Oleh:
Dimas Setiawan
20734007
Oleh:
Dimas Setiawan
20734007
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Ketua Program Studi
Sekretaris Jurusan Teknologi Pertanian Dosen Pembimbing
Kurnia Rimadhanti Ningtyas, S.T.P., M.Sc. Livia Rhea Alvita, S.Si., M.Si.
NIP. 198805062015042001 NIP. 1990071120190321
Tanggal Ujian :
iii
RINGKASAN
Laporan tugas khusus ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kadar ozon
terhadap hasil kadar bromate pada product Aqua 220 ml. ozon berfungsi untuk
membunuh mikro organisme didalam air, proses disinfeksi dalam pengendalian
terhadap kadar ozon merupakan titik kendali kritis, karena jika proses disinfeksi
yang dilakukan tidak memadai maka produk yang dihasilkan akan mengandung
cemaran mikroba. Surat keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
705/MPP/kep/11/2003 : No menetapkan kadar ozon minimum pada tangki
pencampur adalah 0,6 ppm, sedangkan kadar ozon sesaat setelah pengisian
minimum 0,1 ppm. Metode analisis yang digunakan mencakup pengambilan sampel
dari berbagai titik, fasilitas water treatment, dan produk akhir. Kadar Ozon diukur
menggunakan metode analisis kuantitatif yang akurat dan standar. Hasil dari Tugas
Khusus ini diharapkan memberikan wawasan tentang efisiensi kadar Ozon dalam
mengatasi kenaikan kadar bromate pada Finish Product dan bagaimana perubahan
kadar Ozon memengaruhi kadar Bromate pada air hingga tahap produk akhir.
Implikasi temuan ini dapat menjadi dasar untuk peningkatan proses water treatment
dan perbaikan kualitas air di instalasi pengolahan air.
Kata Kunci: Analisis, Kadar Ozon, Kandungan Kadar Bromate, Water Treatment,
Finish Product, Kualitas Air.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan tahun
2023-2024 yang berjudul "Pengaruh konsentrasi Ozon terhadap kadar
Bromat pada finish produk air minum dalam kemasan (Aqua) PT. Tirta
Investama-Tanggamus. " Yang dilakukan di PT. TIRTA INVESTAMA-
TANGGAMUS, Kelurahan Teba, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten
Tanggamus, Provinsi Lampung. pada tanggal 2 Oktober 2023 sampai dengan 19
Januari 2024.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Magang Industri sampai
penyusunan laporan ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan material.
2. Ibu Livia Rhea Alvita, S.T.P., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, nasehat, dan saran kepada kami.
3. Ibu Dewi Sri, sebagai Pembimbing Lapangan Praktik Kerja Lapangan
yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan
4. Bapak/Ibu Karyawan atas bantuan, dukungan, dan arahannya dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan kami.
5. Kelompok Praktik Kerja Lapangan yaitu Abdul Aziz Heriansyah,
Mohammad Agung Pratama, Muhammad Reynaldi Munandar. yang
telah membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan hingga
penyusunan laporan akhir.
Akhir kata penulis berharap, Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada
khususnya.
Tanggamus, 19 Januari 2024
Penulis
Dimas Setiawan
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................3
1.4 Metode..............................................................................................................3
1.5 Manfaat.............................................................................................................4
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................................5
2.1 Teori Umum......................................................................................................5
2.1.1 Sejarah Perusahaan................................................................................5
2.1.2 Profil PT. Tirta Investama-Tanggamus................................................8
2.1.3 Visi Dan Misi PT. Tirta Investama-Tanggamus...................................9
2.2 Teori Khusus.....................................................................................................9
2.2.1 Definisi Bromate...................................................................................9
2.2.2 Definisi Ozon......................................................................................10
2.2.3 Pengaruh Desinfeksi Ozon..................................................................11
2.2.4 Prinsip Terbentuknya Ozon.................................................................11
2.2.5 Pre Water Treatment...........................................................................11
2.2.6 Water Treatment..................................................................................12
2.2.7 Flow Process Cup 220.........................................................................13
2.2.8 Spektrofotometer.................................................................................13
2.2.9 Prinsip Kerja Spektrofotometer...........................................................14
III. PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................15
3.1 Rencana Pelaksanaan PKL.............................................................................15
3.2 Hasil Pelaksanaan PKL...................................................................................15
3.3 Pembahasan.....................................................................................................17
IV. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................21
vi
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................21
4.2 Saran...............................................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................22
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4. UV Desinfectan................................................................................................29
5. Katadyn HOD...................................................................................................30
10. UV Deozonation...............................................................................................33
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
I. PENDAHULUAN
1
di peroleh air minum seperti yang sudah di standarkan. Oleh karena hal tersebut di
perlukan cara-cara untuk memperoleh air minum yang menyegarkan dan tidak
membahayakan kesehatan. Pesatnya perkembangan teknologi dan berkembangnya
industri-industri besar sehingga meningkat pula pencemaran terhadap lingkungan
yang tidak lain juga berakibat pada pencemaran terhadap air. Dan meningkatnya
pola hidup masyarakat dan adanya perkembangan teknologi secara terus-menerus
menyebabkan masyarakat lebih memilih mengkonsumsi air minum dalam
kemasan yang langsung dapat diminum tanpa perlakuan tambahan sehingga lebih
praktis, mudah dan lebih cepat.
Sumber air dalam atau mata air merupakan pilihan terbaik guna dalam
pembuatan air minum dalam kemasan, karena berbagai jenis mineral terdapat
pada lapisan batuan dalam yang menghasilkan sumber air dan mineral-mineral
penting yang dihasilkan sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga dapat membantu
menjaga kesehatan konsumennya. Oleh karena itu, muncullah perusahaan air
minum dalam kemasan yang dipelopor oleh PT. Golden Mississippi pada tahun
1974 yang terkenal dengan merek "AQUA".
Pada masa Indonesia dilanda krisis air minum karena semakin menurunnya
kualitas air akibat pencemaran, maka air minum dalam kemasan mempunyai misi
tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan akan air minum yang tidak dapat disaingi
oleh jenis lainnya . Untuk memperoleh air minum yang sehat dengan rasa dan
warna yang tidak berubah selama penyimpanan, maka selama berlangsungnya
proses produksi diperlukan adanya suatu pengawasan mutu yang baik dari bahan
baku sampai menjadi produk jadi yang didalamnnya juga tercakup pelaksanaan
cleaning dan sanitasi.
Dari hal tersebut di atas maka penulis menganggap perlu dipelajari tentang
pelaksanaan proses sanitasi pada proses pengolahan air minum dalam kemasan
"AQUA" di PT. Tirta Ivestama Tanggamus.
2
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.4 Metode
Dalam rangka penyusunan praktek kerja ini baik pada saat pengumpulan
data maupun pada waktu penganalisan dari tahap pertama sampai selesai,
maka digunakan dua metode kerja yaitu:
1. Metode Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan
karyawan atau pimpinan perusahaan tentang obyek yang akan dipelajari.
3
2. Metode Observasi yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara
pengamatan langsung dilapangan terhadap obyek yang akan diteliti.
1.5 Manfaat
a. Bagi peneliti
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti
untuk menjelaskan tentang pengaruh konsentrasi ozon terhadap hasil
kadar bromat pada air produk
2. Mengimplementasi teori, ilmu, dan pengalaman yang telah didapatkan
selama dalam magang industri di PT. Tirta Investama-Tanggamus
b. Pihak lain
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya untuk mengetahui pengaruh kadar ozon terhadap hasil kadar
bromat dengan air produk yang berbeda dan dari sumber yang bereda.
4
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
PET 220 ml. Berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya
pesaingpesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississippi
sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada
4 september 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara
pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing
baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan
Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di
Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua
meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Tanggal 4 September 1998 merupakan hari bersejarah bagi PT. AQUA
Group, karena salah satu produsen raksasa air minum dalam kemasan yang
berpusat di Paris, Prancis melakukan kerjasama yaitu Group Danone yang
diwakili oleh Danone Asia.
Pada tanggal 16 Oktober 2000, setelah bergabung dengan Danone semua
anak perusahaan AQUA Group diganti menjadi PT. Tirta Investama kecuali PT.
AQUA Golden Mississippi. dan PT. Tirta Sibayakindo
Berikut adalah daftar perusahaan Danone Group :
1. PT. Tirta Investama, Citeureup
2. PT. AQUA Golden Mississippi, Mekarsari
3. PT. AQUA Golden Mississippi, Babakanpari
4. PT. Tirta Investama, Subang
5. PT. Tirta Investama, Pandaan
6. PT. Tirta Investama, Manado
7. PT. Tirta Investama, Mambal
8. PT. Tirta Investama, Klaten
9. PT. Tirta Investama, Wonosobo
10. PT. Tirta Sibayakindo, Berastagi
11. PT. Tirta Investama, Kebon Candi
12. PT. Tirta Investama, Sembung Gede
13. PT. Tirta Investama, Cianjur
14. PT. Tirta Investama, Ciberang
6
15. PT. Tirta Investama, Solok
16. PT. Tirta Investama, Langkat
17. PT. Tirta Investama, Tanggamus
18. PT. Tirta Investama, Caringin
19. PT. Tirta Investama, Banyuwangi
20. PT. Tirta Investama, Sentul
Terjadi aliansi antara PT Tirta Investama dengan Danone sebagai pemegang
saham minoritas dan kemudian PT Tirta Investama, PT Aqua Golden Missisipi,
dan PT. Tirta Sibayakindo setuju untuk bergerak sebagai grup Aqua. Pada tahun
2000 Aqua mencantumkan logo Danone pada seluruh produk Aqua. Di tahun
2001 Danone meningkatkan saham kepemilikan di PT Tirta Investama menjadi
pemegang saham mayoritas di Aqua Grup. Pada tahun 2005 Danone-Aqua
memproduksi merek Mizone, minuman isotonik benutrisi. Hingga tahun 2018
Danone memiliki 19 pabrik Danone Aqua di seluruh Indonesia.
Danone-Aqua berupaya menjadi perusahaan yang bertanggung jawab atas
tempat hidup manusia yaitu bumi. Visi Danone-Aqua "One Planet One Health"
bersamaan menjaga kesehatan manusia dan planet. Visi tersebut merupakan
wujud dari dedikasi Danone-Aqua sebagai agen perubahan dan mendorong untuk
mewujudkan revolusi pangan menjadi sebuah kenyataan bagi sebanyak mungkin
masyarakat di dunia. Danone-Aqua percaya lingkungan pangan saling bergantung
dengan keharmonisan manusia dan komunitas. Misi Danone-aqua berjalan
bersamaan dengan visinya untuk menanggapi tantangan revolusi pangan
berkelanjutan. Misi ini direncanakan untuk tujuan jangka panjang pada tahun
2030 pada tiga area penting yaitu bisnis model, merek dan kepercayaan. Target
Danone- Aqua disamakan dengan target pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals) yang dirancang oleh PBB sampai tahun 2030.
Misi Danone-Aqua mencakup selalu menawarkan pengalaman pangan yang
unggul dan berinovasi, memberikan keunggulan pertumbuhan yang
menguntungkan dan berkelanjutan, perusahaan yang bersertifikasi B Corp.
membawa kesehatan bagi masyarakat lokal, mengembangkan produk manifesto,
mempertahankan dan memperbaharui sumber daya alam serta memberikan
kepercayaan kepada Danoners untuk menciptakan masa depan baru,
7
menumbuhkan pertumbuhan inklusif, melakukan revolusi pangan dengan mitra.
2.1.2 Profil PT. Tirta Investama-Tanggamus
8
Tirta Investama-Tanggamus, yang terletak di Desa Pekon Teba, didirikan
pada tahun 2016, dimana mata air yang di pakai berada 100 meter dari lokasi
pabrik. PT. Tirta investama-Tanggamus sampai saat ini sudah memiliki surat ijin.
VISI :
Menjadi Pabrik yang memberikan kebaikan melalui praktek terbaik dalam
aspek SQCDME di Tahun 2025
MISI :
SAI HELAU
(SAI) SPIRIT IN ACTION FOR IMPROVEMENT
Semangat melakukan perbaikan sebagai komitmen semua orang di
TIV Tanggamus
(H) HIGH PERFORMANCE SQCDME
TIV Tanggamus menjadi pabrik dengan performa yang tinggi dalam
hal SQCDME
(E) EEMPLOYEE ENAGAGEMENT
Setiap orang terlibat dan berperan secara aktif
(L) LEARNING CENTRE
TIV Tanggamus memiliki sarana belajar manidiri terbaik untuk semua
karyawan
(A) AGILE GOODNSS ACTIVITIES
4 Pilar kebaikan (Konsumen, Alam, Mitra, Karyawan) menjadi
budaya setiap orang
(U) SUSTAINABLE ENVIRONMENT
TIV Tanggamus menjadi pabrik yang aman, nyaman, ramah
lingkungan dan patuh trrhadap regulasi
9
standar kualitas air untuk memastikan bahwa air yang diminum aman bagi
kesehatan manusia. Standar kandungan bromat pada air minum sesuai
dengan standar SNI 3553-2015 yaitu 0,01 ppm (part per milion) atau 10 ppb
(part per bilion). Bromate dapat menjadi masalah jika ditemukan dalam
kadar yang tinggi, karena dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan
manusia. Oleh karena itu, otoritas pengelola air sering mengawasi kadar
bromat dalam air minum dan mengambil tindakan jika kadar tersebut
melebihi batas yang diizinkan.
Pembentukan bromat dari bromida selama ozonasi bersifat kompleks
dan melibatkan reaksi dengan ozon dan oksidan sekunder yang terbentuk
dari dekomposisi ozon, yaitu radikal hidroksil. Mekanisme yang
mendasarinya telah dijelaskan selama beberapa dekade terakhir, dan tingkat
reaksi paralel yang terjadi baik dengan ozon maupun radikal hidroksil
sangat bergantung pada konsentrasi, jenis bahan organik terlarut (DOM),
dan karbonat.
2.2.2 Definisi Ozon
10
2.2.3 Pengaruh Desinfeksi Ozon
11
before Pretreat dan terjadi treatment mikrobiologi yaitu air melewati lampu
UV sebelum pretreat guna membunuh bakteri yang terkandung dalam air.
Selanjutnya air dari proses 1 dan 2 ketika sudah standar dimasuk kedalam
tangki terakhir di tahap Pre Water Treatment yaitu Pretreat Tank.
2.2.6 Water Treatment
12
melalui proses pretreatment dengan kapasitas 20.000 liter.
6. Cartridge 5 mikron
Proses penyaringan air dengan Cartridge Filter 1 mikron untuk
menyaring pertikel dan kotoran
7. Cartridge 1 mikron
Proses penyaringan air dengan Cartridge Filter 1 mikron untuk
menyaring pertikel dan kotoran
8. UV Desinfeksi
Proses dengan UV yang sudah dlengkapi dengan strainer 53 mikron
9. Ozonator
Proses desinfeksi dengan Ozone. O2 dari udara akan ditangkap oleh
generator Ozon sehingga menghasilkan Ozon O3, dan dapat
membunuh kuman dan bakteri
10. Katadyn
Katadyn yang berfungsi memberikan kandungan silver dalam air dan
katadyn juga berfungsi untuk membersihkan lumut.
Note: Sumber 3
Air dari sumber 3 > Bag filter > UV 3 lampu > UV 4 Lampu > Pretred
Ketika tanki pretreat penuh air sumber 3 akan menuju Source Tank dan
Continue
etika pretred penuh dan source tank penuh, maka air sumber 3 akan
menuju ke ai mum (Drainese) dengan Flow Overflow
2.2.7 Flow Process Cup 220
13
berorientasi pada pengukuran kualitatif dan kuantitatif. Oleh karena itu
instrumen ini penting digunakan pada sektor pendidikan, penelitian, maupun
industri (Sölvason & Foley 2015), Pada sektor pendidikan alat ini sebagai
media pendidikan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pengenalan
alat dan praktikum (Pastore 2016). Pada sektor penelitian berperan dalam
menguji analisis senyawa secara kuantitatif dan kualitatif pada sampel. Pada
sektor industri alat ini berperan untuk menentukan kadar bahan yang
digunakan pada industri pewarna makanan dan analisis kadar senyawa pada
limbah yang dihasilkan (Turak et al. 2014).
2.2.9 Prinsip Kerja Spektrofotometer
14
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
15
Hasil Pelaksanaan PKL adalah pencapaian dan dampak yang diperoleh ole
h Mahasiswa PKL setelah menyelesaikan kegiatan praktik kerja di lapangan. H
asil ini mencakup materi yang didapat selama kegiatan PKL Selain itu, hasil pe
laksanaan PKL juga dapat mencakup peningkatan sikap profesional, pengemba
ngan jejaring sosial, dan penerapan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi p
raktis. Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan PKL dapat dilakukan oleh pihak pe
nyelenggara, pembimbing PKL, atau peserta PKL sendiri. Hasil ini memiliki re
levansi penting dalam menilai keberhasilan dan manfaat dari pelaksanaan PKL
bagi pengembangan keterampilan dan persiapan karier Mahasiswa PKL.
Tabel 2 Hasil Pelaksanaan PKL
1 Departement Manufacturing Mengetahui proses Water Treatment
Process dari Air Sumber hingga Finish product
serta pengalokasian terhadap lane
masing masing seperti HOD (Home Of
Delivery) atau biasa dikenal dengan
galon, SPS 1500/600 (botol), CUP 220
(gelas).
2 Departement Quality Process Mengetahui analisis mikrobiologi
seperti HPC, PA, Jamur serta
Coliform, serta analisis Fisika Kimia
seperti Ph, suhu, mineral, dan lainya.
16
5 Departement ManufacturingMengetahui mengenai proses
(Waste Water Treatment) pengolahan limbah dari hasil proses
maupun sanitasi dan metode pengolahan
limbah hingga layak dibuang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6 Proses penyusunan laporan sertaMembuat laporan serta mengulas
evaluasi kembali mengenai materi yang didapat
hingga menjadi kesatuan utuh yang
dirangkum di dalam laporan PKL.
3.3 Pembahasan
Pengaruh komposisi Bromate setelah terjadinya proses Ozonisasi.
Pengujian yang dilakukan dengan membandingkan komposisi kadar Ozon
terhadap kadar Bromate pada produk. Kadar inilah yang kemudian
menentukan kadar Bromate terhadap kualitas dari air minum.
Perlu diingat bahwa pengaruh konsentrasi ozon terhadap kadar
bromat dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik dalam sistem
ozonasi dan karakteristik air yang diolah. Oleh karena itu, penelitian dan
pemantauan terus-menerus diperlukan untuk memastikan bahwa
penggunaan ozon dalam pengolahan air aman dan efektif.
Pengaruh kadar ozon terhadap kadar bromat pada produk akhir
Peningkatan konsentrasi ozon dalam proses ozonasi dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya reaksi antara ozon dan bromida. Ini dapat
menyebabkan peningkatan pembentukan bromat.
Berdasarkan hasil dari kedua grafik dibawah ini menunjukkan
bahwa nilai kadar bromat berpengaruh terhadap kualitas produk. Dapat
dilihat bahwa nilai kadar ozon berbanding lurus terhadap nilai kadar
bromate, semakin tinggi nilai kadar ozonnya maka semakin besar nilai
bromatenya, sehingga kadar ozon sangat berpengaruh terhadap kadar
bromate pada produk hasil akhir.
17
Tabel 1. Grafik hasil kadar Ozon pada finish produk 220 ml
18
Pada umumnya, ozon (O₃) adalah suatu senyawa kimia yang dapat
bereaksi dengan senyawa-senyawa lainnya di lingkungan. Konsentrasi ozon
dapat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi, termasuk reaksi dengan
senyawa bromida yang dapat membentuk bromat. Bromat (BrO₃⁻) adalah
senyawa yang dapat terbentuk melalui reaksi antara ozon (O₃) dan bromida
(Br⁻) dalam air atau larutan. Proses ini umumnya terjadi dalam pengolahan air
minum menggunakan ozonasi, di mana ozon digunakan untuk menghilangkan
zat-zat organik dan mikroba dalam air.
Pada pengujian kadar bromate hal yang pertama dilakukan adalah
membuat reagen atau pereaksi. Reagen yang dibuat berupa larutan standar dan
larutan kontrol. Larutan standar adalah larutan yang memiliki kandungan
suatu zat dengan konsentrasi yang sudah ditetapkan, sedangkan larutan kontrol
sama dengan larutan standar namun dibuat oleh produsen atau merk yang
berbeda. Hal ini berguna untuk mengetahui seberapa efektif alat yaitu
spektrofotometer membaca sampel. Larutan standar yang dibuat adalah
dengan konsentrasi 40 ppb, 20 ppb, 15 ppb, dan 10 ppb. Konsentrasi dapat
disesuaikan sesuai sampel yang akan dianalisis, pada pengujian Bromate range
pembacaan pada intruksi kerja PT. Tirta Investama adalah 10-20 ppb. Larutan
yang selanjutnya dibuat adalah larutan indikator mehthylene blue dan HCl
37%. Methylene blue berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui adanya
kandungan Bromate pada sampel dan HCl 37% berfungsi untuk mengurangi
kesempatan menguapnya bromate. Selanjutnya, membuat deret kurva
kalibrasi, dengan satuan ppb sesuai dengan SNI 3553:2015, dan resolusi 0,01.
19
Tahapan selanjutnya yaitu membuat deret kurva dengan cara melarutkan
aquadest dengan larutan standar, methylene blue dan HCl 37% di dalam
tabung plastik dengan waktu 10 menit agar semua larutan dapat bereaksi.
Selanjutnya membaca larutan standar pada Spektrofotometer agar
mendapatkan nilai R sesuai intruksi kerja yaitu R = 0,990. Dari hasil derat
kurva kalibrasi R 2 adalah 0,9991. Hal ini sudah termasuk standar Instruksi
kerja PT. Tirta Investama Tanggamus, yaitu dengan standar R= 0,990 dan
pembacaan kontrol 10 ppb yaitu 9,67 ppb, kontrol 20 ppb yaitu 19,91 ppb
sehingga deret dapat digunakan. Jika deret kurva kalibrasi belum memenuhi
standar yang dibutuhkan harus dilakukan pengerjaan ulang.
Dari hasil Analisis pembacaan sampel kandungan Bromate dalam produk
dapat dilihat pada tabel dan grafik diatas. Dapat dilihat hasil pembacaan
Bromate tidak ada yang melebihi standar SNI 3553:2015 yaitu 10 ppb. Hanya
saja diproduk Cup 220 didapat hasil pembacaan minus, Hal ini dikarenakan
After Finish Tank 220 terdapat UV Destruction yang dapat mempengaruhi
kandungan ozon, sehingga Bromate yang terbentuk pada produk Cup 220
kecil yaitu didapat nilai minus pada Spektrofotometer, nilai minus pada
Spektrofotometer menujukan hasil analisis pada sampel adalah 0. Untuk selalu
menjaga kadar Bromate agar selalu standar.
Sehingga dilakukan monitoring ozon, adalah suatu upaya yang dilakukan
operator Water Treatment Plant guna memantau agar kadar ozon yang
dihasilkan pada ozonator tidak out standard, dengan standar untuk Finish Tank
Cup 220 0,15 – 0,20 ppm dan untuk diproduk 0,05 – 0,15 ppm. Jika ozon hasil
analisis out standard maka akan dilakukan analisis ulang oleh analis dan jika
hasil tetap out standard maka akan dilakukan kembali trial pada mesin
ozonator, yaitu tahapan yang berguna untuk mengetahui efektivitas suatu alat
atau mesin.
20
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan konsentrasi ozon dalam proses ozonasi dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya reaksi antara ozon dan bromida. Ini dapat
menyebabkan peningkatan pembentukan bromat.
2. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi pembentukan dan konsentrasi
bromat dalam air adalah kehadiran bromida, konsentrasi ozon, pH air dan
waktu kontak 0,5 ppm/menit antara ozon dan air.
3. Proses analisis kadar Bromate melewati beberapa tahapan yaitu pembuatan
larutan standar dan kontrol Bromate, pembuatan indikator Methylene Blue,
pembuatan deret kurva standar Bromate, dan pembacaan sampel.
4.2 Saran
21
LAMPIRAN
22
No Sampling Point Tanggal Jam Hasil Ozon Index
28 Finished Product 220 ml 2023-11-21 06:00 0,08 A
29 Finished Product 220 ml 2023-11-22 06:00 0,06 A
30 Finished Product 220 ml 2023-11-23 06:00 0,07 A
31 Finished Product 220 ml 2023-11-24 06:00 0,07 A
32 Finished Product 220 ml 2023-11-28 06:00 0,07 A
33 Finished Product 220 ml 2023-11-29 06:00 0,08 A
34 Finished Product 220 ml 2023-12-01 06:00 0,08 A
35 Finished Product 220 ml 2023-12-14 06:00 0,06 A
36 Finished Product 220 ml 2023-12-15 06:00 0,05 A
37 Finished Product 220 ml 2023-12-19 06:00 0,13 A
23
No Sampling Point Tanggal Jam Hasil Bromate Index
27 Finished Product 220 ml 2023-11-17 06:00 -1,56 A
28 Finished Product 220 ml 2023-11-21 06:00 -7,12 A
29 Finished Product 220 ml 2023-11-22 06:00 8,1 A
30 Finished Product 220 ml 2023-11-23 06:00 2,15 A
31 Finished Product 220 ml 2023-11-24 06:00 8,19 A
32 Finished Product 220 ml 2023-11-28 06:00 0 A
33 Finished Product 220 ml 2023-11-29 06:00 10,95 B
34 Finished Product 220 ml 2023-12-01 06:00 4,28 A
35 Finished Product 220 ml 2023-12-14 06:00 -0,13 A
36 Finished Product 220 ml 2023-12-15 06:00 3,7 A
37 Finished Product 220 ml 2023-12-19 06:00 0,49 A
24
Gambar 1. Storage Tank dan Green Sand
25
Gambar 3. Catridge A dan Catridge B
Gambar 4. UV Desinfectan
26
Gambar 5. Katadyn HOD
27
Gambar 7. Ozonator SPS dan Finish Tank SPS
dw
dw
fds
28
Gambar 9. Ozonator Cup 220 dan Finish Tank Cup 22010
29
Gambar 10. UV Deozonation
30