Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Pengelolaan Limbah Cair, Padat, dan Gas

Anggota Kelompok : 1. 1631010146 – Arfianti Kurnia Nur F.

2. 1631010158 – Aissyah Lathifah Adriyanti

3. 1631010162 – Arrizal Buditama

Pabrik Pembuatan Pulp dan Kertas

Limbah adalah barang/bahan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestic, yang tidak memiliki nilai ekonomis. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata,
yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pabrik Kertas menghasilkan limbah
cair yang mengandung logam berat jenis Hg dan Cu.

Berikut ini adalah bahan baku utama dari pembuatan kertas:

1. Selulosa (terkandung 50% dalam kayu)


2. Hemiselulosa (bisa dihilangkan dalam proses pulping, kandungan 20% dalam kayu)
3. Lignin (terkandung 30% dalam kayu)
4. Bahan ekstraktif (toksik akut pada perairan)

Sedangkan, bahan pembantunya ialah:

1. Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci


2. Bahan pemutih seperti Hidrogen Peroksid, Natrium Peroksid, Natrium Bisufat, Kalium
Bisulfat
3. Bahan penghancur kayu:
Asam > Asam sulfat
Alkali > Sodium Hidroksid
4. Bahan pewarna

Serta, bahan pelengkapnya adalah:

1. Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubang halus pada permukaan kertas.
Sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus ialah:
 Kaolin
 Tanah Diatomea
 Gips
 Kapur Magnesit
2. Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar lebih kuat dan kokoh
di antaranya:
 Perekat arpus
 Perekat hewani
 Perekat tepung kanji

Tahapan proses pembuatan kertas ialah sebagai berikut:

1. Pulping
Proses pembuburan. Macam-macam proses: soda, sulfat, sulfit,
2. Cleaning
Pencucian bubur serat yang telah dihancurkan dalam pulper. Proses untuk memastikan
kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah
organik yang terbawa oleh pulp. Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin, dan
pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai
3. Refining
Proses penggilingan bubur serat lebih lanjut untuk menghasilkan bubur serat yang lebih
halus.
4. Oksigen Delignification
Penghilangan lignin (delignifikasi) menggunakan oksigen diperlukan untuk
menghilangkan sisa lignin dari brownstock yang merupakan tahap prebleaching.
5. Bleaching
a. Tahap klorinasi, menggunakan Cl2 dalam media asam
b. Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada tahap
sebelumnya dengan larutan NaOH.
c. Klorin dioksida, mereaksikan ClO2 dengan pulp pada kondisi asam
d. Oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan suasana basa
e. Hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media basa
f. Peroksida, reaksi dengan hidrogen peroksida (H2O2) dalam kondisi basa
g. Ozon, menggunakan ozon (O3) dalam kondisi asam
h. Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam kondisi netral.
6. Mixing
Pencampuran bahan atau bubur serat dan aditif. Bahan penunjang bubur kertas yaitu,
cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion – ion kertas agar jaringan kertasnya
kuat.
7. Blending dan Paper Making
Proses pengadukan campuran bubur serat yang akan dikirim ke proses pembentukan kertas

Diagram Alir Pembuatan Pulp dan Kertas

1. penyediaan bahan baku, kau dari hutan kemudian disimpan untuk pelapukan dan
persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah idisebut Log. Kemudian log di kupas
kulitnya
2. Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk
membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.Log yang sudah bersih ini
kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut dengan chip.
3. Chip dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai dengan yang
tidak. Chip yang standar disimpan ditempat penampungan. Dari tempat penampungan chip
dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan beberapa
tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di
steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking
liquor.
4. Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk
memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
5. Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang
dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan
kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal
cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp.
6. Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di
dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini
adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan
(bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas ini
kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan kimia di dalam proses bleacing untuk
mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke
paper machine untuk diolah menjadi kertas.

Karakteristik limbah pabrik kertas adalah Warnanya yang kehitaman atau abu-abu keruh,
bau yang khas, kandungan padatan terlarut dan padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi
dan tahan terhadap oksidasi biologis.

Terdapat beberapa limbah industri kertas, di antaranya sebagai berikut:

1. PADAT
a) Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder
b) Limbah dari bubur kertas, yaitu batu dari kapur, Bark Boiler, dan Lime Klin
2. CAIR
a) Padatan tersuspensi yang mengandung partikel kayu, serat dan pigmen
b) Senyawa organik koloid terlarut seperti hemiselulosa, gula, alkohol, lignin,
terpenting, zat penguraiserat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD
tinggi
c) Bahan anorganik seperti NaOH, Na2SO4 dan klorin
3. GAS
a) Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari
berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia
b) Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime
kiln (tanur kapur)

Beberapa cara dalam pengelolaan limbah padat dari bubur kertas, yakni:

1. Batu dari Kapur


Dilakukan metode Sanitary Landfill yaitu metode penanganan limbah padat dengan cara
membuangnya pada area tertentu.
2. Bark Boiler
Digunakan untuk pembakaran kulit kayu.
3. Lime Klin
Digunakan untuk pengolahan lumpur kapur.

Beberapa cara dalam pengelolaan limbah padat dari sludge, yakni:

1. Untuk lahan pertanian


Sebelum dipakai sludge dapat dikomposkan dahulu, namun dalam lahan pertanian,
beberapa ton sludge dicampur terlebih dahulu dengan sumber nitrogen (misalnya pupuk).
2. Sebagai bahan baku kompos
Dalam kondisi tertentu sebelum digunakan, sludge dapat dikomposkan terlebih dahulu
menjadi pupuk kompos. Pengkomposan sludge selain aman bagi tanaman, juga dapat
mengurangi atau menghilangkan bau,
3. Adsorben minyak
Sludge dibersihkan & dikeringkan, lalu dilakukan aktivasi dengan asam kuat/basa kuat
dengan kadar tertentu. Slude dapat dijadikan bleaching agent (penjernih minyak).
Tahap dalam pengelolaan limbah cair ialah:

1. Secara fisik
Screening digunakan untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar.
Screening dilakukan pada sisa-sisa potongan kayu yang masih berukuran besar sehabis
diolah pada proses chipper.
2. Secara kimia
Cara ini dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel
yang sukar mengendap, senyawa fosfor, logam-logam berat, dan zat organik beracun.
Biasanya dilakukan pada proses pemutihan, dilakukan pencucian dengan ClO2 untuk
meningkatkan efektivitas proses pemutihan.
3. Secara biologi
Tujuannya untuk menggumpalkan & menghilangkan padatan organic terlarut yang
biodegradable dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Seperti pada hasil perasan
sludge dari primary clarifier yang berupa larutan akan dikurangi kandungan organiknya
dengan memanfaatkan bakteri dan gas O2.

Pengelolaan limbah emisi udara biasanya dilakukan seperti berikut ini:

Limbah berupa emisi udara yang dihasilkan dari proses produksi pulp, biasanya
menggunakan alat-alat berupa blow gas treatment di unit pulping, Electro Static Dust Precipitator
pada Recovery Boiler, dan Wet Scrubber di Recausticizing Unit.

Kondensat tercemar yang berasal dari proses digester dikumpulkan dan dialirkan ke unit
penanganan kondensat di evaporator plant. Noncondensable gas (NCG) dibakar sebagian menjadi
limbah di lime kiln (tanur kapur). Uap tekanan tinggi yang dihasilkan dari pembakaran bahan
organic digunakan untuk pemanasan dalam proses di seluruh unit operasi produksi. Sisa bahan
kimia menguap yang berupa ClO2 dinetralkan dengan NaOH, dan limbah yang mengandung
partikel solid dikelola menggunakan electrostatic precipitator.

Dampak pencemaran limbah pabrik kertas adalah:

1. Dapat membunuh ikan, kerang, dan invertebrata akuatik lainnya


2. Memasukkan zat kimia karsinogenik dan zat pengganggu aktivitas hormon ke dalam
lingkungan
3. Menghabiskan jutaan liter air tawar
4. Menimbulkan resiko terpaparnya masyarakat oleh buangan zat kimia berbahaya dari
limbah industri yang mencemari lingkungan

Senyawa dalam industri pulp dan kertas yang berpeluang besar bersifat karsinogenik bagi
kesehatan manusia, yaitu :

A. Asbes.
B. benzidine-base dyes, formaldehid dan epichlorohydrin
C. Kromium heksavalen dan senyawa nikel.
D. Debu kayu (utamanya kayu keras).
E. Hidrazin, styren, minyak mineral, chlorinated phenols dan dioxin.

Berikut adalah teknik penilaian dampak limbah pabrik pulp dan kertas:

Aspek
No. Proses Jenis Limbah Severity Probability Nilai
Lingkungan
Persiapan Padat (kulit kayu)
1 3 3 Rendah
bahan baku Cair (hasil pencucian)
1. 2 3 6 Sedang
Gas (bau hasil
1 3 3 Rendah
pelapukan)
Penyaringan Padat (Chip / kayu
2. bersih yang tidak 1 5 5 Sedang
terpakai)
Pemasakan
chip / Cair (kondensat dari
3. 1 5 5 Sedang
penyediaan steam)
steam
Pulping Padat (batu) 2 5 10 Sedang
4.
Cair (larutan asam) 2 5 10 Sedang
5. Cleaning Cair (black liquor) 3 5 15 Tinggi
6. Delignifikasi Cair (lignin) 2 5 10 Sedang
7. Bleaching Cair (klorin) 3 5 15 Tinggi
Mixing,
blending,
8. - 0 0 0 -
dan paper
making
Pencucian
9. Cair (hasil pencucian) 1 3 3 Rendah
alat
Kantor Padat (sisa makanan) 1 4 4 Rendah
10. Cair (sisa buang air) 1 5 5 Rendah
Gas (Bau sampah) 1 5 5 Rendah

Anda mungkin juga menyukai