Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kebijakan K3 rumah sakit ini dibuat sebagai salah satu faktor

pendorong dilaksanakannya penerapan-penerapan K3 di Rumah Sakit Kasih

Ibu Surakarta ikut berperan aktif dalam upaya pemasyarakatan Kesehatan,

Keselamatan, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana di lingkungan rumah

sakit karena K3 tergolong hal yang relatif baru dibandingkan dengan

penerapan di perusahaan pada umumnya.

Ditetapkannya kebijakan keselamatan kerja, kebakaran dan

kewaspadaan bencana di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta ini berarti telah

memenuhi Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Perusahaan 05/MEN/1996

Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Mengenai Penetapan

Komitmen dan Kebijakan. Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta berkomitmen

untuk menjalankan program Keselamatan Pasien dengan memperhatikan

Enam Sasaran Keselamatan Pasien sesuai dengan International Patient

Safety Goals yaitu :

1) Ketepatan identifikasi pasien.

2) Peningkatan Komunikasi yang efektif.

3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)

4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

6) Pengurangan risiko pasien jatuh


B. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Pengendalian Kebakaran

Rumah Sakit Kasih Ibu sadar akan besarnya potensi dan faktor

bahaya kebakaran di lingkungan kerja meskipun Rumah Sakit Kasih Ibu

bergerak dalam bidang jasa, maka dilakukan upaya pengendalian secara

dini atau upaya prefentif dengan mengikutsertakan sebagian karyawan

dan Security untuk ikut berpartisipasi dalam upaya mengamankan,

menyelamatkan, mencegah dan menjaga aset rumah sakit dari bahaya

kebakaran. Akan tetapi pelatihan pemadaman kebakaran belum

dilakukan dengan terjadwalkan dengan rutin. Rumah Sakit Kasih Ibu

juga mempunyai berbagai macam alat-alat pemadam kebakaran, berupa

APAR yang terdiri dari beberapa macam yaitu Dry Chemical, CO2 dan

Foam. Penempatan APAR ditiap-tiap unit kerja dan telah disesuaikan

dengan jenis kebakaran yang mungkin timbul, penempatannya juga

sudah strategis, mudah dilihat, mudah dijangkau dan tinggi

penempatannya antara 1 – 2 m dari tanah/lantai. Dan ada Alarm system

yang mudah dijangkau, cara kerjanya yaitu tombol ditekan dan diputar

agak lama sampai suara sirine berbunyi. Untuk pengecekan dan

pemeriksaan alat-alat pemadam kebakaran telah dilakukan setiap saat

oleh perusahaan Aman Subur untuk memastikan alat-alat tersebut dalam

kondisi yang baik dan siap dipakai sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Hal ini sesuai dengan Permenaker No. 04/MEN/1980 tentang Alat

Pemadam Api Ringan. Dalam hal pengendalian bahaya kebakaran ini

telah cukup sesuai dengan Undang-


Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja BAB III pasal 3

(1) tentang Syarat-Syarat Keselamatan Kerja (poin b) yaitu mencegah,

mengurangi, dan memadamkan kebakaran.

2. Pengamanan Pada Peralatan

Rumah Sakit Kasih Ibu, terdapat berbagai macam alat dan

peralatan kerja, oleh karena itu Rumah Sakit Kasih Ibu memasang suatu

alat pengaman untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga

kerja :

a. Pengamanan Pada Mesin

Pengamanan dilakukan pada mesin yang terbuka, berputar dan

menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya, alat-alat

tersebut banyak terdapat di bagian laundry.

b. Pengamanan Pada Instalasi Listrik dan Sistem Grounding

Dari hasil wawancara dengan tenaga kerja di bagian instalasi

listrik bahwa pengamanan pada instalasi listrik dipasang saklar dan

sekering sebagai pengontrol arus listrik dan mencegah terjadinya arus

pendek atau konsleting yang dapat menyebabkan kebakaran.

Sedangkan untuk instalasi penangkal petir dipasang Grounding pada

konstruksi bangunan yang tinggi di area rumah sakit untuk

menghindari kemungkinan terjadinya loncatan arus listrik statis dari

awan ke bumi. Hanya belum terdapat jadwal pengecekan rutin dan

terjadwal untuk peralatan listrik. Dan belum diadakan pengukuran

untuk sistem Grounding pada instalasi penangkal petir. Hal ini belum

cukup sesuai dengan Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang


keselamatan kerja BAB III pasal 3 (1) tentang syarat-syarat

keselamatan kerja (poin a) yaitu mencegah dan mengurangi

kecelakaan.

3. Penyediaan Alat Pelindung Diri

Rumah Sakit Kasih Ibu telah menyediakan alat pelindung diri dan

mewajibkan tenaga kerjanya harus memakai alat pelindung diri yang

telah disediakan sesuai pekerjaannya. Tetapi penyedian alat pelindung

diri yang disediakan oleh bagian K3 belum sesuai dengan potensi dan

faktor bahaya yang ada di masing-masing unit kerja dan jumlah alat

pelindung diri yang disediakan belum lengkap. Belum semua tenaga

kerja sadar akan pentingnya Alat Pelindung Diri bagi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja bagi dirinya. Karena tenaga kerja cenderung merasa

terganggu dengan penggunaan dan pemakaian Alat Pelindung Diri pada

saat melakukan pekerjaannya, hal tersebut mungkin karena tidak terbiasa

dalam pemakaiannya. Setiap tenaga kerja telah mendapat Alat Pelindung

Diri tetapi masih ada yang belum sesuai dengan kondisi

lingkungan/tempat kerjanya dan ada Alat Pelindung Diri yang tidak

sesuai dengan jenis, ukuran, bahan dan tingkat bahaya yang dihadapi dari

Alat Pelindung Diri Misal : tenaga kerja bagian laundry mendapat Alat

Pelindung Diri berupa sepatu boot tetapi ukuran dari sepatu tersebut

tidak sesuai dengan ukuran kaki tenaga kerja di bagian laundry yang

dominan adalah pekerja wanita. Contoh lain dari penyediaan Alat

Pelindung Diri yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yakni

pada tenaga kerja bagian pembakaran


sampah di incenarator dan petugas pengambilan sampah di ruangan

bangsal yang disediakan Alat Pelindung Diri berupa helm.

Dalam penyediaan alat pelindung diri telah sesuai dengan Undang-

Undang No. 01 Tahun 1970 Pasal 14 ( c ) menyebutkan bahwa, “Pengurus

diwajibkan menyediakan secara cuma–cuma semua unit perlindungan diri

yang diwajibkan bagi tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan

menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,

disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk

pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja”.

C. Pelayanan Kesehatan kerja

Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap gangguan kesehatan

yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja serta untuk menjamin

kemampuan fisik dan kesehatan sebaik-baiknya, maka rumah sakit

menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan

PERMENAKERTRANS No. Perusahaan 02/MEN/1980 tentang

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam menyelenggarakan

Keselamatan Kerja pada pasal 2 dan 3 menyebutkan bahwa perusahaan

harus mengadakan pemeriksaan kesehatan kerja sebelum kerja, harus

melakukan pemeriksaan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1

tahun sekali kecuali ditentukan oleh Dirjen Pembinaan Hubungan

Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja serta Pemeriksaan khusus.

Rumah Sakit Kasih Ibu belum sepenuhnya melaksanakan perundang-

undangan tersebut karena dari hasil observasi dan


wawancara dengan sebagian tenaga kerja yang telah lama bekerja bahwa ada

sebagian tenaga kerja belum mendapatkan pemeriksaan berkala dan khusus.

Untuk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan tenaga

kerja maka pemerintah menetapkan UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sebagai pelaksanaan pasal 10 dan 15 UU No. 14

Tahun 1969 dan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta sudah mengikutikan

karyawanya dalam program JAMSOSTEK.

D. Gizi Kerja

Rumah Sakit Kasih Ibu menyediakan sebuah kantin yang cukup luas, ruang

dapur, ruang penyajian makanan, dan gudang. Keadaan kantin cukup bersih dan

terawat, ventilasi, pencahayaan dan sirkulasi udara cukup. Dalam hal ini Rumah

Sakit Kasih Ibu telah sesuai dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No. SE 01/MEN/1979 Tentang pengadaan kantin dan ruang makan.

Dalam hal menu makanan yang disediakan bervariasi setiap harinya. Penyusunan

menu dilakukan oleh kepala seksi rumah tangga untuk satu bulan penyajian

dengan persetujuan dari manajer umum. Dalam penyusunan menu berdasarkan

menu berimbang dan empat sehat lima sempurna. Makanan tambahan yang

diberikan untuk direksi, manajer, dokter spesialis dan dokter yang praktek berupa

snack diberikan setiap hari setiap hari. untuk penyajian makanan, tenaga kerja

mengambil nasi sendiri, sedangkan sayur, lauk-pauk dan buah sudah disiapkan di

piring tersendiri untuk tiap 1 orang. Untuk pembersihan peralatan makanan yang

akan digunakan yaitu dengan pencucian peralatan makan dengan air mengalir dan
terkadang untuk peralatan makanan yang banyak lemaknya dengan menggunakan

air panas. Hal ini berarti Rumah Sakit Kasih Ibu telah Upaya penyehatan makanan

dan minuman yang telah dilaksanakan meliputi penyehatan terhadap tempat

pengolahan makanan, penjamah, penyajian dan tata cara pelaksanaan. Hal ini,

berarti sudah sesuai Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang

persyaratan kesehtan lingkungan RS tentang Penyehatan Makanan dan Minuman

di Rumah Sakit.

E. Tanggap Darurat

Dalam hal menghadapi keadaan darurat, misal kebakaran, peledakan, dan

kejadian lainnya yang terjadi secara mendadak. Rumah Sakit Kasih Ibu memiliki

kebijakan mengenai tanggap darurat, misalnya pengadaan tangga darurat, APAR

dan alarm system. Rumah Sakit Kasih Ibu juga sudah melakukan pelatihan

DAMKAR yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu danbekerjasama

dengan pihah DAMKAR kota Surakarta. Pelaksanaan tanggap darurat ini sudah

sesuai dengan PERMENAKER No. Per 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehataan Kerja.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/X/2004.


Tentang : Persyaratan penyehatan lingkungan Rumah Sakit. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI direktorat Jendral PPM & PLP, 2000. Pedoman


Sanitasi Rumah Sakit Indonesia.

Depkes RI, 1992. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Indonesia.

Pemerintah Negara RI, 2003. Undang Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Bandung: Citra Umbara.

Suma’mur P.K., 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: CV. Haji
Masagung.

http://rskasihibu.com/mutu-pelayanan-dan-keselamatan-pasien/

Anda mungkin juga menyukai