Anda di halaman 1dari 24

SLUDGE TREATMENT

PADATAN 0,25% - 6%
CAIRAN
LUMPUR
BERAT JENIS
MENDEKATI I &
MUDAH MENGALIR
AIR BERSIH
LIMBAH CAIR
PENGOLAHAN AIR
PENGOLAHAN
LUMPUR
LUMPUR
YES
NO
PENGOLAHAN
LINGKUNGAN
KARENA
VOLATIL
TERURAI
GANGGU
LINGKUNGAN
LUMPUR
LIMBAH CAIR
SUMBER LUMPUR
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA :
FISIKA (mengendapkan bahan
tersuspensi yang mudah mengendap)
KIMIA ( mengendapkan partikel
yang susah mengendap)
BIOLOGI( penguraian senyawa
biodegradable oleh mikroorganisme

Volume lumpur tergantung pada:
Karakteristik limbah yang dihasilkan.
Volume limbah yang dihasilkan.
Teknologi pengolahan limbah cair yang dipakai.

Pemilihan Sistem Pengolahan lumpur
Volume Lumpur
Ketersediaan lahan
Investasi
PENGOLAHAN LUMPUR
PENGENTALAN LUMPUR
STABILISASI LUMPUR
DEWATERING
PEMBUANGAN AKHIR LUMPUR

TUJUANNYA UNTUK MENGURANGI
BERAT MAUPUN VOLUME
DARI LUMPUR DENGAN CARA
MENGURANGI KADAR AIR DALAM LUMPUR
SEHINGGA BIAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENGOLAHAN
MENJADI LEBIH MURAH.
Pengentalan dilakukan dengan jalan
pengendapan atau flotasi
yang biasanya dlikaukan
penambahan koagulan terlebih dahulu
PENGENTALAN LUMPUR
STABILISASI LUMPUR
TUJUANNYA UNTUK MENDAPATKAN
KONDISI YANG STABIL BAGI LUMPUR YANG
DITANDAI DENGAN TIDAK ADANYA AKTIFITAS
MIKROORGANISME DALAM LUMPUR
STABILISASI LUMPUR
Anaerob sludge digestion
dalam kondisi tanpa oksigen
mikroorganisme anaerob
solid terurai menjadi gas bio
waktu : 2 - 8 minggu tergantung suhu
macam digestion : thermiphilli (49
o
C - 54
o
C) & mesophilli (20
o
C - 37
o
C)
STABILISASI LUMPUR
Aerob sludge digestion
dalam kondisi ada oksigen
mikroorganisme aerob
waktu : 7 - 10 hari
Digested Sludge
Fresh Sludge
Gas
Diagram Anaerobic Sludge Digestion
Gas
Scum
Supernatant
Supernatant
Digesting
Sludge
Digested Sludge
Digested sludge
DEWATERING
DEWATERING BIASA DIGUNAKAN UNTUK
MEREDUKSI KANDUNGAN AIR DARI LUMPUR
SEHINGGA TERBENTUK PADATAN DAN MUDAH
DALAM PENANGANANYA
DEWATERING
Sludge Drying Bed
saringan berisi pasir dan kerikil serta subdrain untuk
mengeringkan digester sludge baik digester dari kondisi
aerob maupun anaerob. dengan kadar solid 10%, dan air 90%
dialirkan ke sludge drying bed. Sebagian kadar air meresap
ke lapisan pasir dan kerikil kemudian keluar dari sludge
drying bed melalui pipa subdrain dan sebagian lagi akan
menguap ke udara. Waktu pengeringan berkisar antara dua
sampai empat minggu, tergantung cuaca, dengan ketebalan
15 - 30 cm.

DEWATERING
Kerikil
Subdrain
Digested Sludge
Pasir Kerikil
Subdrain
Sludge Drying Bed
Direncanakan untuk membuat suatu Sludge drying bed yang
mampu menampung sludge dengan volume 20 m
3
selama 12
jam. Dengan ketebalan lumpur 30 cm .
Hitung berapa luas yang diperlukan pada drying bed.
Diket :
V : 20 m
3

T : 12 Jam
H : 30 cm (0,3 m)
Jawab :
Rumus perhitungan untuk debit :

= 20/12 = 1,67 m
3
/jam
A = P.L
V = H . A
A = 1,67/ 0,3
= 5,5 m
2

Jika diasumsikan Drying bed dibuat dengan panjang
2,75 m maka didapat lebar 2 m.

Drain
A
Stop Gate
Shear Gate
Splash
Box
2,75m
m m
A
Kerikil
Pasir
Drain
Dinding
partisi
2 m
Dinding luar
Potongan A - A
sludge
DEWATERING
Vacuum Filter
proses pengeringan kadar lumpur dengan cara
menghisap udara yang berada dalam drum sehingga
lumpur dapat menempel pada screen/ saringan
yang berbentuk silinder atau drum yang
permukaannnya ditutup dengan screen dari kain
atau nilon.
Dilengkapi pipa penghisap dan vacuum berputar
dengan kecepatan 2 - 5 rpm.
DEWATERING
Cara pemampatan lumpur pada saringan
kain atau filter press. Lumpur dipompakan
kedalam plat-plat yang dibungkus dengan
saringan kain. Cairan merembes lewat
filter dan padatan tertinggal diantara plat-
plat tersebut.

PEMBUANGAN AKHIR LUMPUR
PEMBUANGAN AKHIR LUMPUR
DILAKUKAN JIKA LUMPUR SUDAH
DALAM KONDISI STABIL YANG DITANDAI
DENGAN BERKURANGNYA BAU
BUSUK YANG DIAKIBATKAN OLEH AKTIFITAS
MIKROORGANISME
PEMBUANGAN AKHIR LUMPUR
Sludge Lagooning
lumpur dialirkan ke dalam lagoon dengan
waktu3 - 6 bulan.
Didiamkan selama 3 bulan untuk
memberikan waktu bagi mikroorganisme
dalam mengurai organik.















Supernatan
Digested
Endapan lumpur
Sludge Lagooning
PEMBUANGAN AKHIR LUMPUR
Dumping
Padatan lumpur yang sudah
tabil dan kering setelah
proses drying bed bisa
dibuang bebas ke tanah
pada daerah yang sudah
ditentukan. Biasanya
dilakukan pada daerah-
daerah bekas pertambangan.

PEMBUANGAN AKHIR LUMPUR

Anda mungkin juga menyukai