DISUSUN OLEH:
KELOMPOK :2
NAMA :
1) Muhammad Daffa Shidqi Nasrullah (18644009)
2) Sheilvina Milliviyanthi Dessy (18644013)
3) Oktaviani (18644034)
4) Fredy Siswanto (18644043)
KELAS : III A
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
ii
UNIT OPERASI DAN PERALATAN INDUSTRI KIMIA
Tujuan Pengajaran :
1
A. Macam-macam Heat Exchanger Berdasarkan Proses
Transfer Panas
1. HeatExchangerTipeKontakTakLangsung
Heat exchanger tipe ini melibatkan fluida-fluida yang saling bertukar
panas dengan adanya lapisan dinding yang memisahkan fluida-fluida
tersebut. Sehingga pada heat exchanger jenis ini tidak akan terjadi kontak
secara langsung antara fluida-fluida yang terlibat. Heat exchanger jenis ini
masih dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:
o HeatExchangerTipeDirect-Transfer
Pada heat exchanger tipe ini, fluida-fluida kerja mengalir secara
terus-menerus dan saling bertukar panas dari fluida panas ke fluida
yang lebih dingin dengan melewati dinding pemisah. Yang
membedakan heat exchanger tipe ini dengan tipe kontak tak
langsung
lainnya adalah aliran fluida-fluida kerja yang terus-menerus
mengalir tanpa terhenti sama sekali. Heat exchanger tipe ini sering
disebut juga dengan heat exchanger recuperator.
o StorageTypeExchanger
Heat exchanger tipe ini memindahkan panas dari fluida panas ke
fluida dingin secara intermittent (bertahap) melalui dinding
pemisah. Sehingga pada jenis ini, aliran fluida tidak secara terus-
menerus terjadi, ada proses penyimpanan sesaat sehingga energi
panas lebih lama tersimpan di dinding-dinding pemisah antara
fluida-fluida tersebut. Tipe ini biasa pula disebut
dengan regenerative heat exchanger.
o Fluidized-BedHeatExchanger
Heat exchanger tipe ini menggunakan sebuah komponen solid
yang berfungsi sebagai penyimpan panas yang berasal dari fluida
panas yang melewatinya. Fluida panas yang melewati bagian ini
akan sedikit terhalang alirannya sehingga kecepatan aliran fluida
panas ini akan menurun, dan panas yang terkandung di dalamnya
dapat lebih efisien diserap oleh padatan tersebut. Selanjutnya fluida
dingin mengalir melalui saluran pipa-pipa yang dialirkan melewati
padatan penyimpan panas tersebut, dan secara bertahap panas yang
terkandung di dalamnya ditransfer ke fluida dingin.
2
Fluidized-Bed Heat Exchanger
2. HeatxchangerTipeKontakLangsung
Suatu alat yang di dalamnya terjadi perpindahan panas antara satu atau
lebih fluida dengan diikuti dengan terjadinya pencampuran sejumlah
massa dari fluida-fluida tersebut disebut dengan heat exchanger tipe
kontak langsung. Perpindahan panas yang diikuti percampuran fluida-
fluida tersebut, biasanya diikuti dengan terjadinya perubahan fase dari
salah satu atau labih fluida kerja tersebut. Terjadinya perubahan fase
tersebut menunjukkan terjadinya perpindahan energi panas yang cukup
besar. Perubahan fase tersebut juga meningkatkan kecepatan perpindahan
panas yang terjadi. Macam-macam dari heat exchanger tipe ini antara lain
adalah:
ImmiscibleFluidExchangers
Heat exchanger tipe ini melibatkan dua fluida dari jenis berbeda untuk
dicampurkan sehingga terjadi perpindahan panas yang diinginkan. Proses
yang terjadi kadang tidak akan mempengaruhi fase dari fluida, namun bisa
juga diikuti dengan proses kondensasi maupun evaporasi. Salah satu
penggunaan heat exchanger ini adalah pada sebuah alat pembangkit listrik
tenaga surya berikut.
3
Gas-LiquidExchanger
Pada tipe ini, ada dua fluida kerja dengan fase yang berbeda yakni cair dan
gas. Namun umumnya kedua fluida kerja tersebut adalah air dan udara.
Salah satu aplikasi yang paling umum dari heat exchanger tipe ini adalah
pada cooling tower tipe basah. Cooling tower biasa dipergunakan pada
pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap yang terletak jauh dari sumber
air. Udara bekerja sebagai media pendingin, sedangkan air bekerja sebagai
media yang didinginkan. Air disemprotkan ke dalam cooling tower
sehingga terjadi percampuran antara keduanya diikuti dengan perpindahan
panas. Sebagian air akan terkondensasi lagi sehingga terkumpul pada sisi
bawah cooling tower, sedangkan sebagian yang lain akan menguap dan
ikut terbawa udara ke atmosfer.
4
Liquid-VapourExchanger
Perpindahan panas yang terjadi antara dua fluida berbeda fase yakni uap
air dengan air, yang juga diikuti dengan pencampuran sejumlah massa
antara keduanya, termasuk ke dalam heat exchanger tipe kontak
langsung. Heat exchanger tipe ini dapat berfungsi untuk menurunkan
temperatur uap air dengan jalan menyemprotkan sejumlah air ke dalam
aliran uap air tersebut (pada boiler proses ini biasa disebut
dengan desuperheater spray; baca artikel berikut), atau juga berfungsi
untuk meningkatkan temperatur air dengan mencampurkan uap air ke
sebuah aliran air (proses ini terjadi pada bagian deaerator pada siklus
pembangkit listrik tenaga uap).
6
Dalam proses-proses industri, perpindahan energi
dilaksanakan dengan berbagai ragam cara, termasuk di antaranya
dengan konduksi di dalam pemanas tahanan-listrik; konduksi-
konveksi didalam penukar panas (heat exchanger), ketel didih
(boiler) dan kondensor (condensor), radiasi di dalam tungku
(furnace) dan pengering panas-radiasi (radiant-heat dryer), dan
dengan berbagai metode khusus seperti pemanasan dielektrik.
Sering kali peralatan itu bekerja dalam kondisi keadaan-stedi
(steady state). Tetapi dalam berbagai proses ada pula yang
operasinya siklus, seperti misalnya dalam tungku regenerasi dan
dalam bejana-proses berpengaduk.
Peralatan penukar panas pada umumnya digunakan di
industri kimia, baik di bagian proses maupun utilitas. Peralatan
tersebut dapat berupa penukar panas yang berfungsi sebagai
pemanas atau pendingin, boiler, dryer, cooling tower, condensor,
evaporator, dan sebagainya. Terkadang dalam alat penukar panas
disertai juga perpindahan massa, misalnya penguapan,
pengembunan, atau perpindahan massa antar fase.
8
Arah aliran dalam alat penukar panas.
Penukar panas dapat dibedakan berdasarkan pola aliran ada dua macam yaitu :
a. searah (cocurrent); arah aliran media panas dan dingin searah
b. berlawanan arah (counter current); arah aliran media panas dan dingin
berlawanan arah.
media dingin
media dingin
b. counter current
a. cocurrent
9
Aliran searah jarang digunakan pada penukar panas
satu-liritas seperti pada Gambar (b), karena, kalau kita
periksa Gambal tersebut akan terlihat bahwa dengan cara ini
kita tidak akan dapat membuat suhu-keluar fluida yang satu
mendekati suhu- masuk fluida yang kedua, dan panas yang
dapat dipindahkan akan kurang dan yang dapat dipindahkan
bila aliran itu lawan-arah.
Pada penukar panas lintas banyak, aliran searah
digunakan pada beberapa lintas, terutama karena alasan
mekanik, dan hal ini mempunyai pengaruh terhadap
kapasitas dan pendekatan suhu. Aliran searah biasanya
digunakan dalam situasi khusus, di mana suhu maksimum
fluida dingin perlu dibatasi, atau dalam hal dimanater dapat
keharusan mengubah suhu fluida dengan cepat; sedikitnya,
salah satu fluida.
10
Contoh : penukar-panas pipa-rangkap (double pipe exchanger)
11
exchanger) yang lebih rumit, yang mempunyai luas
peirnukaan beberapa ribu kaki persegi.
12
zat cair sisi-tabung.
Untuk meningkatkan aliran silang dan menaikkan
kecepatan rata-rata fluida sisi-selongsong maka pada
selongsong itu dipasang sekat-sekat.Dalam konstruksi yang
terlihat pada Gambar tersebut, sekat-sekat A terbuat dari
lembaran logam berbentuk piring bundar yang satu asinya
dipotong, Dalam praktek biasanya segmen itu dipotong pada
tinggi seperempat diameter selongsong. Sekat-sekat
demikian disebut sekat 25 persen (25 percent baffles). Sekat
Itu lalu diberi lubang-lubang untuk melakukan tabung-
tabung.
Agar kebocoran dapat dibuat minimum, ruang-bebas
pemasangan antara sekat dan selongsong dan tabung harus
dibuat sekecil mungkin. Sekat itu ditunjang oleh sebuah atau
beberapa buah batangan pemandu C yang dipasangkan di
antara kedua plat tabung (tube sheet) D dan D' dengan
sekrup pengencang. Agar sekat-sekat itu terpasang erat di
tempatnya, pada batangan C itu dipasang pula potongan-
potongan tabung pendek E sebagai penjaga Jarak antara
sekat-sekat. Dalam merakit penukar- panas itu, plat tabung
harus dipasang terlebih dahulu, lalu berturut-turut batangan
penunjang, penjarak (tabung penjaga jarak), dan sekat, dan
barulah tabung- tabungnya.
Peti gasket (stuffing box) sebagaimana terlihat pada
ujung kanan, gunanya adalah untuk menampung
kemungkinan ekspansi tabung itu. Tetapi konstruksi ini
hanya praktis untuk selongsong kecil.
Koefisien perpindahan-panas
Koefisien perpindahan-panas hi, untuk fluida sisi-
tabung dalam penukai-panas selongsong-dan-tabung dapat
dihitung dan Pers. Korelasi yang sesuai. Koefisien yang
13
untuk sisi-selongsong ho tidak dapat dihitung seperti itu
karena arah alirannya sebagian sejajar dengan tabung dan
sebagian lagi menyilangnya; disamping itu luas penampang
aliran dan kecepatan massa aliran berubah-ubah pula pada
waktu fluida itu bolak-balik menyilang berkas tabung itu di
dalam selongsong.
Demikian pula, kebocoran antara sekat dan
selongsong, serta antara sekat dan tabung menyebabkan
terjadinya hubungan singkat antara sebagian zat-cair sisi-
selongsong dan hal ini menurunkan efektivitas penukar-
panas itu. Suatu persamaan untuk pendekatan namun sangat
bermanfaat untuk menaksir koefisien sisi selongsong, ialah
persamaan Donohue3 (4), yang didasarkan atas kecepatan-
massa yang dirata-ratakan dengan pembobotan, Ge antara
fluida yang mengalir sejajar dengan tabung dan fluida yang
mengalir menyilang tabung. Kecepatan massa Gb, yang
sejajar dengan tabung ialah laju aliran-massa dibagi dengan
luas bidang bebas yang dapat di.gunakan untuk aliran dalam
jendela sekat Sb. (Jendela sekat ialah bagian dari penampang
selongsong yang tidak diisi sekat). Luas ini sama dengan luas
jendela sekat dikurangi dengan luas yang diisi tabung ; atau
(1)
Ds = diameter-dalam selongsong
Nb = banyaknya tabung dalam jendela sekat
Do = diameter-luar tabung.
14
2. Kelompok Unit Operasi Bahan Terpecah
Proses Pemecahan ( Crushing ) merupakan salah satu operasi size reduction yang
digunakan dalam industri yang mengerjakan bahan-bahan mentah dalam bentuk
padat atau bahan padat terfluidisasi.
Mengecilkan ukuran berarti membagi-bagi suatu bahan padat menjadi
bagian- bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanik.
Secara umum tujuan dari size reduction atau pemecahahan ini adalah:
1. Menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu.
2. Memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia
yang terpaut pada padatan tertentu.
15
halus.
16
Beberapa peralatan yang termasuk kedalam coarse crusher adalah :
1. Jaw Crusher (Pemecah tipe rahang)
Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi
dengan menerapkan penghancur bertekanan. Merupakan salah satu
peralatan pemecah batu yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat
ideal dan sesuai untuk penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama
dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan
bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320 Mpa.
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda
motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk
membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam
rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak
dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan melalui pembukaan
pemakaian.
17
a. Jaw crusher system blake (titik engsel diatas)
Suatu eksentrik menggerakkan batang yang dihubungkan dengan
dua toggle, toggle yang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke
rahang ayun. Titik pivat terletak pada bagian atas rahang gerak atau
diatas kedua rahang pada garis tengah bukan rahang. Pada sistem ini,
umpan dimasukkan kedalam rahang berbentuk V yang terbuka ke atas.
Satu rahang tetap dan tidak bergerak, sedangkan rahang yang satu lagi
membuat sudut 20 derajat – 30 derajat dan dapat bergerak maju mundur
yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga memberikan kompresi
yang besar terhadap umpan yang terjepit diantara dua rahang. Muka
rahang ini mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang
terjepit antara bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahnya
yang lebih sempit dan dipecah. Pada mesin ini baut pecah yang
berfungsi sebagai penahan apabila terdapat material solid dengan ukuran
yang lebih besar dan keras maka dia akan pecah dengan sendirinya
tetapi tidak akan merusak keseluruhan dari pada alat jaw crusher.
18
Supaya rahang tidak cepat rusak , maka biasanya dilapisi dengan bahan
yang tahan tekanan dan getaran. Misalnya manganese stell. Untuk
mendapatkan usaha dan pergerakan yang teratur maka dipasang sebuah
roda penggerak yang dibuat dari besi uang pejal.
19
Gambar 5. Gyratory Crusher
20
Gambar 6. Cone crusher
2. Roll Crusher
Roll Crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan produk dengan
ukuran tertentu. Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi pemecahan
yang lebih besar dibanding jenis crusher lainnya. Crusher dengan roll ganda
memiliki rasio pemecahan terbatas antara 2 -2,5 : 1. Roll triple menghasilkan
rasio pemecahan 4 - 5 : 1. Untuk meningkatkan produksi serta agar keausan
dapat merata, harus diusahakan agar material yang masuk dapat tersebar
merata di permukaan roll. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan setting
pembuang. Roll tidak terpengaruh oleh kelembaban atau plastisitas material
seperti pada crusher jenis cone.
C. Fine Crusher
Milling merupakan proses kelanjutan dari primary crushing dan
secondary crushing. Beda antara milling (fine crushing) dengan
21
crushing adalah terletak pada proses penghancurannya, dimana pada
crushing lebih banyak menggunakan compressive stress, sedangkan pada
milling menggunakan shearing stress. Hal ini dilakukan apabila dipandang
perlu untuk mengolah mineral dengan proses konsentrasi, dimana
dibutuhkan butiran mineral dengan ukuran yang halus. Tertiary crushing
umumnya dilakukan dengan menggunakan alat giling (mill), yaitu
silinder dari baja yang di dalamnya diisi grinding media, dan apabila
silinder diputar pada as-nya akan terjadi grinding action.
Fine Crusher disebut juga Fine Size Reduction, adalah alat yang
digunakan untuk mereduksi padatan halus. Salah satu contoh alat yang
termasuk dalam Fine Size Reduction adalah grinder. Jenis grinder yang
digunakan dalam Fine Size Reduction adalah :
a. Fine grinder
dengan ukuran 20 mesh. Contoh alat yang termasuk dalam fine grinder
adalah ball mill, tube mill, rad mill, roller mill, ring roll pulverizer.
22
batuan yang relatif bulat atau batang-batang baja. Kalau shell silinder
yang berisi bola-bola baja dan yang berputar pada as-nya ke dalamnya
dimasukkan batuan yang akan dihancurkan melalui lubang pemasukan
pada salah satu ujung silinder, maka produknya keluar melalui lubang
pengeluaran pada ujung yang lain. Kecepatan perputaran shell silinder
dibuat sedemikian rupa, sehingga bola-bola baja terangkut pada dinding
silinder dan kemudian jatu bebas menimpa material yang ada di dalam
shell silinder.
Karena perputaran shell silinder, maka grinding media
mengadakan gerakan:
1) Berputar menurut sumbunya yang sejajar dengan sumbu shell silinder.
2) Cascading action, menggelundung (berguling) ke bawah. Cataracting
action, jatuh bebas menurut arah parabola dan menimpa material
yang ada dibawahnya. Perputaran shell silinder dan gerakan
grinding media mengakibatkan tenaga tumbukan dan menggiling
yang akan menghancurkan partikel yang ada dalam Tumbling mill.
Proses penghancuran (grinding) dapat dilakukan dalam keadaan
kering atau basah. Partikel-partikel yang sudah halus dapat keluar
dari shell silinder secara
3) overflow (overflow discharge mill) atau melalui grade, yaitu plat yang
berlubang-lubang pada ujung pengeluaran (grade discharge mill).
Klasifikasi Tumbling mill ini dilakukan berdasarkan grinding
media, perbandingan ukuran shell silinder dan metoda pengeluaran
(discharge).
23
Gambar 8. Tube Mill
b. Ball Mill
Ball Mill adalah Tumbling mill yang mempunyai ukuran panjang
kira-kira sama dengan diameternya dan berisi grinding media berupa
bola-bola baja atau alloy. Bentuknya dapat berupa silinder disebut
cylindrical Ball Mill atau berbentuk Cone disebut conical Ball Mill.
Posisi grinding media pada Cylindrical ball mill terbagi rata sepanjang
shell, sedangkan pada conical ball mill terbagi menurut bola-bola baja
yang sama dengan diameter shell. Jadi bola-bola baja yang besar berada
pada diameter shell yang besar untuk menghancurkan partikel besar,
sedang bola-bola baja yang kecil (sudah aus) berada pada cone
section dekat ujung pengeluaran untuk menghancurkan partikel yang
sudah halus. Feed (umpan) untuk ball mill dapat berukuran 3 inci (max)
dan digiling sampai menjadi 50 mesh (0,29 mm). kalau feed (umpan)
makin kecil, maka produknya dapat lebih halus lagi (200 mesh = 0,074
mm). Dalam operasi ball mill kecepatan perputan shell silinder harus
dibuat setinggi mungkin, tetapi dihindarkan agar muatanya (grinding
media dan batuan) tidak ikut berputar bersama shell silinder.
c. Rod Mill
Rod Mill bentuknya hamper sama dengan Ball mill, berbentuk shell
24
silinder dengan ukuran panjangnya lebih besar dari diameternya (1 1/3 – 3
kali), dimuati dengan grinding media berupa batang-batang baja (stel
rod) pengganti bola-bola baja.
5) Hammer Mill
Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force).
Prinsip kerja hammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan
memutar palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan
terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu
atau sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini
berlangsung terus hingga di dapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan
di bagian bawah alat. Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya
25
sobek. Menurut Smith (1955), hammer mill, terdiri atas martil/palu yang
berputar pada porosnya dan sebuah saringan yang terbuat dari plat baja.
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul,
corong pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka
penunjang dan ayakan.
26
3. Kelompok Unit Operasi Fraksionasi Pemisahan
Campuran Molekuler
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari
suatu campuran senyawa kimia.
27
campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat,
padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas,
dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan
harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
EVAPORATOR
28
terkandung dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.
29
Metode Evaporasi
Prinsip-prinsip Evaporasi
1. Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair
menjadi uap
30
Komponen dan Cara kerja evaporator
a. Komponen evaporator
Pada gambar diatas, akan saya jelaskan beberapa nama beserta fungsinya :
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu
alas yang berisi “sampel”
3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel
bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam
kondensor yang airnya disedot oleh pompa vakum.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung
31
pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas
bulat penampung bergantung.
Cara kerja
4. Dimasukkan aquadest kedalam waterbath
5. Dimasukkan larutan sampel yang akan diuapkan ke labu als bulat
6. Dipanaskan waterbath sesuai suhu pelarut yang digunakan
7. Labu alas bulat yang berisi sampel di pasang pada ujung rotor
8. Dialiri air pendingin dan vakum dijalankan.
32
diperhatikan adanya kenaikan titik didih (KTD).
e. Pembentukan kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan.
Dengan terbentuknya kerak ini akan mengurangi overall heat
transfer coefficient, jadi diusahakan konsentrasi/teknikevaporator
yang tepat karena biaya pembersihan kerak atau memakan waktu
atau biaya.
33
EVAPORASI
34
komersial di dalam industri kimia dilakukan dengan peralatan yang namanya
evaporator.
Perlengkapan peralatan :
35
4. Kelompok Unit Operasi Reaksi
36
5. Simbol-simbol Peralatan Industri Kimia
Dalam membaca flow proses suatu Proses di Industri Kimia akan
menggunakan symbol-symbol dari peralatan yang digunakan. Flow proses ini
menggunakan peralatan-peralatan proses baik peralatan besar seperti reaktor,
menara distilasi dan lain lainnya juga peralatan kecil seperti pompa, kompresor
serta lain lainnya. Symbol-symbol yang ada sudah menjadi kesepakatan
internasional dengan adanya dokumen anotasi dan symbol peralatan proses
engineering dalam industri kimia.Tujuan dari adanya symbol-symbol yang
digunakan yaitu dapat memberikan gambaran proses yang real/nyata sehingga
dapat dipahami dan dimengerti.
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Simbol Nama Alat Fungsi
53
Pompa Transportasi Fluida
Heater Pemanas
Cooler Pendingin
Decanter Pemisah
Evaporator Penguapan
Vessel Pemisah
Destilasi Pemisah
54
55
SOAL DAN JAWABAN
56
solid yang berfungsi sebagai penyimpan panas yang berasal
dari fluida panas yang melewatinya
Jawab:
57
Jawab:
58
Jawab:
2. Tangki
3. Cooler
4. Heater
59
5. Decanter
15. Apa fungsi dari Peti Gasket ( Stuffing Box ) dalam Penukar-
panas shell- and-tube?
Jawab:
60
16. Jelaskan macam-macam jenis Heat Exchanger tipe kontak tak
langsung !
Jawab:
Heat Exchanger Tipe Direct-Transfer
Storage Type Exchanger
Fluidized-Bed Heat Exchanger
61
20. Sebutkan nama dan fungsi komponen evaporator!
Jawab:
Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath
dengan temperatur yang diinginkan (tergantung titik didih
dari pelarut)
Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot
plate untuk labu alas yang berisi “sampel”
Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas
bulat sampel bergantungLubang kondensor : berfungsi
pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.
Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang
mempercepat proses perubahan fasa, dari fasa gas ke fasa
cair.
Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari
dalam kondensor.
Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi
penampung pelarut.
Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu
alas bulat penampung bergantung.
KESIMPULAN
1. Mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara
permukaan padat dengan fluida, atau antara partikel padat dengan fluida,
pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal. Lebih
lanjut, heat exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat pembuang panas,
alat sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi (pemurnian,
ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk
mengontrol sebuah proses fluida.
62
Intermediate Crusher (pemecah antara) untuk umpan yang
berdiameter antara 1 sampai dengan lebih dari 3 inchi
63
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Unit_operasi
https://id.scribd.com/doc/130346631/Makalah-Alat-Industri-Kimia
https://www.academia.edu/8994773/UNIT_OPERASI
https://www.academia.edu/27514412/MAKALAH_KIMIA_Alat_dan_Simbol_di
_Laboratorium_
64