Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UTILITAS
REVERSE OSMOSIS

Disusun oleh:
1. Ninis Yudhiana (121170098)
2. Elinda Yoshinta (121170104)
3. Lu’lu’ah Megawati C (121170109)
4. Aesha Farahmadhania S (121170111)
5. Rahma Aqrarina W (121170112)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Utilitas yang berjudul “Reverse
Osmosis” ini, dengan baik, lancar, dan tepat pada waktunya.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses
pembuatan makalah ini, terutama;

1. Kedua orang tua yang telah mendukung dan memotivasi dalam menyelesaikan
makalah,
2. Dosen pembimbing, Ibu Faizah Hadi, yang telah memberikan arahan dan materi

Semoga laporan ini bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, November 2019


Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………..……… ii

Daftar Isi………………………………………………………………………...…….... iii

Bab I Pendahuluan……………….……………………………………………..……….. 1

Bab II Pembahasan…….………………………………………………...………..…….. 2

Bab III Penutup…...………………………………………………………...…...………. 6

Lampiran………………………………………………………………………………….7

Dokumentasi…………………………………………………………………………...…8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Hingga kini pengolahan air dengan menggunakan teknologi reverse osmosis (RO) ini
telah banyak digunakan. Reverse osmosis adalah kebalikan dari fenomena osmosis. Osmosis
merupakan fenomena pencapaian kesetimbangan antara dua larutan yang memiliki
perbedaan konsentrasi zat terlarut, dimana kedua larutan ini berada pada satu bejana dan
dipisahkan oleh lapisan semipermeabel. Reverse Osmosis (RO) adalah suatu metode
penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan
dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi
membran seleksi (lapisan penyaring). Permasalahan pada air ini telah menjadi ancaman
secara global yang sangat mendesak. dimulai dengan kekeringan air, wabah penyakit yang
menyebar lewat air, Banjir yang melanda dibeberapa daerah di Indonesia sampai pada
kenaikan permukaan air laut yang memperparah dampak dari banjir yang ada. Terkait
dengan masalah ini, pemerintah dan seluruh rakyat indonesia diharapkan memiliki
kesadaran akan tanggung jawab mengenai air. Adanya teknologi reverse osmosis
dapat menjawab kebutuhan dari salah satu permasalahan yang ada pada air, yaitu
pengolahan air menjadi air bersih sehingga kekurangan air bersih dapat diatasi.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan air dari sumber sampai menjadi air
minum.
2. Untuk mengetahui alat alat apa saja yang digunakan dalam proses pengolahan air
minum.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
 Tempat pelaksanaan:
Ruko Utama, Jl. Apokat 55, Leles, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
 Waktu pelaksanaan : 08.00 -09.00
 Nama pemilik depot : Sukarja, S.E.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Reverse osmosis adalah kebalikan dari fenomena osmosis. Osmosis merupakan fenomena
pencapaian kesetimbangan antara dua larutan yang memiliki perbedaan konsentrasi zat terlarut,
dimana kedua larutan ini berada pada satu bejana dan dipisahkan oleh lapisan semipermeabel.
Kesetimbangan terjadi akibat perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi zat
terlarut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi. Saat kesetimbangan
konsentrasi dicapai maka terdapat perbedaan tinggi larutan yang dapat didefinisikan sebagai
tekanan osmosis. Prinsip dasar reverse osmosis adalah memberi tekanan hidrostatik yang
melebihi tekanan osmosis larutan sehingga pelarut dalam hal ini air dapat berpindah dari larutan
yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi ke larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut
rendah seperti yang terlihat pada Gambar 1.b. Prinsip reverse osmosis ini dapat memisahkan air
dari komponen-komponen yang tidak diinginkan dan dengan demikian akan didapatkan air
dengan tingkat kemurnian yang tinggi
Membran Reverse osmosis Membran semipermeabel pada aplikasi reverse osmosis
terdiri dari lapisan tipis polimer pada penyangga berpori (fabric support). Membran untuk
kebutuhan komersial harus memiliki sifat permeabilitas yang tinggi terhadap air. Selain itu,
membran juga harus memiliki derajat semipermeabilitas yang tinggi dalam arti laju transportasi
air melewati membran harus jauh lebih tinggi dibandingkan laju transportasi ion-ion yang terlarut
dalam umpan. Membran juga harus memiliki ketahanan (stabil) terhadap variasi pH dan suhu.
Kestabilan dari sifatsifat tersebut dalam periode waktu dan kondisi tertentu dapat didefinisikan
sebagai umur membran yang biasanya berkisar antara 3-5 tahun. Terdapat dua jenis polimer yang
dapat digunakan sebagai membran reverse osmosis: selulosa asetat (CAB) dan komposit
poliamida (CPA).

B. Sejarah Reverse Osmosis

Proses osmosis melalui membran semipermeabel pertama kali diamati pada tahun
1748 oleh Jean-Antoine Nollet. Untuk 200 tahun berikutnya, osmosis hanya fenomena
yang diamati di laboratorium. Pada tahun 1949, University of California di Los Angeles

2
pertama kali menyelidiki desalinasi air laut dengan menggunakan membran
semipermeabel. Para peneliti dari kedua University of California di Los Angeles dan
University of Florida berhasil memproduksi air tawar dari air laut di pertengahan 1950-
an, tetapi fluks itu terlalu rendah untuk menjadi komersial. Hingga ditemukannya di
University of California di Los Angeles oleh Sidney Loeb dan Srinivasa Sourirajan di
Dewan Riset Nasional Kanada, Ottawa, teknik untuk membuat membran asimetris
ditandai dengan efektif tipis “kulit” lapisan didukung di atas sebuah wilayah substrat
yang sangat berpori dan lebih tebal dari membran. John Cadotte, dari Filmtec
Corporation, menemukan bahwa membran dengan fluks yang sangat tinggi dan bagian
rendah garam bisa dibuat oleh polimerisasi antar muka dari m-fenilena diamina dan
trimesoyl klorida. Paten Cadotte pada proses ini adalah subjek litigasi. Sejak
kadaluwarsa, hampir semua membran reverse osmosis komersial sekarang dibuat dengan
metode ini. Pada tahun 1977 Cape Coral, Florida menjadi kotamadya pertama di Amerika
Serikat yang menggunakan proses RO pada skala besar dengan kapasitas operasi awal 3
juta galon per hari. Pada tahun 1985, karena pertumbuhan yang cepat dalam populasi
Cape Coral, kota memiliki kapasitas terbesar pabrik reverse osmosis di dunia, mampu
menghasilkan 15 juta galon / hari (MGD).

C. Sumber air
Sumber air yang digunakan untuk air RO di Ruko Utama adalah air yang bersumber dari
air tanah.
D. Proses pengolahan air baku menjadi air minum pada depot air minum isi ulang adalah:
1. Supply.
Yaitu untuk menyedikan air baku dari sumur.
2. Stainless Water Pump.
Stainless Water Pump adalah untuk memompa air baku dari supply ke dalam filter,
akan otomatis beroperasi ketika tangki sudah berkurang sebanyak 2 galon.
3. Filter.
Adapun filter pada depot terdiri:

3
Tahap 1: Sediment Prefilter, berfungsi untuk menyaring, sedimen, lumpur dan
partikel besar lainnya di dalam air. Jenisnya filter Cartridge Spoon Sediment
05 Micron atau disebut PP (PolyPropylene) panjang 10 inci 1 buah.
Tahap 2: Carbon Block berfungsi : untuk menyerap khlor, bau, bahan organik,
pestisida kimia dan lain-lain di dalam air. Jenisnya GAC (Granular Active
Carbon) GAC KOLON UDF/ GAC Watercure/ GAC lain yang setara,
karbon butiran dalam cartridge, panjang 10 Inch
Tahap 3: Carbon Block berfungsi sebagai penyaring lanjutan untuk lebih menyerap
klorin, bau, bahan organik, pestisida kimia dan lain-lain di dalam air.
Jenisnya CTO karbon aktive (karbon berbentuk block atau karbon yang
sudah di padatkan), CTO KOLON/ CTO WATER WIZARD/ GARUDA
USA atau CTO lain yang setara. panjang 10 Inch 1 buah.
Tahap 4: Membrane berfungsi menghilangkan zat yang lebih besar dari 0,0001um,
seperti organik, mikroorganisme, virus, ion logam, zat organik kanker, dan
garam larut lainnya dalam air. Jenisnya membrane kapasitas 50 GPD merk
CM atau membran 100 GPD merk Silvertec
Tahap 5: Carbon Postfilter terbuat dari karbon aktif yang dipadatkan dan berfungsi
untuk memperbaiki rasa atau menetralisir rasa air setelah melalui proses
penyaringan oleh membrane RO. Jenisnya Post Carbon (inline) ukuran 10"
X2" Post Carbon biasanya digunakan dalam satu kesatuan rangkaian sistem
mesin RO undersink.
4. Storage Tank.
Storage Tank adalah untuk penampungan air baku yang dapat menampung air
sebanyak 75-80 gallon.
5. Micro Filter.
Saringan air berguna untuk penyaring lanjutan partikel air bertujuan untuk memenuhi
syarat standar air minum yang bersih dan sehat.
6. Flow Meter.
Flow Meter adalah alat untuk mengukur air yang mengalir ke dalam galon isi ulang.
7. Lampu ultraviolet.
Lampu ultraviolet berfungsi untuk desinfeksi/sterilisasi pada air yang telah diolah.

4
8. Galon isi ulang.
Galon isi ulang merupakan tempat atau wadah untuk menampung atau menyimpan air
minum di dalamnya.
Pengisian tempat atau wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta
dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.
E. Diagram alir

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber air yang digunakan untuk air RO di Ruko Utama adalah air yang bersumber dari
air tanah. Untuk pengolahan air baku menjadi air minum pada depot air minum isi ulang melalui
tahap supply atau penyediaan air baku dari sumur. Selanjutnya air baku dipompa dengan
Stainless Water Pump menuju filter, yang terbagi menjadi 5 tahap : Sediment Prefilter, Carbon
Block, Carbon Block lanjtan, Membrane, dan Carbon Postfilter. Air yang sudah disaring
disimpan dalam storange tank sebelum disaring lebih lanjut menggunakan macro filter untuk
memenuhi syarat standar air minum. Terakhir air yang telah diolah disterilkan lagi menggunakan
sinar UV dan kemudian dapat ditampung dalam galon.

6
LAMPIRAN

1. Supply 2. Pompa

3. Filtrasi 4. Storage tank

5. Filtrasi lanjutan 6. Lampu ultraviolet

7
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai