Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK V

GULA
1. ELSA MARIZA D500160046

2. AMUNG NUGROHO ADI D500160047

3. SYAHRUL IHSYA RAHMANDA D500160060

4. ALYYA FITRA SALSABILLA D500160065

5. RISKA ADE NURMA Y D500160043


NAMA DAN LOGO PERUSAHAAN

PT. ASERAKU
Malang
ARTI LAMBANG
1. Warna Hijau melambangkan sumber kesuburan,
serta kesegaran
2. Warna Emas melambangkan sebuah kejayaan atau
pencapaian besar yang diharapkan oleh pabrik
3. Warna Abu-abu melambangkan sebuah ketenangan
keteduhan dan elegan
4. Warna putih melambangkan sebuah kesempurnaan,
sederhana dan kemurnian
5. Pohon Tebu melambangkan sumber bahan baku
industri gula
6. 3 persegi bertumpuk melambangkan sebuah
kesoliditas, keamanan, ketertiban, stabilitas, dan
kehandalan
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI:
Menjadi produsen gula yang paling efisien dan kompetitif se-asia tenggara dengan menetapkan sistem pertanian
berkelanjutan dan menciptakan peluang usaha berbasis pertanian serta pengembangan produk (diversifikasi).
MISI:
1. Menyediakan produk yang berkualitas dan inovatif, sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan industri
gula nasional.
2. Menjadi perusahaan yang paling terkemuka dalam kalangan industri yang sama.
3. Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk menghadapi persaingan regional maupun
global.
4. Mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan dalam budidaya tebu sebagai bahan baku industri gula.
5. Memiliki kepedulian terhadap masyarakat sekitar perusahaan demi terwujudnya harmonisasi dan kemajuan
bersama.
6. Menjadi penunjang program pemerintah, sebagai wujud nyata partisipasi swasta, melalui pemanfaatan sumber
daya alam secara optimal, penyediaan lapangan kerja serta penciptaan dan pemerataan pertumbuhan pusat
perekonomian baru di daerah.
LOKASI Singosari , Malang, Jawa Timur


PG ASERAKU
ALASAN

1. Sumber bahan baku, yaitu lokasi penempatan pabrik dekat dengan sumber bahan baku yang
memadai yaitu tebu.

2. Sumber tenaga kerja, bagi masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan. .

3. Peraturan pemerintah dan Undang-Undang telah dipenuhi.

4. Mendukung program swasembada gula nasional, yang menjadi program Pemerintah


Kabupaten Malang
UNDANG-UNDANG

1. Undang-Undang RI No 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan PengendalianPencemaran Air
2. Undang-Undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Undang-Undang No 5 tahun 1984 tentang perindustrian limbah cair
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 51 tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No 2 tahun 2008 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air di
Provinsi Jawa Timur

6. Peraturan Daerah Kabupaten Malang No 7 tahun 2010 tentang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara agraris dengan iklim subtropis dan
merupakan daerah yang cocok untuk menumbuhkan tanaman tebu
dengan subur.
Gula sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat sehingga kebutuhan
gula untuk masyarakat Indonesia semakin meningkat. Tiap kegiatan
industri khususnya industri pembuatan gula pasir akan menghasilkan
limbah.
Dalam operasionalnya setiap musim giling, pabrik gula selalu
mengeluarkan limbah yang berbentuk cairan, padatan, dan gas
GULA

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut


dalam air dan langsung diserap oleh tubuh untuk diubah
menjadi energi dan umumnya dihasilkan dari tebu.
PROSES PEMBUATAN GULA
LIMBAH PABRIK GULA
Limbah dari proses pengolahan gula ada beberapa macam, yaitu:
1. Sisa ampas 2. Debu dan abu hasil pembakaran
ampas
3. BLOTONG 4. TETES TEBU
PENGOLAHAN LIMBAH
No Jenis Limbah Nama Limbah Penanganan
Pasir / Lumpur yang Dipisahkan dengan Darrclone dan dimanfaatkan untuk
terbawa nira mentah melapisi lahan masyarakat

1 Padat Abu Ketel Uap Ditangkap dengan Dust Collector, dimanfaatkan untuk
melapisi lahan masyarakat
Blotong Dipisahkan dengan rotari vacum filter, dimanfaatkan
sebagai pupuk dan bahan bakar
Vinase Diolah di unit pengolahan limbah cair kemudian dibuang
ke sungai
2 Cair
Air Cucian tangki Diolah di unit pengolahan limbah cair kemudian dibuang
ke sungai
3 Gas CO2 Langsung dibuang kelingkungan
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Molasses
Tetes atau molasses merupakan produk sisa (by product) pada proses pembuatan gula. Tetes
diperoleh dari hasil pemisahan sirop low grade dimana gula dalam sirop tersebut tidak dapat
dikristalkan lagi. Pada pemrosesan gula tetes yang dihasilkan sekitar 5 – 6 % tebu, sehingga
untuk pabrik dengan kapasitas 6000 ton tebu per hari menghasilkan tetes sekitar 300 ton
sampai 360 ton tetes per hari. Walaupun masih mengandung gula, tetes sangat tidak layak
untuk dikonsumsi karena mengandung kotoran-kotoran bukan gula yang membahayakan
kesehatan. Penggunaan tetes sebagian besar dijual untuk untuk industri fermentasi seperti
alcohol, pabrik MSG, dll.
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
BLOTONG
Selama ini pemanfaatan blotong umumnya adalah sebagai pupuk organik, dibeberapa PG daur
ulang blotong menjadi pupuk yang kemudian digunakan untuk produksi tebu di wilayah-
wilayah tanam para petani tebu. Proses penggunaan pupuk organik ini tidak rumit, setelah
dijemur selama beberapa minggu / bulan untuk diaerasi di tempat terbuka, dimaksudkan untuk
mengurangi temperatur dan kandungan Nitrogen yang berlebihan. Dengan tetap menggunakan
pupuk anorganik sebagai starter, maka penggunaan pupuk organik blotong ini masih bisa
diterima oleh masyarakat. Pada perkembangan selanjutnya, upaya pemanfaatan blotong
sebagai pengganti kayu bakar mulai dilirik setelah kampanye penggunaan energi alternaif
didengungkan. Pemanfaatan blotong sebagai kayu bakar, sebenarnya sudah lama dijalankan
oleh masyarakat di sekitar PG, hal ini diawali dari pengalaman mereka setelah melihat bahwa
blotong bisa terbakar, dan timbulah pemikiran untuk memanfaatkan blotong sebagai pengganti
kayu bakar dengan cara menghilangkan kadar air yang terkandung didalamnya
IDENTIFIKASI
Lokasi : Unit penggilingan tebu Tanggal terbit : 10 Mei 2019
No. identifikasi :1 No. Revisi :0
Uraian aktivitas : menggiling tebu sehingga Tanggal revisi : -
dihasilkan nira mentah yang
selanjutnya dapat diproses
menjadi gula
Input Output
Bahan baku Energy Air Lain-lain Ket Produk A B C D E F Ket

Tebu listrik Air     Nira mentah, Tebu, air   Air bekas Ampas tebu   Suara mesin saat  
ampas tebu penggilingan menggiling

Keterangan :
A: Penggunaan Bahan Baku dan Sumber Daya Alam
B: Emisi ke udara/atmosfer
C: Buangan limbah ke badan air
D: Kontaminasi ke tanah
E: Isu-Isu masyarakat dan Lingkungan Lokal
F: Kebisingan
Lokasi : Unit Sentrifugasi Tanggal terbit : 10 Mei 2019
No. identifikasi :5 No. Revisi :0
Tanggal revisi : -
Uraian aktivitas : Proses pemisahan kristal gula dari
larutan (sirupnya)
Input Output

Bahan Energy Air Lain-lain Ket Produk A B C D E F Ket


baku

Gula listrik     Gula dan tetes     Tetes   Pencemaran sungai    


kristal dan bau

Keterangan :
A: Penggunaan Bahan Baku dan Sumber Daya Alam
B: Emisi ke udara/atmosfer
C: Buangan limbah ke badan air
D: Kontaminasi ke tanah
E: Isu-Isu masyarakat dan Lingkungan Lokal
F: Kebisingan
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. ASERAKU menyediakan ruang terbuka hijau yang ditanami oleh


tumbuh-tumbuhan besar seperti pohon beringin, sehingga memberikan
kenyamanan dan kesejukan bagi para pekerjanya. Perusahaan ini juga
menanamkan kepedulian lingkungan kepada seluruh karyawannya seperti tidak
membuang sampah sembarangan, tidak merusak tanaman, dan tidak merokok
di sembarang tempat.
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05
TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI
GULA
PENILAIAN IDENTIFIKASI ASPEK
LINGKUNGAN
PENILAIAN IDENTIFIKASI ASPEK
LINGKUNGAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai