Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencemaran udara mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terjadi setiap detik. Dari asap
kendaraan bermotor. Berbagai zat pencemar yang dihasilkan, gas beracun dan bebahaya. Pencemaran
udara tidak hanya dari aktivitas kendaraan bermotor, debu-debu yang dihasilkan dari aktivitas industri
mempunyai peranan penting dalam pencemaran udara.

Berbagai cara dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk dalam kasus pengendalian udara
emisi. Salah satunya dengan memakai alat pemisah debu yaitu cyclone separator

Siklon (cyclone) karena karakteristiknya sering digunakan sebagai alat pemisah partikel dengan gas.
Penggunaan siklon sering dijumpai sebagai alat pengontrol polusi udara dari pengotor debu. Siklon juga
dijumpai pada proses pembakaran untuk peralatan umpan bahan bakar padat (pulverized) pada boiler.
Alasan utama penggunaan siklon dalah harganya yang murah, tidak mempunyai bagian yang bergerak
dan mampu bertahan pada kondisi operasi yang berat. Sementara itu siklon juga mempunyai beberapa
kelemahan dalam hal efisiensinya yang rendah (khususnya pada partikel yang sangat kecil) dan biaya
operasi yang tinggi. Tingginya biaya operasi dikarenakan siklon perlu daya yang besar untuk mengatasi
penurunan tekanan (pressure drop).

1.2 Tujuan

v Tujuan Umum

Ø Mengetahui cyclone separator

v Tujuan Khusus

Ø Mengetahui pengertian cyclone separator

Ø Mengetahui fungsi cyclone separator

Ø Mengetahui prinsip kerja cyclone separator

Ø Mengetahui bentuk-bentuk cyclone separator

Ø Mengetahui jenis-jenis cyclone separator

BAB II
ISI

2.1 Pengertian

Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena
adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis, bentuk dan ukuran.

2.2 fungsi

Cyclone separator berfungsi untuk memisahkan partikel dari gas.

2.3 Prinsip kerja

§ Prinsip kerja dari siklon adalah terdapatnya kumpulan partikel dan gas yang masuk dalam arah
tangensial kedalam siklon pada bagian puncaknya.

§ Kumpulan gas dan partikel ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal
dan gaya inersia menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian
bergerak turun ke dasar siklon.

§ Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral
yang lebih kecil.

§ Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut menuju tempat
pengeluaran.

§ Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian atas dari cyclone melalui
pusat yang bertekanan rendah

§ Gas yang bersih keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar dari dasar siklon.

Ø Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan partikulat dari udara
kotor.

Ø Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke puncak kolektor silindris pada suatu
sudut dan diputar dengan cepat mengarah ke bawah seperti pusaran air. Aliran udara mengalir secara
melingkar dan partikulat yang lebih berat mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah dinding cyclone
dan meluncur ke bawah.

Siklon sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah. Namun dalam perkembangannya,
tercatat, siklon mampu menghasilkan efisiensi 98% bahkan lebih untuk partikel yang lebih besar dari 5
microns (Cooper, et al., 1986). Efisiensi lebih dari 98% juga tercatat pada siklon untuk partikel yang
diameternya lebih dari 346 microns (Funk, P.A., et al., 2000).

2.4 Bentuk-bentuk Cyclone


Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan tangensial cyclone.

Pada dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama.

Namun, pada axial flow cyclones materi masuk melalui bagian atas cyclone dan dipaksa untuk bergerak
membentuk sudut pada bagian atas.

Pada tangential cyclones, materi masuk dari celah pada sisi yang berada pada posisi menyudut dengan
badan cyclone.

Axial flow cyclones lebih banyak digunakan.

Parameter terpenting dari sebuah cyclone dalam pemisahan berbagai jenis materi adalah efisiensi
pengumpulannya dan penurunan tekanan melalui unitnya.

Efisiensi pengumpulan cyclone dapat ditentukan melalui kemampuannya untuk menangkap dan
menahan partikel debu dimana penurunan tekanan adalah kekuatan yang diperlukan unit tersebut agar
fungsi ini dapat berjalan.

2.5 Jenis-Jenis Cyclone

o Hydrocyclone adalah suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan padatan atau gas dari cairan
berdasarkan perbedaan gravitasi setiap komponen

o Ketika harus menangani volume gas dalam jumlah besar dan efisiensi tinggi maka digunakan
beberapa cyclone dengan diameter kecil yang biasanya dipasang bersama membentuk multicyclone.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi performa dari suatu cyclone antara lain:

Kerusakan mekanik dari cyclone

Penyumbatan unit disebabkan endapan debu


Penggunaan yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh abrasi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Siklon separator berfungsi untuk memisahkan partikel dari gas, Prinsip kerja dari siklon adalah
terdapatnya kumpulan partikel dan gas yang masuk dalam arah tangensial. Kumpulan gas dan partikel
ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia
menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke
dasar siklon. Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam
bentuk spiral yang lebih kecil. Gas yang bersih keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar
dari dasar siklon.

2. Variasi perbedaan tekanan mempengaruhi profil pola aliran (streamline) yang dihasilkan. Profil
streamline dengan perbedaan tekanan tersebut menunjukkan hasil yang berbeda, hasil dengan
perbedaan tekanan lebih besar akan menghasilkan pola aliran yang lebih baik. Namun apabila
perbedaan tekanan terlalu besar, aliran yang terjadi akan semakin acak dan tidak sesuai dengan pola
aliran yang diharapkan. Oleh karena itu perlu dicari berapa perbedaan tekanan yang optimum, sehingga
pola aliran yang terbentuk mendekati keadaan sebenarnya. Apabila pola aliran sesuai dan optimum
maka fungsi (efisiensi) dari siklon separator (memisahkan fluida dan patikel) akan berjalan semakin baik.

3.2 Saran

Dalam menggunakan cyclone separator harus diperhatikan apa saja faktor yang mempengaruhi daya
kerjanya. Adapun Faktor-faktor yang dapat mengurangi performa dari suatu cyclone antara lain:

1. Kerusakan mekanik dari cyclone

2. Penyumbatan unit disebabkan endapan debu

3. Penggunaan yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh abrasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-view_blog_post.php?blogId=&postId=928&page=8
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-1997-katonprima-1735

http://www.chemeng.ui.ac.id/~wahid/ptk/CYCLONE

Cyclone Separator

Pencemaran udara mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terjadi setiap detik. Dari asap kendaraan
bermotor. Berbagai zat pencemar yang dihasilkan, gas beracun dan bebahaya. Pencemaran udara tidak
hanya dari aktivitas kendaraan bermotor, debu-debu yang dihasilkan dari aktivitas industri mempunyai
peranan penting dalam pencemaran udara.

Berbagai cara dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk dalam kasus pengendalian udara
emisi. Salah satunya dengan memakai alat pemisah debu yaitu cyclone separator

Siklon (cyclone) karena karakteristiknya sering digunakan sebagai alat pemisah partikel dengan gas.
Penggunaan siklon sering dijumpai sebagai alat pengontrol polusi udara dari pengotor debu. Siklon juga
dijumpai pada proses pembakaran untuk peralatan umpan bahan bakar padat (pulverized) pada boiler.
Alasan utama penggunaan siklon dalah harganya yang murah, tidak mempunyai bagian yang bergerak
dan mampu bertahan pada kondisi operasi yang berat. Sementara itu siklon juga mempunyai beberapa
kelemahan dalam hal efisiensinya yang rendah (khususnya pada partikel yang sangat kecil) dan biaya
operasi yang tinggi. Tingginya biaya operasi dikarenakan siklon perlu daya yang besar untuk mengatasi
penurunan tekanan (pressure drop).

Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena
adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk.

Prinsip kerja

Prinsip kerja dari siklon adalah terdapatnya kumpulan partikel dan gas yang masuk dalam arah
tangensial kedalam siklon pada bagian puncaknya.

Kumpulan gas dan partikel ditekan ke bawah secara spiral karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal
dan gaya inersia menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian
bergerak turun ke dasar siklon.
Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral
yang lebih kecil.

Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut menuju tempat pengeluaran.

Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian atas dari cyclone melalui
pusat yang bertekanan rendah

Gas yang bersih keluar dari bagian puncak siklon sedangkan partikel keluar dari dasar siklon.

Siklon sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah. Namun dalam perkembangannya,
tercatat, siklon mampu menghasilkan efisiensi 98% bahkan lebih untuk partikel yang lebih besar dari 5
microns (Cooper, et al., 1986). Efisiensi lebih dari 98% juga tercatat pada siklon untuk partikel yang
diameternya lebih dari 346 microns (Funk, P.A., et al., 2000).

Bentuk-bentuk Cyclone

Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan tangensial cyclone.

Pada dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama.

Namun, pada axial flow cyclones materi masuk melalui bagian atas cyclone dan dipaksa untuk bergerak
membentuk sudut pada bagian atas.

Pada tangential cyclones, materi masuk dari celah pada sisi yang berada pada posisi menyudut dengan
badan cyclone.

Axial flow cyclones lebih banyak digunakan.

Parameter terpenting dari sebuah cyclone dalam pemisahan berbagai jenis materi adalah efisiensi
pengumpulannya dan penurunan tekanan melalui unitnya.

Efisiensi pengumpulan cyclone dapat ditentukan melalui kemampuannya untuk menangkap dan
menahan partikel debu dimana penurunan tekanan adalah kekuatan yang diperlukan unit tersebut agar
fungsi ini dapat berjalan.
Faktor-faktor yang dapat mengurangi performa dari suatu cyclone antara lain:

Kerusakan mekanik dari cyclone

Penyumbatan unit disebabkan endapan debu

Penggunaan yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh abrasi.

Anda mungkin juga menyukai