DISUSUN OLEH:
KELOMPOK :2
NAMA :
1) Muhammad Daffa Shidqi Nasrullah (18644009)
2) Sheilvina Milliviyanthi Dessy (18644013)
3) Oktaviani (18644034)
4) Fredy Siswanto (18644043)
KELAS : III A
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
ii
UNIT OPERASI DAN PERALATAN INDUSTRI KIMIA
Tujuan Pengajaran :
1
A. Macam-macam Heat Exchanger Berdasarkan Proses
Transfer Panas
1. HeatExchangerTipeKontakTakLangsung
Heat exchanger tipe ini melibatkan fluida-fluida yang saling bertukar panas
dengan adanya lapisan dinding yang memisahkan fluida-fluida tersebut.
Sehingga pada heat exchanger jenis ini tidak akan terjadi kontak secara
langsung antara fluida-fluida yang terlibat. Heat exchanger jenis ini masih
dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:
o HeatExchangerTipeDirect-Transfer
Pada heat exchanger tipe ini, fluida-fluida kerja mengalir secara
terus-menerus dan saling bertukar panas dari fluida panas ke fluida
yang lebih dingin dengan melewati dinding pemisah. Yang
membedakan heat exchanger tipe ini dengan tipe kontak tak
langsung
lainnya adalah aliran fluida-fluida kerja yang terus-menerus
mengalir tanpa terhenti sama sekali. Heat exchanger tipe ini sering
disebut juga dengan heat exchanger recuperator.
o StorageTypeExchanger
Heat exchanger tipe ini memindahkan panas dari fluida panas ke
fluida dingin secara intermittent (bertahap) melalui dinding
pemisah. Sehingga pada jenis ini, aliran fluida tidak secara terus-
menerus terjadi, ada proses penyimpanan sesaat sehingga energi
panas lebih lama tersimpan di dinding-dinding pemisah antara
fluida-fluida tersebut. Tipe ini biasa pula disebut
dengan regenerative heat exchanger.
o Fluidized-BedHeatExchanger
Heat exchanger tipe ini menggunakan sebuah komponen solid yang
berfungsi sebagai penyimpan panas yang berasal dari fluida panas
yang melewatinya. Fluida panas yang melewati bagian ini akan
sedikit terhalang alirannya sehingga kecepatan aliran fluida panas
ini akan menurun, dan panas yang terkandung di dalamnya dapat
lebih efisien diserap oleh padatan tersebut. Selanjutnya fluida dingin
mengalir melalui saluran pipa-pipa yang dialirkan melewati padatan
penyimpan panas tersebut, dan secara bertahap panas yang
terkandung di dalamnya ditransfer ke fluida dingin.
2
Fluidized-Bed Heat Exchanger
2. HeatxchangerTipeKontakLangsung
Suatu alat yang di dalamnya terjadi perpindahan panas antara satu atau lebih
fluida dengan diikuti dengan terjadinya pencampuran sejumlah massa dari
fluida-fluida tersebut disebut dengan heat exchanger tipe kontak langsung.
Perpindahan panas yang diikuti percampuran fluida-fluida tersebut,
biasanya diikuti dengan terjadinya perubahan fase dari salah satu atau labih
fluida kerja tersebut. Terjadinya perubahan fase tersebut menunjukkan
terjadinya perpindahan energi panas yang cukup besar. Perubahan fase
tersebut juga meningkatkan kecepatan perpindahan panas yang terjadi.
Macam-macam dari heat exchanger tipe ini antara lain adalah:
ImmiscibleFluidExchangers
Heat exchanger tipe ini melibatkan dua fluida dari jenis berbeda untuk
dicampurkan sehingga terjadi perpindahan panas yang diinginkan. Proses
yang terjadi kadang tidak akan mempengaruhi fase dari fluida, namun bisa
juga diikuti dengan proses kondensasi maupun evaporasi. Salah satu
penggunaan heat exchanger ini adalah pada sebuah alat pembangkit listrik
tenaga surya berikut.
3
Gas-LiquidExchanger
Pada tipe ini, ada dua fluida kerja dengan fase yang berbeda yakni cair dan
gas. Namun umumnya kedua fluida kerja tersebut adalah air dan udara.
Salah satu aplikasi yang paling umum dari heat exchanger tipe ini adalah
pada cooling tower tipe basah. Cooling tower biasa dipergunakan pada
pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap yang terletak jauh dari sumber
air. Udara bekerja sebagai media pendingin, sedangkan air bekerja sebagai
media yang didinginkan. Air disemprotkan ke dalam cooling tower
sehingga terjadi percampuran antara keduanya diikuti dengan perpindahan
panas. Sebagian air akan terkondensasi lagi sehingga terkumpul pada sisi
bawah cooling tower, sedangkan sebagian yang lain akan menguap dan ikut
terbawa udara ke atmosfer.
4
Liquid-VapourExchanger
Perpindahan panas yang terjadi antara dua fluida berbeda fase yakni uap air
dengan air, yang juga diikuti dengan pencampuran sejumlah massa antara
keduanya, termasuk ke dalam heat exchanger tipe kontak langsung. Heat
exchanger tipe ini dapat berfungsi untuk menurunkan temperatur uap air
dengan jalan menyemprotkan sejumlah air ke dalam aliran uap air tersebut
(pada boiler proses ini biasa disebut dengan desuperheater spray;
baca artikel berikut), atau juga berfungsi untuk meningkatkan temperatur
air dengan mencampurkan uap air ke sebuah aliran air (proses ini terjadi
pada bagian deaerator pada siklus pembangkit listrik tenaga uap).
5
C. Macam-macam Heat Exchanger Berdasarkan Bidang Kotak
Perpindahan Panas
6
Dalam proses-proses industri, perpindahan energi
dilaksanakan dengan berbagai ragam cara, termasuk di antaranya
dengan konduksi di dalam pemanas tahanan-listrik; konduksi-
konveksi didalam penukar panas (heat exchanger), ketel didih
(boiler) dan kondensor (condensor), radiasi di dalam tungku
(furnace) dan pengering panas-radiasi (radiant-heat dryer), dan
dengan berbagai metode khusus seperti pemanasan dielektrik.
Sering kali peralatan itu bekerja dalam kondisi keadaan-stedi
(steady state). Tetapi dalam berbagai proses ada pula yang
operasinya siklus, seperti misalnya dalam tungku regenerasi dan
dalam bejana-proses berpengaduk.
Peralatan penukar panas pada umumnya digunakan di
industri kimia, baik di bagian proses maupun utilitas. Peralatan
tersebut dapat berupa penukar panas yang berfungsi sebagai
pemanas atau pendingin, boiler, dryer, cooling tower, condensor,
evaporator, dan sebagainya. Terkadang dalam alat penukar panas
disertai juga perpindahan massa, misalnya penguapan,
pengembunan, atau perpindahan massa antar fase.
7
memberikan unjuk-kerja menyeluruh yang terbaik dari berbagai
segi persyaratan tugas kerjanya.
Kadang-kadang rancangan itu ditentukan oleh berbagai
pertimbangan yang hampir tidak ada hubungannya sama sekali
dengan perpindahan-panas, seperti, umpamanya, ruang yang
tersedia untuk menempatkan peralatan itu, atau penurunan tekanan
yang dapat diperbolehkan dalam arus fluida. Penukar-panas jenis
tabung, pada umumnya dirancang sesuai dengan berbagai standar
dan kode, seperti Standards of the Turbulen Exchanger
Manufacturers Association (TEMA) 'Standar Asosiasi Pembuat
Penukar Panas jenis Tabung’, dan ASME-API Unfired Pressure
Vessel Code* 'Kode Bejana Tanpa-Api dari ASME-API', yang
memuat secara rinci bahan alat, metode pembuatan, teknik
perancangan, dan dimensinya.
8
Arah aliran dalam alat penukar panas.
Penukar panas dapat dibedakan berdasarkan pola aliran ada dua macam yaitu :
a. searah (cocurrent); arah aliran media panas dan dingin searah
b. berlawanan arah (counter current); arah aliran media panas dan dingin
berlawanan arah.
media dingin
media dingin
b. counter current
a. cocurrent
9
Aliran searah jarang digunakan pada penukar panas
satu-liritas seperti pada Gambar (b), karena, kalau kita periksa
Gambal tersebut akan terlihat bahwa dengan cara ini kita tidak
akan dapat membuat suhu-keluar fluida yang satu mendekati
suhu- masuk fluida yang kedua, dan panas yang dapat
dipindahkan akan kurang dan yang dapat dipindahkan bila
aliran itu lawan-arah.
Pada penukar panas lintas banyak, aliran searah
digunakan pada beberapa lintas, terutama karena alasan
mekanik, dan hal ini mempunyai pengaruh terhadap kapasitas
dan pendekatan suhu. Aliran searah biasanya digunakan
dalam situasi khusus, di mana suhu maksimum fluida dingin
perlu dibatasi, atau dalam hal dimanater dapat keharusan
mengubah suhu fluida dengan cepat; sedikitnya, salah satu
fluida.
10
Contoh : penukar-panas pipa-rangkap (double pipe exchanger)
11
yang sederhanaternyata tidak memadai untuk laju aliran yang
lebih besar dari yang dapat ditangani dengan beberapa buah
tabung saja. Jika kita menggunakan banyak penukar-panas
pipa-rangkap secara paialel, bobot logam yang digunakan
sebagai pipa-luar akan menjadi sedemikian tinggi sehingga
penggunaan konstrukksi selongsong dan tabung (shell- and-
tube) seperti pada dibawah ini, di mana satu selongsong
melayani sejumlah tabung sekallgus, akan menjadi lebih
ekonomis.
Penukar-panas ini, karena hanya melakukan satu lintas
di sebelah selongsong dan satu lintas pula di dalam tabung,
disebut penukar-panas 1-1.
12
dipotong, Dalam praktek biasanya segmen itu dipotong pada
tinggi seperempat diameter selongsong. Sekat-sekat demikian
disebut sekat 25 persen (25 percent baffles). Sekat Itu lalu
diberi lubang-lubang untuk melakukan tabung-tabung.
Agar kebocoran dapat dibuat minimum, ruang-bebas
pemasangan antara sekat dan selongsong dan tabung harus
dibuat sekecil mungkin. Sekat itu ditunjang oleh sebuah atau
beberapa buah batangan pemandu C yang dipasangkan di
antara kedua plat tabung (tube sheet) D dan D' dengan
sekrup pengencang. Agar sekat-sekat itu terpasang erat di
tempatnya, pada batangan C itu dipasang pula potongan-
potongan tabung pendek E sebagai penjaga Jarak antara sekat-
sekat. Dalam merakit penukar- panas itu, plat tabung harus
dipasang terlebih dahulu, lalu berturut-turut batangan
penunjang, penjarak (tabung penjaga jarak), dan sekat, dan
barulah tabung- tabungnya.
Peti gasket (stuffing box) sebagaimana terlihat pada
ujung kanan, gunanya adalah untuk menampung
kemungkinan ekspansi tabung itu. Tetapi konstruksi ini hanya
praktis untuk selongsong kecil.
Koefisien perpindahan-panas
Koefisien perpindahan-panas hi, untuk fluida sisi-
tabung dalam penukai-panas selongsong-dan-tabung dapat
dihitung dan Pers. Korelasi yang sesuai. Koefisien yang untuk
sisi-selongsong ho tidak dapat dihitung seperti itu karena arah
alirannya sebagian sejajar dengan tabung dan sebagian lagi
menyilangnya; disamping itu luas penampang aliran dan
kecepatan massa aliran berubah-ubah pula pada waktu fluida
itu bolak-balik menyilang berkas tabung itu di dalam
selongsong.
Demikian pula, kebocoran antara sekat dan
13
selongsong, serta antara sekat dan tabung menyebabkan
terjadinya hubungan singkat antara sebagian zat-cair sisi-
selongsong dan hal ini menurunkan efektivitas penukar-panas
itu. Suatu persamaan untuk pendekatan namun sangat
bermanfaat untuk menaksir koefisien sisi selongsong, ialah
persamaan Donohue3 (4), yang didasarkan atas kecepatan-
massa yang dirata-ratakan dengan pembobotan, Ge antara
fluida yang mengalir sejajar dengan tabung dan fluida yang
mengalir menyilang tabung. Kecepatan massa Gb, yang
sejajar dengan tabung ialah laju aliran-massa dibagi dengan
luas bidang bebas yang dapat di.gunakan untuk aliran dalam
jendela sekat Sb. (Jendela sekat ialah bagian dari penampang
selongsong yang tidak diisi sekat). Luas ini sama dengan luas
jendela sekat dikurangi dengan luas yang diisi tabung ; atau
(1)
Ds = diameter-dalam selongsong
Nb = banyaknya tabung dalam jendela sekat
Do = diameter-luar tabung.
14
2. Kelompok Unit Operasi Fraksionasi Pemisahan Campuran
Molekuler
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari
suatu campuran senyawa kimia.
15
padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
EVAPORATOR
16
Metode Evaporasi
Prinsip-prinsip Evaporasi
1. Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair
menjadi uap
17
Komponen dan Cara kerja evaporator
a. Komponen evaporator
Pada gambar diatas, akan saya jelaskan beberapa nama beserta fungsinya :
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu
alas yang berisi “sampel”
3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel
bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam
kondensor yang airnya disedot oleh pompa vakum.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung
pelarut.
18
8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas
bulat penampung bergantung.
Cara kerja
4. Dimasukkan aquadest kedalam waterbath
5. Dimasukkan larutan sampel yang akan diuapkan ke labu als bulat
6. Dipanaskan waterbath sesuai suhu pelarut yang digunakan
7. Labu alas bulat yang berisi sampel di pasang pada ujung rotor
8. Dialiri air pendingin dan vakum dijalankan.
19
2. Kelatutan solute dalam larutan
a. Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi solute makin
tinggi pula, sehingga btas hasil kali kelarutan dapat terlampaui yang
akibatnya terbentuk Kristal solute. Jika dengan adanya hal ini, dalam
evaporasi harus diperhatikan batas konsentrasi solute yang maksimal
yang dapat dihasilkan oleh proses evaporasi.
e. Pembentukan kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan.
Dengan terbentuknya kerak ini akan mengurangi overall heat transfer
coefficient, jadi diusahakan konsentrasi/teknikevaporator yang tepat
karena biaya pembersihan kerak atau memakan waktu atau biaya.
20
EVAPORASI
21
Perlengkapan peralatan :
22
3. Kelompok Unit Operasi Reaksi
23
4. Simbol-simbol Peralatan Industri Kimia
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Simbol Nama Alat Fungsi
Heater Pemanas
Cooler Pendingin
Decanter Pemisah
Evaporator Penguapan
Vessel Pemisah
40
Destilasi Pemisah
41
42
SOAL DAN JAWABAN
43
4. Pemilihan Evaporator yang baik dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu?
Jawab:
Kontak panas harus tetap menjaga produk yang harus
diuapkan
44
7. Sebutkan besaran-besaran yang harus dihitung dalam rancangan
umum peralatan penukar panas!
Jawab:
koefisien perpindahan-panas menyeluruh
beda-suhu rata-rata
dan dalam peralatan siklus (daur)
waktu siklusnya
45
11. Sebutkan 5 peralatan di Industri Kimia dan gambarkan simbolnya!
Jawab:
1. Evaporator
2. Tangki
3. Cooler
4. Heater
5. Decanter
46
Jawab:
Yaitu Heat Exchanger yang di dalamnya terjadi perpindahan panas
antara satu atau lebih fluida dengan diikuti dengan terjadinya
pencampuran sejumlah massa dari fluida-fluida tersebut.
15. Apa fungsi dari Peti Gasket ( Stuffing Box ) dalam Penukar-
panas shell- and-tube?
Jawab:
Yaitu untuk menampung kemungkinan ekspansi tabung dalam
alat tersebut.
47
Labu alas bulat yang berisi sampel di pasang pada ujung
rotor
mengaliri air pendingin dan vakum dijalankan.
Tombol rotor diputar dengan kecepatan tertentu (5-8
putaran)
48
KESIMPULAN
1. Mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara
permukaan padat dengan fluida, atau antara partikel padat dengan fluida,
pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal. Lebih lanjut, heat
exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat pembuang panas, alat
sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi (pemurnian,
ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk mengontrol
sebuah proses fluida.
49
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Unit_operasi
https://id.scribd.com/doc/130346631/Makalah-Alat-Industri-Kimia
https://www.academia.edu/8994773/UNIT_OPERASI
https://www.academia.edu/27514412/MAKALAH_KIMIA_Alat_dan_Simbol_di
_Laboratorium_
50