PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah kebutuhan utama dalam kehidupan manusia yang memerlukan
kualitas yang sehat dan kuantitas yang cukup serta kontinu. Untuk mendapatkan air
dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta pendistribusiannya yang kontinu maka
dibuatlah sebuah sistem pengolahan air, pada proses pengolahan air lengkap akan
terdapat tiga tingkat pengolahan, yaitu pengolahan fisik, pengolahan kimia, dan
pengolahan biologi.
Pada dasarnya pada saat pengolahan air pasti akan melalui beberapa tahapan
yang di masing-masing tahapan tersebut dilakukan upaya-upaya perbaikan kualitas
dan kuantitas air, termasuk juga berbagai unit-unit pengolahan air yang dibuat khusus
untuk mengolah air agar mencapai kualitas yang diinginkan, dimana masing-masing
unit-unit tersebut mempunyai fungsi masing-masing namun saling terkait antara satu
proses pengolahan dengan proses pengolahan yang lain.
Salah satu proses pengolahan tersebut yaitu proses pendahuluan atau yang
sering disebut dengan proses Pra-Sedimentasi. Prasedimentasi merupakan salah satu
unit pada bangunan pengolahan air minum yang umumnyadigunakan sebagai
pengolahan
sedimentation
pendahuluan.
Prasedimentasi
bisa
juga
disebut
sebagai
plain
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bak Pra Sedimentasi
Bangunan prasedimentasi (Plain Sedimentasi) ini dimaksudkan untuk
menangkap benda kasar yang mudah mengendap yang terkandung dalam air
baku seperti pasir atau dapat juga disebut partikel diskret. Partikel diskret adalah
partikel yang tidak menglami perubahan bentuk selama proses pengendapan.
Bilamana diperlukan unit ini dapat dilengkapi dengan penangkap lemak dan
minyak.
Penggunaaan unit prasedimentasi selalu ditempatkan pada awal proses
pengolahan air, sehingga dapat dicapai penurunan kekeruhan. Prasedimentasi
merupakan bak pengendapan material pasir dan lain-lain yang tidak tersaring
pada screen,serta merupakan pengolahan fisik yang kedua. Pada umumnya
bentuk dari bak prasedimentasi adalah segi empat dan melingkar. Pada unit ini
tidak ada penambahan bahan kimia,dan pengendapan yang digunakan adalah
pengendapan secara gravitasi.
Unit prasedimentasi ini direkomendasikan dalam pengolahan air baku
dengan tingkat kekeruhan lebih dari 10.000 NTU dengan penghilangan yang
dapat dicapai dari 65 - 85 %. Yang dilengkapi dengan sarana pengendali dan
pengukuran debit air yang akan diolah di Instalasi pengolahan air (IPA). Efisiensi
pemisahan kekeruhan dapat mencapai 40 60%. Bangunan ini dilengkapi
dengan :
1. Pipa inlet
2. Pipa outlate
3. Pipa pembuang lumpur
B. Fungsi Bak Pra- Sedimentasi
1. Penghilangan Rasa dan Bau
Rasa dan bau dapat disebabkan oleh :
1. Gas gas terlarut , misalnya : hydrogen sulfida
2. Zat zat organik hidup , misalnya ganggung
3. Zat zat organik yangb membusuk
4. Limbah industri .
5. Chlorin , baik sebagi residu atau dalam gabungungan dengab fenol atau
bahan bahan yang membusuk.
Aerasi, adsorbsi, dan oksidasi adalah beberapa metode yang banyak
digunakan untuk menhilangkan rasa dan bau .
2. Sistem Menghilangkan Besi Dan Mangan
Metode yang sering digunakan untuk menghilangkan besi dan mangan yaitu:
1. oksidasi dan presipitasi
2. penambahan bahan-bahan kimia dan pengendapan serta filtrasi
3. pertukaran ion
Diantara reaksi tersebut yang sering digunakan reaksi oksidasi :
4Fe (HCO3)2 + O2 + 2H2O -> 4Fe (OH)3 + 8CO2
Besi dalam bentuk ferrous (+2) dioksidasi menjadi ferric hidrosida
terlarut yang dapat dihilangkan melalui prespitasi
Besi Ferro (F++) dan mangan Manganous (Mn++) adalah terlarut
,bentuk yang tidak terlihat, mungkin terdapat dalam air sumur atau air yang
anaerobik . Apabila kontak dengan udara , bentuk ini teroksidasi berubah
perlkahan menjadi bentuk yang tidak larut, bentuk kehilangan nyata , besi
teroksidasi, ferri ( Fe++++) dan Mangan Mangani (Mn++++). Besi dan
Mangan teroksidasi tersebut dapat seluruhnya dihilangkan dengan proses
pengendapan dan penyaringan.
Sementara Besi dan Mangan teroksidasi secara kimiawi oleh sisa chlor
bebas atau potasium permanganat pada tingkat oksidasi , lebih besar
daripada oksigen terlarut .
Apabila chor digunbakan, sisa chlor bebas yang ada dipertahankan
melalui proses pengolahan. Penyaringan yang efektif mengikuti aerasi atau
oksidasi kimiawi adalah penting, bila sejumlah flokulan oksida metal tidsk
cukup berat untuk mengendap dengan cara gravitasi .
3. Menghilangkan Warna
Untuk menghilangkan warna berasal dari tanah humus yang efektif
koagulasi dengan pengontrolan khusus pada Ph rendah ( 4- 6 ) serta dosis
umum koagulan dan proses pengendapan adalah kadang kadang dapat
digunakan. Karbon aktif mungkin juga diterapkan bersama-sama dengan
koagulasi, pengendapan dan proses penyaringan untuk menghilangkan
warna. Walaupunn karbon aktif tersedia dalam bentuk puder dan butiran
untuk mengadsorpsi ( menyerap ) zat organnik penyebab warnba asli, tipe
puder lebih mudah untuk disesuaikan pada instalasi pengolahan yang
sederhana. Dalam kasus ini proses karbon aktif ( puder ) dilaksanakan pada
pembubuhan awal air masuk instalasi pengolahan.
4. Pelunakan Atau Penurunan Kesadahan
Kesadahan disebabkan oleh ion-ion logam bervalensi +2 terutama ion
kalsium dan magnesium . Ion kalsium dan magnesium terlarut dari batuan
kapur, dolomite dan mineral mineral lainnya. Efek dari kesadahan
meningkatakan pemakaian sabun , tertutupnya pori kulit, merubah warna
porselin.
Jenis jenis kesadahan ada kesadahan tetap damn kesadahan
sementara. Kesadahan tetap disebabkan sulfat, cholrida, nitrat, silikat,
kalsium dan magnesium , sedangkan kesadahan sementara disebabkan oleh
karbonat dan bikarbonat. Proses ini digunakan / bertujuan untuk
menghilangkan kesadahan air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh ion
kalsium dan magnesium hasil kintak air dengan sistem dengan susunan
geologi.
Dua metode dasar yangb digunakan yaitu proses kapur soda dan
proses pertukaran ion. Pelunakan presipitasi menggunakan kapur ( CaO )
dan soda abu ( Na2Co3 ) untuk menghilangkan kalsium dan Mgnesium dari
larutan .Pelunakan dengan memakai
menggunakan
rezin
.untuk
menghilangkan
ion
bevalen
dan
Kegiatan
Harian
Pemeriksaan kondisi fisik bangunan
prasedimentasi
a. Dinding
b. Bak pembagi prasedimentasi
Pemeriksaan system perpipaan dan
katup-katup
a. Kondisi fisik
b. Sulit
atau
Tahunan
tidaknya
pembukaan katup
c. Keberfungsiannya
d. Kebocoran pipa dan katup
Periksa
dan
bersihkan
kotoran,lumut,dan
kerak
uyang
prasedimentasi
Periksa kondisi bak prasedimentasi
6
Pasang kembali
Tes
Digunakan
PERBAIKAN
bak pra-sedimentasi
Terjadi kebocoran /
pemeliharaan katup.
Lakukan pembersihan dengan
pra- sedimentasin
Terjadi kebocoran pada dinding
bak pra-sedimentasi
Ketidakteraturan debit aliran
inlet , outlet
pelumas sedikit .
Periksa pintu air inlet, outlet,
lakukan perbaikan terhadap
kerusakan engsel atau plat
pintu air.
Periksa keretakan dinding dan
lakukann perbaikan grauting /
metode lainnya
BAB III
KESIMPULAN