Seri : L – 02/2014
Keterangan Contoh :
Jenis Parameter
Discription of Sample
1. Kualitas Udara Emisi : NO2, SO2, Opasitas dan
Sumber Tidak Bergerak Total Partikel
2. Kualitas Udara : NO2,SO2,CO,H2S, NH3
Lingkungan Kerja dan Debu Total
3. Faktor Fisik : Kebisingan
Mengetahui :
Plt. Kepala BPPKK dan Hiperkes Manajer Teknis
Provinsi Jawa Tengah
Hal 1 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
Hal 2 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
Keterangan :
Baku Mutu cerobong boiler sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2007,
tentang Baku Mutu Kualitas Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap dengan menggunakan
bahan bakar kayu (serbuk kayu) , Lampiran III.
Konsentrasi Total Partikel dikoreksi sebesar 6 % oksigen’
Hal 3 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
1. Lokasi pengambilan sampel : Sebelah barat perusahaan (perbatasan tembok dengan warga
Dkh. Ngumbulan, Ds. Candi Mulyo, Kec. Kedu)
Koordinat : S : 07o17.339’ ; E : 110o10.246’
Tanggal pengambilan sampel : 13 Januari 2014
Waktu pengambilan sampel : 09.20 – 10.20 WIB
Hasil Analisis
Hal 4 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
Hal 5 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
Suhu (oC) : 30,3
Tekanan Udara (mmHg) : 743
Hal 6 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
Suhu (oC) : 32,3
Tekanan Udara (mmHg) : 741
Keterangan :
Metode pengujian kadar gas SO2 diudara mengacu IK.5.7.02 - SO2 – LK (Pararosaniline)
Metode pengujian kadar gas NO2 diudara mengacu IK.5.7.01 - NO2 – LK (Saltzman))
Metode pengujian kadar gas CO diudara menggunakan metode Elektro Chemical
Metode pengujian kadar gas H2S diudara mengacu pada IK No. 5.7.03 – H2S (Spektrofotometri - Methylene
Blue)
Metode pengujian kadar gas NH3 di udara mengacu IK.5.7.04 – NH3 – LK (Indophenol)
Metode pengujian kadar Formaldehid di udara mengacu IK.5.7.06 – HCOH – LK (Kolorimetri)
Metode pengujian kadar debu total di udara tempat kerja mengacu pada SNI 16-7058-2004
NAB dan KTD sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja, untuk debu adalah jenis debu total.
NAB (Nilai Ambang Batas) : Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam
KTD (Kadar Tertinggi Dipekerkenankan) : Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh
dilampaui meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan pekerjaan.
LoD (Limit of Detection) O3 adalah 0,0014 ppm
LoD (Limit of Detection) H2S adalah 0,001 ppm
Hal 7 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
Keterangan:
Leq : Kebisingan sinambung setara
Metode pengujian kebisingan lingkungan kerja mengacu pada SNI 7231 : 2009
NAB kebisingan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.
E. Kesimpulan
1. Hasil pengujian kualitas udara emisi sumber tidak bergerak pada 2 cerobong boiler
diperoleh hasil sebagai berikut :
pada boiler C parameter NO2 dan SO2 memenuhi baku mutu, untuk parameter Total
Partikel dan Opasitas di atas baku mutu.
Pada boiler A semua parameter memenuhi baku mutu.
2. Hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja pada 4 lokasi, untuk parameter NO2, SO2,
CO, H2S, NH3, O3, Formaldehid dan Debu Total semua di bawah nilai ambang batas.
3. Hasil pengujian kebisingan di lingkungan kerja pada 2 lokasi sudah di atas nilai ambang
batas.
Hal 8 dari 9
No. Seri : L – 02/2014
F. Saran
1. Perlu sistem alat pengendalian yang optimal agar kadar debu dan opasitas dapat diturunkan
nilainya.
2. Perlu adanya pemantauan secara berkala dan teratur, agar kualitas udara emisi sumber tidak
bergerak, kualitas udara lingkungan kerja, kualitas udara ambien dan kebisingan lingkungan
kerja agar dapat selalu diketahui kondisinya.
3. Perlu kerjasama tukar menukar informasi dan komunikasi yang saling mendukung antara
Pemerintah Daerah, kalangan industri dan masyarakat sekitar dalam rangka menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.
SIHONO
NIP. 19650609 198803 1 009
Hal 9 dari 9
Hal. 7 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
Keterangan Contoh :
Jenis Parameter
Discription of Sample
1. Kualitas Udara Emisi : NO2, SO2, Opasitas dan
Sumber Tidak Bergerak Debu
2. Kualitas Udara : NO2,SO2,CO,H2S, NH3
Lingkungan Kerja dan Debu
3. Kualitas Udara Ambien : NO2,SO2,CO,H2S, NH3
dan Debu
4. Faktor Fisik : Kebisingan
Mengetahui :
Kepala BPPKK dan Hiperkes Manajer Teknis
Provinsi Jawa Tengah
Hal 1 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
Hasil Analisis
Keterangan :
Baku Mutu sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2007, tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap
Hal 2 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
Hasil Analisis
Keterangan :
Baku Mutu sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 10 Tahun 2000, tentang Baku Mutu Kualitas
Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak di Propinsi Jawa Tengah, untuk industri dan jenis kegiatan lain.
Hal 3 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
B. Hasil Pengujian Kualitas Udara Lingkungan Kerja
Keterangan :
Metode pengujian kadar gas SO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.2-2005
Metode pengujian kadar gas NO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.7-2005
Metode pengujian kadar gas CO diudara menggunakan metode Elektro Chemical
Metode pengujian kadar gas H2S diudara mengacu pada IK No. 5.7.03 – H2S (Spektrofotometri – Methylene
Blue)
Metode pengujian kadar gas NH3 di udara mengacu pada SNI 19-7119.1-2005
Metode pengujian kadar debu total di udara tempat kerja mengacu pada SNI 16-7058-2004
NAB dan KTD sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja, untuk debu adalah jenis debu kapas.
NAB (Nilai Ambang Batas) : Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam
KTD (Kadar Tertinggi Dipekerkenankan) : Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh
dilampaui meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan pekerjaan.
Hal 5 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
Keterangan :
Metode pengujian kadar gas SO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.2-2005
Metode pengujian kadar gas NO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.7-2005
Metode pengujian kadar gas CO diudara menggunakan metode Elektro Chemical
Metode pengujian kadar gas H2S diudara mengacu pada IK No. 5.7.03 – H2S (Spektrofotometri – Methylene Blue)
Metode pengujian kadar gas NH3 di udara mengacu pada SNI 19-7119.1-2005
Baku Mutu untuk parameter NO2, SO2, CO, dan Debu, sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 8
Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien di Propinsi Jawa Tengah.
Baku Mutu untuk parameter H2S dan NH3 sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor :
Kep.50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan.
*) Baku Mutu kadar debu untuk pengambilan sampel selama 24 jam, sedangkan dalam pengujian ini pengambilan
sampel hanya selama 1 jam.
Keterangan:
Leq : Kebisingan sinambung setara
Metode pengujian kebisingan lingkungan kerja mengacu pada SNI 7231 : 2009
NAB kebisingan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.
2. Kebisingan Ambien
Keterangan :
Baku tingkat kebisingan sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-
48/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
*) Baku tingkat kebisingan untuk pengujian kebisingan selama 24 jam, sedangkan dalam pengujian ini hanya
dilakukan sesaat.
Hal 6 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
E. Kesimpulan
1. Hasil pengujian kualitas udara emisi sumber tidak bergerak pada cerobong boiler Omnical
dan cerobong Dryer untuk parameter NO2, SO2, Debu dan Opasitas memenuhi baku mutu
2. Hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja pada 2 lokasi, untuk parameter NO2, SO2,
CO, H2S, NH3 dan Debu di bawah nilai ambang batas.
3. Hasil pengujian kualitas udara ambien di perumahan terdekat untuk parameter NO2, SO2,
CO, H2S dan NH3 memenuhi baku mutu
4. Hasil pengujian kebisingan di lingkungan kerja pada 2 lokasi, semua di bawah nilai ambang
batas.
F. Saran
1. Untuk cerobong Dryer agar dibuatkan penutup pada permukaan landasan platform
2. Perlu adanya pemantauan secara berkala dan teratur, agar kualitas udara emisi sumber
tidak bergerak, kualitas udara lingkungan kerja, kualitas udara dan kebisingan ambien agar
dapat selalu diketahui kondisinya.
3. Perlu kerjasama tukar menukar informasi dan komunikasi yang saling mendukung antara
Pemerintah Daerah, kalangan industri dan masyarakat sekitar dalam rangka menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.
SIHONO
NIP. 19650609 198803 1 009
Hal. 7 dari 7