Anda di halaman 1dari 21

Pemanfaatan Limbah

Aki Bekas
Pengelolaan Limbah B3
Anggota Kelompok :

RAIHANI ALIFIA
ADE TIYA ANJANI AZZAHRA
01 3335190061 02 3335190044

BAGUS TRI ACHMAD RIVALDI


CUYUNDA ALFALAQ
03 3335200046 04 3335200088
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Aki merupakan komponen pencatu daya dalam kendaraan bermotor
 Komponen utama pembuatan aki adalah logam timbal (Pb)
 Industri aki meningkat  kebutuhan timbal (Pb) meningkat 
proses untuk mendapatkan timbal harus melalui jalur penambangan
dan pengolahan yang kompleks  maka dibutuhkan alternatif lain
yaitu proses sederhana dan mudah  alternatifnya yaitu dengan
mendaur ulang aki bekas  namun harus dilakukan dengan baik
dan benar karena limbah aki bekas termasuk kedalam limbah B3 
bisa membahayakan manusia dan lingkungan.
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin
dicapai dari pembuatan
makalah ini adalah untuk
mengetahui dan
memahami pemanfaatan
aki bekas, baik dari proses
hingga akhir melalui
pendaur ulangan.
Rumusan Masalah
Aki bekas termasuk kedalam limbah B3 karena mengandung
senyawa – senyawa kimia yang dapat membahayakan lingkungan.
Terdapat beberapa jenis limbah yang dihasilkan aki bekas diantaranya
limbah cair berupa asam sulfat (H2SO4) serta sel aki dan plastic box
sebagai limbah padat. Karena aki bekas ini sangat berbahaya dan
kebutuhan akan aki juga semakin pesat, maka dibutuhkan alternatif
pengolahan. Salah satu alternatifnya yaitu dengan melakukan proses
daur ulang. Maka dari itu  rumusan masalah pada makalah ini yaitu
bagaimana pemanfaatan aki bekas yang merupakan limbah B3 dengan
cara melakukan proses daur ulang.
BAB
II
DESKRIPSI PROSES
Limbah
 Menurut Undang – Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) definisi limbah adalah sisa suatu usaha
dan atau kegiatan. Definisi secara umum limbah adalah bahan sisa atau
buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi & baik pada
skala rumah tangga& industri& pertambangan& dan sebagainya.bentuk
limbah tersebut dapat berupa gas , debu, air dan padat.
 Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya,
baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan
lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya. Limbah berdasarkan sumbernya dapat diklasifikasikan sebagai limbah
B3 dan Limbah non B3
Limbah B3
 UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan –
peraturan lain di bawahnya mendefinisikan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lain. Limbah B3 merupakan sisa usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3.
Limbah Non B3

Limbah Non Bahan Berbahaya dan


Beracun (Limbah non-B3) adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang tidak
menunjukkan karakteristik Limbah B3.
Limbah Aki Bekas
Limbah aki bekas tersusun atas senyawa - senyawa kimia seperti
logam - logam berat dan cairan yang berdampak negatif bila dibuang
langsung ke lingkungan. Bahan - bahan penyusun aki diantaranya
yaitu timbal (Pb), asam sulfat (H2SO4), merkuri (Hg), nikel (Ni) dan
cadmium (Cd).
Bahaya Bahan Penyusun Aki

Timbal (Pb) Asam Sulfat (H2SO4)


timbal merupakan bahan yang sangat Dapat menimbulkan iritasi yang parah jika
berbahaya bagi kesehatan manusia, salah terkena jaringan tubuh. Jika tertelan, maka
satu dampak yang akan ditimbulkan jika bahan kimia ini bisa membakar mulut dan
terpapar yaitu terjadinya gangguan sistem tenggorokan, merusak lambung, dan
saraf. Seseorang yang kerap terpapar bahkan menimbulkan kematian. bila
kandungan logam tersebut dapat mengalami masuk ke mata, bisa menyebabkan
kehilangan nafsu makan, depresi, hingga kebutaan. Apabila tumpah dan masuk ke
menurunnya kecepatan saraf untuk dalam tanah, maka dapat mengganggu
merespons. kesuburan tanah sehingga tanah tersebut
sudah tidak bisa ditanami tumbuhan.
Bahaya Bahan Penyusun Aki

Merkuri (Hg) Nikel (Ni)


Agen Proteksi Lingkungan di Amerika Paparan nikel dapat menjadi salah
Serikat atau United States Environmental satu faktor risiko penyakit-penyakit
Protection Agency (EPA) menyebutkan kulit seperti Dermatitis Numularis
jika mekuri terhirup dan masuk kedalam (DN) atau yang biasa dikenal sebagai
saluran pernapasan maka bahaya yang penyakit eksem.
ditimbulkan diantaranya tremor, sakit
kepala, respons saraf berubah dan lain
sebagainya.
Bahaya Bahan Penyusun Aki

Cadmium (Cd)
merupakan bahan yang biasanya hasil produk samping dari industri pengecoran
seng. bahan ini merupakan logam yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik
serta dapat terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Keracunan logam berat
cadmium dapat menyebabkan gangguan abdominal (gangguan perut), broncus
(gangguan paru-paru), cyanosis (warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan
oksigen) dan shock.
Prosedur Pengolahan Limbah Aki Bekas
Aki bekas termasuk limbah B3 terdapat pada PP nomor 18 tahun 1999 tentang
pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dengan kode limbah: D210 pada
lampiran tabel 2. Proses daur ulang aki bekas akan menghasilkan dua jenis material, antara lain:

Oksida Timbal atau Ingot Timbal pemanfaatan menjadi


 Pabrik aki sebagai sel aki baru
 Pabrik Tabung TV
 Pabtik cat
 Keramik dan Isolasi radio Aktif
Plastik pemanfaatan menjadi
 Pabrik aki
 Pabrik Plastik
Skema Proses Pengolahan Aki Bekas
Penjelasan

Sebelum diolah, aki bekas dibelah atau dipotong supaya asam sulfat
yang tersisa dapat dikeluarkan, kemudian dicuci dengan menggunakan
air. Air buangan tersebut diolah di IPAL, sedangkan Pb dan PbO2 dilebur
untuk kemudian diambil logam Pb-nya. Casing plastik diolah menjadi
pelet plastik. Proses peleburan Pb dan PbO2 menyisakan slag yang
memiliki kandungan timbal sebesar 15-18% (rich slag). pada industri
kecil, rich slag diolah untuk me-recovery timbalnya sehingga slag yang
dihasilkan mengandung Pb sekitar 1-2% (poor slag).
Teknologi Daur Ulang Limbah Timah
 Skema Proses Elektrokimia

 Elektrokimia

Proses elektrokimia yaitu melakukan


leaching segala metal maupun ion Pb
menjadi Pb2+ selanjutnya dengan proses
elektrolisis Pb2+ diubah menjadi Pb metal.
Teknologi Daur Ulang Limbah Timah

Skema Proses Elektrokimia

 Redoks
Proses redoks dipergunakan reaktor, yang
berbentuk kupola maupun rotary kiln. Proses ini
menggunakan karbon/arang serta udara sebagai
reduktor dan oksidator untuk melelehkan sel aki
menjadi timah cair. Suhu diperlukan untuk
melelehkan timah sehingga akan terpisah anatar
timah dan pengotor diantaranya sulfur. Suhu operasi
terjadi lebih dari 500° C.
Kesimpulan Dan Saran
 Kesimpulan

Limbah merupakan sisa dari suatu kegiatan atau usaha yang berbahaya
atau beracun karena kandungannya.Limbah dihasilkan dari aktivitas
domestic, perkantoran, pertambangan dll.Limbah yang termasuk dalam
kategori bahan berbahaya dan beracun disebut limbah B3.Limbah B3 jika
tidak diolah dengan baik dapat berbahaysa dan mencemari lingkungan.Salah
satu jenis limbah B3 yaitu limbah aki bekas.Limbah aki bekas tersusun dari
bahan-bahan kimia.Aki bekas dapat dimanfaatkan menjadi dua material yaitu
oksida timbal dan plastic.daur ulang limbah aki bekas seperti tercantum.Daur
ulang timah bekas menggunakan teknologi redoks dan eletrokimia.
• Saran
 Untuk mengurangi bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari limbah aki
bekas maka diperlukan pengolahan lebih lanjut dan terperinci.
 Memperbanyak literatur atau sumber bacaan untuk menambah
pengetahuan terkait pengolahan limbah aki bekas.
 Untuk pengolahan limbah B3 diperlukan ketegasan dalam pengolahan
dan tidak dibuang sembarangan agar tidak berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai