NIM
: 101524253011
TOKSIKOLOGI INDUSTRI
AMONIAK (NH3)
RUMUS STRUCTURE
"Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baum. Produk larutan komersial amonia
berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baum (sekitar 30 persen berat
amonia pada 15.5 C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10
persen berat amonia.Amonia umumnya bersifat basa(pKb=4.75), namun dapat juga bertindak
sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
SIFAT-SIFAT AMONIA
1. FISIK
Amonia merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang tajam menyengat. Titik
didihnya adalah -33,35 C (-28,03 F), dan titik bekunya adalah -77,7 C (-107,8 F).
Memiliki kalor penguapan tinggi (23,3 kilojoule per mol pada titik didihnya) dan dapat
ditangani sebagai cairan dalam wadah termal terisolasi di laboratorium.(Kalor
penguapan suatu zat adalah jumlah kilojoule yang dibutuhkan untuk menguapkan satu
mol zat dengan tidak ada perubahan suhu.) Molekul amonia memiliki bentuk piramida
trigonal dengan atom hidrogen tiga dan sepasang elektron melekat pada atom nitrogen.
Konstanta dielektrik amonia (22 pada -34 C [-29 F]) adalah lebih rendah dari air (81
pada 25 C [77 F]), jadi pelarut yang lebih baik untuk bahan organik
2. KIMIA
Sifat-sifat kimia amonia antara lain sebagai berikut:
Merupakan gas yang tidak berwarna
Baunya sangat merangsang sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya.
Mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air terlarut 1180 liter amonia.
Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -78 0C dan mendidih
a.
b.
c.
d.
PORT OF ENTRY
1. Kulit
2. Saluran Pernafasan
ABSORBSI
Difusi Aktif yang merupakan suatu pergerakkan gas atau zat melawan gradien konsentrasi
sehingga perlu energi. Karena adanya energi, maka pergerakkan amonia dapat bergerak dari
keadaan konsentrasinya rendah ke konsentrasinya tinggi.
DISTRIBUSI
1. Kulit jika amoniak bereaksi dengan H2O, maka akan membentuk NH4 + OH dan
membentuk asam pekat hal inilah yang dapat menyebabkan iritasi kulit
2. Saluran pernapasan Jika amoniakdalam wujud Gas,karena bersifat polar maka amoniak
dapat langsung ke pori pori membran sel.
BIOTRANSFORMASI
Amonia adalah suatu produk sampingan penguraian protein. Sebelum rangka karbon pada
asam amino dioksidasi, nitrogen terlebih dahulu harus dikeluarkan. Nitrogen asam amino
membentuk ammonia. Amonia ditransformasikan menjadi urea (sifatnya yang larut
dalam urin) di hati dan diekskresikan dalam urin. Tanpa fungsi hati ini, terjadi
penimbunan amonia (bersifat toksik) yang bisa menyebabkan disfungi saraf, koma, dan
kematian. Walaupun urea adalah produk ekskresi nitrogen yang utama, nitrogen juga
dibentuk menjadi senyawa lain, asam urat (produk penguraian basa purin), keratin (dari
kreatin fosfat), ammonia (dari glutamine). Semua senyawa ini, selain lewat urin, juga
dikeluarkan melalui feses dan kulit.
STORAGE
Metil Merkuri dari amoniak (NH3) merupakan senyawa organik yang artinya bersifat polar
maka NH3 ini dapat tersimpan pada hati (liver) atau dapat juga larut dalam membran sel.
EKSRESI
Terjadi pada saluran urine sehingga hati mengubah amoniak yang merupakan substansi
beracun menjadi urea.dan dikeluarkan melaui urine
INTERAKSI TOKSIN
EFEK
1. Efek Jangka Pendek (Akut)
Yaitu iritasi terhadap saluran pernapasan,hidung,tenggorokan,mata terjadi pada 400-700
ppm. Sedangkan pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat
menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan
luka bakar (frostbite).
2. Efek Jangka Panjang (Kronis)
Yaitu dengan menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada :
hidung,tenggorokan dan paru-paru dan bronkitis.
6. Widyastuti, palupi. 2006. Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
7. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1999. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
8. Cooper, chris. 2009. Materi Kimia Energi dan Reaksi. Bandung: The Brown Reference
Group plc