Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR JAWAB UJIAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL &


PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
PERENCANAAN
Department of Environmental Engineering
Faculty of Civil Engineering & Planning
Nomor
Mata Kuliah
: Rekayasa Tanah Mahasiswa : 19513240
Course
Student Number
Kelas Nama Mahasiswa
: F : Rielsa
Class Student Name
Tanggal Ujian /
Dosen Dewi Wulandari, S.Hut., M.Agr., Selasa, 12 Januari
: Jam : 10.15
Lecturer PhD. 2021
Date / Time

Catatan/Note :
Mahasiswa yang melakukan kecurangan (mengedarkan jawaban ke mahasiswa lain, duplikasi jawaban (copy & paste),
plagiasi, dan kecurangan lain) akan didiskualifikasi dari kepesertaan ujian.
Students who commit fraud (circulate answer to other students, duplicate answer (copy & paste), plagiarism, and other
cheating) will be disqualified from taking part in the exam.

Saya mengerjakan ujian ini dengan jujur oleh diri saya sendiri dan tidak meminta bantuan
orang lain serta tidak melakukan kecurangan dalambentuk apapun.
[ Rielsa ]

1. a. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam investigasi tanah


Jawab:
Tahapan- tahapan investigasi (penyelidikan) tanah:
a) Inspeksi lapangan
Dilakukan dengan kegiatan pengawasan seperti tindakan pemeriksaan apakah telah
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
b) Penyelidikan awal
• Sondir:
⁃ Dilakukan menggunakan alat sondir yaitu Cone Penetration Test (CPT)
⁃ Hasil uji sondir dalam bentuk diagram sondir.
⁃ Dari diagram dapat diketahui elevasi tanah dengan kekerasan tertentu dan
dapat menghitung daya dukung pondasi yang akan diletakkan pada tanah
tersebut.
c) Penyelidikan lanjut (detail)
• Boring dan pengambilan contoh (sampling):
- Dapat dilakukan dengan mesin maupun manual, untuk mengetahui lapisan
tanah dan untuk mengambil contoh tanah yang akan di uji di laboratorium.
• Uji Laboratorium:
Pengujian ini menggunakan sampel tanah yang telah di ambil pada kegiatan
core drilling yaitu undistrube sample / contoh tanah tidak terganggu.
• Standard penetration test:
Dilakukan bersamaan dengan pengambilan contoh tanah dan biasa
dilakukan tiap 1,52 m kedalaman atau tiap pergantian jenis tanah.
• Pressuremeter untuk mengukur kekuatan dan deformasi tanah
• Dilatometer untuk mengukur perubahan volume
d) Penyelidikan tambahan
Dilakukan jika adanya penyelidikan tambahan yang butuhh dilakukan.

b. Jelaskan mengapa tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan


Jawab:
Tahapan-tahapan investigasi (penyelidikan) tanah harus dilakukan karena:
1. Untuk mengetahui keadaan tanah dan stratifikasinya (karakteristiknya)
2. Untuk memutuskan apakah suatu pekerjaan engineering layak secara teknis dan
ekonomis untuk dilakukan.
3. Untuk menganalisis keamanan dan karakteristik tanah (komposisi tanah, sifat
teknis tanah, kandungan mineral tanah)
4. Unuk mendapatkan contoh tanah untuk diuji di laboratorium
5. Untuk mendapatkan dan mengetahui contoh tak terganggu (undisturbed sample)
6. Untuk mendapatkan dan mengetahui contoh tak terganggu contoh terganggu
(disturbed sample)
7. Untuk mengetahui tinggi muka air tanah
8. Untuk mendapatkan properti tanah secara langsung
a) Inspeksi lapangan
Untuk memeriksa, mengecek, dan mengawasi dengan tindakan pemeriksaan
apakah telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar
tidak terjadi kerugian atau kesalahan dalam penyelidikan tanah.
b) Penyelidikan awal
• Sondir:
- Dilakukan untuk mendapatkan data tingkat kekuatan tanah / kekerasan
lapisan tanah (Untuk mengetahui nilai tahanan konus (qc) terhadap
konsistensi tanah).
⁃ Dimana untuk mengetahui elevasi tanah dengan kekerasan tertentu dan
dapat menghitung daya dukung pondasi yang akan diletakkan pada tanah
tersebut.
c) Penyelidikan lanjut (detail)
• Boring dan pengambilan contoh (sampling):
Untuk mengetahui lapisan tanah dan untuk mengambil contoh tanah yang
akan di uji di laboratorium dan mendapatkan sampel tanah undisturbed
(tidak terganggu), mengidentifikasi kondisi lapisan tanah sampai pada
kedalaman yang ditetapkan dan sampel tanah yang didapatkan akan dibawa
ke laboratorium.
• Uji Laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakteristik tanah secara detail dan
kemudian hasil dari uji laboratorium akan di korelasikan dengan hasil uji
lapangan.
• Standard penetration test:
Dilakukan untuk mengetahui diskripsi susunan lapisan-lapisan tanah serta
nilai SPT yang dinyatakan dalam N pukulan.
• Pressuremeter untuk mengukur kekuatan dan deformasi tanah sehinnga
diketahui nilainya.
• Dilatometer untuk mengukur perubahan volume sehingga diketahui nilai
volumenya.
d) Penyelidikan tambahan
Dilakukan jika adanya penyelidikan tambahan yang butuh dilakukan, sebagai
persiapan adanya investigasi tambahan.

c. Apa yang dimaksud dengan sampling tanah dalam kondisi undisturb soil dan
disturb soil
Jawab:
• Undisturbed soil sample yaitu sampling tanah dalam kondisi utuh atau tanah tak
terganggu dimana tanah yang terletak dibawah permukaan tanah dan tidak mengalami
perubahan dalam tekstur, kadar air atau susunan kimianya serta tanah masih belum
terganggu oleh faktor luar. Digunakan sebagai sampling untuk kepentingan analisis
sifat fisik tanah.
• Disturbed soil sample yaitu sampling tanah dalam kondisi tak utuh atau terganggu
dimana tanah yanag memiliki distribusi ukuran partikel sama dengan seperti di tempat
asalnya, namun strukturnya telah cukup hancur atau rusak secara keseluruhan.
Digunakan sebagai sampling untuk kepentingan analisis kimia dan kestabilan agregat.
d. Apa pentingnya sampling tanah dalam kondisi undisturbed soil ?
Jawab:
Pentingnya sampling tanah dalam kondisi undisturbed soil atau utuh /tanah tak terganggu
yaitu diperlukan untuk kepentingan berbagai analisa atau investigasi sifat fisik tanah
seperti penentuan bobot isi tanah, porositas tanah, permeabilitas, penentuan pH,
penentuan distribusi pori, dan kandungan atau kadar air dsb. Dimana dengan sampling
tanah dalam kondisi undisturbed soil atau utuh/tanah tak terganggu juga kegiatan
investigasi (penyelidikan) tanah (sifat fisik tanah) secara detail tidak tergangu atau
terpengaruh terhadap adanya perubahan dalam tekstur, kadar air ataupun susunan kimia
pada sampling tanah, sehingga sampel tak berkontaminasi dan investigasi tanah yang
dilakukan tidak terjadi kontaminasi atau terpengaruh dari faktor luar sampling. Maka
hasil investigasi yang didapat akan baik dan detail.
2. Sebidang tanah memiliki penampang seperti pada Gambar dibawah. Penampang
pengaliran yang dianalisis adalah 40 x 40 cm. Jarak antara potongan A dan

potongan B adalah 120 cm. Permeabilitas tanahnya adalah 10-8 mm/det. Porositas
tanahnya adalah 30 %.
Tentukan :
a. Tinggi energi hidrolik
b. Gradien hidrolik
c. Kecepatan air
d. Kecepatan air yang melalui poros
e. Debit rembesan

Gambar 1 Penampang memanjang aliran air dalam tanah


Jawab:
Dik:
Penampang pengaliran yang dianalisis adalah 40 x 40 cm
A = p x l = 40 x 40 = 1600 cm²
hA = 4 cm
hB = 2,5 cm
zA = 6 cm
zB = 4 cm
L = 120 cm
n = 30 = 0,3

k = 10-8 mm/s = 10-9 cm/s


Dit:
a) Tinggi energi hidrolik
b) Gradien hidrolik
c) Kecepatan air
d) Kecepatan air yang melalui poros
e) Debit rembesan
Penyelesaian:
a) Tinggi energi hidrolik (∆h)
∆h = (hA + zA) – (hB + zB)
∆h = (4 + 6) – (2,5 + 4)
∆h = (10) – (6,5)
∆h = 3,5 cm
Jadi, Tinggi energi hidrolik (∆h) adalah 3,5 cm
b) Gradien hidrolik (i)
∆h
i=
L
3,5
i=
120
i = 0,0292
Jadi, Gradien hidrolik (i) adalah 0,0292
c) Kecepatan air (v)
v = ki
v = 10−9 × 0,0292
v = 2,92 × 10−11 cm/s
Jadi, Kecepatan air (v) adalah 2,92 × 10−11 cm/s
d) Kecepatan air yang melalui poros (vs)
v
vs =
n
2,92 × 10−11
vs =
0,3
vs = 9,7333 × 10−11 cm/s
Jadi, Kecepatan air yang melalui poros (vs) adalah 9,7333 × 10−11 cm/s
e) Debit rembesan (q)
q = kiA
q = 10−9 × 0,0292 × 1600
q = (2,92 × 10−11 ) × 1600
q = 4672 × 10−11 cm³/s
Jadi, Debit rembesan (q) adalah 4672 × 10−11 cm³/s
3. a. Jelaskan pentingnya kompaksi tanah
Jawab:
Kompaksi (pemadatan) tanah merupakan hal penting untuk memperbaiki kondisi
tanah yang kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak sesuai ketentuan
dan memperoleh kestabilan tanah. Dimana penting dalam upaya memperbaiki dan
mengurangi sifat kemampatan tanah, penurunan dan permeabilitas yang terlalu besar,
memperbaiki dan meningkatkan kuat geser tanah yang rendah, serta memperbaiki dan
mengurangi perubahan volume akibat perubahan kadar air. Juga penting dalam:
• Penurunan yang bersifat merusak (menjadi bisa dikurangi atau dihindari)
• Peningkatan kuat geser tanah dan peningkatan stabilitas lereng
• Peningkatan daya dukung tanah
• Perubahan volume tanah yang tidak bisa dikontrol (pembekuan,
pengembangan, dan penyusutan)

b. Jelaskan makna dari Gambar 2 berikut dalam konsep pemadatan tanah dan
jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah

Gambar 2 Kurva hubungan antara kadar air tanah dan berat volume basah
Jawab:
• Konsep pemadatan tanah (sesuai Gambar 2):
Dimana pada nilai kadar air (w) yang rendah, tanah menjadi cenderung kaku
dan sulit dipadatkan dan saat penambahan kadar air (w), tanah menjadi lebih
lunak. Dimana pada kadar air (w) yang tinggi, berat volume kering menjadi
berkurang karena air (w) mulai mengisi pori yang sebelumnya diisi oleh butiran
yang padat.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah:
⁃ Kadar air dalam tanah
Dimana pada nilai kadar air yang rendah, tanah menjadi cenderung
kaku dan sulit dipadatkan dan saat penambahan kadar air, tanah
menjadi lebih lunak. Dimana pada kadar air yang tinggi, berat volume
kering menjadi berkurang karena air mulai mengisi pori yang
sebelumnya diisi oleh butiran yang padat.
⁃ Jenis tanah
Dimana semakin padat jenis tanah maka semakin sulit dipadatkan dan
membutuhkan tekanan tinggi, sebaliknya semakin renggang atau besar
pori tanah maka semakin mudah dipadatkan.
⁃ Luas permukaan yang menerima tekanan
Dimana semakin luas permukaan yang menerima tekan makan
semakin sulit dipadatkan dan membutuhkan waktu yang lama,
sebaliknya semakin kecil luas permukaan yang menerima tekanan
makas semakin mudah dan cepat proses pemadatannya.
⁃ Ketebalan lapisan tanah
Dimana semakin tebal lapisan tanah maka semakin sulit dan lama
dipadatkan, sebaliknya jika lapisan tanah tidak terlalu tebal maka
pemadatan tanah cepat dan tidak sulit.
⁃ Jumlah lintasan alat pemadat
Dimana semakin banyak atau sering alat pemadat melintas maka
semakin cepat dan mudah pemadatan tanahnya, sebaliknya jika alat
pemadat yang melintas jarang atau kurang maka lintasan alat
berkurang dan pemadatan tanah lama.

c. Sebidang tanah lempung dengan pemukaan air tanah berada sama dengan
permukaan tanah memiliki nilai berat volume jenuh 19 KN/m3; . Tentukan
tegangan total, tekanan pori dan tegangan efektif pada titik P.

Jawab:
Dik:
γsat = 19 kN/m3
Z = 25 cm = 0,25 m
γw = 9,81
Dit:
(pada titik P)
a) Tegangan total
b) Tekanan pori
c) Tegangan efektif
Penyelesaian:
a) Tegangan total (𝛔𝐕 )
σV = γsat × Z
σV = 19 × 0,25
σV = 4,75 kN/m²
Jadi, Tegangan total (σV ) pada titik P adalah 4,75 kN/m²
b) Tekanan pori (u)
u = γw × Z
u = 9,81 × 0,25
u = 2,452 kN/m²
Jadi, Tekanan pori (u) pada titik P adalah 2,45 kN/m²
c) Tegangan efektif (𝛔𝐕 ′)
σ′V = σV − u
σ′V = 4,75 − 2,452
σ′V = 2,297 kN/m²
Jadi, Tegangan efektif (σV ′) pada titik P adalah 2,297 = 2,3 kN/m²
4. Pada sebuah perencanaan kawasan pembuatan pabrik fungsi Rekayasa Tanah
adalah memberikan informasi yang sangat penting terkait dengan kondisi dan
karakteristik fisik-mekanik tanah (geotechnical) pada lokasi perencanaan. Jika
sebuah lokasi akan di bangun suatu pabrik, maka lakukanlah analisis data pada
table berikut terkait dengan layak atau tidak layaknya pabrik tersebut dibangun.
Jawab:

Analisis data pada tabel:

• Hasil pengujian terhadap tanah permukaan di lokasi tersebut menunjukan bahwa


daerah penelitian didominasi oleh jenis tanah dengan tekstur lempung lanauan.
• Dimana:
⁃ Dari hasil laboratorium tanah, terlihat kondisi tanah pada kawasan pabrik,
dengan nilai jenis tanahnya:
⁃ Kadar air tanah (Wn) : bernilai 34,82 – 41,31 %
⁃ Berat isi tanah (γn) : bernilai 1,68 – 1,70 gr/cm³
⁃ Specific gravity (Gs) : bernilai 2,67 – 2.69 gr/cm³
⁃ Ukuran butir : gravel 0,00 %, pasir 1,2 – 4,5 %, lanau 14,6 – 35,4 % dan
ukuran butir lempung adalah paling dominan 60 – 83 %
• Dimana terlihat kondisi tanah di kawasan pabrik dan sekitarnya umumnya berjenis
CH (Clay High Plasticity) sampai MH (Silt high plasticity) dengan nilai jenis
tanahnya yang bersifat relatif kedap air dan kemampuan merembeskan airnya
termasuk sangat kecil, dengan nilai K orde 8 yaitu nilai kemampuan rembesan
antara 7,40.10^-8 sampai 1,70.10^-8 cm/s.
• Sehingga, kawasan tersebut belum layak (tidak layak) untuk dibangun
perencanaan kawasan pembuatan pabrik, karena hasil pengujian terhadap tanah
permukaan di lokasi menunjukan bahwa daerah penelitian didominasi oleh jenis
tanah dengan tekstur lempung lanauan dimana terlalu lunak (tingkat kekerasan
rendah), cenderung lembab dan belum layak (tidak layak) untuk dibangun sebuah
kawasan pabrik.

Anda mungkin juga menyukai