1306368002
Ismy Hanany
1306370303
Jonathan Megan
1306407590
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan paper
tentang High Rated Activated Sludge. Paper ini disusun untuk
memenuhi
salah
satu
tugas mata
kuliah
Processes.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang
sedalm-dalamnya kepada:
1. Yth. Bpk. Ir. DR. Setyo Serwanto Moersidik, DEA selaku dosen
pengajar mata kuliah Unit Operations and Processes
2. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam
penyusunan paper ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini jauh dari
kata
sempurna,
baik
dari
segi
penyusunan,
bahasan,
ataupun
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Ii
Daftar Isi
Iii
Abstrak
Iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
2.1.
Dasar Teori
2.1.1
Activated Sludge
2.1.2
2.1.3
Activated Sludge
2.1.4
10
2.3.
Contoh Soal
16
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
25
26
tugas
paper
yang
berisikan
tentang
pemahaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu
kegiatan manusia dan proses produksi baik industry maupun domestik.
Berdasarkan wujudnya, limbah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah cair dapat berupa
grey
water
permasalahan
maupun
yang
black
water.
Limbah
sangat
serius
di
sering
perkotaan.
kali
menjadi
Keseimbangan
sebagai
biologis
secara
makanan.
Akan
konvensional
tetapi,
tidak
seringkali
efektif
untuk
B. Rumusan Masalah
1. Kontaminan apa saja yang dapat dihilangkan melalui proses
biologis?
2. Variabel apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses
lumpur aktif?
3. Metode apa yang dapat membuat proses lumpur aktif
menjadi lebih efektif dan efisien?
4. Bagaimana prinsip dan konsep dari pengolahan dengan highrate activated sludge?
5. Bagaimana
perhitungan
activated sludge?
dalam
pengolahan
high-rate
BAB II
PEMBAHASAN
air
limbah
sebagai
substrat.
Proses
ini
pada
dasarnya
limbah maupun
Kadar
oksigen
terlarut
sebesar
mg/L
dapat
nutrisi
bagi
bakteri
karbon
atau
bod,
dapat
dilihat
nitrogen,
dan
dari
pospor.
air
limbah
menjadi
toxic
(inhibitor)
jika
atau bahkan mati jika pH lebih dari 9,5 atau kurang dari 4.
5. Waktu retensi adalah waktu generasi mikroba yang
berhubungan dengan jumlah energi yang dibutuhkan selama
proses oksidasi. Sedangkan waktu detensi adalah lama waktu
air limbah tinggal dalam tangki aerasi.
6. Pertumbuhan bakteri merupakan hal yang sangat penting
karena
bakteri
merupakan
pengolahan
ini.
Pertumbuhan
bergantung
pada
temperatur,
pemeran
bakteri
nutrisi,
utama
dalam
akan
sangat
pH,
dan
faktor
biomassa
mikroorganisme
serta
padatan
tersuspensi
5.
Hidraulik
Retention
Time
(HRT)
atau
waktu
rata-rata
yang
adalah
perbandingan
antara
jumlah
lumpur
yang
sel
merupakan
parameter
yang
sangat
penting
dalam
Faktor Penting
Primary clarifier
Aeration Tank
Qinf = Q0 + Qr
Secondary clarifier
desinfectio
n
MLSS
BOD
removal
eficiency
4000-10.000 mg/L
75 90 %
Mean Cell recidence
C: N: P =
(10 s/d 60) : (3 s/d
5) : 1
= 5-10 hari
10
MVLSS
(0,68 s/d 0,88) x
MLSS
Recycle Ratio
R/Q = 1 s/d 5
Space Loading
1,6 s/d 16 kg BOD5/m3day
HTR = 2-4 jam
Sumber: google.com
yang
sama
dengan
proses
lainnya,
namun
yang
sebagai
tempat
memberikan
oksigen
kepada
11
12
Aerator
II.1.3
Activated
Sludge
merupakan
salah
satu
jenis
13
secara
bebas
(tersuspensi)
di
dalam
air
limbah.
14
dioperasikan
untuk
beban
BOD
yang
sangat
tinggi
bila
II.1.4 Kelebihan
dan
Kekurangan
High-Rate
Activated
Sludge
Kelebihan
1. Sistem lumpur aktif dapat diterapkan untuk hamper semua
jenis limbah cair industry pangan, baik untuk oksidasi karbon,
nitrifikasi,
denitrifikasi,
maupun
eliminasi
fosfor
secara
Kekurangan
1. Biaya
investasi
besar
karena
sistem
ini
memerlukan
15
menghilangkan
nutrient
sehingga
memerlukan
penanganan tersier
6. Daur ulang biomassa menyebabkan konsentrasi biomassa
yang tinggi di dalam tanki aerasi sehingga diperlukan
teknologi penerimaan waktu tinggal.
SoSt
x 100 %
So
Keterangan :
So = BOD influen ( mg/L)
St = BOD effluen ( mg/L)
SoSt
K . X . St
Keterangan :
Q ( 0 ) + R (SDI) = (Q+R)(MLVSS)
SDI
SV
MLVSS
SV
SVI x MLVSS
1000
Keterangan :
SDI
= Sludge Density Index (g/mL)
SVI
= Sludge Volume Index (mL/g)
SV
= Sludge Volume (mL/L)
Q
= Debit Influen ( m3/detik atau m3/hari)
R
= Lumpur yang diresirkulasi
Menentukan Volume Aeration Tank
Volume = Q x
Keterangan :
V = Volume bak ( m3)
Q = Debit influen ( m3/detik atau m3/hari)
atau hari )
diffusor
dengan
F
M
Q .( SoSt)
X .V
Keterangan :
F
M
X
So
St
= MLVSS (mg/L)
= BOD influen ( mg/L)
= BOD effluent ( mg/L)
17
Q x So
V
Keterangan :
Q
= Debit Influen ( m3/detik atau m3/hari)
So
= BOD Influen ( mg/L)
V
= Volume bak ( m3)
Menentukan mean cell Residance Time
1
c
1
M
= Y.
- ke
Keterangan :
Perhitungan Oksigen
Or = YSr + keX + On
Dimana
Or
Y
Ke
day )
On
Oksigen
yang
dibutuhkan
untuk
( kg/hari)
Sr
= Substrat yang dihilangkan ( kg/hari)
X
= MLVSS ( mg/L)
Langkah-langkahnya adalah :
Menghitung total mass of MLVSS (kg)
X = V x MLVSS
Keterangan :
X = massa MLVSS dalam reaktor (kg)
V = Volume bak ( m3)
Menghitung substrate removed per hari
Sr = ( BOD5influen BOD5effluen ) x Q
18
nutrifikasi
Keterangan :
Sr = Substrat yang dihilangkan (kg/hari)
Q = Debit influen (m3/detik atau m3/hari)
Menghitung volatile suspended solids produced
Xw = YSr - keX
Keterangan :
Xw =
volatile suspended
solids produced
(kg
MLVSS/hari)
Y = cell yield coefficient (lb/b atau kg/kg)
Sr = Substrat yang dihilangkan (kg/hari)
ke = koefisien sel endogen
X = MLVSS (mg/L)
decrease synthesis
[ input ] =[ output ] + [ ] + decrease due
nitrification
1. Menentukan input
Input = Q x jumlah organic dan amoniak nitrogen pada
primary effluent
2. Menentukan
nitrogen
yang
hilang
akibat
sintesis
14
113
x 100 % = 12,39 %
gh (Q+ R)
Keterangan :
P
g
h
Q
R
=
=
=
=
=
Xw
MLVSS
Keterangan :
Qw = waste activated sludge flow (m3/hari)
Xw = Volatile Suspended solids produced (kg
MLVSS/hari)
20
= 1 St/240
St/240 = 0,1
KRITERIA DESAIN:
BOD Removal
Efficiency ialah dalam
interval 85 s/d 95%
Dipilih 90%
St = 24 mg/L
Jadi, untuk mencapai efisiensi 90%, maka BOD effluent harus
sama dengan 24 mg/L
21
(30-24)
K2 = 0,528 x 1,42
Dimana:
T1 = 24C
dalam interval 1,03-1,09
Dipilih 1,06
K2 = 0,75 L/gr.jam
SoSt
K . X . St
( 24024 ) mg/ L
=
KRITERIA DESAIN:
L
0,75
x 5460 mg/ L x 24 mg/ L
gr . jam
216
X = MLVSS = [0,68
s/d 0,88] x MLSS
Dipilih 0,78
X = 0,78 x 7000
= 2,2 jam
L
7,5 x 10 4
x 131040 mg/ L
X = 5460 mg/L
mg. jam
SV =
SDI =
SVI x MLVSS
0,15 x 5460
=
= 0,819 ml/L
1000
1000
MLVSS
5460
=
= 6,67 x 106 mg/L
SV
0,819
Q ( 0 ) + R (SDI) = (Q+R)(MLVSS)
R (SDI) = (2000 + R)(5460)
6,67 x 106 R = 10,92 x 106 + 5460 R
6664540 R = 10,92 x106
R = 1,638
22
V = 5276 (0,088) m3
QR = Q0 x R
=2000x1,638
= 3276 m3/ day
V = 463,8 m3
V = (p x l) x H
77,3 = 6a2
Bak Aerasi
dengan Difuser
H=6m
P : l = 2:3
a2 = 12,9
a = 3,6 m
maka, dimensi bak aerasi adalah, p x l x t = (7,2 x 10,8 x 6) m
5276 (24024 )
5460(463,8)
1139616
2532348
= 0,45
23
Q x S0
V
Space Loading =
5276 x 240
463,8
day
lb MLVSS
lb BOD 5 removed
lb MLVSS
lb BOD 5 removed
0.7 )
kg
kg
dan ke = 0.1
dan
ke = ( 0.04-0.1)
1
c
= Y.
1
c
1
M
- ke
1
c
kriteria
= 0.125 = c = 8 Memenuhi
hari
24
= ( 0.5
Ke
day )
On
Oksigen
yang
dibutuhkan
untuk
nutrifikasi
( kg/hari)
Sr
= Substrat yang dihilangkan ( kg/hari)
X
= MLVSS ( mg/L
Langkah Pengerjaan
Menentukan kriteria yang digunakan
Y = 0.62 kg oksigen/kg BOD ( Reynold,1996)
Ke = 0.09 kg oxygen/kg MLVSS-day ( Reynold, 1996)
Y = 0.5 kg MLVSS/kg BOD ( Reynold,1996)
Ke = 0.1 day-1 ( Reynold,1996)
4.33 mg oksigen dibutuhkan untuk mengubah 1 mg nitrogen
ammonia menjadi ion nitrat ( Eckenfelder,1989)
2532.348 kg
( 0.5
kg MLVSS
kg BOD
MLVSS ) = 37.2348
x 432
mg
L
) ( 0.1 x 2532.348 kg
kg MLVSS
hari
25
decre ase synthesis
[ input ] =[ output ] + [ ] + decrease due
nitrification
Menentukan input
Input = Q x jumlah organic dan amoniak
nitrogen pada primary effluent
Kami mengasumsikan jumlah organic dan ammonia
nitrogen pada primary effluent = 50 mg/L
Maka :
Input = 2000000 L/hari x ( 50 mg/L x kg/10 6
mg )
= 100
kg
hari
14
113
x 100 % =
12,39 %
The Decrease due to synthetics = Xw .
persentase nitrogen
Decrease due to synthesis = 37.2348
x 12.39 %
= 4.613
kg MLVSS
hari
kg MLVSS
hari
Menentukan Output
Kami mengasumsikan nitrogen terkonvensi 100 % ,
maka output = 0
[ synthetics ] [ nitrification ]
26
100
kg
hari
= 0 + (- 4.613
kg MLVSS
hari
due
[ decrease
nitrification ]
due
[ decrease
nitrification ]
= 104.613
kg N
hari
948.72kgO 2/hari
udara
kgO2
1.202 kg
x 0,232
m3
kg udara
= 3402.09 m3/hari
gh (Q+ R)
m3
1000 L
P = 1.458 kW
Xw
MLVSS
27
L
+ 1.633 ) x
s
kg MLVSS
hari
5.46 kg /m3
37.2348
= 6.82 m3/hari
Qr = Q Qw
= 2000 m3/hari 6.82 m3/hari
= 1993.18 m3/hari
Konversi Satuan :
23.07
1
x
3600
s
jam
L
s
0.079
1
jam
24
hari
L
s
28
1
jam
24
hari
1
x
3600
s
jam
1
jam
24
hari
1
x
3600
s
jam
L
s
23.15
L
s
L
0.079
s
46.22
Xr =
= 585.06
mg
L
Space
Loading
BOD
Hydraulic
Removal
Retention
Recycle
kg
Res
efficiency
Time
Ratio
BOD/day
ce T
(%)
( jam)
( R/Q)
F/M Ratio
m3
(h
Literatur (
Raynold,1
996)
Hasil
1.0 s/d
75-90 %
2-4 jam
5.0
0.4-1.5
1.6-16
5 s/
an
Kesimpula
90%
memenuhi
2.2 jam
memenuhi
1.638
memen
0.45
memenuhi
2.73
memen
me
kriteria
kriteria
uhi
kriteria
uhi
Perhitung
29
kriteria
kriteria
Tabel 2. Perbandingan Hasil Perhitungan dengan Literatur dari Raynold
serta Kesimpulan
Sumber: Buku Reynolds/Richards. Unit Operasi dan Proses 2nd Edition,
Pengolahan Penulis
BAB III
KESIMPULAN
30
krit
DAFTAR PUSTAKA
in
Environtmental
Company
2. http//www.kelair.bppt.go.id
3. http//lontar.ui.ac.id
31
Engineering.
PWS
Publishing
4. http//digilib.its.ac.id
32