Anda di halaman 1dari 26

TRICKLING FILTER

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
C U T FA D H I L A K E U M A L A
21080113130059
I R M A N ATA S YA H .
21080113140070
A F I FA H N A D Y A A .
21080113130083
D I N I AT H I YA H A Z H A R
21080113130093
O KTAV L I A M E N U R I D I A P
21080113130104
CL AUDEA R.A
21080112130064
A L FA R A N O V R I TA S A R I
21080112130076
S I N D I M A RT I N A H A S T U T I
21080112130107

Trickling filter adalah suatu pengolahan limbah


yang menggunakan proses attached growth yang
menggunakan media berupa batu atau plastik
sebagai tempat bagi mikroorganisme pengurai
untuk membentuk suatu lapisan biofilm.
Bed media batu ini biasanya berbentuk sirkulair,
dan air limbah dialirkan dari atas bed dengan
menggunakan rotary distributor
Metcalf & Eddy, 1993

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efiensi


Trickling Filter
Persyaratan Abiotis
1. Lama waktu tinggaltrickling filter
2. Aerasi
3. Jenis media
4. Diameter media
5. Ketebalan susunan media
6. Dosing Rate

7. Sistem Distribusi
8. Underdrain
9. Settling Tanks
10. pH
11. Karakteristik air buangan
12. Temperatur / suhu
Metcalf & Eddy, 1993

Persyaratan Biotis
Persyaratan biotis merupakan persyaratan yang
diperlukan dalam penggunaan trickling filteradalah
jenis, jumlah dan kemampuan mikroorganisme
dalam trickling filterserta asosiasi kehidupan di
dalamnya.

PROSES PENGOLAHAN TRICKLING


SISTEM

Said, 2008

Said, 2008

KLASIFIKASI DAN KRITERIA DESAIN


TRICKLING FILTER
Low Rate Filters
High Rate Filters
Roughing filters

CONTOH PERHITUNGAN
Jika diketahui:
Q = 2000 m3/hari, BOD = 240 mg/L, dan T2 = 300C.
maka:
1. Menghitung nilai S0
Nilai S0 adalah 30% dari nilai BOD awal
Maka S0 = 70% x 240 = 168 mg/L

2. Menghitung Nilai St
Berdasarkan Metcalf & Eddy BOD Removal
Efficiency berada pada rentang 60 90%
Asumsi BOD Removal Efficiency = 80%.
Maka:
St = 20% x 168 = 33.6 mg/L (sisa)

Menghitung Nilai SOR


3.
Untuk menghitung nilai SOR perlu ditentukan nilai
Recirculation Ratio.
Metcalf & Eddy, Recirculation Ratio berada pada
rentang 1 2 sehingga kami memilih 1. Dengan
persamaan berikut :
(S0.Q) + (St.RQ) = SOR (Q + RQ)
SOR =
SOR = = 100.8 mg/L
Dengan nilai efisiensi yang telah ditentukan maka
dapat dihitung nilai St
St = 20% x 100.8 = 20.16 mg/L

4. Menghitung Dimensi Bak


Untuk menghitung dimensi bak digunakan rumus
sebagai berikut :
k2 = k1 (D1/D2)0.5 (S1/S2)0.5
dengan nilai k1 = 0.21 (L/s)0.5 / m2 untuk limbah
domestik (Tabel 9.2 Metcalf & Eddy), maka :
k20 = k1 (6.1/3)0.5 (150/104.5)0.5
k20 = 0.358 (L/s)0.5m2

5. Menghitung k2 pada suhu 300C


kT = k20 (1.035)T - 20
k30 = 0.358(1.035)10 = 0.5 (L/s)0.5 m2

Menghitung Beban Hidrolik


6.
Untuk menghitung beban hidrolik diasumsikan
kedalamannya adalah 2 m. Sesuai dengan tabel
pada buku Metcalf &Eddy dimana rentang
kedalaman adalah 1.8 2.4 m. Untuk menghitung
beban hidrolik diunakan rumus sebagai berikut :
q =

= 0.386 (L/m2.s)

= 33.35 (m3/m2.hari)
Sesuai dengan kriteria dimana rentang untuk q
adalah 10 m3/m2.hari < q < 40 m3/m2.hari.

Menghitung Luas
7.
Untuk menghitung luas dapat digunakan rumus
A = = = 59.97 m2 = 60 m2

8. Menghitung Volume Packing


Untuk menghitung Volume Packing dapat
digunakan rumus
V = A x H = 60 x 2 = 120 m3

Menghitung Diameter
9.
Maka diperoleh diameter = = = 8.74 m = 9 m
Setelah itu dilakukan koreksi volume packing:
V = D2 H = ()()(9)2(2) = 127.23 m3
10. Menghitung waktu detensi
Untuk menghitung waktu detensi digunakan
rumus :

td = (H / beban hidrolik)0.67 = = 1.6 jam

11. Menghitung Recirculation Rate dan


Recirculation Ratio
Asumsi wet rate = 0.5 L/m2 (sumber : Metcalf &
Eddy halaman 921)
Beban Hidrolik = 0.386 L/m2.s
Beban sirkulasi = Asumsi rate Beban Hidrolik
Beban sirkulasi = 0.5 0.386 = 0.114 L/m2.s
Rasio resirkulasi = beban sirkulasi : beban hidrolik
Rasio resirkulasi = (0.114/0.386) = 0.29

12. Menghitung Pumping Rate


q + qr = 0.5 L/m2.s
Total pumping rate
L/s = 108 m3/jam

= (0.5 L/m2.s)(60 m2) = 30

Menghitung BOD Loading


13.
BOD Loading = Q x S0 / V

=
= 1.68 kg/m3.hari
Oleh karena BOD Loading 1.68 kg/m3.hari maka
Dosis operasi dan Flushing dose menurut tabel
9.3 Metcalf & Eddy adalah
Dosis operasi = 70 mm/pass
Flushing dose = 350 mm/pass

Menghitung kecepetan distributor


14.
a. Flushing
n=
n=
n = 0.0426 rev/min
b. Normal Operation
n=
n=
n = 0.213 rev/min

15. Desain Pompa


Asumsi wet rate = 0.5 L/m2.s
Rate pompa = Wet rate x A

= 0.5 L/m2.s x 60m2


= 30 L/s
= 108 m3/jam
Efisiensi pompa = 80%

OPERASI DAN PEMELIHARAAN


TRICKLING FILTER
Dalam mlakukan Operasi dan Pemiliharaan Trickling
Filter perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini :
1. Seorang operator ahli diperlukan untuk memonitor
filter dan memperbaiki pompa jika ada kerusakan.
2. Hydraulic loading yang tinggi (flushing dose > 0,8
m3/m3h, SASSE & BORDA, 1998) dan
penampungan sementara efluen dapat digunakan
untuk membilas filter. Dosis maksimum dan
frekuensi pembilasan sebaiknya ditentukan dari
operasi lapangan.

3. Rotary distributor juga memerlukan pembersihan secara


teratur atau pemeliharaan teknis.
4. Packing harus tetap lembab. Hidraulik konstan dapat
dipertahankan melalui pompa hisap yang terkontrol atau
dosing siphon. Ini mungkin bermasalah di malam hari ketika
aliran air berkurang atau ketika ada gangguan listrik.
Resirkulasi limbah juga diperlukan untuk menghindari kondisi
aliran rendah, tapi arus yang terlalu kuat dapat membilas
mikroba.
5. Selain mengering, bau yang berlebihan juga dapat timbul bila
kondisi anaerob karena beban organik yang berlebihan atau
tidak cukup aerasi.
6. Hewan seperti siput pada biofilm dan lalat dapat ditangani
dengan backwash dan periodic flooding.

7. Sering terjadi pengelupasan lapisan biofilm


dalam jumlah yang besar. Pengelupasan lapisan
biofilm ini disebabkan karena perubahan beban
hidrolik atau beban organik secara mendadak
sehingga lapisan biofilm bagian dalam kurang
oksigen dan suasana berubah menjadi asam
karena menerima beban asam organik sehingga
daya adhesiv dari biofilm berkurang dan
menyebabkan pengelupasan. Cara mengatasi
gangguan
tersebut
yakni
dengan
cara
menurunkan debit air limbah yang masuk ke
dalam reaktor atau dengan cara melakukan
aerasi di dalam bak ekualisasi untuk menaikkan
konsentrasi oksigen terlarut.

KESIMPULAN
Trickling filter adalah suatu pengolahan limbah yang
menggunakan proses attached growth yang menggunakan
media berupa batu atau plastik sebagai tempat bagi
mikroorganisme pengurai untuk membentuk suatu lapisan
biofilm. Proses pengolahan air limbah dengan sistem trickling
filter pada dasarnya hampir sama dengan sistem lumpur aktif,
di mana mikroorganisme berkembang biak dan menempel
pada permukaan media penyangga. Dalam merancang atau
mendesain trickling filter diperlukan rumus untuk perhitungan
dimensi dimensi yang ada. Operasi dan pemeliharaan
trickling filter sangat penting untuk diperhatikan agar dapat
menjaga kinerja trickling filter tetap baik dan terawat atau
tidak rusak

SARAN
Dalam menentukkan kriteria desain Trickling Filter
terdapat beberapa kunci yang perlu diperhatikan
dan
kita
dapat
melihat
alur
bagaimana
menentukkan kriteria desain trickling filter menurut
Metcalf & Eddy (1993)

Anda mungkin juga menyukai