Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

PENGENDALIAN VEKTOR
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2014

RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO BATU
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan ................................................................................................................. iii

1. Definisi......................................................................................................................... 1
2. Ruang Lingkup............................................................................................................. 1
3. Tata Laksana ................................................................................................................ 2
4. Dokumentasi ................................................................................................................ 4

Lampiran 1. Pengendalian Serangga, Tikus Dan Binatang Pengganggu Lainnya .................. 5

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RS. BAPTIS BATU

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Twinarni Gita Anggrahini,SKL. Pembuat Dokumen

Dr. Imanuel Eka Tantaputra Authorized Person

Dr. Arhwinda PA,Sp.KFR.,MARS. Direktur RS. Baptis Batu

iii
PANDUAN PENGENDALIAN SERANGGA, TIKUS DAN BINATANG PENGGANGU
RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

I. DEFINISI
1. Vektor (serangga dan tikus) : semua jenis serangga dan tikus yang dapat menularkan
beberapa penyakit tertentu, merusak bahan pangan di gudang dan peralatan instalasi
rumah sakit (Depkes RI 2002).
2. Pengendalian serangga, tikus dan binatang penggangu : upaya untuk mengurangi
populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya sehingga keberadaannya
tidak menjadi vektor penularan penyakit (Permenkes 1204 tahun 2004).
3. Insektisida : bahan kimia beracun yang digunakan untuk campuran umpan untuk
membunuh serangga atau tikus atau binatang pengganggu lain di dalam maupun di
luar rumah sakit (Depkes RI 2002).
4. Pestisida: semua bahan kimia yang digunakan untuk mencegah gangguan serangga
(Permenkes 374 tahun 2010).
5. Metode Pengendalian fisik dan mekanis : upaya-upaya untuk mencegah, mengurangi,
menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor, seperti : 3M,
menyiram tempat perindukan dengan air panas, pembersihan saluran drainase,
pemasangan kawat, dll.
6. Metode Pengendalian dengan menggunakan agen biotik : upaya-upaya untuk
mencegah, mengurangi, menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi
vektor, seperti : penempatan predator jentik/ikan, pemberian bakteri pengurai
(biofekta), dll.
7. Metode Pengendalian secara kimia : upaya-upaya untuk mencegah, mengurangi,
menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor, seperti : aerosol
(baygon spray), larvasida (abate), surface spray (penyemprotan pestisida vitura), dll.

II. RUANG LINGKUP


1. Surveilans keberadaan serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di
rumahsakit.

1
2. Pencegahan dan pengendalian tempat perindukan serangga, tikus dan binatang
pengganggu lainnya di lingkunganrumahsakit.
3. Pemberantasan dan pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di
lingkunganrumahsakit.

III. TATA LAKSANA


1. Nyamuk
a. Pengamatankeberadaan jentik dilakukan secara berkala di setiap sarana
penampungan air, tempat-tempat yang potensial sebagai tempat perindukan
(seperti : kolam, pot bunga,dll) dan saluran pembuangan air limbah.
b. Pemasangan lubang dengan kawat kasa (bila diperlukan) dan menutup saluran
pembuangan air limbah .
c. Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Mengubur, Menguras, Menutup
(3M).
d. Pemberantasan nyamuk dengan menggunakan predator atau abatisasi, apabila
ditemukan jentik/larva.
e. Pengasapan (fogging), apabila diduga ada kasus demam berdarah yang tertular di
rumah sakit.
2. Kecoa
a. Pengamatan keberadaan kecoa yang ditandai dengan adanya kotoran, telur dan
kecoa hidup atau mati di ruangan secara berkala dengan bantuan senter.
b. Pemasangan penutup saluran pembuangan air limbah.
c. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
d. Pembersihan telur kecoa dicelah-celah dinding, lemari dan peralatan lainnya
secara mekanis/dihancurkan.
e. Pemberantasan kecoa secara fisik dan mekanis yaitu : membunuh langsung
dengan alat pemukul, menyiram tempat perindukan dengan air panas.
f. Pemberantasan kecoa secara kimiawi yaitu melakukan penyemprotan lubang-
lubang saluran pembuangan air limbah secara berkala.

2
3. Tikus
a. Pengamatan keberadaan tikus dilakukan secara berkala yang ditandai dengan
adanya kotoran, bekas gigitan, bekas jalan, dan tikus hidup.
b. Pemasangan penutup saluran pembuangan air limbah, plafon, pintu dan jendela.
c. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
d. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara fisik yaitu dengan pemasangan
perangkap.
e. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara kimiawi yaitu dengan
menggunakan umpan beracun.
4. Lalat
a. Pengukuran kepadatan lalat secara berkala dengan fly grill pada daerah core,
tempat yang biasa dihinggapi lalat, dan tempat perindukan lalat, seperti tempat
sampah, saluran pembuangan limbah padat dan cair, kantin dan dapur.
b. Pencegahan dan pengendalian lalat dengan melakukan pengelolaan
sampah/limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
c. Pemberantasan dan pengendalian lalat secara kimiawi yaitu dengan penyemprotan
daerah core, tempat yang biasa dihinggapi lalat dan tempat perindukan lalat.
5. Kucing
a. Pengamatan keberadaan kucing secara berkala di tempat yang biasa di datangi
kucing, seperti tempat sampah, kantin dan dapur.
b. Pencegahan dan pengendalian kucing melalui pengelolaan sampah yang
memenuhi syarat kesehatan.
c. Pemberantasan kucing dilakukan dengan penangkapan dan pembuangan kucing
ke area yang jauh dari rumah sakit.
6. Binatang Pengganggu lainnya
a. Pencegahan dan pengendalian binatang pengganggu lainnyamelalui pengelolaan
makanan dan limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Pemberantasan dan pengendalian disesuaikan dengan jenis atau
golongan/ordo/filum binatang tersebut.

3
IV. DOKUMENTASI
1. Pencatatansurveilanspengendalianserangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya
dilakukan setiap minggu.
2. Pencatatanpemberantasan serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya dilakukan
setiap kali ada kegiatan incidensial.
3. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan minimal 1 bulan sekali.

4
Lampiran 1 :

PENGENDALIAN SERANGGA, TIKUS DAN BINATANG PENGGANGGU LAINNYA

PENGENDALIAN

Nyamuk Kecoa Tikus Lalat Kucing Binatang Pengganggu Lainnya

Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pencatatan Pengelolaan


Kegiatan Kegiatan Kegiatan Jumlah Surveilans limbah padat
Surveilans Surveilans Surveilans Kepadatan Keberadaan dan cair
Jentik Telur Kecoa Jejak Tikus lalat Kucing
Jentik

PSN/Jentik Menutup Menutup Pengelolaan Pengelolaan Pemberantasan


dengan 3M saluran Saluran Sampah berdasarkan
Sampah
dan Abatisasi pembuang pembuang ordo/filum
an air an air
limbah limbah
Pemberan Menangkap
Pemberantasan tasan Lalat dan
Nyamuk dengan secara membuang
fogging Pengelolaan Pengelolaan kimiawi kucing
Sampah Sampah keluar RS

Pemberanta Pemberant
san Telur asan Tikus
dan Kecoa secara Fisik
secara Fisik dan
Kimiawi
dan Kimiawi

Anda mungkin juga menyukai