorbsi dibuat minimal 2 buah. Penguliran air dari atas
ke bawah dengan spray berlawanan dengan aliran SO 2 yang
dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang keluar dari
menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam
reclain tank.
Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan
kalsium dan magnesium bi sulfit. Berdasarkan analisa kira-kira
4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.
Digester ini diisi penuh dengan potongan-potongan kayu halus
dan asam pemasak dengan kapasitas dari 1 ton sampai 35 ton
serabut kayu dan 3000 sampai 51000 galon asam-asam.
Digester dipanaskan secara langsung dengan steam (uap)
dengan tekanan 70-160 lb/in2 tergantung dari jenis kayu
yang dipakai. Waktu yang diperlukan 10-11 jam dengan
suhu 1050-1550 C.
Setelah pemanasan dalam digester selesai dan sudah
masak, pulp dikeluarkan dan masuk dalam blowpit dengan
diberi air jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan, diayak
dan seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk
dipadatkan dengan jalan membuang airnya dengan mesin
ayakan 80. Kemudian pulp dimasukkan dalam tanki
pemutih dan diputihkan dengan klorin dan penambahan
cairan kapur sebagai penetralnya. Selesai pemutihan pulp
dimasukkan dalam mesin-chest dan dikeringkan.
Selanjutnya dibuat roll-roll pulp.
Pencucian Bubur Kayu (Cleaning)
Cleaning adalah proses pembersihan/pencucian bubur serat
yang telah dihancurkan dalam pulper. Pencucian pulp secara
efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan
maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi
jumlah limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam proses
pemutihan. Pulp yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat
pemutih yang lebih besar.
Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses
untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp.
Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin, dan pemutih
dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi
pencucian diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas
dan jumlah air yang digunakan untuk mencapai tingkat
kebersihan tersebut.
Alat – alat yang digunakan dalam proses
cleaning adalah :
1.Magnetic Separator, bekerja secara
magnetic untuk memisahkan kotoran yang
mengandung logam seperti kawat pengikat
pulp, seng serta partikel - partikel lainnya
yang bersifat magnet.
2.HCC (High Consistency Cleaner) bekerja
secara sentrifugal, yaitu memisahkan
kotoran yang ukurannya hampir sama
dengan serat berdasarkan berat jenisnya.
Penggilingan Bubur Kayu (Refining)
Refining adalah proses penggilingan
bubur serat lebih lanjut untuk
menghasilkan bubur serat yang lebih
halus. Setelah itu bubur serat
tersebut diolah kembali dengan cara
dipotong dan digiling dengan
menggunakan 2 buah pisau
pemotong yang berbentuk disc plate.
Penghilangan Lignin (Delignification)
Penghilangan lignin (delignifikasi) menggunakan oksigen
diperlukan untuk menghilangkan sisa lignin dari
brownstock yang merupakan tahap prebleaching.
Dengan mengurangi lignin akan dihasilkan bubur kayu
yang lebih putih. Oksigen dan larutan putih ditambahkan
ke dalam brownstock dalam reaktor pemanas. Senyawa
lignin akan lepas dan dihilangkan dengan pencucian dan
ekstraksi. Oksigen delignification akan mengurangi
jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan
(bleaching).
Pemutihan (Bleaching)
Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap
dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa
merusak selulosa. Dalam industri kertas
terdapat beberapa tahap dalam proses
pemutihan.
Proses pemutihan bubur kertas
menggunakan kimia pemutih atau bleach,
yang tujuan utamanya khusus untuk
membuat kertas cetak atau kertas budaya.
Jadi proses pemutihan sangat relatif
tergantung pada jenis kertas yang akan
dibuat.
Pencampuran (Mixing)

Mixing adalah pencampuran bahan


atau bubur serat dan aditif. Bahan
penunjang bubur kertas yaitu cationic
starch. Penambahan aditif untuk
mengikat ion-ion kertas agar jaringan
kertasnya kuat.
Pengadukan (Blending)
Blending adalah proses pengadukan
campuran bubur serat yang akan dikirim
ke proses pembentukan kertas. Pada
bagian ini kekentalan bubur serat
dikontrol oleh alat yang dinamakan CRC
(Consistence Recording Controller)
Pembuatan Kertas (Paper Making)
Pulp yang sudah diputihkan
kemudian dibawa ke mesin pembuat
kertas dimana akan dibentuk
lembaran pulp pada screen.
Air dihilangkan dari lembaran
dengan kombinasi vakum, panas,
dan tekanan yang diberikan di
bagian penggulung (roller). Kertas
jadi dapat dibuat dengan berbagai
jenis berat dan digulung menjadi
gulungan besar untuk diproses lebih
lanjut.
Bag Making Paper
Cup Making Paper
Referensi

Anda mungkin juga menyukai