Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Vektor penyakit adalah serangga penyebar penyakit atau arthopoda yang dapat
memindahkan ataupun menularkan agen infeksi kepada host yang rentan. Pengendalian
vektor adlah suatu kegiatan untuk menurunkan kepadatan populasi vektor pada tingkat
yang tidak lagi membahayakan bagi kesehatan manusia. (Slamet JS, 1994)
Pada saat ini, penyebaran vektor yang dapat menyebabkan penyakit kepada
manusia semakin meningkat. Dimana dengan berkembangnya zaman, vektor itu sendiri
semakin kebal terhadap insektisida maupun racun
Adapun dari penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang
dinamakan phylum diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap kesehatan
manusia yaitu phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai
perantara penularan penyakit malaria, deman berdarah, dan Phyluml chodata yaitu tikus
sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan rumah (hospes), pinjal
Xenopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes. Sebenarnya disamping nyamuk
sebagai vektor dan tikus binatang pengganggu masih banyak binatang lain yang
berfimgsi sebagai vektor dan binatang pengganggu.
Namun kedua phylum sangat berpengaruh didalam menyebabkan kesehatan
pada manusia, untuk itu keberadaan vektor dan binatang penggangu tersebut harus di
tanggulangi, sekalipun demikian tidak mungkin membasmi sampai keakar-akarnya
melainkan kita hanya mampu berusaha mengurangi atau menurunkan populasinya
kesatu tingkat ertentu yang tidak mengganggu ataupun membahayakan kehidupan
manusia.
Dalam hal ini untuk mencapai harapan tersebut perlu adanya suatu managemen
pengendalian dengan arti kegiatan-kegiatan/proses pelaksanaan yang bertujuan untuk
memurunkan densitas populasi vektor pada tingkat yang tidak membahayakan.

1.2. Tujuan
1.2.1. Umum
Tujuan Umum Sebagai pedoman dalam Penatalaksanaan Pengendalian
Vektor di Rumah Sakit Sansani.

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 1


1.2.2. Khusus
a. Menjadi pedoman dalam Pengendalian vector dan binatang pengganggu di
Rumah Sakit Sansani.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi petugas tentang
pengendalian vector di Rumah Sakit Sansani.

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 2


BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Ruang Lingkup


a. Surveilans keberadaan serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di rumah
sakit.
b. Pencegahan dan pengendalian tempat perindukan serangga, tikus dan
binatangpengganggu lainnya di lingkungan rumah sakit.
c. Pemberantasan dan pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu
lainnya dilingkungan rumah sakit.

2.2 Pengertian
a. Vektor (serangga dan tikus) : semua jenis serangga dan tikus yang dapat
menularkan beberapa penyakit tertentu, merusak bahan pangan di gudang dan
peralatan instalasi rumah sakit (Depkes RI 2002).
b. Pengendalian serangga, tikus dan binatang penggangu : upaya untuk mengurangi
populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya sehingga keberadaannya
tidak menjadi vektor penularan penyakit (Permenkes 1204 tahun 2004).
c. Insektisida : bahan kimia beracun yang digunakan untuk campuran umpan untuk
membunuh serangga atau tikus atau binatang pengganggu lain di dalam maupun
diluar rumah sakit (Depkes RI 2002).
d. Pestisida: semua bahan kimia yang digunakan untuk mencegah gangguan
serangga(Permenkes 374 tahun 2010).
e. Metode Pengendalian fisik dan mekanis : upaya-upaya untuk mencegah,
mengurangi,menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor,
seperti : 3M,menyiram tempat perindukan dengan air panas, pembersihan saluran
drainase,pemasangan kawat, dll.
f. Metode Pengendalian dengan menggunakan agen biotik : upaya-upaya
untukmencegah, mengurangi, menghilangkan habitat perkembangbiakan dan
populasivektor, seperti : penempatan predator jentik/ikan, pemberian bakteri
pengurai(biofekta), dll.
g. Metode Pengendalian secara kimia : upaya-upaya untuk mencegah,
mengurangi,menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor,
seperti : aerosol (baygon spray), larvasida (abate), surface spray (penyemprotan

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 3


pestisida vitura), dll

BAB III
TATA LAKSANA

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 4


3.1. NYAMUK
1. Pengamatan keberadaan jentik dilakukan secara berkala di setiap sarana
penampungan air, tempat-tempat yang potensial sebagai tempat
perindukan(seperti : kolam, pot bunga,dll) dan saluran pembuangan air limbah.
2. Pemasangan lubang dengan kawat kasa (bila diperlukan) dan menutup
saluranpembuangan air limbah.
3. Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Mengubur, Menguras, Menutup(3M).
4. Pemberantasan nyamuk dengan menggunakan predator atau abatisasi,
apabiladitemukan jentik/larva.
5. Pengasapan (fogging), apabila diduga ada kasus demam berdarah yang tertular
dirumah sakit.

3.2. KECOA
1. Pengamatan keberadaan kecoa yang ditandai dengan adanya kotoran, telur
dankecoa hidup atau mati di ruangan secara berkala dengan bantuan senter.
2. Pemasangan penutup saluran pembuangan air limbah.
3. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
4. Pembersihan telur kecoa dicelah-celah dinding, lemari dan peralatan lainnyasecara
mekanis/dihancurkan.
5. Pemberantasan kecoa secara fisik dan mekanis yaitu : membunuh langsungdengan
alat pemukul, menyiram tempat perindukan dengan air panas.
6. Pemberantasan kecoa secara kimiawi yaitu melakukan penyemprotan lubang-
lubang saluran pembuangan air limbah secara berkala.

3.4. TIKUS
1. Pengamatan keberadaan tikus dilakukan secara berkala yang ditandai
denganadanya kotoran, bekas gigitan, bekas jalan, dan tikus hidup.
2. Pemasangan penutup saluran pembuangan air limbah, plafon, pintu dan jendela.
3. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
4. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara fisik yaitu dengan pemasangan
perangkap.
5. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara kimiawi yaitu dengan menggunakan
umpan beracun.

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 5


3.5. LALAT
1. Pengukuran kepadatan lalat secara berkala dengan fly grill pada daerah
core,tempat yang biasa dihinggapi lalat, dan tempat perindukan lalat, seperti
tempatsampah, saluran pembuangan limbah padat dan cair, kantin dan dapur.
2. Pencgahan dna pengendalian lalat dengan melakukan pengelolaan sampah/limbah
yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Pemberantasan dan pengendalian lalat secara kimiawi yaitu dengan penyemprotan
daerah core, tempat yang biasa dihinggapi lalat dan tempat perindukan lalat.

3.6. KUCING
1. Pengamatan keberadaan kucing secara berkala di tempat yang biasa di
datangikucing, seperti tempat sampah, kantin dan dapur.
2. Pencegahan dan pengendalian kucing melalui pengelolaan sampah yangmemenuhi
syarat kesehatan.
3. Pemberantasan kucing dilakukan dengan penangkapan dan pembuangan kucingke
area yang jauh dari rumah sakit.

3.7. BINATANG PENGGANGGU LAINNYA


1. Pencegahan dan pengendalian binatang pengganggu lainnyamelalui
pengelolaanmakanan dan limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Pemberantasan dan pengendalian disesuaikan dengan jenis atau
golongan/ordo/filum binatang tersebut.

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 6


BAB IV
DOKUMENTASI

4.1. Pencatatansurveilanspengendalianserangga, tikus dan binatang pengganggu


lainnyadilakukan pemberantasan serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya
dilakukan incidental.
4.2. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan minimal 1 bulan sekali

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 7


LAMPIRAN 1:
PENGENDALIAN SERANGGA, TIKUS DAN BINATANG PENGGANGGU LAINNYA

PENGENDALIAN

NYAMUK KECOA TIKUS LALAT KUCING BINATANG


PENGGANGU
LAIN
PENCATATAN PENCATATAN PENCATATAN PENCATATAN PENCATATAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN JUMLAH KEGIATAN
SURVEILANS SURVEILANS SURVEILANS KEPADATAN SURVEILANS PEMBERANTASAN
JENTIK TELUR KECUA JEJAK TIKUS LALAT KUCING BERADASARKAN
NYAMUK ORDO/FILUM

MENUTUP MENUTUP PENGELOLAAN PENGELOLAAN


PEMBERANTASAN SALURAN SALURAN SAMPAH SAMPAH
SARANG NYAMUK PEMBUANGAN PEMBUANGAN
AIR LIMBAH AIR LIMBAH
PEMBERANTASAN MENANGKAP &
PEMBERANTASAN LALAT SECARA MEMBUANG
SARANG NYAMUK PENGELOLAAN PENGELOLAAN KIMIAWI KUCING
DENGAN FOOGING SAMPAH SAMPAH KELUAR RS

PEMBERANTASAN TELUR PEMBERANTASAN


& KECOA SECARA FISIK & TIKUS SECARA
KIMIAWI FISIK & KIMIAWI

Panduan Pengendalian Vektor dan Binatang Penganggu Page 8

Anda mungkin juga menyukai