Anda di halaman 1dari 48

Penentuan Timbulan

Sampah
Timbulan Sampah
• Penting diketahui agar pengelolaan
sampah dapat berjalan secara efektif
dan efisien
• Berhubungan dengan elemen
pengelolaan, al:
– Pemilihan peralatan
– Perencanaan rute pengangkutan
– Fasilitas untuk daur ulang
– Luas dan jenis TPA

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Faktor yang mempengaruhi
a) Kebiasaan masyarakat
b) Reduksi di sumber sampah :
- mengurangi kemasan
- produk dpt digunakan kembali
- mengganti bahan sekali pakai
- tingkatkan bahan yang dapat di-recycle atau
reused (seberapa besar recovery factornya).
c) Recycling
d) Peraturan mis. Packaging
e) Fisik dan geografi (musim, iklim, dataran
tinggi)

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Analisis Penghitungan beban atau load-
count analysis

Jumlah masing-masing volume sampah


yang masuk ke TPA dihitung dengan
mencatat: volume, berat, jenis
angkutan dan sumber sampah,
kemudian dihitung jumlah timbulan
sampah kota selama perioda waktu
tertentu.
CONTOH SOAL
- Loud Count Analysis:
Tentukan berat sampah yang dihasilkan per
minggu dari 1200 rumah. Dengan sistem
pengumpulan sebagai berikut :
- Truk compactor ada 9 buah.
- Volume truk compactor : 20 m3
- Jumlah dump truk adalah : 7 buah.
- Volume truk : 8 m3
- Jumlah pick-up adalah : 10
- Ukuran pick-up : 2 m3

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Sangat sederhana
• Truk kompaktor : 9 x 20 m3 = 180 m3
• Dump truk : 7 x 8 m3 = 56 m3
• Pick up : 10 x 2 m3 = 20 m3
• Total sampah : 256 m3/minggu
• Volume sampah yang dihasilkan setiap
rumah : 256 m3/1200 rumah
• = 0,2133 m3/rumah/minggu

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
weight-volume analysis/analisis
berat-volume

Jumlah masing-masing volume


sampah yang masuk ke TPA
dihitung dengan mencatat: volume
dan berat sampah, kemudian
dihitung jumlah timbulan sampah
kota selama periode tertentu.
Cont’d
Dapat dilakukan dengan pengukuran
berat atau volume sampah atau kedua-
duanya :
• Pengukuran berat  tergantung
densitasnya
• Volume sampah  harus mengetahui
densitasnya
• Pengukuran berat dan volume sampah 
diketahui densitasnya

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Densitas Sampah
• Adalah berat sampah yang diukur dalam
satuan kilogram dibandingkan dengan
volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3).
• Penentuan densitas sampah ini dilakukan
dengan cara menimbang sampah yang
disampling dalam 1/5 - 1 m3 volume sampah.
• Densitas ini sangat tergantung sampel sampah
yang diukur, apakah sampah lepas dari sumber
sampah, sampah di gerobak yang mungkin telah
mengalami sedikit pemadatan, ataupun sampah
di truk kompaktor yang memang telah dipadatkan

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
material-balance analysis/
analisis kesetimbangan
bahan
• Metoda ini akan menghasilkan data
yang lebih baik untuk menentukan
timbulan sampah dari rumah tangga,
institusi, industri dan lain-lain.
• Material balance juga diperlukan
untuk program daur ulang.
Aliran Kesetimbangan Bahan
Cara Menganalisis:

1. Tentukan batas sistem (system boundary)


2. Identifikasi seluruh kegiatan di dalam sistem
yang akan menghasilkan sampah
3. Identifikasi jumlah timbulan sampah dari masing-
masing aktifitas tersebut.
4. Dengan hubungan matematik, tentukan timbulan
sampah, pengumpulan dan tersimpan

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Formula :
Akumulasi=inflow–outflow+ timbulan
dM/dt =  Min – Mout + rw

Di mana:
dM/dt = laju perubahan berat bahan dalam sistem (lb/d)
 Min = jumlah bahan yang masuk ke dalam sistem (lb/d)
 Mout = jumlah bahan yang keluar dari sistem (lb/d)
rw = laju timbulan sampah (lb/d),
t = waktu (d)

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
CONTOH SOAL
MASS BALANCE :
Tentukan berat sampah yang dibuang ke TPA
dan berat sampah yang dapat dimanfaatkan
dari sampah kota dengan berat 1000 ton/hari,
dengan karakteristik 60% sampah basah, 10%
sampah kertas, 10% plastik, 5% kaleng, 5%
tekstil, logam 5% dan lain-lain 5%.

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Pemanfaatan sampah basah hanya 50% sebagai kompos
sedangkan sisanya adalah residu yang akan dibuang ke
TPA. Kertas dan plastik hanya dapat dimanfaatkan
masing-masing 8%, sedangkan kaleng dan logam dapat
dimanfaatkan semuanya. Tekstil hanya dapat
dimanfaatkan 5%. Selain sampah domestik, ada sampah
industri yang juga dibuang ke TPA sebesar 0.8 ton/hari
dan 70% dari sampah tersebut dapat dimanfaatkan

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
JAWABAN

Sampah Dimanfatkan Dibuang ke TPA


1000 ton ton/hari ton/hari
600 basah 300 300
100 kertas 80 20
100 plastik 80 20
50 kaleng 50
50 tekstil 50
50 logam 50
50 lain-lain 50
610 390
0,8 ton (industri) 0,56 0,24
1000,8 610,56 390,24
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS
610,56
1000,8
ton/hari
ton/hari

390,24
ton/hari

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
• Produksi sampah sebesar 1200 m3/hari (BJ = 280
kg/m3) dengan karakteristik:
KOMPOSISI PROSENTASE
Kertas 26.56
Logam 0.38
Plastik 15.92
Kain 1.17
Kayu 2.70
Garbish 52.23
Kaca 0.10
Lain-lain 0.95
Total 100

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Pemanfaatan
• 80% sampah organik dapat dikomposkan, dan dari total
sampah yang dapat dikomposkan ini hanya 75%
menjadi produk kompos, sedangkan 25% menjadi
residu.
• 50% kertas dan plastik dapat dimanfaatkan
• 80% Logam di manfaatkan
• 65% Kaca dapat di daur ulang

TENTUKAN MATERIAL BALANCE DARI SAMPAH INI

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Material balance sampah

Sampah Recovery Sampah Ratio Produk Residu


factor dpt di produk
manfaatkan
ton/hari ton/hari ton/hari ton/hari
336
Organik 175.50 0.8 140.40 0.75 105.3 70.20
Kertas 89.24 0.5 44.62 1 44.62 44.62
Plastik 53.49 0.5 26.75 1 26.75 26.75
Kain 3.93 3.93
Kayu 9.07 9.07
Kaca 0.34 0.65 0.22 1 0.22 0.12
Logam 1.28 0.8 1.02 1 1.02 0.26
Lain lain 3.19 3.19
Total 336 178 158

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
336 177.9
ton/hari ton/hari

105.3 72.6
158.1 ton/hari
ton/hari ton/hari

Komposting
31%
Residu
47%

Daur ulang
22%

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Potensi Sampah Kota Surabaya
Komponen Prosentase Berat Recovery Sampah Sampah yang Sampah
komponen Sampah factor yang dikomposkan yang ke
sampah (ton/Hari) direcovery (ton/hari) Landfill
(ton/hari) (ton/hari)
Garbish 52,23 1272,32 0,8 1.017,86 254,46

Kertas 26,56 647 0,5 323,5 323,5

Logam 0,38 9,42 0,8 7,536 1,884

Plastik 15,92 384,86 0,5 192,43 192,43

Kaca 0,10 2,48 0,65 1,61 0,87

Kayu 2.70 66,97 66,97

Kain/Karet 1,17 29,02 29,02

Lain-lain 0,95 23,56 23,56

Total 2.435,63 525,08 1.017,86 892,69

Prosentase sampah yang dapat didaur ulang 21% 42% 37%

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Penentuan recovery factor

Total jumlah sampah =1319,5 kg/hari


Total persentase sampah plastik yang dihasilkan
di sumber sampah adalah 6.8%.
Prosentase sampah plastik di TPS = 6,25 %
Recovery Factor (yang diambil oleh pemulung
sepanjang perjalanan dari sumber ke TPS)?

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
RECOVERY FACTOR

• Berat sampah plastik = 6,8 % x 1319,5kg/hari


= 89,73 kg/hari
• Berat sampah plastik yang diambil oleh pemulung
= berat sampah plastik x RecoveryFactor
Perhitungan Recovery Factor:
• Prosentase sampah plastik di sumber = 6,8 %
• Prosentase sampah plastik di TPS = 6,25 %
• Recovery Factor = 6,8%  6,25 % = 8,09 %
x100 %
6,8%
• Berat sampah plastik yang diambil oleh pemulung
• = 89,73 kg/hari x 8,09 % = 7,26 kg/hari
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS
BESARAN
TIMBULAN SAMPAH
BERDASARKAN
SNI - Tentang Metode Pengambilan dan
Pengukuran Contoh Timbulan dan
Komposisi Sampah Perkotaan

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Besaran Timbulan Sampah

• Berdasar Komponen Sumber


Sampah
• Berdasar Klasifikasi Kota
• Dari LPMB Departemen PU, 1993

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
TIMBULAN SAMPAH
Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Klasifikasi
Kota :
 Kota Besar (500.000 – 1.000.000) dan Kota
Sedang (100.000 – 500.000)
Volume : 2,75 – 3,25 L/orang/hari  3 L/orang/hari
Berat : 0,70 – 0,80 Kg/orang/hari  0,8
Kg/orang/hari
 Kota Kecil (20.000 – 100.000)
Volume : 2,50 – 2,75 L/orang/hari  2,5 L/orang/hari
Berat : 0,625 – 0,70 Kg/orang/hari  0,7
Kg/orang/hari

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Tabel Besaran Timbulan Sampah
Berdasarkan Komponen-komponen Sumber
Sampah
Komponen Sumber
No Satuan Volume (Liter) Berat (Kg)
Sampah

1 Rumah Permanen per orang/hari 2,25 – 2,50 0,350 – 0,400


2 Rumah Semi Permanen per orang/hari 2,00 – 2,25 0,300 – 0,350

3 Rumah non permanen per orang/hari 1,75 – 2,00 0,250 – 0,300


4 Kantor Per pegawai/hari 0,50 – 0,75 0,025 – 0,100

5 Toko/Ruko. Per petugas/hari 2,50 – 3,00 0,150 – 0,350


6 Sekolah per murid/hari 0,10 – 0,15 0,010 – 0,020
7 Jalan arteri sekunder per meter/hari 0,10 – 0,15 0,020 – 0,100
8 Jalan kolektor sekunder per meter/hari 0,10 – 0,15 0,010 – 0,050

9 Jalan lokal per meter/hari 0,05 – 0,1 0,005 – 0,025


10 Pasar per meter2/hari 0,20 – 0,60 0,1 – 0,3
Sumber : Standar Spesifikasi TimbulanJurusan
sampahTeknik
untuk kota kecil & sedang
Lingkungan FTSP- di Indonesia,
Dept. PU, LPMB, Bandung, 1993. ITS
Cara Pelaksanaan
Pengambilan dan pengukuran timbulan dan
komposisi sampah
1.Lokasi
2.Cara Pengambilan
3.Jumlah contoh
4.Cara Pengerjaan

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Lokasi
2 kelompok utama:
– Perumahan
– Non perumahan

1. Jumlah contoh jiwa dan KK Perumahan


S = Cd  Ps
dimana :
S = Jumlah contoh (jiwa)
Cd = Koefisien perumahan
Cd = 1 (Kota besar / metropolitan)
Cd = 0,5( Kota sedang / kecil )
Ps= Populasi (jiwa)

K =S/N
dimana :
K = Jumlah contoh (KK)
N = Jumlah jiwaTeknik
Jurusan per Lingkungan
keluarga =5
FTSP-
ITS
Lokasi
Jumlah contoh timbulan sampah dari perumahan adalah
sebagai berikut :

Contoh dari perumahan permanen = (S1 x K) keluarga.


Contoh dari perumahan semi permanen = (S2 x K) keluarga.
Contoh dari perumahan non permanen = (S3 x K) keluarga.

Dimana :
S1 = Proporsi jumlah KK perumahan permanen (25%)
S2 = Proporsi jumlah KK perumahan semi permanen (30%)
S3 = Proporsi jumlah KK perumahan non permanen (45%)

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Contoh

• PS = 6404 jiwa
• Cd = 1
• S = 1 = 80 jiwa
• N = 5 orang
• Maka jumlah rumah yang harus disampling = S/N = 80/5
= 16 rumah
• Untuk rumah permanen : 25% x 16 = 4 KK
• U/ semipermanen : 30% x 16 =5 KK
• u/ non permanen : 45% x 16 =7 KK

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Lokasi

2. Sampah Non Perumahan


S = Cd  Ts
dimana :
S = Jumlah contoh masing-masing jenis
bangunan non perumahan
Cd= Koefisien bangunan non perumahan = 1
Ts= Jumlah bangunan non perumahan

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Proyeksi Penduduk dan Proyeksi Timbulan Sampah

• Faktor penting dalam menghitung laju timbulan


sampah adalah jumlah penduduk.
• Oleh karena itu sebelum jumlah timbulan sampah
dapat dihitung, terlebih dahulu dilakukan perhitungan
terhadap proyeksi penduduk sampai pada tahun
perencanaan.
• Ada beberapa metoda proyeksi penduduk yang dapat
digunakan, antara lain metoda least square,
geometrik dan eksponensial, di mana pemilihan
metoda yang digunakan sangat tergantung
kecenderungan pertumbuhan penduduk dan
karakteristik kota perencanaan
Proyeksi Penduduk

• Geometrik
• Least Square
• Aritmatika
Dari ketiga metode yang digunakan,
dipilih nilai r yang mendekati 1

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Proyeksi Penduduk Metode Geometrik

Dari data perencanaan diketahui :


- jumlah penduduk yang akan dilayani pada awal
perencanaan (th.2005) = 260.000 orang.
- rata-rata pertambahan penduduk adalah 1,5 %.
- kurun waktu proyeksi sesuai dengan periode
perencanaan yaitu selama 20 tahun.
• Perhitungan :
P 2025 = P 2005 ( 1 + 1,5 % )20
P 2025 = 260.000 ( 1 + 0,015 ) 20
P 2025 = 350.183 orang.

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Contoh-contoh Perhitungan Jumlah
Timbulan Sampah

• Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah per


Kapita
• Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah
Kota :
a. Perhitungan Proyeksi Penduduk
b. Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Cont’d
Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah per
Kapita

Pengamatan dilakukan selama seminggu di salah


satu lokasi TPS yang diketahui dengan jelas sumber
sampah yang membuang sampahnya ke sana. Data
yang diperoleh, jumlah kk yang membuang sampah
1200 rumah. Jumlah jiwa/kk = 5 orang. Jumlah
sampah yang masuk ke TPS 35.000 kg. Maka laju
timbulan sampahnya adalah:

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Cont’d
Laju =

35.000kg / min ggu


 5.833kg / org / min ggu
1200 KKx5org / kk

5.833kg / org / min ggu


 0.833kg / org / hari
7 hari / min ggu

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah Kota :
a. Perhitungan Proyeksi Penduduk
Dasar pertimbangan utama dalam menentukan
kebijaksanaan pengembangan penduduk
daerah perencanaan sampai periode waktu
tertentu adalah:
• kebijakan yang berpengaruh terhadap
perkembangan kawasan
• kapasitas daya tampung lahan
• Jenis/tipe rumah yang direncanakan
• Proyeksi pertumbuhan penduduk
• Proyeksi fasilitas dan sumber sampah lain,
seperti : industri, sekolah dan lain-lain
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS
Cont’d
• Pendekatan untuk memperkirakan jumlah penduduk di
daerah perumahan kompleks didasarkan pada
kepadatan rata-rata 150 jiwa/ha, sedangkan untuk
memperkirakan jumlah penduduk di daerah perumahan
non kompleks didasarkan pada proyeksi penduduk.
• Perhitungan proyeksi penduduk juga akan mengikuti
kepadatan penduduk di kawasan perencanaan sebagai
berikut:
- Kepadatan tinggi : > 200 jiwa/ha
- Kepadatan sedang : 100 – 200 jiwa/ha
- Kepadatan rendah : < 100 jiwa/ha

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Cont’d
• Proyeksi penduduk dapat dilakukan jika mengetahui
data jumlah penduduk 5 tahun terakhir. Sebagai contoh,
jumlah penduduk 5 tahun terakhir Kecamatan Driyorejo
dapat dilihat pada Tabel 2.3.
• Jika dilihat laju pertumbuhan penduduk di kecamatan
Driyorejo selama 5 tahun terakhir, maka seluruh
desa/kelurahan mempunyai laju pertumbuhan > 2%.
Proyeksi jumlah penduduk sampai tahun 2004 dapat
dilihat pada Tabel 2.4.

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Driyorejo
Tahun 1996 - 2000
No. Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa)
1996 1997 1998 1999 2000
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Krikilan 3,849 3,895 3,970 4,049 4,230
2 Driyorejo 3,377 3,583 3,792 3,926 4,134
3 Cangkir 3,051 3,098 3,113 3,164 3,331
4 Bambe 4,653 4,790 4,841 4,968 5,243
5 Mulung 2,579 2,648 2,725 2,782 2,903
6 Tenaru 2,721 2,749 2,764 2,817 2,931
7 Petiken 2,163 2,183 2,240 2,324 2,703
8 Kesambenwetan 3,685 3,693 3,722 3,769 3,903
9 Sumput 4,079 4,081 4,108 4,146 4,399
10 Tanjungan 3,499 3,687 3,714 3,749 3,899
11 Banjaran 4,560 4,638 4,674 4,741 4,869
12 Karangandong 3,110 3,274 3,330 3,371 3,487
13 Mojosarirejo 2,522 2,539 2,572 2,627 2,998
14 Wedoroanom 2,764 2,849 2,880 2,921 3,019
15 Randegansari 4,075 4,274 4,387 4,560 4,687
16 Gadung 2,468 2,535 2,573 2,616 2,722
Jumlah 53,155 54,516 55,405 56,530 59,458
Sumber : Registrasi Penduduk Kec Driyorejo
CAPAIAN LAYANAN SAAT INI
PERKOTAAN
 CAPAIAN LAYANAN PERSAMPAHAN DI
PERKOTAAN YANG CUKUP BESAR DISEBABKAN
KARENA ADANYA PERTAMBAHAN PENDUDUK
DAN ARUS URBANISASI YANG PESAT.
PERDESAAN
SEKTOR PERSAMPAHAN DI PERDESAAN
DIANGGAP TERLAYANI SECARA TOTAL ATAU
100%. PERDESAAN MAMPU MENANGANI
SAMPAH SECARA INDIVIDUAL
KETERSEDIAAN LAHAN YANG CUKUP LUAS.
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS
PERKIRAAN KEBUTUHAN SEKTOR
PERSAMPAHAN

 PROSENTASE PELAYANAN TAHUN 2015 = 87,37%


 JUMLAH PENDUDUK TERLAYANI 2015 = 9.301.946 jiwa
 JUMLAH TIMBULAN SAMPAH 2015= 23.254,87 m3/hari
 JUMLAH SAMPAH TERANGKUT 2015= 20.104,03 m3/hari
Perhitungan perkiraan perkembangan sektor
persampahan dihitung berdasarkan jumlah
penduduk pada area pelayanan sampah.

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
ASUMSI YANG DIGUNAKAN
 DAERAH PELAYANAN
Penentuan area pelayanan meliputi daerah
perkotaan (berapa kecamatan, kelurahan/desa
yang termasuk dalam kategori kota).

 TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA


(TPS)
1 TPS = 10.000 – 12.000 orang, dimana 1
TPS dilayani 8 – 10 gerobak dalam
pengangkutannya. Waktu tinggal sampah di
TPS selama 2 hari dan luas TPS 40 – 60 m2.

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
TIMBULAN SAMPAH
Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Klasifikasi
Kota :
 Kota Besar (500.000 – 1.000.000) dan Kota
Sedang (100.000 – 500.000)
Volume : 2,75 – 3,25 L/orang/hari  3 L/orang/hari
Berat : 0,70 – 0,80 Kg/orang/hari  0,8
Kg/orang/hari
 Kota Kecil (20.000 – 100.000)
Volume : 2,50 – 2,75 L/orang/hari  2,5 L/orang/hari
Berat : 0,625 – 0,70 Kg/orang/hari  0,7
Kg/orang/hari

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS
• TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
Life time Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 10 –
20 tahun
Massa jenis sampah terkompaksi di landfill = 474,6
kg/m3
Kedalaman sampah terkompaksi = 6 m

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-


ITS

Anda mungkin juga menyukai