Anda di halaman 1dari 18

No.

Seri : L – 02/2014

LAPORAN HASIL UJI

Nomer Order : 12/30/12/2013


Order Number
Pemberi Order : PT. ALBASIA BHUMIPHALA
Principal
Alamat : Jl. Raya Kedu Km. 3, Temanggung
Address
Hal : Pengujian kualitas udara dan faktor fisik
Subject
Tanggal Pengambilan Contoh : 13 Januari 2014
Date of Sampling
Tanggal Penerimaan : 13 Januari 2014
Date of Received

Tanggal Analisa : 13 – 15 Januari 2014


Date of Analysis

Keterangan Contoh :
Jenis Parameter
Discription of Sample
1. Kualitas Udara Emisi : NO2, SO2, Opasitas dan
Sumber Tidak Bergerak Total Partikel
2. Kualitas Udara : NO2,SO2,CO,H2S, NH3
Lingkungan Kerja dan Debu Total
3. Faktor Fisik : Kebisingan

Hasil Analisa : Terlampir


Analysis Result
Diterbitkan Tanggal : 17 – 01 – 2014
Date of Issued

Mengetahui :
Plt. Kepala BPPKK dan Hiperkes Manajer Teknis
Provinsi Jawa Tengah

Ir. ESTI TRIANY LISTIAWATI, M.Si. TUTIK TUSMIYATI, ST, M.Kes


Pembina Tk. I Pembina
NIP : 19610311 198603 2 007 NIP. 19700817 199503 2 007

Hal 1 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

A. Hasil Pengujian Kualitas Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak


1. Nama/Merk. Ketel uap : Boiler C
Koordinat : S: 07o17.407’ E: 110o10.261’
Kapasitas maksimal : 8 ton/jam
Kapasitas terpakai : 6,4 ton/jam
Bahan Bakar ketel uap : Kayu (serbuk kayu)
Spesifikasi Cerobong
 Diameter (D) : 76 cm
 Tebal (T) : 0,5 cm
 Tinggi : 32 m
Debit udara : 5,8 m3/detik
Hasil Analisis

No Parameter Satuan Metode Hasil Baku


Mutu

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) mg/Nm3 Elektrochemical 160 1000

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/Nm3 SNI 19-7117.3.1-2005 4,3 800

3 Total Partikel mg/Nm3 SNI 19-7117.12-2005 570,1 350

4 Opasitas % SNI 19-7117.11-2005 40 30

5 Velocity/laju alir m/det SNI 19-7117.1-2005 12,9 -

Hal 2 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

2. Nama/Merk. Ketel uap : Omnical (Boiler A)


Koordinat : S: 07o17.334’ E: 110o10.157’
Kapasitas maksimal : 10 ton/jam
Kapasitas terpakai : 8 ton/jam
Bahan Bakar ketel uap : Kayu (serbuk kayu)
Spesifikasi Cerobong
 Diameter (D) : 76 cm
 Tebal (T) : 0,5 cm
 Tinggi : 30 m
Debit udara : 5,3 m3/detik
Hasil Analisis

No Parameter Satuan Metode Hasil Baku


Mutu

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) mg/Nm3 Elektrochemical 207 1000

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/Nm3 SNI 19-7117.3.1-2005 1,8 800

3 Total Partikel mg/Nm3 SNI 19-7117.12-2005 319 350

4 Opasitas % SNI 19-7117.11-2005 30 30

5 Velocity/laju alir m/det SNI 19-7117.1-2005 11,7 -

Keterangan :
 Baku Mutu cerobong boiler sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2007,
tentang Baku Mutu Kualitas Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap dengan menggunakan
bahan bakar kayu (serbuk kayu) , Lampiran III.
 Konsentrasi Total Partikel dikoreksi sebesar 6 % oksigen’

Hal 3 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

B. Hasil Pengujian Kualitas Udara Lingkungan Kerja

1. Lokasi pengambilan sampel : Sebelah barat perusahaan (perbatasan tembok dengan warga
Dkh. Ngumbulan, Ds. Candi Mulyo, Kec. Kedu)
Koordinat : S : 07o17.339’ ; E : 110o10.246’
Tanggal pengambilan sampel : 13 Januari 2014
Waktu pengambilan sampel : 09.20 – 10.20 WIB
Hasil Analisis

No Parameter Satuan Hasil NAB KTD

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) ppm 0,007 3 5

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/m3 0,006 - 0,25

3 Karbon Monoksida ( CO ) mg/m3 3,0 29 -

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm 0,001 1 5

5 Amonia ( NH3 ) mg/m3 0,024 17 24

6 Ozon ( O3 ) ppm 0,011 0,08 -

7 Formaldehid ( CHOH) mg/m3 0,042 - 0,3

8 Debu Total mg/m3 0,093 10 -


Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Suhu (oC) : 28,2
 Tekanan Udara (mmHg) : 743

Hal 4 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

2. Lokasi pengambilan sampel : Area Bare Core


Koordinat : S : 07o17.292’ ; E : 110o10.268’
Tanggal pengambilan sampel : 13 Januari 2014
Waktu pengambilan sampel : 10.30 – 11.30 WIB
Hasil analisis

No Parameter Satuan Hasil NAB KTD

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) ppm 0,010 3 5

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/m3 0,012 - 0,25

3 Karbon Monoksida ( CO ) mg/m3 3,4 29 -

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm 0,002 1 5

5 Amonia ( NH3 ) mg/m3 0,028 17 24

6 Ozon ( O3 ) ppm < LoD 0,08 -

7 Formaldehid ( CHOH) mg/m3 0,140 - 0,3

8 Debu Total mg/m3 1,991 10 -


Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Suhu (oC) : 29,3
 Tekanan Udara (mmHg) : 742

Hal 5 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

3. Lokasi pengambilan sampel : Area Finger Joint


Koordinat : S : 07o17.352’ ; E : 110o10.183’
Tanggal pengambilan sampel : 13 Januari 2014
Waktu pengambilan sampel : 11.46 – 12.46 WIB
Hasil analisis

No Parameter Satuan Hasil NAB KTD

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) ppm 0,010 3 5

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/m3 0,008 - 0,25

3 Karbon Monoksida ( CO ) mg/m3 2,9 29 -

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm < LoD 1 5

5 Amonia ( NH3 ) mg/m3 0,052 17 24

6 Ozon ( O3 ) ppm < LoD 0,08 -

7 Formaldehid ( CHOH) mg/m3 0,263 - 0,3

8 Debu Total mg/m3 0,502 10 -

Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Suhu (oC) : 30,3
 Tekanan Udara (mmHg) : 743

Hal 6 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

4. Lokasi pengambilan sampel : Depan Pos Security


Koordinat : S : 07o17.404’ ; E : 110o10.349’
Tanggal pengambilan sampel : 13 Januari 2014
Waktu pengambilan sampel : 13.00 – 14.00 WIB
Hasil analisis

No Parameter Satuan Hasil NAB KTD

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) ppm 0,017 3 5

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/m3 0,003 - 0,25

3 Karbon Monoksida ( CO ) mg/m3 3,5 29 -

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm < LoD 1 5

5 Amonia ( NH3 ) mg/m3 0,032 17 24

6 Ozon ( O3 ) ppm 0,004 0,08 -

7 Formaldehid ( CHOH) mg/m3 0,043 - 0,3

8 Debu Total mg/m3 0,160 10 -

Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Suhu (oC) : 32,3
 Tekanan Udara (mmHg) : 741

Keterangan :
 Metode pengujian kadar gas SO2 diudara mengacu IK.5.7.02 - SO2 – LK (Pararosaniline)
 Metode pengujian kadar gas NO2 diudara mengacu IK.5.7.01 - NO2 – LK (Saltzman))
 Metode pengujian kadar gas CO diudara menggunakan metode Elektro Chemical
 Metode pengujian kadar gas H2S diudara mengacu pada IK No. 5.7.03 – H2S (Spektrofotometri - Methylene
Blue)
 Metode pengujian kadar gas NH3 di udara mengacu IK.5.7.04 – NH3 – LK (Indophenol)
 Metode pengujian kadar Formaldehid di udara mengacu IK.5.7.06 – HCOH – LK (Kolorimetri)
 Metode pengujian kadar debu total di udara tempat kerja mengacu pada SNI 16-7058-2004
 NAB dan KTD sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja, untuk debu adalah jenis debu total.
 NAB (Nilai Ambang Batas) : Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam
 KTD (Kadar Tertinggi Dipekerkenankan) : Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh
dilampaui meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan pekerjaan.
 LoD (Limit of Detection) O3 adalah 0,0014 ppm
 LoD (Limit of Detection) H2S adalah 0,001 ppm
Hal 7 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

D. Hasil Pengujian Kebisingan Lingkungan Kerja

No Lokasi Hasil Pengukuran (dBA) NAB


(dBA)
Range Leq

1. Area Bare Core 85,0 – 95,9 90,8 85

2. Area Finger Joint 89,8 – 102 96,7 85

Keterangan:
 Leq : Kebisingan sinambung setara
 Metode pengujian kebisingan lingkungan kerja mengacu pada SNI 7231 : 2009
 NAB kebisingan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.

E. Kesimpulan

1. Hasil pengujian kualitas udara emisi sumber tidak bergerak pada 2 cerobong boiler
diperoleh hasil sebagai berikut :
 pada boiler C parameter NO2 dan SO2 memenuhi baku mutu, untuk parameter Total
Partikel dan Opasitas di atas baku mutu.
 Pada boiler A semua parameter memenuhi baku mutu.
2. Hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja pada 4 lokasi, untuk parameter NO2, SO2,
CO, H2S, NH3, O3, Formaldehid dan Debu Total semua di bawah nilai ambang batas.
3. Hasil pengujian kebisingan di lingkungan kerja pada 2 lokasi sudah di atas nilai ambang
batas.

Hal 8 dari 9
No. Seri : L – 02/2014

F. Saran

1. Perlu sistem alat pengendalian yang optimal agar kadar debu dan opasitas dapat diturunkan
nilainya.
2. Perlu adanya pemantauan secara berkala dan teratur, agar kualitas udara emisi sumber tidak
bergerak, kualitas udara lingkungan kerja, kualitas udara ambien dan kebisingan lingkungan
kerja agar dapat selalu diketahui kondisinya.
3. Perlu kerjasama tukar menukar informasi dan komunikasi yang saling mendukung antara
Pemerintah Daerah, kalangan industri dan masyarakat sekitar dalam rangka menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.

Deputi Manajer Teknis,

SIHONO
NIP. 19650609 198803 1 009

Hal 9 dari 9
Hal. 7 dari 7
No. Seri : L – 187/2013

LAPORAN HASIL UJI

Nomer Order : 171/21/08/2013


Order Number
Pemberi Order : PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
Principal
Alamat : Jl. Raya Semarang – Demak, Semarang
Address
Hal : Pengujian kualitas udara dan faktor fisik
Subject
Tanggal Pengambilan Contoh : 23 Agustus 2013
Date of Sampling
Tanggal Penerimaan : 23 Agustus 2013
Date of Received

Tanggal Analisa : 26 Agustus 2013


Date of Analysis

Keterangan Contoh :
Jenis Parameter
Discription of Sample
1. Kualitas Udara Emisi : NO2, SO2, Opasitas dan
Sumber Tidak Bergerak Debu
2. Kualitas Udara : NO2,SO2,CO,H2S, NH3
Lingkungan Kerja dan Debu
3. Kualitas Udara Ambien : NO2,SO2,CO,H2S, NH3
dan Debu
4. Faktor Fisik : Kebisingan

Hasil Analisa : Terlampir


Analysis Result

Diterbitkan tanggal : 4 September 2013


Date of Issued

Mengetahui :
Kepala BPPKK dan Hiperkes Manajer Teknis
Provinsi Jawa Tengah

Ir. AGUS TRIYONO, MM TUTIK TUSMIYATI, ST, M.Kes


Pembina Tk. I Pembina
NIP : 19570922 198503 1 008 NIP. 19700817 199503 2 007

Hal 1 dari 7
No. Seri : L – 187/2013

A. Hasil Pengujian Kualitas Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak


1. Nama/merk. Ketel uap : OMNICAL
Kapasitas : 6,75 ton/jam
Bahan Bakar : Cangkang Kelapa
Jam mulai pengambilan sampel : 08.25 WIB
Jam selesai pengambilan sampel : 09.30 WIB
Tanggal analisa sampel : 26 Agustus 2013
Spesifikasi Cerobong
 Diameter (D) : 60 cm
 Tebal (T) : 10 mm
 Tinggi : 20 m
Persyaratan sarana pendukung
 Tangga : Ada
 Lantai kerja : Ada
 Kelengkapan keamanan : Ada
Debit udara : 2,0 m3/detik

Hasil Analisis

No Parameter Satuan Metode Hasil Baku Mutu

1 NO2 mg/Nm3 Elektrochemical 390 800

2 SO2 mg/Nm3 SNI 19-7117.3.1-2005 9,2 600

3 Partikulat mg/Nm3 SNI 19-7117.12-2005 75,0 300

4 Opasitas % SNI 19-7117.11-2005 10 30

5 Velocity/laju alir m/det SNI 19-7117.1-2005 7.07 -

Keterangan :
 Baku Mutu sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 tahun 2007, tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap

Hal 2 dari 7
No. Seri : L – 187/2013

2. Nama/merk. Dryer : TIELING


Kapasitas : 500 ton/hari
Bahan Bakar : Batubara
Jam mulai pengambilan sampel : 09.45 WIB
Jam selesai pengambilan sampel : 10.45 WIB
Tanggal analisa sampel : 26 Agustus 2013
Spesifikasi Cerobong
 Diameter (D) : 60 cm
 Tebal (T) : 10 mm
 Tinggi : 20 m
Persyaratan sarana pendukung
 Tangga : Ada
 Lantai kerja : Ada
 Kelengkapan keamanan : Ada
Debit udara : 2,25 m3/detik

Hasil Analisis

No Parameter Satuan Metode Hasil Baku Mutu

1 NO2 mg/Nm3 Elektrochemical 31 1000

2 SO2 mg/Nm3 SNI 19-7117.3.1-2005 6,3 800

3 Partikulat mg/Nm3 SNI 19-7117.12-2005 114,3 350

4 Opasitas % SNI 19-7117.11-2005 15 35

5 Velocity/laju alir m/det SNI 19-7117.1-2005 7,96 -

Keterangan :
 Baku Mutu sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 10 Tahun 2000, tentang Baku Mutu Kualitas
Udara Emisi Sumber Tidak Bergerak di Propinsi Jawa Tengah, untuk industri dan jenis kegiatan lain.

Hal 3 dari 7
No. Seri : L – 187/2013
B. Hasil Pengujian Kualitas Udara Lingkungan Kerja

1. Lokasi pengambilan sampel : Area Silo No. 9


Koordinat : 06o56.751’ ; E : 110o29.445’
Waktu pengambilan sampel : 08.35 – 09.35 WIB
Hasil analisis

No Parameter Satuan Hasil NAB KTD

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) ppm 0,010 3 5

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/Nm3 0,010 - 0,25

3 Karbon Monoksida ( CO ) mg/Nm3 4,3 29 -

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm 0,001 1 5

5 Amonia ( NH3 ) mg/Nm3 0,039 17 24

6 TSP ( Debu Total ) mg/Nm3 0,955 10 -


Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Suhu (oC) : 28,2
 Tekanan Udara (mmHg) : 748

2. Lokasi pengambilan sampel : Halaman Depan (Pos Security)


Koordinat : S : 06o56.854’ ; E : 110o29.426’
Waktu pengambilan sampel : 09.56. – 10.56 WIB
Hasil analisis

No Parameter Satuan Hasil NAB KTD

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) ppm 0,012 3 5

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) mg/Nm3 0,006 - 0,25

3 Karbon Monoksida ( CO ) mg/Nm3 3,6 29 -

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm 0,002 1 5

5 Amonia ( NH3 ) mg/Nm3 0,059 17 24

6 TSP ( Debu Total ) mg/Nm3 0,580 10 -


Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Suhu (oC) : 30,3
 Tekanan Udara (mmHg) : 748
Hal 4 dari 7
No. Seri : L – 187/2013

Keterangan :
 Metode pengujian kadar gas SO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.2-2005
 Metode pengujian kadar gas NO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.7-2005
 Metode pengujian kadar gas CO diudara menggunakan metode Elektro Chemical
 Metode pengujian kadar gas H2S diudara mengacu pada IK No. 5.7.03 – H2S (Spektrofotometri – Methylene
Blue)
 Metode pengujian kadar gas NH3 di udara mengacu pada SNI 19-7119.1-2005
 Metode pengujian kadar debu total di udara tempat kerja mengacu pada SNI 16-7058-2004
 NAB dan KTD sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja, untuk debu adalah jenis debu kapas.
 NAB (Nilai Ambang Batas) : Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam
 KTD (Kadar Tertinggi Dipekerkenankan) : Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh
dilampaui meskipun dalam waktu sekejap selama tenaga kerja melakukan pekerjaan.

C. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambien


Lokasi pengambilan sampel : Halaman Depan Mushola Al - Itihadul Abidin, Ds. Sriwulan RT.
5/RW. 1 – Sayung Demak
Koordinat : S : 06o56.727’ ; E : 110o29.355’
Waktu pengambilan sampel : 13.15 – 14.15 WIB
Hasil Analisis

No Parameter Satuan Hasil Baku Mutu

1 Nitrogen Dioksida ( NO2 ) µg/Nm3 17,7 316

2 Sulfur Dioksida ( SO2 ) µg/Nm3 8,8 632

3 Karbon Monoksida ( CO ) µg/Nm3 5767 15000

4 Hidrogen Sulfida ( H2S ) ppm 0,002 0,02

5 Amonia ( NH3 ) ppm 0,047 2

6 TSP (Debu total) µg/Nm3 493,4 230 *)


Catatan :
Kondisi lingkungan pada saat pengambilan sampel :
 Tekanan Udara (mmHg) : 748
 Suhu (oC) : 32.9
 Kec Angin (m/dt) : 0,71 – 1,25
 Arah Angin : Barat Laut
 Kelembaban (%) : 40,5

Hal 5 dari 7
No. Seri : L – 187/2013

Keterangan :
 Metode pengujian kadar gas SO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.2-2005
 Metode pengujian kadar gas NO2 diudara mengacu pada SNI 19-7119.7-2005
 Metode pengujian kadar gas CO diudara menggunakan metode Elektro Chemical
Metode pengujian kadar gas H2S diudara mengacu pada IK No. 5.7.03 – H2S (Spektrofotometri – Methylene Blue)
 Metode pengujian kadar gas NH3 di udara mengacu pada SNI 19-7119.1-2005
 Baku Mutu untuk parameter NO2, SO2, CO, dan Debu, sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 8
Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien di Propinsi Jawa Tengah.
 Baku Mutu untuk parameter H2S dan NH3 sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor :
Kep.50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan.
 *) Baku Mutu kadar debu untuk pengambilan sampel selama 24 jam, sedangkan dalam pengujian ini pengambilan
sampel hanya selama 1 jam.

D. Hasil Pengujian Kebisingan


1. Kebisingan Lingkungan Kerja

No Lokasi Hasil Pengukuran (dBA) NAB


(dBA)
Range Leq

1. Area Silo No. 9 65,5 – 67,3 66,2 85

2. Halaman Depan (Pos Security) 66,2 – 71,2 68,5 85

Keterangan:
 Leq : Kebisingan sinambung setara
 Metode pengujian kebisingan lingkungan kerja mengacu pada SNI 7231 : 2009
 NAB kebisingan sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.13/MEN/X/2011
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.

2. Kebisingan Ambien

No. Lokasi Hasil Baku Tingkat Kebisingan


( dBA) ( dBA ) *)

1. Halaman Depan Mushola Al - Itihadul 61,7 55


Abidin, Ds. Sriwulan RT. 5/RW. 1,
Sayung Demak

Keterangan :
 Baku tingkat kebisingan sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-
48/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
 *) Baku tingkat kebisingan untuk pengujian kebisingan selama 24 jam, sedangkan dalam pengujian ini hanya

dilakukan sesaat.

Hal 6 dari 7
No. Seri : L – 187/2013

E. Kesimpulan

1. Hasil pengujian kualitas udara emisi sumber tidak bergerak pada cerobong boiler Omnical
dan cerobong Dryer untuk parameter NO2, SO2, Debu dan Opasitas memenuhi baku mutu
2. Hasil pengujian kualitas udara lingkungan kerja pada 2 lokasi, untuk parameter NO2, SO2,
CO, H2S, NH3 dan Debu di bawah nilai ambang batas.
3. Hasil pengujian kualitas udara ambien di perumahan terdekat untuk parameter NO2, SO2,
CO, H2S dan NH3 memenuhi baku mutu
4. Hasil pengujian kebisingan di lingkungan kerja pada 2 lokasi, semua di bawah nilai ambang
batas.

F. Saran

1. Untuk cerobong Dryer agar dibuatkan penutup pada permukaan landasan platform
2. Perlu adanya pemantauan secara berkala dan teratur, agar kualitas udara emisi sumber
tidak bergerak, kualitas udara lingkungan kerja, kualitas udara dan kebisingan ambien agar
dapat selalu diketahui kondisinya.
3. Perlu kerjasama tukar menukar informasi dan komunikasi yang saling mendukung antara
Pemerintah Daerah, kalangan industri dan masyarakat sekitar dalam rangka menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.

Deputi Manajer Teknis,

SIHONO
NIP. 19650609 198803 1 009

Hal. 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai