PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Umum
Tujuan Umum Sebagai pedoman dalam Penatalaksanaan Pengendalian
Vektor di Rumah Sakit Sansani.
2.2 Pengertian
a. Vektor (serangga dan tikus) : semua jenis serangga dan tikus yang dapat
menularkan beberapa penyakit tertentu, merusak bahan pangan di gudang dan
peralatan instalasi rumah sakit (Depkes RI 2002).
b. Pengendalian serangga, tikus dan binatang penggangu : upaya untuk mengurangi
populasi serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya sehingga keberadaannya
tidak menjadi vektor penularan penyakit (Permenkes 1204 tahun 2004).
c. Insektisida : bahan kimia beracun yang digunakan untuk campuran umpan untuk
membunuh serangga atau tikus atau binatang pengganggu lain di dalam maupun
diluar rumah sakit (Depkes RI 2002).
d. Pestisida: semua bahan kimia yang digunakan untuk mencegah gangguan
serangga(Permenkes 374 tahun 2010).
e. Metode Pengendalian fisik dan mekanis : upaya-upaya untuk mencegah,
mengurangi,menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor,
seperti : 3M,menyiram tempat perindukan dengan air panas, pembersihan saluran
drainase,pemasangan kawat, dll.
f. Metode Pengendalian dengan menggunakan agen biotik : upaya-upaya
untukmencegah, mengurangi, menghilangkan habitat perkembangbiakan dan
populasivektor, seperti : penempatan predator jentik/ikan, pemberian bakteri
pengurai(biofekta), dll.
g. Metode Pengendalian secara kimia : upaya-upaya untuk mencegah,
mengurangi,menghilangkan habitat perkembangbiakan dan populasi vektor,
seperti : aerosol (baygon spray), larvasida (abate), surface spray (penyemprotan
BAB III
TATA LAKSANA
3.2. KECOA
1. Pengamatan keberadaan kecoa yang ditandai dengan adanya kotoran, telur
dankecoa hidup atau mati di ruangan secara berkala dengan bantuan senter.
2. Pemasangan penutup saluran pembuangan air limbah.
3. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
4. Pembersihan telur kecoa dicelah-celah dinding, lemari dan peralatan lainnyasecara
mekanis/dihancurkan.
5. Pemberantasan kecoa secara fisik dan mekanis yaitu : membunuh langsungdengan
alat pemukul, menyiram tempat perindukan dengan air panas.
6. Pemberantasan kecoa secara kimiawi yaitu melakukan penyemprotan lubang-
lubang saluran pembuangan air limbah secara berkala.
3.4. TIKUS
1. Pengamatan keberadaan tikus dilakukan secara berkala yang ditandai
denganadanya kotoran, bekas gigitan, bekas jalan, dan tikus hidup.
2. Pemasangan penutup saluran pembuangan air limbah, plafon, pintu dan jendela.
3. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
4. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara fisik yaitu dengan pemasangan
perangkap.
5. Pemberantasan dan pengendalian tikus secara kimiawi yaitu dengan menggunakan
umpan beracun.
3.6. KUCING
1. Pengamatan keberadaan kucing secara berkala di tempat yang biasa di
datangikucing, seperti tempat sampah, kantin dan dapur.
2. Pencegahan dan pengendalian kucing melalui pengelolaan sampah yangmemenuhi
syarat kesehatan.
3. Pemberantasan kucing dilakukan dengan penangkapan dan pembuangan kucingke
area yang jauh dari rumah sakit.
PENGENDALIAN