Anda di halaman 1dari 8

DOKUMEN UKL-UPL

PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA


KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

A. TAHAP KONTRUKSI
1. Persepsi Dan Keresahaan Masyarakat
Perekrutan • Ramainya kendaraan yang Kecenderungan arah ▪ Melakukan pendekatan persuasif dan memberi penjelasan Dilakukan di Selama Pengumpulan data dilakukan Keluraha Pemantau a. Instansi
tenaga kerja lalu lalang yang dapat persepsi masyarakat kepada masyarakat setempat mengenai maksud dan tujuan dari keluruhan Kegiatan melalui wawancara terstruktur n Belian an pelaksana
konstruksi dan menimbulkan kecelakaan yang bersifat positif rencana kegiatan jasa rumah sakit awal bros yaitu sebagai jasa dimana konstruksi untuk menjaring pendapat Kota, dilaksana yaitu PT.
mobilisasi dan ketidaknyamanan bagi terhadap rencana pelayaan kesehatan bagi masyarakat yang ada di Kota Batam lokasi masyarakat terkait dengan Kecamat kan satu Awal Bros
peralatan dan masyarakat sekitar. kegiatan jasa rumah terutama wilayah Batam Center. kegiatan kegiatan jasa rumah sakit an Batam kali Cahaya
material • Kecemburuan sosial yang sakit awal bros ▪ Bentuk upaya efektif untuk pengelolaan lingkungan hidup antara berada awal bros. Selanjutnya hasil Kota selama Dunia
diterima oleh warga lain melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan wawancara dianalisis secara kegiatan b. Pengawas
setempat yang tidak diterima pemerintah setempat terkait rencana kegiatan yang akan tabulasi, dihitung berapa konstruksi Yaitu DLH
sebagai tenaga kerja dilakukan. persen responden yang setuju dilaksana Kota Batam
konstruksi. terhadap rencana kegiatan kan.
jasa rumah sakit awal bros.
2. Peluang Dan Kesempatan Kerja
Dalam rangka ▪ Peluang kesempatan kerja Banyaknya tenaga ▪ Memprioritaskan tenaga kerja lokal khususnya penduduk Dilakukan di Satu kali dalam Memanfaatkan data sekunder Kelurahan satu kali a. Instansi
pelaksanaan bagi anggota masyarakat kerja lokal yang Kelurahan Belian Kota, Kecamatan Batam Kota untuk direkrut keluruhan proses yang ada di Bagian Personalia Belian selama pelaksana
kegiatan jasa setempat (terutama diperkerjakan sebagai sebagai karyawan sejauh keahlian atau ketrampilan memenuhi dimana penerimaan kontraktor pelaksana kegiatan Kota, kegiatan yaitu PT.
rumah sakit angkatan kerja) selama tenaga kerja konstruksi persyaratan yang ditentukan dengan membuka iklan lowongan lokasi tenaga kerja mengenai tenaga kerja Kecamata penerima Awal Bros
awal bros, tahap konstruksi. sebanyak 33 orang. kerja di surat kabar lokal. kegiatan konstruksi setempat yang diterima oleh n Batam an tenaga Cahaya
dibutuhkan ▪ Keresahan dan ▪ Memberi upah/gaji minimal sebesar Upah Minimum Provinsi berada perusahaan (kontraktor Kota kerja Dunia
tenaga kerja kecemburuan sosial Kota Batam , yang ditetapkan oleh pemerintah. pelaksana). Selain itu dilakukan b. Pengawas
sebagai dilingkungan masyarakat ▪ Mengikutsertakan semua pekerja dalam asuransi tenaga kerja. mendata banyaknya peluang Yaitu DLH
pelaksana setempat yang tidak dapat berusaha yang muncul akibat Kota Batam
kegiatan peluang bekerja.
▪ Memberikan peluang kepada masyarakat setempat untuk
keberadaan kegiatan jasa
melakukan usaha di sektor informal yang sifatnya melayani
konstruksi, rumah sakit awal bros.
karyawan seperti penyediaan makanan, jasa transportasi dan
sehingga Selanjutnya data yang
barang – barang kebutuhan kontraktor dan pekerja.
dilakukan terkumpul dianalisis secara
rekrutmen tabulasi dan dihitung
tenaga kerja persentase tenaga kerja
sesuai setempat yang diterima
kualifikasi menjadi karyawan.
keahlian yang
dibutuhkan.
3. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
1. Pelaksanaan Penurunan kualitas udara Penurunan kualitas 1. Menggunakan knalpot standar bagi truk pengangkut peralatan Pengelolaan Dilakukan Melakukan pengukuran Dilakukan Dilakukan a. Instansi
kegiatan terutama peningkatan udara dan peningkatan dan material, sehingga tidak mengeluarkan kebisingan. lingkungan selama tahap kualitas udara ambien dan pada area 1 (satu) pelaksana
mobilisasi kandungan debu, gas SO2, kebisingan dilokasi 2. Bak truk diberi penutup untuk mengurangi debu atau material dilakukan kegiatan intensitas kebisingan di area yang kali yaitu PT.
material dan NO2. CO dan peningkatan kegiatan tidak konstruksi Awal Bros
berterbangan yang dapat mengganggu kesehatan. pada jalan kegiatan. Selanjutnya data tingkat selama
peralatan kebisingan pada jalur melebishi baku mutu berlangsung Cahaya
dari pusat mobilisasi material dan yang telahg ditentukan 3. Ceceran material segera dibersihkan. masuk lokasi kualitas udara ambien hasil kebisinga tahap Dunia
penjualan peralatan. mengacu pada 4. Menyiram jalan pada saat musim kemarau dan apabila area kerja pengukuran di bandingkan n dan konstruksi b. Pengawas
menuju ke Peraturan Pemerintah banyaknya debu yang berterbangan secara rutin yaitu 2 kali rumah sakit dengan baku mutu kualitas penuruna jasa Yaitu DLH
lokasi kerja Nomor 22 Tahun 2021 sehari (Jam 10.00 dan 13.00 WIB). udara dengan mengacu pada n kualitas rumah Kota Batam
dengan tentang 5. Mematikan mesin kendaraan pengangkut material konstruksi Peraturan Pemerintah Nomor udara sakit awal
menggunaka Penyelenggaraan sewaktu bongkar muat di lokasi kegiatan untuk mencegah 22 Tahun 2021 tentang ambien di bros
n kendaraan Perlindungan dan
terjadinya akumulasi polutan udara. Penyelenggaraan lokasi
angkutan Pengelolaan
barang (truk) Lingkungan Hidup 6. Sewaktu akan meninggalkan lokasi kegiatan ban kendaraan Perlindungan dan Pengelolaan area kerja
yang lampiran VII tentang pengangkut material harus dibersihkan dari tanah yang Lingkungan Hidup Lampiran rumah
menghasilka Baku Mutu Udara menempel di ban tersebut. Dengan demikian ceceran tanah VII tentang Baku Mutu Udara sakit awal
n emisi gas Ambien yaitu : yang berasal dari ban truk di badan jalan yang dilaluinya dapat Ambien serta Keputusan bros
buang. SO2 : 150 µg/m3 dicegah. Menteri Negara Lingkungan

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 53
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

2. Roda NO2 : 200 µg/m3 7. Mewajibkan setiap pekerja menggunakan masker sewaktu Hidup Nomor Kep-
kendaraan CO : 10,000 µg/m3 bekerja. 48/MENLH/11/1996 tentang
truk TSP : 230 µg/m3 8. Menempatkan security untuk mengatur keluar masuk kendaraan Baku Mutu Tingkat Kebisingan
angkutan Ozon 150 µg/m3
di lokasi kegiatan. untuk intensitas kebisingan
yang HC : 160 µg/m3
membawa Pb : 2 µg/m3 9. Menanam pohon pelindung (RTH) sebagai media peredam yaitu 70 dB (A)
kotoran ke kebisingan dan penangkal debu yang berterbangan di udara.
jalan raya serta KepMenLH
dan sisi No.48 Tahun 1996
material tentang Baku Mutu
pasir/tanah Tingkat Kebisingan 70
yang dB(A).
tercecer.
4. Timbulan Limbah Domestik
1. Operasional Apabila sisa material dan Jumlah limbah yang 1. Mengumpulkan limbah padat domestik pada tempat Area kerja Dilakukan Metode pengumpulan data Dilakukan Setiap a. Instansi
basecamp limbah cair domestik yang dihasilkan selama satu penampungan sementara yang telah disediakan sebelum di konstruksi sejak awal adalah dengan cara di area hari pelaksana
yang timbul dari kegiatan konstruksi hari kerja dalam m3 angkut oleh petugas kebersihan untuk di bawah ke TPA Telaga Jasa Rumah kegiatan melakukan pengamatan Lingkung secara yaitu PT.
menimbulka konstruksi Awal Bros
tidak terkelola dengan baik dan diatur dalam Punggur. Sakit Awal langsung ke lapangan. Limbah an kerja rutin
n limbah dari dilaksanakan Cahaya
aktivitas yang dapat Peraturan Daerah 2. Limbah cair dari closet/ kakus di alirkan ke septik tank eksisting Bros domestik yang dipantau terdiri selama Dunia
pekerja menimbulkan dampak Kota Batam Nomor 5 gedung lokasi jasa rumah sakit awal bros dari limbah padat dan cair kegiatan b. Pengawas
seperti penurunan terhadap estetika Tahun 2001 tentang 3. Limbah cair domestik dari kamar mandi serta penggunaan domestik. Karakteristik limbah konstruksi Yaitu DLH
kegiatan lingkungan. Kebersihan Kota westafel dialirkan ke ke saluran drainase. Pada kegiatan domestik di area kerja berlangsu Kota Batam
MCK. Batam serta Besaran konstruksi tidak dilakukan pembangunan basecamp, kontraktor dipantau untuk mengetahui ng
2. Aktivitas untuk limbah cair pelaksanan memanfaatkan gedung yang sudah terbangun oleh apakah kegiatan konstruksi PT
konstruksi
domestic adalah pemilik lahan sebelumnya untuk dipakai sebagai pengatur Awal Bros Cahaya Dunia
yang
menghasilka jumlah limbah yang pekerjaan dan utilitas yang ada dalam gedung termasuk kamar menghasilkan limbah domestik
n material dihasilkan selama satu mandi akan dipakai oleh pekerja selama kegiatan konstruksi yang apabila tidak dikelola
sisa dan hari kerja dalam m3. berlangsung. dengan baik akan
sampah 4. Membersihkan area tapak kegiatan dari sisa material, yang mempengaruhi kualitas
yang timbul merupakan tanggungjawab kontraktor pelaksana. lingkungan sekitar.
dari pekerja 5. Menjaga kebersihan lingkungan kerja selama tahap konstruksi,
yang merupakan tanggungjawab kontraktro pelaksana.
6. Menyediakan bak sampah dan TPS sampah di lingkungan kerja
dan dilakukan pembuangan secara rutin minimal 2 kali dalam
seminggu ke TPA di Kota Batam.
7. Menyediakan petugas khusus oleh kontraktor untuk menjaga
kebersihan lingkungan kerja.
8. Membersihkan lingkungan kerja setiap hari dan tidak ada
sampah/material sisa yang berserahkan dan menumpuk oleh
kontraktor.
5. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Dalam Dalam pelaksanaan kegiatan Berskala kecil dan 1. Pemrakarsa akan melakukan penyerasian karyawan dengan Dilakukan Dilakukan Melakukan pengamatan Dilakukan Dilakukan a. Instansi
pelaksanaan konstruksi jasa rumah sakit bersifat negatif mesin dan alat kerja yang digunakan. pada sejak awal terhadap keselamatan dan pada 1 (satu) pelaksana
kegiatan awal bros potensi dampak Besaran dampak 2. Memberikan SOP kerja konstruksi pada karyawan yang lingkungan kegiatan tahap kesehatan kerja karyawan lingkunga kali yaitu PT.
konstruksi jasa penyakit akibat kerja dan adalah tingkat konstruksi Awal Bros
melaksanakan kegiatan konstruksi. kerja pelaksana kegiatan konstruksi n kerja selama
rumah sakit kecelakaan kerja dapat terjadi kecelakaan kerja dan Cahaya
awal, dimana karena menggunakan alat gangguan kesehatan 3. Melakukan pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan konstruksi jasa rumah sakit awl bros konstruksi tahap Dunia
ada tenaga bantu yang tidak aman, pekerja yang terjadi kerja yang sehat. jasa konstruksi b. Pengawas

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 54
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

kerja tidak mempunyai potensi terjadinya selama kegiatan 4. Memberikan latihan dan pendidikan kesehatan dan keselamatan rumah jasa Yaitu DLH
menggunakan dampak kecelakaan kerja rumah sakit awal bros kerja sakit awl rumah dan
alat pelindung seperti terjatuh, tertimpa, berlangsung relatif 5. Memberikan alat pelindung diri bagi para pekerja konstruksi bros sakit awl Disnaker
diri dan cara sehingga diperkirakan kecil dan bersifat Kota Batam
6. Alat bantu yang digunakan oleh pekerja benar-benar aman untuk bros
kerja yang berdampak pada negatif.
tidak kesehatan dan keselamatan keselamatan kerjanya
menganut pekerja. 7. Menerapkan suatu Sistem Manajemen Keselamatan Dan
kaidah Kesehatan Kerja (SMK3)
keselamatan 8. Membuat pamflet/infomasi/himbauan pada setiap karyawan untuk
kerja. menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja
B. TAHAP PASCA KONTRUKSI / OPERASIONAL
1. Terbukanya Kesempatan dan Peluang Usaha
▪ Rekruitmen/ ▪ Rekrutmen tenaga kerja ▪ Tenaga kerja yang ▪ Dilakukan dengan cara mengumumkan secara luas tentang Masyarakat Pengumuman ▪ Pengumpulan Data: Masyarak Pemantau a. Instansi
penerimaan pada tahap operasional dibutuhkan kesempatan kerja, jumlah lowongan, sistim kerja, waktu di Kelurahan ditempatkan di Wawancara mendalam at an pelaksana
tenaga kerja berdampak positif berupa sebanyak 150 orang. pembayaran, cara pembayaran upah kerja, semuanya Belian, Kantor Lurah, (indepth interview) dan setempat, dilakukan yaitu PT.
operasional terbukanya kesempatan ▪ Besaran dampak dilaksanakan sesuai aturan ketenagakerjaan yang berlaku. Kecamatan DisNaker observasi tokoh sebelum Awal Bros
▪ Operasional kerja bagi 150 orang tenaga cukup besar karena Batam Kota Batam, 14 ▪ Metode Sampling: masyarak rekruitme Cahaya
rumah sakit kerja dibidang kesehatan persentase Upaya ini akan mengeliminasi dampak negatif pada hubungan Center, Kota (empat belas) masyarakat calon Pekerja/ at dan n tenaga Dunia
awal bros baik itu dokter, tenaga masyarakat/warga keharmonisan diantara pencari kerja lokal dan semakin Batam hari sebelum buruh Konstruksi dan pelaksana kerja b. Pengawas
medis, bagian administrasi, sekitar yang dapat memaksimalkan tingkat pendapatan mereka. Disamping itu perlu rekrutmen Nonkonstruksi yang diipilih pembangu dilakukan yaitu DLH
farmasi, apotik dan lain memanfaatkan pengaturan pembagian tugas dan Jadwal kerja yang jelas agar dilaksanakan secara purposive sampling; nan kemduian dan
sebagainya.. operasinya rumah pekerjaan dapat dilaksanakan secara maksimal. Selain upayakan serta Tokoh Masyarakat, dan fasilitas dilaporka Disnaker
▪ Dampak negatif yang timbul sakit awal bros untuk juga mengatur hubungan kerja yang baik diantara pekerja pengelolaan Pelaksana kegiatan. penunjang n setiap 6 Kota Batam
pada tahap ini adalah membuka peluang terampil dari luar (jika ada) terhadap ▪ Metode Analisis: Analisis rumah bulan
timbulnya kecemburuan usaha. dengan pekerja lokal yang kurang terampil sehingga terjadi peluang deskriptif sakit awal sekali
pada tenaga kerja yang tidak peningkatan kinerja antara transfer teknologi pekerja. berusaha bros secara
diterima bekerja pada rumah ▪ Memprioritaskan masyarakat setempat (tenaga kerja lokal) dalam dilakukan periodik
sakit awal bros. kesempatan kerja sesuai dengan keahliannya setiap saat kepada
▪ Terbukanya peluang ▪ Upah yang diberikan disesuaikan dengan standart UMR Kota selama dinas/inst
berusaha bagi Batam setiap tahunnya. operasional ansi
masyarakat/warga setempat ▪ Pemutusan hubungan kerja dilakukan sesuai dengan ketentuan rumah sakit terkait di
untuk memenuhi kebutuhan peraturan perundangan yang berlaku berlangsung Kota
pokok karyawan rumah sakit ▪ Memberikan peluang sebesar-besarnya kepada Batam.
awal bros diantaranya masyarakat/warga setempat untuk mensuplai kebutuhan harian
makan, minum dan seperti makan, minuman dan kebutuhan lainnya bagi karyawan
kebutuhan lainnya. rumah sakit awal bros.
2. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
Sumber Gangguan pernapasan, batuk, Penurunan kualitas Upaya pengelolaan lingkungan terhadap penurunan kualitas udara Akses masuk Selama 1. Metode pemantauan Akses Setiap 3 a. Instansi
dampak dari iritasi mata, pendengaran serta udara dan peningkatan di lokasi kegiatan, dilakukan langkah-langkah berikut : dan keluar kegiatan rumah lingkungan dilakukan masuk bulan pelaksana
menurunnya gangguan konsetrasi kerja kebisingan dilokasi • Memelihara area penghijauan (Ruang Terbuka Hijau) yang telah kendaraan di sakit awal bros dengan cara pengambilan dan sekali yaitu PT.
dikarenakan peningkatan kegiatan tidak ada di lokasi kegiatan dan yang telah ditanam pada tahap lokasi rumah beroperasi. sampel kualitas udara keluar secara Awal Bros
kualitas udara
kadar gas pencemar seperti melebishi baku mutu konstruksi untuk meminimalkan penyebaran debu dan sebagai sakit awal ambien dan kebisingan, kendaraa rutin dan Cahaya
dan SO2, CO, NO2, O3, HC, TSP, yang telahg ditentukan bros. kemudian dianalisis n di lokasi dilaporka Dunia
media peredam kebisingan.
peningkatan Pb di udara serta peningkatan mengacu pada • Penyiraman area jalan yang dilalui oleh kendaraan (area parkir) dengan menggunakan rumah n setiap 6 b. Pengawas
kebisingan kebisingan atau lingkungan Peraturan Pemerintah secara rutin minimal 2 kali sehari (pagi & sore) terutama pada metode yang telah baku sakit awal bulan Yaitu DLH
adalah adanya sekitar. Nomor 22 Tahun 2021 musim kemarau. untuk tiap-tiap parameter. bros serta sekali Kota
aktivitas tentang • Pengaturan masuk dan keluar kendaraan oleh petugas Selanjutnya data kualitas area yaitu Batam
kendaraan Penyelenggaraan satpam/security udara ambien dan parkir Periode 1
karyawan,
Perlindungan dan • Secara rutin mengelola parameter udara ambient dan kebisingan hasil kendaraa (Januari-
Pengelolaan kebisingan dengan cara pengambilan sampel di lokasi kegiatan pengukuran di bandingkan n. Juni),
pengunjung Lingkungan Hidup dengan baku mutu yang Periode 2
setiap 3 bulan sekali dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali secraa
dan kendaraan lampiran VII tentang rutin. telah ditentukan. (Juli-

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 55
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

operasional Baku Mutu Udara 2. Tujuan pemantauan Desembe


rumah sakit Ambien yaitu : Upaya pengelolaan kualitas udara dengan memelihara pohon lingkungan hidup adalah r) ke
awal bros SO2 : 150 µg/m3 yang sudah ada dan menanam kembali atau menyediakan untuk mengetahui sejauh instansi
NO2 : 200 µg/m3 tanaman indoor dalam tiap ruangan dapat menyerap polutan yang berwenan
mana keberhasilan dan
CO : 10,000 µg/m3 ada maupun menyerap tingkat kebisingan. Beberapa tanaman g sejak
TSP : 230 µg/m3 indoor yang dianjurkan yaitu Siri Belanda (Epipremnum aureum) efektivitas upaya diterbitka
Ozon 150 µg/m3 meredam 53% dari total Benzema sebesar 0,156 ppm per hari juga pengelolaan lingkungan nnya
HC : 160 µg/m3 menekan 67% dari total formaldehid 18 ppm dari 75% dari total menurunnya kualitas udara Persetuju
Pb : 2 µg/m3 karbon monoksida sebesar 113 ppm. Tumbuhan ini merambat ambien dan kebisingan an
berdaun kuning, termasuk Sansivieria/lidah mertua dan pakis yang telah dilakukan. PKPLH.
serta KepMenLH boston (Hasim,2008). 3. Parameter lingkungan
No.48 Tahun 1996 Pengelolaan polutan dengan menggunakan tanaman outdoor hidup yang dipantau
tentang Baku Mutu yaitu puring/croton ; menurut hasil penelitian Ir. Susparwoko Univ. adalah kandungan debu,
Tingkat Kebisingan 70 Islam Indonesia, Yogyakarta, croton paling baik dalam menyerap timbal, pencemar Sulfur
dB(A). timbal. Sehelai daun puring mampu menyerap 2,05 mg/l timbal, Dioksida (SO2), Nitrogen
beringin (Ficus benjamina) hanya 1,025 mg/l dan tanjung Dioksida (NO2), dan
(Mimusops elergi) 0,505 mg/l (Trubus, Agts 2008). Disamping itu Karbon Monoksida (CO)
perlu menyiapkan tempat/ruang terbuka bagi perokok dengan dan Noise.
tanaman seperti diatas.
3. Timbulan Limbah Domestik
Sumber Menurunnya sanitasi 1. Jumlah sampah Upaya pengelolaan lingkungan terhadap timbulan limbah ▪ Tong ▪ Pengelolaan ▪ Metode Pemantauan ▪ TPS Periode a. Instansi
dampak dari lingkungan (kualitas tanah dan domestic yang padat/sampah Non-B3, dilakukan langkah-langkah berikut : sampah timbulan lingkungan terhadap domesti pemantau pelaksana
timbulan air tanah) sebagai akibat dari dihasilkan selama 1 ▪ Penyediaan tempat sampah disetiap sudut-sudut lantai lokasi diseluruh sampah timbulan limbah padat k an yaitu PT.
limbah hari dalam m3 serta rumah sakit dan mudah dijangkau oleh petugas kebersihan dilakukan dengan cara yaitu dilaksana Awal Bros
timbulan sampah domestic ruangan domestik ▪ IPAL
domestik penanganan rumah sakit. pengumpulan data dilakukan kan setiap Cahaya
adalah dari rumah sakit serta ceceran sampah padat ▪ Limbah padat yang sudah terkumpul pada masing-masing rumah untuk dalam dengan pengukuran volume 2 kjali Dunia
kegiatan limbah cair dari kegiatan MCK, domestic diatur tempat sampah akan ditampung pada tempat penampungan sakit. ruangan sampah yang terkumpul secara b. Pengawas
operasional ruang UGD, ruang operasi, dalam Peraturan sementara sampah domestik sebelum diangkut oleh petugas ▪ TPS dilakukan pada bak sampah di setiap rutin dan Yaitu DLH
rumah sakit kantin, laundry dan Daerah Kota Batam kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam. untuk domestik setiap hari bagian bangunan dan BIN dilaporka Kota
seperti laboratorium. Nomor 5 Tahun diangkut dan dibuang ke TPA Telaga Punggur ▪ IPAL untuk tempat penampungan n setiap 6 Batam
penggunaan 2001 Tentang ▪ Menghimbau kepada karyawan, pengunjung dan pasien rumah diangkut ke sampah sementara (TPS) bulan
air oleh Kebersihan Kota sakit awal bros untuk tidak membuang sampah secara sebelum di angkut ke sekali
tempat
pasien, Batam. sembarangan, tetapi dibuang pada tempat yang telah Tempat Pembuangan Akhir secara
pengunjung 2. Besaran limbah cari disediakan. penampunga (TPA) Telaga Punggur. rutin yaitu
dan tenaga domestik adalah n sampah ▪ Metode pemantauan Periode 1
kerja serta jumlah air limbah domestik, lingkungan dengan cara (Januari-
timbulan domestik yang Upaya pengelolaan untuk tujuan meminimalisir dampak sementara mengambil sampel air Juni),
limbah padat dihasilkan selama lingkungan berupa peningkatan pencemaran air karena aktifitas dari TPS limbah domestik dari outlet Periode 2
dari kegiatan satu hari kerja dalam manusia saat operasional rumah sakit. Karena itu pengolahan domestik IPAL kemudian hasil (Juli-
pasien, tenaga m3 semua limbah cair dari semua unit operasi rumah sakit awal bros pemeriksaan kualitas air Desembe
dilakukan
kerja, akan diolah dengan sistem Aerob yaitu sebagai berikut : limbah tersebut di r) ke
pengunjung a. Limbah cair dari unit UGD, ruang operasi, laboratorium, setiap 2 kali bandingkan terhadap baku instansi
dan aktivitas kegiatan laundry, kamar mandi, dapur dan kantin akan melalui dalam mutu kualitas air limbah berwenan
dapur. dan proses pre-treatmen (grease trap tank) setelah itu dialirkan ke semingu. domestic mengacu pada g sejak
pengungunjun bak ekualiasi untuk penyamaan karakteristik air limbah. ▪ Mengatur Menteri Negara Lingkungan diterbitka
g Kemudian dialirkan ke bak aerasi, setelah dari bak aerasi jadwal Hidup Nomor 68 Tentang nnya
kemudian dialirkan ke bak sedimentasi untuk pemisahan antara Baku Mutu Air Limbah Persetuju
penyedotan
air dan padatan tersuspensi kemudian lumpur pada bak Domestik yaitu pH : 6-9; an
sedimentasi akan dialirkan menuju tangki penampung lumpur tinja secara BOD : 30 mg/lt; COD : 100 PKPLH.
menggunakan sludge pump. Air yang ada dalam bak rutin melalui mg/lt; Minyak dan Lemak
sedimentasi dialirkan ke treated water tank (bak pengolahan air) instansi mg/lt, TSS, 30 mg/lt,
dimana pada bak ini, air limbah tersebut akan ditambahkan terkait Ammonia 10 mg/lt, Total

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 56
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

klorin (klorinasi) dan penyinaran UV. Setelah dilakukan proses adalah cara Coliform 1000 jumlah/10ml,
pada bak pengolahan air kemundian dialirkan ke bak filter yang yang tepat Debit 100 liter/orang/hari
berfungsi untuk menghilangkan kekeruhan pada air dan sebelum
membersihkan air dari partikel yang tidak larut sehingga air
tangki septik
menjadi lebih jernih. Setelah itu air kemudian dialirkan ke bak
penampungan untuk dimanfaatka kembali (reuse) untuk untuk penuh, serta
penyiraman tanaman dan plushing toilet. menganalisa
b. Limbah cair dari closet/ kakus di alirkan ke septik tank. kualitas air
maksimal
dua kali
dalam
setahun
pada
Laboratoriu
m
terakreditasi

Alur Proses Pengolahan Air Limbah RS Awal Bros

Pertek Air Limbah rumah sakit awal bros terlampir di dalam


dokumen
4. Timbulan Limbah B3
Sumber Operasional Rumah Sakit dan Ukuran/besaran ▪ Rumah sakit awal bros telah memiliki rincian teknis limbah B3 Lokasi Periode Metode pengumpulan data tempat Pemantau a. Instansi
dampak fasilitasnya akan menimbulkan dampak adalah sebagaimana terlampir pada dokumen ini. (Lampiran III) pengelolaan pengelolaan adalah dengan pencatatan penyimpa an pelaksana
terhadap dampak berupa meningkatnya volume limbah B3 ▪ Pengelolaan limbah B3 harus dilakukan jika limbah B3 tersebut lingkungan akan dilakukan kuantitas limbah B3 yang nan lingkunga yaitu PT.
timbulan timbulan limbah B3. Berbagai yang dihasilkan belum dapat diolah dengan segera dengan cara dilakukan akan selama dihasilkan, interview dan sementar n Awal Bros
limbah B3 aktivitas yang terjadi dalam selama 1 bulan. penyimpanan sementara pada TPS Limbah B3 di lokasi rumah dilakukan kegiatan observasi langsung ke a limbah dilakukan Cahaya
yaitu dari rumah sakit dari berbagai sakit. Kegiatan penyimpanan limbah B3 dimaksudkan untuk pada sumber rumah sakit lapangan. B3 setiap 6 Dunia
kegiatan bidang, antara lain : mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga - sumber awal bros (TPSLB3) bulan b. Pengawas
operasional 1. Kegiatan pelayanan medik potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat limbah B3 beroperasi sekali Yaitu DLH
genset, sludge (ruang bedah, ruang UGD, dihindarkan. Untuk meningkatkan pengamanannya, maka dan TPS secara Kota
dari IPAL, poliklinik, dealisis sebelum dilakukan penyimpanan limbah B3 harus terlebih dahulu Limbah B3 rutin dan Batam
limbah medis /hemodialisis, pemusaran dikemas. Pengelolaan limbah B3 harus mengacu pada Peraturan dialporka
serta jenasah dan kemoterapi) Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan n ke
maintenance 2. Kegiatan pelayanan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup paragraf 4 Dinas
mesin-mesin pendukung Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Pasal 285 Lingkung
operasional. (laboratorium,radiologi,rua s/d Pasal 297. an Hidup
ng perawatan dan farmasi) ▪ TPS Limbah B3 yang dimiliki dengan dimensi sebagai berikut : Kota
- Panjang = 3.6 meter Batam
Dari kedua pelayanan diatas - Lebar = 2.85 meter setelah
dapat menghasilkan limbah - Tinggi = 2,75 meter mendapat
padat, cair dan gas - Bahan Dasar = kan
yang dapat dikelompokan - Lantai Dasar = Cor Beton Persetuju
menjadi limbah klinik/medi. - Kapasitas = 28 m3 an
Kelompok limbah medik/klinik Sementara untuk penyimpanan limbah medis yang bersumber PKPLH
yang dihasilkan dari kegiatan dari kegiatan operasional rumah sakit berupa limbah infeksius,
pelayanan medik terdiri dari : limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
1) Limbah inveksius (limbah sototksis, dan lain sebagainya yaitu sebagai berikut :
yang mengandung mikro - Panjang = 3.6 meter
organisme yang berasal - Lebar = 2.85 meter

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 57
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

dari ruang bedah, - Tinggi = 2,75 meter


laboratorium dan - Bahan Dasar =
hemodialisis yang dapat - Lantai Dasar = Cor Beton
menimbulkan penyakit) - Kapasitas = 28 m3
2) Limbah pathological
(limbah yang berasal dari
jaringan tubuh manusia.
3) Limbah Citotoxic (limbah
yang berasal dari material-
material yang
terkontaminasi)
4) Limbah parmacological
(obat-obat bekas, obat-
obat kedaluarsa atau obat-
obat yang terkontaminasi,
tabung-tabung obat atau
bungkusan-bungkusan
obat)
5) Limbah dari Alat-alat bekas
(syringe, gunting, pisau,
pecahan gelas dan
gunting kuku).
5. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Pengoperasian Operasional Rumah Sakit dan Besaran dampak Upaya pengelolaan untuk tujuan meminimalisir K3 di lokasi Pengelolaan Pengelolaan Metode Pemantauan Pengelola Pemantau a. Instansi
IPAL dan fasilitasnya akan menimbulkan adalah tingkat kegiatan rumah sakit awal bros adalah sebagai berikut : lingkungan lingkungan lingkungan dilakukan dengan an an pelaksana
Genset serta dampak berupa terjadinya kecelakaan kerja dan ▪ Membuat aturan mengenai pedoman kerja (Standar Operating untuk untuk mendata jumlah terjadinya lingkunga dilaksana yaitu PT.
keberadaan kecelakaan kerja serta gangguan kesehatan Procedure) dan K3 yang ketat dengan memuat tentang kesehatan kesehatan dan kecelakaan kerja secara n untuk kan Awal Bros
TPS limbah B3 gangguan kesehatan pada pekerja yang terjadi perlindungan pekerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan keselamatan periodik dalam waktu satu kesehata selama Cahaya
yang dapat waktu beroperasinya rumah selama kegiatan kerja. keselamatan kerja dilakukan tahun kegiatan dan memantau n dan rumah Dunia
membahayaka sakit awal bros. rumah sakit awal bros ▪ Mewajibkan pekerja menaati pedoman kerja yang berlaku di kerja selama rumah kondisi kesehatan pekerja keselamat sakit b. Pengawas
n pekerja. berlangsung. perusahaan dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di dilakukan di sakit awal bros yang telah bekerja dengan an kerja beroperas Yaitu DLH
tempat yang beresiko pada saat bekerja. lokasi beroperasi. masa kerja 5 tahun. dilakukan i dengan dan Dinas
▪ Mengurangi waktu / intensitas paparan dampak kegiatan dengan kegiatan di lokasi Frekuensi Pemadam
pekerja yang dapat menganggu kesehatan. terutama rumah pemantau Kebakaran
▪ Secara periodik perusahaan mengadakan pemeriksaan tempat- sakit awal an 6 dan
kesehatan pekerja / karyawan untuk menganalisa kemungkinan tempat yang bros (enam) Penyelama
terjadinya penurunan kesehatan. rawan bulan tan Kota
▪ Pelatihan pengenalan dan penerapan sistem K3 bagi seluruh kecelakaan sekali Batam
karyawan dan para pekerja. seperti secara
▪ Mengikut sertakan karyawan dalam program BPJS Kesehatan operasional rutin.
dan Tenaga Kerja. IPAL,
Genset, TPS
Limbah B3.
6. Gangguan Lalu Lintas
Sirkulasi Peningkatan kepadatan lalu Banyaknya ritasi 1. Menyediakan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan untuk 1. area Selama Pengamatan visual secara 1. Area Pemantau a. Instansi
masuk keluar lintas di ruas jalan raja kendaraan yang keluar kenyamanan pengendara kendaraan di lokasi kegiatan sesuai parkir kegiatan langsung terhadap tingkat parkir an pelaksana
kendaraan Alikelana yang dilalui masuk lokasi kegiatan aturan lalu lintas. kendaraa konstruksi kemacetan lalu lintas di dekat kenda dilakukan yaitu PT.
Awal Bros
pengungjung, kendaraan. dengan adanya akses 2. Menempatkan petugas (security) untuk mengatur arus lalu lintas n berlangsnung lokasi rencana kegiatan. raan setiap
Cahaya
karyawan masuk dan keluar di lokasi kegiatan rumah sakit awal bros. 2. pintu 2. Pintu hari Dunia
rumah sakit kendaraan. 3. Melarang kendaraan pekerja untuk tidak parkir di sembarang masuk keluar terutama b. Pengawas
awal bros tempat dan parkir sesuai tempat yang telah disediakan dan masuk pada jam Yaitu Dinas

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 58
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

sehingga tidak menggangu orang dilingkungan rumah sakit. keluar kenda sibuk Lingkunga
4. Menyediakan area parkir kendaraan yang cukup dan memadai kendaraa raan selama n Hidup
di lokasi kegiatan rumah sakit dengan total jumlah parkir untuk n konstruksi (DLH) Kota
Batam
kendaraan roda empat sebanyak 70 unit dan roda dua berlangsu
sebanyak 120 unit. ng
5. Membuat pintu masuk dan keluar kendaraan yang cukup luas
untuk menghindari antrian kendaraan yang akan keluar masuk
lokasi rencana kegiatan.
6. Area parkir kendaraan dilokasi terdiri dari dua titik lokasi yaitu di
depan rumah sakit dan di belakang rumah sakit seperti yang
disajikan dalam gambar rencana yang dimiliki untuk parkir
kendaraan.
7. Emisi Cerobong Sumber Tidak Bergerak
Pengoperasia Jenis dampak yang muncul Ukuran / besaran ▪ Membuang emisi gas melalui cerobong yang dilengkapi dengan Lokasi Selama Pemantauan lingkungan Lokasi Setiap 6 a. Instansi
n mesin berupa penurunan kualitas dampak dari kualitas sarana pendukung dan alat pengaman sesuai peraturan yang pengelolaan kegiatan rumah dengan cara pengambilan pemanata (enam) pelaksana
genset udara karena peningkatan emisi antara lain berlaku. Persyarata emisi cerobong yaitu : lingkungan sakit awal bros sampel emisi sumber tidak un yaitu bulan yaitu PT.
kadar gas pencemar dari emisi berupa besaran kadar 1. Untuk emisi cerobong berbentuk lingkaran, titik lubang dilakukan di berlangsung bergerak bagi ketel uap yang cerobong sekali Awal Bros
berkapasitas
gas buang sumber tidak gas terukur. Sehingga sampling berada diantara minimal 8x diameter stack (Ds) lokasi area dengan periode menggunakan bahan bakar yang secara Cahaya
313 KVA bergerak. apabila ukuran / untuk downstream dan 2x diameter stack (Ds) untuk genset pemantauan minyak, kemudian dianalisis dimiliki rutin Dunia
sebanyak 2 besaran dampak dari upstream. setiap 2 kali dengan menggunakan metode oleh selama b. Pengawas
Unit kualitas emisi gas 2. Lubang pengambilan sampel harus memakai tutup dengan dalm setahun. yang telah baku untuk tiap-tiap pemrakar rumah Yaitu Dinas
buang sumber tidak sistem plate flange dilengkapi dengan baut dan arah lubang parameter. Selanjutnya data sa rumah sakit Lingkunga
bergerak melebihi dari pengambilan sampel tegal lurus dinding cerobong hasil pengukuran kualitas sakit awal beroperas n Hidup
nilai ambang batas 3. Diameter lubang pengambilan sampel sekurang-kurangnya 10 emisi gas buang sumber tidak bros i dan (DLH) Kota
yang ditetapkan maka cm atau 4 inch. bergerak hasil dibandingkan dilaporka Batam
perusahaan harus 4. Pemeriksaan sarana pendukung sampling :lubang, tangga, dengan baku mutu mengacu n setiap 6
atau wajib melakukan lantai kerja, pagar pengaman, sumber listrik. pada Keputusan Menteri (enam)
pengelolaan terhadap ▪ Melakukan pengujian emisi yang dikeluarkan dari setiap Lingkungan Hidup Nomor 7 bulan
kegiatan yang cerobong paling sedikit 2 (dua) kali selama periode operasi setiap Tahun 2007 Lampiran V sekali
dilaksanakan. Untuk tahunnya bagi ketel uap yang beroperasi selama 6 bulan atau tentang Baku Mutu Emisi secara
acuan baku mutu lebih. Sumber Tidak Bergerak Bagi rutin
Emisi gas buang ▪ Melakukan pengujian emisi yang dikeluarkan dari setiap Ketel Uap yang menggunakan kepada
sumber tidak bergerak cerobong paling sedikit 1 (satu) kali selama periode operasi bahan bakar minyak. DLH Kota
yaitu Keputusan setiap tahunnya bagi ketel uap yang beroperasi kurang dari 6 Batam
Menteri Lingkungan bulan. terhitung
Hidup Nomor 7 Tahun ▪ Menggunakan laboratorium yang terakreditasi dalam pengujian dikeluarka
2007 Lampiran V emisi nnya
tentang Baku Mutu ▪ Melakukan pengujian emisi setelah kondisi proses pembakaran Persetuju
Emisi Sumber Tidak stabil an
Bergerak Bagi Ketel ▪ Menyampaikan laporan hasil analisa pengujian emisi kapada PKPLH.
Uap yang instansi terkait DLH Kota Batam.
menggunakan bahan ▪ Perawatan mesin genset secara teratur
bakar minyak yaitu ▪ Penggunaan
Partikulat (200 mg/m3, bahan bakar yang
SO2 700 mg/m3, NO2 rama lingkungan
700 mg/m3, dan sehingga gas buang
Opasitas 15% yang dikeluarkan
dari cerobong tidak
mencemari
lingkungan sekitar

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 59
DOKUMEN UKL-UPL
PT. AWAL BROS CAHAYA DUNIA
KEGIATAN JASA RUMAH SAKIT R.S AWAL BROS
TABEL 3.1.
MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
SUMBER PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP

8. Insiden Kebakaran
Kelalaian Berpotensi menyebabkan Besaran dampak ▪ Memberikan areal fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan untuk Didalam area Dilaksanakan Melakukan observasi Didalam Setiap 2 a. Instansi
karyawan terjadinya kebakaran di besar dan/ataupun penempatan hydran beserta fasilitas penunjang lainnya. rumah sakit setiap 6 (pengamatan langsung) lokasi kali dalam pelaksana
maupun lingkungan rumah sakit yg kecil dilihat dari ada ▪ Memberikan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan awal bros (enam) bulan dilokasi rumah sakit awal bros rumah seminggu yaitu PT.
pasien dan dapat merugikan seluruh /tidak adanya bahaya kebakaran kepada sleuruh karyawan, pasien dan sekali, selama serta melakukan penyuluhan sakit , selama Awal Bros
pengunjung orang yang ada di rumah sakit terjadinya kebakaran pengunjung rumah sakit awal bros guna menghindari bencana rumah sakit atau sosialisasi kepada tahap Cahaya
rumah sakit terutama pasien, pengunjung, setelah beroperasinya kebakaran di lokasi rumah sakit. beroperasi. karyawan, pengunjung tentang operasion Dunia
awal bros dan karyawan dan pemilik rumah rumah sakit awal bros. ▪ Memasang stiker “Pencegahan kebakaran“ pa da tiap-tiap lantai bahaya kebakaran. al rumah b. Pengawas
atau dari sakit itu sendiri. dan ruangan rumah sakit. sakit. Yaitu DLH
konsleting ▪ Penyediaan hydrant dilingkungan rumah sakit serta penyediaan dan Dinas
aliran listrik. alat pemadam api ringan (APAR) di setiap sudut ruangan dan Pemadam
lantai rumah sakit. Kebakaran
▪ Penerapan SOP dan K3 secara ketat, pelatihan penanggulangan dan
bahaya kebakaran bagi karyawan, pemasangan tabung Penyelama
pemadam, akses jalan yang cukup untuk kendaraan pemadam tan Kota
kebakaran, pemasangan tanda larangan merokok, tanda bahaya Batam
gampang terbakar dan gampang meledak.

Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Halaman - 60

Anda mungkin juga menyukai