Anda di halaman 1dari 15

Matriks UKL - UPL Rest Area Jl. By Pass di Kel. Wates Kec.

Magersari Kota Mojokerto

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
KETERANGA
PEMANTAUA
N
N
LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIODE LOKASI PERIODE
BENTUK UPAYA LOKASI BENTUK UPAYA
PENGELOLAA PEMANTAUA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
N N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
TAHAP PRAKONSTRUKSI
Sosialisasi Persepsi Dapat  Memberi  Masyarakat Pengelolaan  Melakukan Pada Minimal 1 kali  Pelaksana :
Rencana Masyarkat diperkira- informasi sekitar lokasi lingkungan survey dan masyarakat selama tahap M. Sifa’u
Pemba- kan 20% mengenai rencana dilakukan wawancara yang pra konstruksi Romli.
ngunan telah rencana proyek. selama langsung bermukiman
Rest Area terjadi pembangunan berlangsung- dengan disekitar  Pengawas :
Wates Keluhan Rest Area  Masyarakat nya kegiatan masyarakat lokasi kegiatan Lurah
dan dengan papan sekitar pra konstruksi disekitar lokasi dan Kelurahan Wates,
protes pegumuman di Kelurahan dan berlanjut kegiatan. Wates. Camat
terhadap lokasi kegiatan. Wates. pada tahap Magersari,
rencana konstruksi  Analisis data DLH Kota
usaha/  Melakukan secara Mojokerto,
kegiatan koordinasi dan deskriptif san
tersebut. pendekatan evaluatif.  Pelaporan :
dengan camat, DLH Kota
lurah dan Mojokerto.
masyarakat
sekitar.
 
TAHAP KONSTRUKSI
` Kesempata Diperkira  Pemberian  Masyarakat Selama  Mencatat Pada Minimal 1 kali  Pelaksana :
n kan 30% skala prioritas sekitar lokasi kegiatan tahap jumlah tenaga masyarakat selama tahap M. Sifa’u
Kerja terjadinya kepada rencana konstruksi kerja lokal yang konstruksi Romli.
Tenaga masyarakat proyek. yang diterima. bermukim
kerja sekitar lokasi disekitar  Pengawas :
lokal proyek  Masyarakat  Membanding- lokasi kegiatan Lurah
diterima berdasarkan Kelurahan kan upah yang proyek dan Wates,
dalam ketersediaan Wates. diterima sekitar Camat
 
penerima SDM dan dengan upah Kelurahan Magersari,
an kebutuhan. minimum Wates.
tenaga Provinsi.
kerja
konstruk-
si

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
BENTUK LOKASI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PERIODE PENGELOLA
UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN DAN KETERANG
PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP
HIDUP
Dinas Sosial
 Melakukan dan Ketenaga
koordinasi Kerjaan Kota
dengan Dinas Mojokerto.
Tenaga Kerja,
Kelurahan, dan Pelaporan :
Kecamatan DLH Kota
tentang Mojokerto.
penerimaan
      tenaga kerja            
Peningkata Mengacu pada  Mengoperasika Lokasi kegiatan Selama Metode dust Lokasi Minimal 1 kali Pelaksana :
n n proyek. kegiatan file untuk kegiatan dalam enam M. Sifa’u
Kadar Debu Kepmeneng Pengangkut mobilisasi debu proyek dan bulan selama Romli.
di udara LH No 41 material yang peralatan dan tersedimentas sekitar kegiatan
Ambien Tahun 1999 layak jalan. material i dan metode Kelurahan mobilisasi alat Pengawas :
Tentang berlangsung. gravimetric Wates. dan material. Lurah Wates,
Mobilisas Pengendalian  Memasang plat untuk debu Camat
i Pencemaran penghalang tersuspensi Magersari,
Peralatan Udara. Baku pada ban Dinas
dan Mutu Kadar kendaraan Perhubungan
Material Debu angkut. dan Komunikasi
Maksimal 90 Kota
Μg/m3. Yang  Semua truk Mojokerto.
disebabkan pengangkut
dengan cuaca material Pelaporan :
yang panas dilengkapi DLH Kota
 
dan keaadaan dengan terpal Mojokerto.
yang begitu penutup (bag
gersang. cover)
Gangguan Dapat  Menggunakan Lokasi tapak Selama  Wawancara  Rute masuk ke 1 kali selama Pelaksana :  
Arus diperkirakan jalan yang tidak proyek dan kegiatan langsung kawasan Rest kegiatan M. Sifa’u
Lalulintas 25% Terjadi padat lalu lintas rute mobilisasi dengan warga Area. mobilisasi alat Romli.
gangguan dan dilakukan di transportasi peralatan dan sekitar.setelah dan material
arus luar waktu – peralatan dan material itu hasil dapat
lalulintas waktu jam kerja material. berlangsung. dari suara
pada jalur terbanyak.
transportasi

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN KETERANG
PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP

BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE


SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP

  bahan dan (pergi - pulang Pengamatan di Sepanjang rute Pengawas :


material kantor dan lapangan mobilisasi alat Lurah Wates,
sekolah) terhadap dan material. Camat
perilaku Magersari,
 Menyediakan pengemudi Dinas
petugas untuk Perhubungan
pengaturan dan
entry/exit truk Komunikasi
pengangkut Kota
peralatan dan Mojokerto.
material masuk
dan keluarnya Pelaporan :
lokasi proyek. DLH Kota
Mojokerto.
 Memasang
rambu – rambu
lalu lintas atau
papan
pemberitahuan
(hati – hati
kendaraan
proyek keluar
masuk).
Pembersiha Peningkat- Keputusan  Menentukan Di tapak proyek Selama Metode dust Lokasi tapak Minimal 1 kali Pelaksana :  
n dan an Kadar Mentri dengan jelas pembersihan kegiatan file untuk debu proyek dan selama M. Sifa’u
Pengamatan Debu di Negara LH batas – batas dan pembersihan tersedimentasi ditempat kegiatan Romli.
Lahan. Udara No. 41 kepemilikan pematangan dan dan metode sekitar pembersihan
Ambien. Tahun lahan sebelum lahan. pematangan gravimetric Kelurahan dan Pengawasan :
1999 pembersihan lahan untuk debu Wates. pematangan DLH, Lurah
Tentang dan berlangsung. tersuspensi di lahan Wates, Camat
Baku Mutu pematangan udara ambien. berlangsung. Magersari,
Udara lahan. Dinas
Ambien, Kesehatan
Kadar Debu Kota
Mkasimal Mojokerto.
90 μg/m3

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN KETERANG
PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA PERIODE
PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
Yang Membangun Pelaporan :
dikarnakan pagar DLH Kota
cuaca yang pembatas Mojokerto.
panas dan lahan.
keadaan
yang begitu Melengkapi
gersang. pekerja dengan
sarana K3 .

Melakukan
penyiraman
pada lahan
yang sudah
kering.

Memasang plat
penghalang
pada ban
kendaraan
angkut pada
pembersih
lahan.

Semua truk
pengangkut
material
dilengkapi
dengan terlap
penutup (bag
cover )
Peningkata Mengacu Operasional alat Lokasi tapak Selama Menggunakan Lokasi diluar Minimal 1 kali  Pelaksana :  
n kepada berat tidak kegiatan kegiatan alat sound tapak proyek selama kegiatan M. Sifa’u
kebisingan. Kepmeneg menimbulkan proyek dan pembersihan level meter. pembersihan Romli.
LH No. 48 suara bising pemukiman dan dan

INSTITUSI
PENGELOLA
KETERAN
DAN
G
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI PERIODE LOKASI
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PERIODE
PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
Tahun 1996 yang Penduduk. Pematangan Membandingkan Pematangan  Pengawasan :
untuk berlebihan. lahan. hasilnya dengan lahan yang DLH, Lurah
kawasan baku tingkat berlangsung. Wates, Camat
pemukiman Para pekerja kebisingan Magersari,
adalah 55 memakai alat (Keputusan Dinas
dB(A) pada Pelindung Diri Mentri LH No. Kesehatan
radius 500 m. (APD) yang 48/MENLH/11/ Kota
dikarenakan sesuai misalnya 1996). Mojokerto.
alat – alat ear plug  Pelaporan :
yang sedang DLH Kota
beroperasi. Mojokerto.

Pembang- Perubaha Dapat Menyediakan Lokasi tapak Selama  Memantau Lokasi tapak 1 kali  Pelaksana :  
unan unit n fungsi diperkiraka ruang terbuka proyek, kegiatan ketersediaan proyek dan dilakukan pada M. Sifa’u
– unit lahan. n sekitar hijau. sekitar pembangunan ruang terbuka sekitaran saat Romli.
Rest Area 20% Terjadi pemukiman Unit – unit hijau (RTH) pemukiman pembangunan
perubahan Membuat sumur penduduk dan Gudang sewa penduduk. Unit – unit  Pengawasan
fungsi dan resapan. Kelurahan berlangsung.  Memantau Rest Area. :
tataguna Wates. perubahan relief DLH, Lurah
lahan. Mengikuti garis elevasi retan Wates,
sempadan mengalami erosi Camat
bangunan dan Magersari,
sempadan jalan Dinas Tata
yang Ruang Kota
ditetapkan. Mojokerto.

Kekuatan  Pelaporan :
bangunan Rest DLH Kota
Area harus Mojokerto.
memperhitung-
kan faktor
kegempaan.
Peningkat Kepmeneg Aktivitas Lokasi tapak Selama Peningkatan Lokasi tapak Minimal 1 kali  Pelaksana :
–an LH pembangunan proyek. kegiatan tingkat kebisingan proyek, dalam enam M. Sifa’u
Kebisinga No.48/1996 yang pembangunan (Leq) di lokasi pemukiman bulan selama Romli.
n

INSTITUSI
PENGELOLA
KETERAN
DAN
G
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI LOKASI
SUMBER BENTUK UPAYA PERIODE BENTUK UPAYA PERIODE
PENGELOLAA PEMANTAUA
JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N
DAMPA DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
K HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
Untuk kawasan menimbulkan Unit – unit Proyek dan Penduduk, Tahap Pengawasan :
pemukiman kebisingan Rest Area. pemukiman dan sekitar konstruksi DLH, Lurah
kebisingan hanya dilakukan penduduk Kelurahan Wates, Camat
adalah pada siang hari menggunakan alat Wates. Magersari,
maksimal 55 sound level meter. Dinas
dB(A) pada Kesehatan
radius 500 Kota
m.dikarenakan Mojokerto.
alat Pelaporan :
beroperasi. DLH Kota
Mojokerto.
Gangguan Diperkirakan  Memakai APD Lokasi tapak Selama Melakukan survey Lokasi Barak, Minimal 1 kali  Pelaksana :  
Kesehatan terjadi 10% yang sesuai proyek. kegiatan dan wawancara lokasi bongkar dalam enam M. Sifa’u
dan Tenaga kerja (masker, pembangunan muat material bulan selama Romli.
Keselamata mengalami sarung tangan unit – unit dalam tapak tahap
n Kerja (K3) gangguan dll). Rest Area proyek. konstruksi. Pengawasan :
kesehatan berlangsung. DLH, Lurah
dan  Menyiapkan Wates, Camat
kecelakaan lokasi Magersari,
kerja. pembongkaran Dinas
material dan Kesehatan
bahan Kota
bangunan Mojokerto.
yang aman
bagi pekerja Pelaporan :
dan DLH Kota
masyarakat Mojokerto
sekitar lokasi
proyek.

 Menyiapkan
bahan – bahan
kebutuhan
pekerja yang
sesuai dengan
standar
INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
KETERANG
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI PERIODE PERIODE
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA LOKASI
PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
Keselamatan
tenaga kerja.

Menyiapkan
kotak P3K di
lokasi proyek.

Barak memenuhi
standar
kesehatan bagi
tenaga kerja.

Tidak membuang
sampah dan sisa
makanan bagi
pekerja yang
tinggal di Barak.

Tersedia cukup
air bersih di
Barak.

Karyawan yang
sakit tidak
diperbolehkan
bekerja.
Demobil- Gangguan Dapat  Peningkatan Pada jalur Selama Pengamatan Pada rute jalan Dilakukan  Pelaksana :  
isasi Arus Lalu diperkirakan disiplin yang dilalui kegiatan lapangan. yang dilalui minimal 1 kali M. Sifa’u
Peralatan Lintas. 20% Terjadi pengemudi kendaraan demobilisasi untuk di akhir tahap Romli.
gangguan kendaraan demobilisasi peralatan dari Memantau demobilisasi konstruksi
pengangkut peralatan. lokasi proyek. kondisi arus peralatan.

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
KETERANG
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIODE
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI
PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
arus lalu demobilisasi lalu lintas  Pengawas :
lintas pada peralatan. khusunya di Lurah Wates,
jalur sekitar lokasi Camat
demobilisasi Mematuhi batas proyek. Magersari,
material tonase yang Dinas
diijinkan sesuai Perhubungan
kelas jalan. Kota
Mojokerto.
Bila dibutuhkan
dapat meminta  Pelaporan:
bantuan polisi DLH Kota
untuk Mojokerto.
pengawalan
demobilisasi
peralatan.

Pelepasan Diperkiraka Pihak perusahaan Tenaga kerja Diakhir tahap Wawancara dan Tenaga kerja Sekali di akhir  Pelaksana :  
Hubungan n terjadi menuntaskan konstruksi di konstruksi. observasi pada lokasi tahap M. Sifa’u
Kerja 40% Tenaga pembayaran lokasi proyek. lapangan tapak proyek. konstruksi. Romli.
kerja upah/gaji terhadap
konstruksi terhadap setiap pembayaran upah  Pengawas :
kehilangan tenaga kerja / gaji tenaga kerja Lurah Wates,
pekerjaan. akibat konstruksi. Camat
berakhirnya Magersari,
konstruksi. Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja Kota
Mojokerto.

 Pelaporan:
DLH Kota
Mojokerto.
TAHAP PASCA KONSTRUKSI

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN KETERANG
PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI PERIODE
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE
PENGELOLAA PENGELOLAA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
Operasion Persepsi Persepsi  Melakukan Masyarakat Selama  Memantau Masyarakat Pada tahap  Pelaksana :
al masyarakat masyarakat sosialisasi dan Kelurahan operasional persepsi kota secara operasi Rest M. Sifa’u
penyewa- tehadap promosi Rest Wates dan Rest Area. masyarakat. umumnya. Area. Romli.
an unit – keberadaan Area. sekitarnya.
unit Rest Area.  Analisis  Pengawas :
gudang. deskriptif. Lurah Wates,
Camat
Magersari,
DLH Kota
Mojoketp.

 Pelaporan:
DLH Kota
Mojokerto.
Peningkatan Keputusan  Mengelola Rest Area dan Selama tahap  Pengambilan Outlet Rest Sekali dalam  Pelaksana :  
Air Limbah menteri pembuangan air sarana operasi. sampel air Area dan enam bulan M. Sifa’u
Domestik negara LH limbah atau penduduknya. limbah. saluran Romli.
No. 68 tahun membuat drainase.
2016 peresapan dan  Analisi  Pengawas :
Tentang saluran drainase laboratorium. Lurah Wates,
Baku Mutu dengan benar, Camat
Air Limbah sehingga tidak  Membandingkan Magersari,
Domestik. mencemari dengan Permen DLH, Dinas

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN KETERANG
PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI PERIODE
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE
PENGELOLAA PENGELOLAA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
Dikarenakan lingkungan. LH No.68 tahun Kesehatan
banyaknya 2016 Tentang Kota
limbah cair  Memeriksa Baku Mutu Air Mojokerto.
buangan dari kualitas air Limbah Domestik.
perumahan limbah ke Pelaporan :
( rumah laboratorium DLH Kota
tangga). seperti rujukan secara Mojokerto.
air cuci, air rutin.
sabun dll.
Peningkatan Undang –  Memasang Rest Area Seluruh siklus Melakukan survey Sarana Setiap 1 tahun  Pelaksana :  
Limbah Undang tempat Wates. kegiatan di dan wawancara persampahan sekali selama M. Sifa’u
Padat Republik pembuangan tahap operasi. langsung dilokasi masa Romli.
(Sampah) Indonesia sampah dilokasi proyek. operasional.
No.18 Tahun Rest Area.  Pengawas :
2008 Lurah Wates,
Tentang  Pengangkutan Camat
Sampah . sampah dari TPS Magersari,
banyaknya ke TPA dilakukan DLH, Dinas
sampah yang secara periodik. Kesehatan
berserakan. Kota
 Pengumpulan Mojokerto,
sampah Dinas
dipisahkan Kebersihan
berdasarkan Kota
jenisnya yaitu Mojokerto.
organik dan
anorganik. Pelaporan :
DLH Kota
 Pemisahan Mojokerto.
sampah – sampah
yang dapat di
daur ulang.

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI KETERANG
PENGELOLA AN
DAN
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN N N LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
Sanitasi 15% Kondisi  Menanam Lokasi tapak Selama tahap Pengamatan Lokasi tapak Minimal 1 kali  Pelaksana :
Lingkungan. sanitasi vegetasi pada kegiatan operasi. lapangan dan proyek. dalam enam M. Sifa’u
lingkungan lokasi – lokasi proyek. data dari bulan selama Romli.
dan jenis tertentu puskesmas masa
penyakit disekitar lokasi Wates. operasional  Pengawas :
dapat perumahan dan Rest Area. Lurah Wates,
muncul dan membuat jalur Camat
berkembang. hijau. Magersari,
DLH, Dinas
 Menyediakan Kesehatan
Ruang Terbuka Kota
Hijau (RTH). Mojokerto.

 Membersihkan Pelaporan :
drainase secara DLH Kota
berkala. Mojokerto.

 Mengumpulkan
data dari
puskesmas di
kelurahan Wates
jenis penyakit
yang muncul dan
berkembang
akibat aktivitas
Rest Area.
Peningkatan Kualitas Air  Eksplorasi sumur Air bersih Seluruh siklus Pengukuran debit Air bersih Sekali dalam  Pelaksana :  
Kebutuhan Berdasarkan DAP (sumur dalam lokasi kegiatan di dan kualitas air dalam lokasi enam bulan M. Sifa’u
Air Bersih. Keputusan dangkal) tapak proyek. tahap operasi. bersih. tapak proyek. Romli.
Mentri dilakukan hanya
Kesehatan untuk  Pengawas :
Hidup kebutuhan Lurah Wates,
No.492 operasional Rest Camat
Tahun 2010 Area. Magersari,

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI KETERANG
PENGELOLA AN
DAN
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP

Tentang DLH, Dinas


Persyaratan Kesehatan
Kualitas Air Kota
Minum. Mojokerto,
Dinas
Kebersihan
Kota
Mojokerto.

Pelaporan :
DLH Kota
Mojokerto.
Terbukanya Masyarakat  Memberi Pada Selama tahap Pengamatan Pada Minimal 1 kali  Pelaksana :  
Kesempatan sekitar lokasi kesempatan kerja masyarakat operasi. lapangan dan masyarakat dalam enam M. Sifa’u
Kerja. proyek. kepada anggota sekitar lokasi wawancara. sekitar lokasi bulan selama Romli.
masyarakat kegiatan. kegiatan, masa
sekitar. Kelurahan operasional.  Pengawas :
Wates dan Lurah Wates,
 Memberikan skala Kota Camat
prioritas kepada Mojokerto. Magersari,
tenaga kerja DLH, Satpol
lokal. PP dari
Kesbang Kota
Mojokerto.

Pelaporan :
DLH Kota
Mojokerto.
Bahaya Besaran  Mengupayakan Lokasi tapak Dilakukan Mengadakan Lokasi tapak Minimal sekali  Pelaksana :  
Kebakaran dampak pencegahan dan kegiatan pada seluruh pemantauan kegiatan dalam enam M. Sifa’u
dinilai penanggulangan operasional siklus kegiatan tentang operasional bulan selama Romli.
potensi bahaya Rest Area. pada tahap penyediaan alat Rest Area. masa
terjadinya kebakaran, yang operasi pemadam api dan operasional.  Pengawas :
kebakaran. meliputi berlangsung. SOP (Standar Lurah Wates,
penyediaan alat Operasional Camat
pemadam api Prosedur) dalam Magersari,

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN KETERANG
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN
HIDUP

BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE


SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP

api ringan (APAR), menghadapi Dinas


menyiapkan SOP bahaya Kebakaran
(Standard kebakaran. Kota
Operating Mojokerto.
Procedure) serta
membuat Pelaporan :
peringatan DLH Kota
bahayanya Mojokerto.
kebakaran.
 Memasang papan
peringatan untuk
tidak merokok
ataupun
melakukan
sesuatu yang
memicu
terjadinya
kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai