PRESENTASI

BOILER WATER TREATMENT

 EXTERNAL TREATMENT
 INTERNAL TREATMENT

DI

PABRIK KELAPA SAWIT (PKS)

SUSUNAN – KERANGKA PEMIPAAN / DRUM BOILER
PIPA AIR
Sat. Steam take off
Risers
To superheater Generating Bank
Convective Risers
(not shown)

Downcom
ers

Baffle Tubes

Screen Tubes

Drainable Superheater

Refractory on floor to limit

http://www.free-powerpoint-templates-design.com Radiant heat transfer
 BOILER WATER TREATMENT
Boiler :
adalah merupakan satu peralatan instalasi yang sangat penting
di Pabrik Kelapa Sawit (PKS), bejana penghasil/memproduksi
uap untuk menggerakkan turbine uap sebagai pembangkit
listrik dan juga steam yang dihasilkan Boiler ini dapat
digunakan untuk proses pengolahan di PKS, Boiler ini
mengkonpersi panas yang di peroleh dari bahan bakar fibre
dan cangkang ke dalam air di dalam boiler sehingga
menghasilkan Steam yang disebut Enthalphy dan kemudian
digunakan untuk menggerakkan turbine/menghasilkan listrik
dan dapat menggerakkan seluruh mesin-mesin pengolahan di
Pabrik.
Boiler ini dapat diumpamakan sebagai jantungnya di PKS,
pipa-pipa Boiler sebagai pembuluh darah, air dan steam
yang merupakan darah yang terus menerus
bergerak/mengalir di dalam proses pengolahan kelapa sawit
di pabrik.
Mekanisme pembentukan uap dalam boiler melalui dua
tahapan yaitu: tahapan pertama pembentukan uap jenuh
temperatur : 207-210 0C dan tahapan kedua pembentukan
uap kering : 240-260 0C, dimana temperatur didalam
dapur/ruang bakar Boiler mencapai : 600 0C, panas
pembakaran bahan bakar Fibre dan Cangkang inilah yang
dikompersikan ke air di dalam Boiler sehingga
menghasilkan uap atau Steam.
Oleh karena pengoperasian Boiler ini dengan Temperatur dan
Tekanan Steam yang cukup tinggi, frekwensi kerusakan
Boiler pada umumnya sering terjadi disebabkan Overheating
oleh karena terjadi dan timbul kerak/korosi pada pipa-pipa
Boiler , pipa-pipa Boiler pecah atau bocor , sudah tentu
Pabrik stop dan tidak dapat mengolah.
Untuk melakukan perbaikan/pergantian pipa-pipa Boiler
yang pecah ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan
biaya yang cukup besar.
Terjadinya kerak, korosi dan Carry Over dll pada Boiler
adalah disebabkan pengolahan Air pada Exthernal Treatment (
Water Clarifier/Demint Plant ) dan Internal Treatment tidak
berjalan dengan semestinya, parameter air umpan Boiler tidak
sesuai dengan parameter air yang dipersyaratkan.
- Disamping kebutuhan produksi steam yang digunakan untuk
menggerakkan Turbine, juga steam digunakan untuk (Sterilizer,
Digester, Klarisifikasi, Karnel Plant dan Storage Tank), dengan
kebutuhan steam :0,50 – 0.60 Ton uap per-ton Tbs.
- Pada umumnya Jenis/merk Boiler yang digunakan di PKS adalah
Boiler Pipa air/ Pipa api, Merk : Takuma, Presser, Vickers dan
Babcoc dengan tekanan kerja 18-21 Kg/cm2, 28-30 Kg/cm2 (Kap 20,
25 & 30, 40 Ton uap/jam), tergantung kapasitas PKS ton Tbs/jam.
- Pada umumnya boiler yang berperan untuk memproduksi steam ini
yaitu proses perubahan air menjadi steam memerlukan perawatan
yang sangat khusus, masalah yang sering timbul dalam boiler
umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak
memenuhi persyaratan sehingga timbul Kerak, Korosif dan Pipa-pipa
Boiler menjadi pecah/bocor (Rusak).
7
• TOTAL SUSPENDID SOLID (TSS)
adalah zat-zat padatan yang tidak terlarut didalam air.
contoh : lumpur, pasir, tanah, zat-zat organik, dll.

• TOTAL DISOLVED SOLID (TDS)

adalah zat-zat padatan yang terlarut didalam air.
contoh : Silika (SiO2), T.Hardness (Ca & Mg), besi (Fe), Cloride (Cl), dll.

• TOTAL DISOLVED GAS (TDG)

adalah gas-gas yang terlarut didalam air.
contoh : Oksigen (O2), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), dll

• MIKROORGANISME
adalah organisme yang ada didalam air dalam ukuran kecil (mikro).
contoh : bakteri, dll. (Secara umum berhubungan d/ air minum dan Cooling Tower).

8
• TIDAK MENGANDUNG TSS

• TIDAK MENGANDUNG TDS

• TIDAK MENGANDUNG TDG
9
 HUJAN  Air dalam bentuk yang paling murni

GAS

MINERALS TANAH

Oxygen
Calcium Carbon Clay
Magnesium Monoxide Silt
Sodium Carbon Sand
Iron Dioxide

(1) Dissolved Solids (2) Dissolved Gases (3) Suspended Soilds

Air mengandung 3 tipe kontaminan

“ MEMPEROLEH AIR YANG JERNIH DAN
MURNI ”

11
 Air Clarifier Water Basin Sand Filter Tower
Sumber
Injeksi Bahan Kimia

Menghilangkan TSS

Boiler Deaerator Feed Tank Demineralisasi

Injeksi Bahan Kimia

Menghilangkan TDG Menghilangkan TDS

12
 CLARIFIKASI

Air
Clarifier Water Basin Sand Filter Tower
Sumber
Injeksi Bahan Kimia

Menghilangkan TSS

Deaerator Feed Tank Demineralisasi

Menghilangkan TDG Menghilangkan TDS

DEAERASI DEMINERALISASI
DIBAGI ATAS :
- CLARIFIKASI (CLARIFIER, WATER BASIN, SAND FILTER)
- DEMINERALISASI
- DEAERASI (DEAERATOR & FEED TANK)

13
 AIR SUMBER
• AIR BAWAH TANAH • AIR PERMUKAAN
• Adalah air yang sumbernya dari • Adalah air yang sumbernya dari
dalam bumi. permukaan bumi.

• Contoh : • Contoh :
- Air sumur bor - Air sungai
- Mata air - Air danau
- Air sumur - Air waduk/Embung.

• Kelebihan : • Kelebihan :
• Kadar Total Suspendid Solid (TSS) lebih • Kadar Total Disolved Solid (TDS)
rendah (air cukup jernih). lebih rendah.

• Kekurangan : • Kekurangan :
• Kadar Total Disolved Solid (TDS) • Kadar Total Suspendid Solid (TSS)
cukup tinggi. cukup tinggi. 14
 KLARIFIKASI
TUJUANNYA ADALAH MENGHILANGKAN ZAT-ZAT PENGOTOR (IMPURITIS) DALAM AIR
BAKU YAITU KOMPONEN TOTAL SUSPENDID SOLID (TSS) DAN KOMPONEN NON-IONIC.
SEHINGGA SYARAT PERTAMA YAITU “JERNIH” BISA TERCAPAI. SECARA UMUM SERING
DISEBUT JUGA PENJERNIHAN.

CLARIFIKASI
(PENJERNIHAN)

KOAGULASI FLOKULASI SEDIMENTASI FILTRASI

CLARIFIER WATER BASIN SAND FILTER

15
 KOAGULASI
ADALAH PENGGUNAAN BAHAN KIMIA KOAGULANT UK MENGHILANGKAN GAYA TOLAK MENOLAK
UNT MEMBENTUK GAYA TARIK MENARIK (VAN DER DAN NTARA PARTIKEL KOLOID DIDALAM AIR.
WALLS) A

AGGLOMERASI PERTUMBUKAN FLOK

ADALAH PENGELOMPOKAN PARTIKEL-PARTIKEL ADALAH TERIKATNYA PARTIKEL-PARTIKEL

SUSPENDID SOLID (TSS) MENJADI PARTIKEL SETELAH PROSES AGGLOMERASI MENJADI
YANG LEBIH BESAR KARENA ADANYA GAYA PARTILEK-PARTIKEL YANG LEBIH BESAR
TARIK MENARIK (VAN DER WALLS). LAGI, YANG BIASA DISEBUT “PIN FLOK”
(MIKRO FLOK).

GAMBAR PROSES KOAGULASI

0 0 0
+0- +0- +0- +0-
+ O O O
+
0 0 0 +0- +0- +0- O O O
+ + +0-+0-+0-+0-+0- O O

Gerak Brown Koagulant Gaya Van Der Walls Pin Flok (Mikro Flok)

16
 FLOKULASI
ADALAH PENGELOMPOKAN PIN-PIN FLOK YANG TELAH TERBENTUK DARI PROSES KOAGULASI SEHINGGA
TERBENTUK FLOK YANG LEBIH BESAR (MAKRO FLOK) YANG MUDAH MENGENDAP DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA POLYMER.

GAMBAR PROSES FLOKULASI

O O O
O O O O
O
O
O O
O O
O O O
O O O Agglomerasi O O O
O
Mikro flok Polimer Flokulasi Makro flok

17
CARA MENENTUKAN DOSIS BAHAN KIMIA PENJERNIHAN
PROSES PENENTUAN DOSIS BAHAN KIMIA PENJERNIHAN DIMULAI DARI JAR TEST

JAR TEST ADALAH PERLAKUAN UJI COBA DOSIS BAHAN KIMIA (YANG DITENTUKAN) UNTUK

PROSES PENJERNIHAN YANG MENGGUNAKAN KOAGULAN SEPERTI ALUMUNIUM SULFATE

ATAU

POLY ALUMUNIUM CHLORIDE (PEMBENTUKAN PIN-PIN FLOK), SODA ASH (ADJUST pH) DAN

FLOKULAN (PEMBENTUKAN MAKRO FLOK) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT JAR TEST.
PERHITUNGAN PEMAKAIAN BAHAN KIMIA :
FLOWRATE AIR KE KLARIFIER x UNTUK KEBUTUHAN BERAPA JAM x DOSIS HASIL JAR
TEST
CONTOH : 1000
 DEBIT AIR MASUK = 50 M3/JAM
 JAM OPERASI = 20 JAM

 DOSIS HASIL JAR = 20 ppm (gr/M3)

TEST
= 50 M3/JAM x 20 JAM x 20 gr/M3 = 20000 gr = 20 Kg
* JUMLAH BAHAN KIMIA
18
 JAR TEST

Alat jar test:

Way jar mixer
Beker Glass 1 Liter ( 4 buah ).
Pipet dan Anlitical balance.
Jar Test Result
JAR TEST
• Merupakan simulasi dari proses pengendapan yang
terjadi pada unit clarifier.
• Waktu 1 – 5 menit pada proses jar test dapat berarti
30 menit pada proses pengendapan pada unit
clarifier.
• Hal-hal yang harus dievaluasi:
- Kecepatan proses pengendapan yang terjadi.
- Kekuatan dari flok yang terbentuk.
- Kekompakan dari lapisan padatan.
- Kejernihan air.
PROSEDUR JAR TEST
1. Pembuatan Larutan
Pembuatan larutan alum/soda ash
Ditimbang 10 gram alum/soda ash, dan dilarutkan dalam 1 liter
air (larutan alum/soda ash konsentrasi 1%).
Pembuatan larutan Flocculant.
Ditimbang 1 gram Flocculan/Amerfloc, dilarutkan dalam 1 liter air
(larutan Amerfloc-konsentrasi 0,1%). Pada saat pelarutan
Amerfloc tersebut agar dapat dituangkan perlahan-lahan sambil
diaduk.

2. Diambil sampel air baku dan dimasukkan ke dalam beaker glass 4

buah masing-masing 1 liter. Kemudian tempatkan beaker glass
tersebut pada peralatan jar test.
 PROSEDUR JAR TEST
3. Kecepatan putaran pengaduk dipilih posisi maksimal.
Diinjeksikan alum dengan variasi dosis misalnya untuk beaker glass 1
sebesar 30 ppm, beaker glass 2 sebesar 40 ppm, beaker glass 3 sebesar
50 ppm, beaker glass 4 sebesar 60 ppm.
Lalu diinjeksikan soda ash sebesar kira-kira ½ - ¾ dari jumlah
penginjeksian alum atau diatur sedemikian hingga pH air berkisar 7.
(Untuk larutan konsentrasi larutan 1%, 1 ml larutan berarti 10 ppm,
sedangkan untuk larutan konsentrasi 0,1%, 1 ml larutan berarti 1 ppm).
Pengadukan dilakukan selama lebih kurang kira-kira 1 – 2 menit.
4. Kecepatan putaran pengaduk kemudian dikurangi menjadi lebih kurang
1/5 putaran maksimal. Kemudian diinjeksikan larutan Amerfloc sebesar
0,2 ppm.
PROSEDUR JAR TEST
5. Pengamatan hasil jar test.
Hal-hal yang harus dievaluasi:
- Kecepatan proses pengendapan yang terjadi.
- Kekuatan dari flok yang terbentuk.
- Kekompakan dari lapisan padatan.
- Kejernihan air.
Jar test dengan hasil terbaik, dosis bahan kimianya dapat diaplikasikan pada
unit clarifier.
Apabila belum diperoleh hasil maksimal, jar test dapat diulangi dengan
meningkatkan dosis bahan kimianya.
 SEDIMENTASI
ADALAH PROSES PENGENDAPAN
MAKRO FLOK YANG TELAH
TERBENTUK DARI HASIL KOAGULASI
DAN FLOKULASI. BIASANYA ALAT
UNTUK PROSES CLARIFIKASI INI
DISEBUT CLARIFIER.

BENTUKNYA KERUCUT TERBALIK

ADALAH UNTUK MEMPERMUDAH
PEMBUANGAN LUMPUR
(KOTORAN) YANG TELAH
DIENDAPKAN DARI PROSES
SEDIMENTASI.
CLARIFIER
25
 SKETSA ALIRAN AIR DI CLARIFIER
SEKAT PLAT

atau

KRAN GAN
GGIAN
KETINUT
FLOK
SELIM

SCREW
KRANGAN
SELIMUT FLOK

INJEKSI TAWAS.
KRANGAN
INJEKSI SODA INJEKSI FLOKULANT KETINGGIA N
ASH. LUMPUR

STATIC MIXER
KRA NGA N
BUANG
LUMPUR
5 Meter
25 - 30 Meter 20 - 25 Meter
27
 SEDIMENTASI

WATER BASIN JUGA BISA

MEMBANTU UNTUK
SEDIMENTASI. DIMANA FLOK-
FLOK YANG MASIH KELUAR
DARI CLARIFIER AKAN
MENGENDAP DAN TIDAK
TERIKUT KE SAND FILTER.
SELAIN ITU WATER BASIN
JUGA BERFUNGSI SEBAGAI
STOK AIR.

WATER BASIN 29
 SKETSA WATER BASIN
Air Masuk

Over Flow

Under Flow

Ke Sand Filter KOTORAN DIHARAPKAN AKAN

MENGENDAP DI DASAR
BASIN

28
 Raw Water Inlet

Top Baffle

Approx. 50% Surface Washer

Freeboard

4,5 – 9,0 mm
Filter Media
0.50 - 0.70 mm
Strainer Heads

Filtered Water Outlet 3-4 Layers of

Course Support

Laterals Concrete
Supports Subfill

SUSUNAN SARINGAN PADA SAND FILTER

 FILTRASI
TUJUANNYA ADALAH MENYARING
FLOK-FLOK YANG MASIH TERIKUT
DAN TIDAK SEMPURNA
MENGENDAP DI WATER BASIN.
SEHINGGA KEJERNIHAN AIR JAUH
LEBIH MAKSIMAL. MENGGUNAKAN
ALAT NAMANYA SAND FILTER.

MEDIA YANG DIPERGUNAKAN

ADALAH PASIR KUARSA.
BIASANYA UKURAN YANG
DIPERGUNAKAN TERDIRI DARI 3
BAGIAN : KASAR, SEDANG DAN
HALUS.

UKURAN PASIR :
-KASAR = 3,0 – 6,0 mm : 10%
-SEDANG = 1,0 – 1,5 mm : 15%
-HALUS = 0,5 – 0,7 mm : 75% SAND FILTER

30
 PROSEDUR OPERASIONAL
SAND FILTER
Prosedur Operasional :
1. Service
 Artinya : Operasional normal Sand Filter dalam
keadaan menjernihkan air.
 Prosedur : Buka katup no.5 dan no.1 (katup lainnya
dalam kondisi tertutup).
 Syarat Mutu : Air yang dihasilkan harus jernih.
 Hal penting : Perhatikan apakah pada air keluaran
1 2
saat
Service ada pasir yang keluar. TOTAL
TOTALVOLUME
2. Backwash VOLUME
PASIR 60% DARI
PASIR 60%
 Artinya : Pencucian pasir dari kotoran (lumpur) VOLUME TANKI
DARI VOLUME
yang lengket pada saat Service.

PASIR 60%
In Let TANKI
-Tekanan antara air Inlet dan Outlet
melebihi 0,5 kg/cm2.
-Air keluaran Sand Filter sudah mulai tidak 3 4
jernih.
-Rutin dilakukan minimal setiap 12 jam
operasional.
 Prosedur : Tutup katup no.1 dan no.5, buka
perlahan
katup no.2 dan
 Standard Mutu : no.3.
Air keluaran saat Backwash sejernih Nozzle Strainer
5
air
 Hal penting : masuk.
Perhatikan apakah pada air keluaran
saat
3. Fast Rinse Backwash ada pasir yang keluar Out Let
 Artinya : Pembuangan sisa kotoran (lumpur)
yang belum terbuang saat Backwash.
 Prosedur : Tutup katup no.3 dan no.2, kemudian
buka katup no.4 dan no.1.
4. Selesai Fast Rinse, Sand Filter siap dioperasikan.
31
 FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PROSES KLARIFIKASI
(PENJERNIHAN)

FAKTOR

MECHANICA HUMAN
CHEMICAL
L ERROR
ERROR

KELENGKAPA SYSTEM DOSIS JENIS

PELAKSANAAN KONTROL
N ALAT YANG BAHAN KIMIA BAHAN KIMIA
TERPAKAI

32
 Syarat Parameter Air Sand Filter :
Batas Kontrol
No Parameter Air. Sand Filter Keterangan
1 PH Unit 6.0 – 7. 0

2 Turbidity NTU ˂5

3 M-Alkalinity PPM CaCo3 -

Parameter air ini
T. Hardness PPM CaCo3 - perlu diketahui awal
untuk men- disign
Dimensi dan Volume
5 Silica PPM SiO2 - Resin Cation, Resin Anion
dan
6 Iron PPM Fe 0,5 ( Maks ) Feed Water Tank.

7 TDS PPM CaCo3 MINIMAL

Penjelasan :

 Pemeriksaan parameter air keluaran Sand Filter harus

dilakukan 1-2 jam sekali.
 Jika parameter Turbidity keluaran air Sand Filter ˃ 5 NTU dan
PH ˂ 6, segera diperiksa injeksi bahan Kimia Soda Ash &
Alumunium Sulfate & Amerfloc apakah sudah sesuai dengan
dosis Jar-Test termasuk dengan Kap. Pompa inlet ke Clarifier
Tank, dan selanjutnya periksa pengoperasian dari unit Sand
Filter Tekanan air Inlet ke S.Filter jika > 2,5 Bar segera
dilakukan Backwash.
 Dengan menjaga parameter air keluaran Sand Filter tetap
sesuai SOP/ batas kontrol, kerja Resin Cation & Resin Anion
ringan dan berjalan lancar.
 DEMINERALISASI
TAHAPAN PROSES SESUDAH PROSES PENJERNIHAN ADALAH PROSES DEMINERALISASI.
TUJUANNYA ADALAH MENGHILANGKAN ZAT-ZAT PADATAN TERLARUT DALAM AIR BAKU
YAITU KOMPONEN IONIC ATAU TOTAL DISOLVED SOLID (TDS). SEHINGGA SYARAT KEDUA
YAITU “ MEMURNIKAN TDS” BISA TERCAPAI.

DEMINERALISASI

SOFTENER SPLIT STREAM DEMINPLANT MIXED BAD REVERSE OSMOSIS

MENGHILANGKA MENGHILANGKAN MENGHILANGKAN MENGHILANGKAN MENGHILANGKAN

T.HARDNESS & HAMPIR HAMPIR SELURUH
N T.HARNESS T.ALKALINITY SELURUH TDS TDS (EFISIENSI LEBIH
HAMPIR SELURUH
(SILIKA TIDAK) BAIK DARI TDS (EFISIENSI 99,9%)
(SILIKA TIDAK) (TERMASUK
SILIKA) DEMINPLANT)

35
 DEMINPLANT
– DEMINPLANT BERTUJUAN UNTUK MENGHILANGKAN ATAU MEREDUKSI KADAR TOTAL
DISOLVED SOLID (TDS) DIDALAM AIR. TERMASUK DIANTARANYA T.HARDNESS, SILIKA YANG
TERLARUT DIDALAM AIR. METODE YANG UMUM DIPAKAI PADA PROSES DEMINPLANT SYSTEM
INI ADALAH PERTUKARAN ION.
– PADA SYSTEM INI MEDIA PERTUKARAN ION YANG DIGUNAKAN ADALAH RESIN STRONG ACID
(KATION) & RESIN STRONG BASE (ANION)

SECARA SEDERHANAGUGUS FUNGSI DARI RESIN STRONG ACID ADALAH :

SO3- H+ SO 3- Ca+

H+ SO 3- + CaCO3 Na+ SO 3- SO3- Mg + + H2CO3

R SO3- H+ R
MgCO3 H2SiO3
Na2SiO3
SO3- H+ SO 3- Ca+

SECARA SEDERHANAGUGUS FUNGSI DARI RESIN STRONG BASE ADALAH :

N(CH3) + OH- N(CH3) + CO -
3
3
3

+ H2 O
N(CH3) 3+ OH- R N(CH3) 3+ OH- + H 2CO3 N(CH3) 3+ SiO 3- R N(CH3)3 + CO3 -
Na+ H2SiO3

N(CH3) 3+ OH- N(CH3) 3+ SiO3 -

43
 SISTEM PERTUKARAN ION RESIN DEMINPLANT SAAT OPERASIONAL

CaCO3 H2CO3
MgCO3 H2SiO3
Na2SiO3
KATION ANION KATION ANION

Ca MgCa CO3 CO3

H H H HH OH OH
H OH Mg Ca CO3 SiO3
H H H OH OH OH Na Mg SiO3 CO3
OH OH
H
H H OH OH Ca
H HH H OH OH OH OH Mg SiO SiO
3 3 CO
SiO3
H H H H OH OH Mg Ca Ca C O3 CO 3 3
Ca MgCa
H H
H H
H HH OH OH Ca Mg
Mg Ca
Mg SiO 3CO 3 CO3
H H H H OH OH OH OH Na Ca
CO3 CO3SiO 3
OH OH NaMg

KONDISI RESIN DEMINPLANT SEBELUM KONDISI RESIN DEMINPLANT SESUDAH H 2O

DIOPERASIKAN DIOPERASIKAN
44
 SISTEM PERTUKARAN ION RESIN KATION SAAT REGENERASI

HCl
atau
H2SO4
KATION KATION

Ca MgCa H H HH
Mg Ca H H
Na Mg H H H H

Ca H H
RESIN HH H
Mg H
KATIO Mg Ca Ca H H H H
N Ca MgCa
H H H
Ca Mg
Mg Ca
Mg Ca H HH
Na NaMg H HH H H

CaCl2 CaSO4
atau
MgCl 2 MgSO 4

KONDISI RESIN SESUDAH DIOPERASIKAN (JENUH) NaCl Na2SO4

KONDISI RESIN
SESUDAH
DIREGENERAS 45
I
 SISTEM PERTUKARAN ION RESIN ANION SAAT REGENERASI

NaOH

ANION ANION

CO3 CO3
CO3 SiO3 OH OH
SiO3 CO3 OH OH OH OH
OH OH

RESIN ANION OH OH
SiO SiO
3 3 CO
SiO3 OH OH OH OH
C O3 CO3 3 OH OH

SiO 3 CO3 CO3 OH OH

OH OH OH OH
CO3 CO3SiO3 OH OH

Na2CO3
KONDISI RESIN SESUDAH DIOPERASIKAN (JENUH) Na2SiO3
KONDISI RESIN
SESUDAH
DIREGENERAS 46
I
 PROSEDUR OPERASIONAL
KATION
Prosedur Operasional :
1. Service
 Artinya : Operasional menghilangkan ion-ion
 Prosedur positif. Nozzle
 Syarat Mutu : Buka katup no.1 & 5 (katup lain Straine
tertutup). r Atas
2. Regenerasi : - T.Hardness Trace ; - pH dibawah 4,5
 Artinya :unit
Pengaktifan resin yang telah jenuh
-dengan
T.Alkalinity Trace.
mempergunakan larutan HCl atau
 Prosedur
6 1 2
H2SO4.
 Backwash TOTAL
TOTALVOLUME
VOLUME
7 PASIR 60% DARI
- Artinya : Pencucian resin dari kotoran saat service. RESIN 60%
VOLUME TANKI
- Prosedur : Tutup katup no.1 & 5 buka katup no.3 DARI VOLUME
dan TANKI
- Syarat 2 (katup lain tertutup).
 Injeksi : Air saat backwash harus bersih. 3 4
- Artiny : Pengaktifan resin dengan larutan asam.
a : Tutup katup no.3 dan 2 kemudian buka
- Prose katup no.6, 7 dan 4 (katup lain
- dur
Syarat tertutup).
: - Persen kontak harus mencapai 2-4%. LARUTAN
Nozzle Strainer
 Slow Rinse - Waktu injeksi bahan kimia 40-50 H2SO4 5 Bawah
- Artinya : menit.
Pencucian sisa asam secara perlahan.
- Prosedur : Tutup katup no.7 sementara katup no.6
&
- Syarat 4 masih dalam keadaan terbuka.
 Fast Rinse : Waktu slow rinse berkisar 15 – 20 menit.
- Artinya : Pencucian total sisa asam secara cepat.
- Prosedur : Tutup katup no.6 dan buka katup
no.1 sementara katup no.4 tetap
- Syarat terbuka.
: - pH dibawah 3,0 unit ; T.Alkalinity 47
Trace Kation siap dioperasikan.
3. Selesai Fast Rinse,
- T.Hardness harus Trace.
 PROSEDUR OPERASIONAL
ANION
Prosedur Operasional :
1. Service
 Artinya : Operasional menghilangkan ion-ion
 Prosedur negatif. Nozzle
 Syarat Mutu : Buka katup no.1 & 5 (katup lain tertutup). Straine
: - T.Hardness Trace ; - Silika Maks. 5 ppm r Atas
2. Regenerasi - TDS Maks. 70 ppm.
 Artinya : Pengaktifan resin yang telah jenuh
dengan mempergunakan larutan NaOH.
 Prosedur
6 1 2
 Backwash TOTAL VOLUME
7 TOTAL VOLUME
PASIR 60% DARI
- Artinya : Pencucian resin dari kotoran saat service. RESIN 60%
VOLUME TANKI
- Prosedur : Tutup katup no.1 & 5 buka katup no.3 DARI VOLUME
dan TANKI
- Syarat 2 (katup lain tertutup).
 Injeksi : Air saat backwash harus bersih. 3 4
- Artiny : Pengaktifan resin dengan larutan NaOH.
a : Tutup katup no.3 dan 2 kemudian buka
- Prose katup no.6, 7 dan 4 (katup lain
- dur
Syarat tertutup).
: - Persen kontak harus mencapai 2-4%. LARUTAN
Nozzle Strainer
 Slow Rinse - Waktu injeksi bahan kimia 40-50 NaOH 5 Bawah
- Artinya : menit.
Pencucian sisa NaOH secara perlahan.
- Prosedur : Tutup katup no.7 sementara katup no.6
&
- Syarat 4 masih dalam keadaan terbuka.
 Fast Rinse : Waktu slow rinse berkisar 15 – 20 menit.
- Artinya : Pencucian total sisa NaOH secara cepat.
- Prosedur : Tutup katup no.6 dan buka katup
no.1 sementara katup no.4 tetap
- Syarat terbuka.
: - Silika Nihil ; TDS maksimal 20 ppm 48
- T.Hardness
3. Selesai Fast Rinse, Anionharus Trace.
siap dioperasikan.
Parameter Air Demin Plant
- Cation
No Parameter Batas Control
Cation
1 PH Unit 2,5 – 5,5

2 TDS PPM CaCo3 -

3 Total Hardness PPM CaCo3 1 : max

4 Iron PPM Fe 0,5 max

 - Anion
No Parameter Batas Control Anion
1 PH Unit 7,0 – 9,5
2 TDS PPM CaCo3 100 : max
3 Total Hardness PPM CaCo3 1 : max
4 Silica PPM S1O2 5:max
5 Iron PPM Fe 0,5 max

Penjelasan :
Jika Resin Cation & Resin Anion sudah jenuh tidak boleh
ditunda-tunda harus segera dilaksanakan Regenerasi.
Cation : total Hardness max : 1 ppm dan pH max : 5,5, Resin
Cation sudah jenuh dan harus segera Regenerasi.
Anion : jika Silica sudah mencapai : 5 ppm max dan PH ≤ 7
Resin Anion jenuh harus segera dilakukan Regenerasi.
 PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN KIMIA CATION PER REGENERASI

SECARA UMUM PERHITUNGAN BAHAN KIMIA CATION PER REGENERASI YAITU :

1. PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERDASARKAN PERSEN KONTAK RESIN :

RUMUS PERHITUNGAN = 2 (VOLUME RESIN) x PERSEN KONTAK
KETERANGAN : - ANGKA 2 MERUPAKAN FAKTOR KOREKSI KEBERHASILAN REGENERASI
- PERSEN KONTAK RESIN CATION = 3 S/D 5 % (HCL)

MISAL : - DIKETAHUI VOLUME RESIN 1500 LITER

- PERSEN KONTAK RESIN 3 % (RESIN BARU)

MAKA KEBUTUHAN BAHAN KIMIA PER REGENERASI : 2 (1500 LITER) X 3 % = 90 KG

2. PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERDASARKAN MSDS RESIN

: RUMUS PERHITUNGAN = VOLUME RESIN x REGENERANT
CONSUMPTION
KETERANGAN : REGENERANT CONSUMPTION IDEAL PADA RANGE 60
S/D 150 GR/LITER RESIN

MISAL : - DIKETAHUI VOLUME RESIN 1500 LITER

- REGENERANT CONSUMPTION 60 GR/LITER RESIN (RESIN
BARU)

MAKA KEBUTUHAN BAHAN KIMIA PER REGENERASI : 1500 LITER x 60

GR/ LITER RESIN = 90 KG. 44
 PERHITUNGAN KAPASITAS OLAH CATION PER REGENERASI

SECARA UMUM PERHITUNGAN KAPASITAS OLAH CATION PER REGENERASI YAITU :

RUMUS PERHITUNGAN = (VOLUME RESIN/(T. HARDNESS + (T. ALKALINITY/3) MAKE UP WATER))) x

25 KETERANGAN : - ANGKA 25 MERUPAKAN KONSTANTA NILAI TUKAR RESIN

MISAL : - DIKETAHUI VOLUME RESIN = 1500 LITER

- T. HARDNESS = 12 PPM
- T. ALKALINITY = 24 PPM

MAKA KAPASITAS OLAH CATION PER REGENERASI : (1500 LITER/(12 PPM + (24/3))) x 25
= 1875 M3/REG.

JIKA JAM OLAH PABRIK 24 JAM PER HARI DAN FLOWRATE CATION 25 M3/JAM, MAKA RUTINITAS
REGENERASI SOFTENER YAITU : 1875 M3/REG./ (24 JAM/HARI x 25 M3/JAM) = ± 3,1
HARI/REG. NB :

- UNTUK AKTUAL KAPASITAS OLAH RESIN PER REGENERASI, WAJIB DIBANDINGKAN

DENGAN FLOWMETER SETELAH ANION UNTUK MENGETAHUI EFISIENSI RESINNYA.

45
 PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN KIMIA ANION PER REGENERASI

SECARA UMUM PERHITUNGAN BAHAN KIMIA ANION PER REGENERASI YAITU :

1. PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERDASARKAN PERSEN KONTAK RESIN :

RUMUS PERHITUNGAN = 2 (VOLUME RESIN) x PERSEN KONTAK
KETERANGAN : - ANGKA 2 MERUPAKAN FAKTOR KOREKSI KEBERHASILAN REGENERASI
- PERSEN KONTAK RESIN CATION = 2 S/D 4 % (NaOH)

MISAL : - DIKETAHUI VOLUME RESIN 2500 LITER

- PERSEN KONTAK RESIN 2 % (RESIN BARU)

MAKA KEBUTUHAN BAHAN KIMIA PER REGENERASI : 2 (2500 LITER) X 2 % = 100 KG

2. PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERDASARKAN MSDS RESIN

: RUMUS PERHITUNGAN = VOLUME RESIN x REGENERANT
CONSUMPTION
KETERANGAN : REGENERANT CONSUMPTION IDEAL PADA RANGE 60
S/D 150 GR/LITER RESIN

MISAL : - DIKETAHUI VOLUME RESIN 2500 LITER

- REGENERANT CONSUMPTION 60 GR/LITER RESIN (RESIN
BARU)

MAKA KEBUTUHAN BAHAN KIMIA PER REGENERASI : 2500 LITER x 60

GR/ LITER RESIN = 150 KG. 46
 PERHITUNGAN KAPASITAS OLAH ANION PER REGENERASI

SECARA UMUM PERHITUNGAN KAPASITAS OLAH ANION PER REGENERASI YAITU :

RUMUS PERHITUNGAN = (VOLUME RESIN/(SILIKA + (TDS/3) MAKE UP WATER))) x

20 KETERANGAN : - ANGKA 20 MERUPAKAN KONSTANTA NILAI TUKAR RESIN

MISAL : - DIKETAHUI VOLUME RESIN = 2500 LITER

- SILIKA = 15 PPM
- TDS = 86 PPM

MAKA KAPASITAS OLAH ANION PER REGENERASI : (2500 LITER/(15 PPM + (86/3))) x 20
= 1145 M3/REG.

JIKA JAM OLAH PABRIK 24 JAM PER HARI DAN FLOWRATE ANION 25 M3/JAM, MAKA
RUTINITAS REGENERASI ANION YAITU : 1145 M3/REG./ (24 JAM/HARI x 25 M 3/JAM) = ± 1,9
HARI/REG. NB :

- UNTUK AKTUAL KAPASITAS OLAH RESIN PER REGENERASI, WAJIB DIBANDINGKAN

DENGAN FLOWMETER SETELAH ANION UNTUK MENGETAHUI EFISIENSI RESINNYA.

47
 FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PROSES
DEMINERALISASI

FAKTOR

MECHANIKAL HUM AN
ERROR
CHEMICAL
ERROR

KELENGKAPAN VOLUME JENIS & TYPE DOSIS JENIS PERSEN KERUSAKAN

ALAT RESIN BAHAN KIMIA BAHAN KIMIA
PELAKSANAAN KONTROL
RESIN KONTAK RESIN

48
 SYARAT MUTU AIR DEMINERALISASI

DEMINERALISASI pH in T. T. SILIKA TDS

SYSTEM ALKALINIT HARDNES in ppm in ppm
Value Y in ppm S in ppm
SOFTENER 7,5 – 9,5 - TRACE - -

SPLIT STREAM 7,5 – 9,5 TRACE TRACE - -

DEMINT PLANT 7,5 – 9,5 ≤ 30 TRACE ≤5 ≤ 50
MIXED BED 6,5 – 7,5 ≤5 TRACE ≤ 0,02 ≤5
REVERSE OSMOSIS 5,5 – 6,5 TRACE TRACE TRACE TRACE

49
 DEAERASI
TAHAPAN PROSES SESUDAH PROSES DEMINERALISASI ADALAH PROSES DEAERASI.
TUJUANNYA ADALAH UNTUK MENGHILANGKAN GAS-GAS TERLARUT DALAM AIR BAKU
ATAU DIKENAL DENGAN TOTAL DISOLVED GASSES (TDG). ALAT UNTUK MEREDUKSI
GAS-GAS TERLARUT TERSEBUT DINAMAKAN DEAERATOR.

DEAERATOR

THERMAL VACUUM DEAERATOR

DEAERATOR

SUHU HARUS MENCAPAI MINIMAL

SUHU HARUS MENCAPAI MINIMAL 95oC
70oC DAN TEKANAN MINIMAL -20
inHg
50
 FEED TANK

BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT

PENAMPUNGAN AIR UMPAN (STOK)
SEBELUM MASUK KE BOILER.
JUGA SEBAGAI PEMANASAN AWAL
UNTUK MEMBANTU KINERJA
DEAERATOR.

SUHU MINIMAL 80oC

PERHATIKAN APAKAH TERJADI

KOROSI DI FEED TANK.
CEK SELALU KADAR BESI (Fe)

FEED TANK
51
 GRAFIK HUBUNGAN ANTARA SUHU DENGAN OKSIGEN
YANG LARUT DALAM AIR

4
OKSIGEN YANG LARUT

2
(ppm)

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

SUHU AIR U M P AN ( 0 C)

52
 FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PROSES
DEAERASI

FAKTO
R

MECHANIKAL HUMAN
ERROR
CHEMICAL
ERROR

KELENGKAPAN MUTU SYSTEM AKAN DIBAHAS

ALAT DI BOILER
KONTROL
ALAT
ALAT

53
Syarat Parameter Air Umpan
Boiler :
No Parameter Batas Control Keterangan
1 PH Unit 7,5 – 9,5.
2 TDS PPM CaCo3 < 80.
3 P. Alkalinity PPM CaCo3 -
4 M. Alkalinity PPM CaCo3 -
5 T. Alkalinity PPM CaCo3 < 30.
6 Total Hardness PPM CaCo3 Trace.
7 Silica PPM Silica 5, max
8 Iron PPM Fe 0,3, max
9 Sulfate PPM NaSO3 -
10 Phosihate PPM4 -
11 Polymer PPM Fe -
Penjelasan

 Parameter air umpan Boiler harus sesuai dengan parameter

yang dipersyaratkan sesuai tabel diatas.
 Jika salah satu parameter air umpan Boiler melebihi batas
Control, segera dilakukan pemeriksaan pengoperasian
External Treatment ( Water Clarifier, Sand Filter, Demin Plant
dan Feed Water Tank ).
 Temperatur air umpan Boiler agar dapat dicapai ( FWT = 75-
80 ˚C dan Temperatur air dari Deaerator ke Boiler > 95 ̊C ).
 BOILER

JENIS PROBLEM CHEMICAL

56
 PROBLEM DI BOILER

PROBLEM

CARR BLOWDOWN
KOROSI KERAK
Y BERLEBIH
OVER

57
 KOROSI
ADALAH REAKSI KIMIA LOGAM DENGAN LINGKUNGANNYA

KOROSI

PENYEBAB EFEK PENCEGAHAN

KONTROL
REDUKSI DOSIS
PENGIKISAN/ RETAK STOP
pH GAS CAOSTIK STREES KAPASITAS KONTROL BAHAN
HYDROGEN PADA
RENDAH TERLARUT CRACKING CORROTION
PENIPIS
KIMIA
M ETAL GAS MENURUN pH ACID PENYERAP
AN
CLEANING OKSIGEN
METAL
TRELARUT

58
GRAFIK LAJU KOROSI OLEH pH

100

L
80
A
60
J

U 40
K

O
20
R
0
O
0 2 4 9 12 14
S
I pH Air Boiler

59
 KERAK
ADALAH PROSES AKUMULASI ZAT-ZAT ORGANIK DAN ANORGANIK ATAU CAMPURAN
KEDUANYA SEHINGGA MEMBENTUK SUATU DEPOSIT YANG LAMA KELAMAAN BERBENTUK
KERAS DAN MELEKAT PADA PERMUKAAN LOGAM

KERAK

PENYEBAB EFEK PENCEGAHAN

KONTROL
KERUSAKAN DOSIS
KAPASITA PEMAKAIAN INSPEKSI
AKUMULAS MENGHAMBAT UNDER PADA KONTROL KONTROL
OVER OVER BAHAN BAHAN
I TSS DAN TRANSFER DEPOSIT S STEAM PERPIPAAN EKSTERNAL
KIMIA
PARAMETER BOILER
CYCLE KAPASITA PANAS CORROTION
BAKAR
AIR
TDS MENURUN BERLEBIH DAN TREATM ENT RUTIN
S UNTUK
DRUM KERAK

60
 EFEK PIPA DILAPISI KERAK
SKETSA PIPA SKETSA PIPA
TANPA DENGAN
KERAK KERAK

AIR AIR
T1 T1

ADA PENURUNAN
EFISIENSI
T2 PANAS
(T)

T2

DINDIN DINDIN
G G
PIPA PIPA 61
GRAFIK HUBUNGAN KETEBALAN KERAK TERHADAP
BIAYA OPERASI
3 .5

2 .5
TEBAL KERAK ( mm

1 .5
)

0 .5

2
Keterangan :3 Kerak 1 mm saja akan menambah biaya operasi sebesar 9% ( lihat grafik diatas ).
Sumber
4
Biggs & Woolrich’s
5
Handbook of Steam Engineering
6
62
7

8
 KONDISI PIPA BOILER
GAMBAR PIPA GAMBAR PIPA
DENGAN TANPA
KERAK KERAK

63
 CARRY OVER
ADALAH TERBAWANYA BUTIRAN-BUTIRAN AIR KE STEAM

CARRY
OVER

PENYEBAB EFEK PENCEGAHAN

KERUSAKA SALAH KERAK CEGAH

OV ER KONTROL HATI-HATI
N ALAT OPERASI KONTAMINASI KONTAMINASI PADA KERUSAKA KERUSAKA OPERASIONAL
PARAMETE KONTAMINASI
PADA (PRIMMING, CYCLE
MINYAK (OIL) STEAMI SUPER N N PADA
R AIR MINYAK
YANG BAIK
STEAM OVER (TDS TINGGI) HEATER TURBIN ALAT
CAPACITY)

64
 BLOWDOWN BERLEBIH

BLOWDOWN
BERLEBIH

PENYEBAB EFEK PENCEGAHAN

PILIH
BAHAN KIMIA
KERUSAKAN PARAMETER COST BOROS KEBUTUHAN BAHAN
PENGONTROLA INTERNAL KONTROL
AIR UMPAN STEAM KONTROL MAINTENANCE
ALAT N BLOWDOWN TIDAK
YANG KOROSI YANG TIDAK
KIMIA PARAMETER
BLOWDOWN PERALATAN
BLOWDOWN YANG TIDAK MENAIKKAN TINGGI BAHAN YANG AIR UMPAN
BAIK
STANDARD TERPENUHI
TDS BAKAR TIDAk
MENAIKKA
N
TDS

65
BLOWDOWN
Blowdown Rate =

Cycle rendah =>Blowdownbanyak =>Boros air &energi

Cycle tinggi =>Blowdownsedikit =>Hemat air &energi

Cycle tinggidapatdilakukanjika air umpan (feed water)

Boiler adalah air Reverse Osmosis
 CHEMICAL

PROGRAM
SULFITE
PHOSPHATE

POLIMER PHOSPHAT CONTROL pH

OKSIGEN (MENCEGAH PENGERAKAN)
SCAVANGER ALKALINITY
(SLUDGE DISPERSANT) BOOSTER
(MENCEGAH KOROSI
OLEH OKSIGEN) (BWT-SRC) BWT-SC
(BWT-OXIFITE) (BWT-SRC-TRI)

67
 SULFITE
• FUNGSI :
 MENCEGAH KOROSI OLEH OKSIGEN TERLARUT DI DALAM AIR YANG TIDAK
TERBUANG MAKSIMAL PADA AIR UMPAN BOILER (PITTING CORROSION).

• KEUNTUNGAN DAN CARA KERJA :

 BEREAKSI CEPAT DALAM MENGIKAT OKSIGEN TERLARUT DI DALAM AIR.
 BEREAKSI SECARA STOICHIOMETRI DENGAN PERBANDINGAN 1 PPM OKSIGEN
DITANGKAP OLEH 8 PPM SULFITE.
 MERUPAKAN BAHAN KIMIA ANORGANIK YANG MENINGGALKAN RESIDU HASIL
REAKSI, SEHINGGA MEMBUTUHKAN BAHAN KIMIA SLUDGE DISPERSANT UNTUK
MENGKONDISIKANNYA MOBILE DAN TERBUANG MELALUI BLOWDOWN.

68
 PHOSPHATE
• FUNGSI :
 MENGIKAT GARAM-GARAM CALSIUM DAN MAGNESIUM.
 BERSAMA-SAMA DENGAN HIDROKSIT ALKALINITY MENCEGAH TERBENTUKNYA
HARDSCALE DALAM BENTUK SENYAWA SILIKA.

• KEUNTUNGAN DAN CARA KERJA :

 HASIL REAKSI MEBENTUK LUMPUR LUNAK BERUPA SERPENTINE DAN
HYDROCYAPATITE (SEPERTI LENDIR JIKA DOSISNYA SESUAI).
 TIDAK MENIMBULKAN BUSA (ANTIFOAM)
 BENTUK CAIRAN SEHINGGA MUDAH DIPERGUNAKAN.

69
 SLUDGE DISPERSANT
• FUNGSI :
 MENCEGAH / MENGHALANG-HALANGI PERTUMBUHAN KRISTAL GARAM-GARAM
TERSEBUT SEHINGGA DEPOSIT YANG SUDAH MENGENDAP ATAU LUMPUR YANG
SUDAH TERBENTUK AKAN BERGERAK BEBAS (MOBILE) DAN MUDAH DIBUANG
MELALUI BLOWDOWN.
 MENCEGAH ENDAPAN MELEKAT PADA PERMUKAAN LOGAM.

• KEUNTUNGAN DAN CARA KERJA :

 TIDAK MENAMBAH TDS SEHINGGA TIDAK MENAMBAH BANYAKNYA BLOWDOWN.
 TIDAK MENIMBULKAN BUSA (ANTIFOAM)
 BENTUK CAIRAN SEHINGGA MUDAH DIPERGUNAKAN.

70
 Ph & ALKALINITY BOOSTER
• FUNGSI :
 MENGATUR pH AIR BOILER AGAR TERHINDAR DARI KOROSI OLEH ASAM.
 MENKONDISIKAN SILIKA TETAP DALAM KONDISI TERLARUT.
 MEMBANTU KINERJA PHOSPHATE DALAM MENCEGAH HARD SCALE.

• KEUNTUNGAN :

 BENTUK CAIRAN SEHINGGA MUDAH DIPERGUNAKAN.

 PEMAKAIAN CUKUP DICAMPURKAN DENGAN BAHAN KIMIA BOILER.

71
 SYARAT MUTU AIR DI DALAM BOILER.
DAN PENGONTROLANNYA
CONTROL
PARAMETER PENGONTROLAN
LIMIT
pH VALUE 10,5-11,5 KONTROL PEMAKAIAN BAHAN KIMIA Ph &
ALKALINITY BOOSTER
HCO3 ALKALINITY (CaCO3) 0 KONTROL PEMAKAIAN BAHAN KIMIA pH &
in ALKALINITY BOOSTER
ppm
CO3 ALKALINITY (CaCO3) in Max 800 KONTROL PEMAKAIAN BAHAN KIMIA pH &
ppm ALKALINITY BOOSTER
OH ALKALINITY (CaCO3) in Min 2,5 x SiO2 KONTROL PERLAKUAN BLOWDOWN
ppm
T. HARDNESS (CaCO3) in Trace KONTROL DI EKSTERNAL TREATMENT (DEMIN PLANT)
ppm
CHLORIDE (Cl) in Max 300 KONTROL BLOWDOWN
ppm
SILIKA (SiO2) in Max 150 KONTROL BLOWDOWN DAN BAHAN KIMIA ALKALINITY
ppm BOOSTER
IRON (Fe) in Max 3 KONTROL BLOWDOWN DAN EKSTERNAL TREATMENT
ppm (PENJERNIHAN DAN KONDISI FEED TANK)
SULFITE (SO3 ) in 20 – 60 KONTROL DI DEAERATOR DAN BAHAN KIMIA SULFITE
ppm
PHOSPHATE (PO4) in 20 – 60 KONTROL PEMAKAIAN BAHAN KIMIA PHOSPHATE
ppm
------000000------ 72
CONDUCTIVITY in Max 3000 KONTROL DI BLOWDOWN
μhos
Untuk menjamin pengoperasian Boiler water treatmrn ini dapat
berjalan dengan baik, parameter air umpan Boiler dan
parameter air di dalam Boiler tetap sesuai dengan parameter air
yang dipersyaratkan, dibutuhkan :
1. Kompotensi SDM, Operator /Analis Lab, Mandor, Ass.
Pengolahan, Maskep dan Manager, menjalankan
pengoperasian (Exthernal Treatment dan Internal Treatment
sesuai SOP.
2. Kesiapan dan menjamin Mesin-mesin proses pengolahan
Exthernal Treatment dapat beroperasi dengan baik.
3. Mengawasi dan menjamin stock bahan kimia serta
penggunaan dosis yang tepat sehingga parameter air dapat
tercapai sesuai parameter yang dipersyaratkan.