SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Pembimbing I
Nama : Dr. Isna Qadrijati, dr. M.Kes
NIP : 19670130 199603 2 001 ( ………………… )
Pembimbing II
Nama : Haris Setiawan, S.KM., M.Kes
NIP : 19821005 201012 2 002 ( ………………… )
Penguji
Nama : Ipop Sjarifah, Dra., M.Si
NIP : 19560328 198503 2 001 ( ………………… )
Surakarta,
Kepala Program
Tim Skripsi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ii
HALAMAN MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
Alhamdulllahirabbil’alamin…. Alhamdulllahirabbil ‘alamin….
Alhamdulllahirabbil alamin….
Akhirnya aku sampai ke tiik ini,
sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb
Tak henti-hentinya aku mengucap syukur pada_Mu ya Rabb
Serta shalawat dan salam kepada idola ku Rasulullah SAW dan para sahabat yang mulia
Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan
bagi keluargaku tercinta
Ku persembahkan karya mungil ini…
untuk orang tuaku, dosen pembimbingku dan shabat- sahabatku tersayang
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
Rahmat dan Nikmat-Nya, seluruh kesempatan yang telah diberikan kepada
penulis untuk menjalankan penelitian yang berjudul “Pengaruh Relaksasi Mata
terhadap Kelelahan Mata Pekerja yang Terpapar Radiasi Gelombang
Elektromagnetik dari Layar Komputer” Penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Ipop Sjarifah, Dra., M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma 4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta sekaligus sebagai Penguji yang telah memberikan arahan
perbaikan pada laporan hasil penelitian yang disusun penulis.
3. Ibu Dr. Isna Qadrijati, dr., M.Kes., selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan pengarahan.
4. Bapak Haris Setiawan S.KM., M.Kes, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan saran dan masukan yang sangat membangun.
5. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sragen yang telah membantu
terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh penulis.
6. Ayah, Ibu serta Kakak penulis yang jauh dalam jarak namun selalu dekat
dalam doa.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penelitian ini, sehingga
penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan penelitian.
Semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membaca.
vii
DAFTAR ISI
SKRIPSI ................................................................................................................... i
PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
BAB I .......................................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................6
C. Hipotesis .....................................................................................................22
A. Jenis Penelitian............................................................................................23
viii
E. Sampel Penelitian........................................................................................24
BAB IV ..................................................................................................................31
BAB V ...................................................................................................................37
BAB VI ..................................................................................................................41
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan seperti membaca, menulis dan mengetik. Pada saat ini, tercatat 96%
Indonesia memiliki 55% dari 88,1 juta pengguna internet yang menggunakan
dapat menimbulkan dampak seperti ketegangan pada otot mata, nyeri leher
belakang, sakit kepala, pandangan menjadi kabur dan mata kering. Pada tahun
dari layar komputer lebih dari 9 jam kerja, sedangkan keluhan-keluhan umum
tersebut dapat timbul minimal setelah dua jam pertama bekerja. Pada tahun
tersebut. (The Vision Council, 2015; The Vision Council 2016). Secara global,
1
2
Pada saat keluhan mata yang dialami oleh pekerja tidak dicegah
maka dapat timbul hal yang lebih serius seperti kelelahan mata dan penurunan
penglihatan (Parihar et al, 2016). Ketegangan otot dan syaraf mata yang
salah satu tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan taraf kesehatan dan
kehidupan yang layak. Salah satu langkah untuk mencapai hal tersebut dapat
dilakukan per dua puluh menit untuk menurunkan kelelahan mata akibat
paparan radiasi layar komputer (The Vision Council, 2015). Didukung oleh
mata operator komputer dengan waktu istirahat mata, dengan p value sebesar
Indonesia Tbk Unit Sragen ditemukan bahwa 70% pekerja yang menggunakan
komputer mengalami mata kering serta keluhan umum lainnya setelah bekerja
selama 8 jam. Kondisi pekerja yang demikian perlu diwaspadai dan perlu
adanya tindakan pencegahan agar tidak berlanjut ke dampak yang lebih buruk.
3
Hal tersebut yang menjadi latar belakang bagi penulis untuk mengetahui
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan kelelahan mata akibat pemberian relaksasi mata pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
komputer.
2. Tujuan Khusus
yang diberi relaksasi mata dan pekerja yang tidak diberi relaksasi mata.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini berguna dalam mendukung teori Domino bahwa suatu
penyakit akibat kerja dapat terjadi karena faktor pekerja, pekerjaan, kondisi
tidak aman serta adanya interaksi antara pekerja dengan sumber bahaya.
4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
b. Bagi Perusahaan
d. Bagi Peneliti
Terapan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
meliputi sinar gamma, sinar X, sinar ultraviolet (UV), sinar tampak, sinar
a. Radiasi pengion
meliputi sinar alpha (2-5 cm), sinar beta (4-5 cm) dan sinar gamma
(>100 m).
b. Radiasi non-pengion
6
7
dari alat elektronik dan yang paling sering ditemui adalah layar komputer
menjadi lelah dan akibatnya adalah mata menjadi kering atau biasa disebut
dengan dry eye. Mata lelah dan kering dapat diakibatkan oleh mata yang
a. Mata merah
b. Mata gatal
e. Mata lelah
oleh (Das, 2016) menunjukkan bahwa dari 330 siswa tercatat sebanyak
Hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang dilakukan oleh (CounciL.,
Serikat menggunakan perangkat digital selama lebih dari dua jam dan 60%
sebagai berikut :
menjadi kabur.
kering.
Keluhan di atas adalah keluhan umum yang dapat timbul akibat paparan
berikut :
namun juga akan berdampak pada normalitas otot mata. Ketika pekerja
tersebut dalam waktu yang lama ini berarti otot mata pekerja berusaha
inilah yang memicu cepat terjadinya kelelahan otot mata sehingga dapat
mengalami kelelahan pada otot mata atau sering disebut Computer Vision
19% dari yang seharusnya dicapai oleh pekerja. Ketegangan otot dan saraf
akomodasi pada otot siliaris pada usia di atas 50 tahun. Kondisi tersebut
dapat mempercepat kelelahan otot mata (Syaifuddin, 2011). Hal ini sama
seperti yang dinyatakan oleh Guyton dan Hall (2014) bahwa seseorang
(presbiopi).
c. Intensitas penerangan
d. Sikap kerja
5. Anatomi Mata
Mata menerima cahaya yang akan jatuh pada retina kemudian dihantarkan
oleh nervus optikus menuju otak untuk ditafsirkan (Pearce, 2016). Bagian
yang ada pada mata menurut Ilyas (2010) meliputi konjungtiva, sklera,
kornea, uvea, iris, pupil, bilik mata, lensa, koroid, badan kaca atau
vitreous, retina, macula lutea atau bintik kuning, dan saraf optik. Berikut
a. Kornea dan sklera, merupakan lapisan luar mata yang mana kedua
masuknya cahaya.
f. Lensa, berada di belakang iris dan disokong oleh serabut halus yang
disebut zonula, serabut ini terbentang diantara lensa dan korpus siliaris.
14
pertemuan iris dan kornea yang dilapisi oleh jaringan sel dan kolagen
yang disebut dengan jaringan trabekula. Pada sklera di luar jalinan ini,
retina yang bekerja merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik
6. Proses Melihat
dari mata. Huruf-huruf ini ataupun objek lainnya dapat dilihat oleh mata
pupil untuk selanjutnya menuju lensa mata. Setelah melewati lensa, cahaya
15
ditafsirkan.
komputer memiliki jarak pandang yang dekat antara mata dan cahaya yang
timbul dari layar komputer. Proses ini dapat menyebabkan kerja berlebih
pada otot siliaris yang dapat bermanifestasi menjadi kelelahan otot pada
mata. Selain itu, berfokus pada layar komputer juga dapat menurunkan
rangsangan dari saraf parasimpatis dengan begitu mata akan dapat fokus
kepada benda yang dilihat. Semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam
mata maka jumlah impuls parasimpatis juga akan semakin meningkat agar
semacam ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka akan
kelamin, usia, maupun kelainan refraksi pada mata. Kuesioner ini disebut
yang berarti bahwa kuesioner tersebut valid dan reliable untuk dijadikan
Kelelahan otot mata yang timbul karena paparan layar komputer ataupun
a. Pemeriksaan mata
c. Mengurangi kesilauan
keluhan pada mata maupun keluhan umum lainnya. Bazan, di dalam The
yang lama dikarenakan mata yang berfokus pada layar komputer terus-
tetapi hal ini dapat berkurang karena seseorang menatap ke ara layar
komputer sehingga dapat terjadi keluhan mata kering dan terasa seperti
kelelahan umum pada mata dan fisiologi umum pada manusia, hal ini
mata bagian depan dan atas, terdapat 12 saluran yang bermuara pada
mata akan meratakan air mata ke seluruh permukaan bola mata. Proses
Organ mata dilindungi oleh air mata dan kelopak mata. Air
dan lysozim yang dapat mencegah agar tidak terjadi infeksi pada mata.
Adapun fungsi dari kelopak mata adalah untuk menutup mata agar
dalam titik api dengan jarak normal. Di dalam keadaan sepert ini mata
layar komputer dalam beberapa jam per hari kerja, sehingga pekerja
21
B. Kerangka Pemikiran
Radiasi gelombang
elektromagnetik dari
layar komputer
Mata
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
22
C. Hipotesis
Ada perbedaan kelelahan mata akibat pemberian relaksasi mata pada pekerja
A. Jenis Penelitian
2010)
C. Populasi Penelitian
karyawan.
23
24
D. Teknik Sampling
sampling.
E. Sampel Penelitian
1. Usia : 19 - 45 tahun
ridak hadir saat pengambilan data. Populasi yang semula sebanyak 123
Z (1- a/2) = nilai sebaran normal baku, jika Tingkat Kepercayaan (TK) 90%
Z (1-β) = nilai sebaran normal baku, jika power of test 90% = 1,282, 95%
P = (Pc + Pt) / 2
Q =1 - P
F. Desain Penelitian
Inklusi :
1. Jam kerja selama 8 jam
2. Usia 19 - 45 tahun Populasi (N)
3. Terpapar radiasi 123
gelombang elektromag-
netik >4 jam/hari
Ekslusi :
1. Tidak bersedia
Simple Random Populasi (N) menjadi
Sampling 51 responden
2. Tidak hadir saat
pengambilan
data
Sampel (n)
50
Independent T -Test
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
mata.
2. Variabel Terikat
kelelahan mata.
3. Variabel Pengganggu
kerja, cahaya dari layar komputer dan jarak antara mata dengan layar
H. Definisi Operasional
1. Relaksasi Mata
2. Kelelahan Mata
menatap layar komputer minimal 4 jam dengan jam kerja 8 jam per
merah, mata panas atau terasa seperti terbakar, mata lelah, otot mata
dan mata berair. Hal ini berdasarkan kuesioner dengan nilai validitas
I. Instrumen Penelitian
3. Meteran : alat untuk mengukur panjang atau jarak dari satu titik ke titik
yang lain.
1. Tahap persiapan
Sragen.
2. Tahap pelaksanaan
pengambilan data.
3. Tahap penyelesaian
data
BAB IV
HASIL PENELITIAN
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sragen merupakan salah satu
perusahaan dari PT. Japfa, lebih tepatnya perusahaan ini bergerak di bidang
produksi pakan ternak. Lokasi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sragen
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Perusahaan ini resmi berdiri sejak 15 Januari
terdiri dari lahan terbuka seluas 58.099,85 m2 dan luas bangunan 74.940,15 m2.
31
32
Karyawan di perusahaan ini terdiri karyawan tetap sejumlah 289 dan karyawan
borongan sebanyak 142 orang. Proses produksi pakan ternak berjalan selama 24
jam selama lima hari dalam seminggu, yaitu Senin – Jumat. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Personal General Affair (PGA) perusahaan, terdapat 123
dengan satu jam istirahat. Para pekerja berada di dalam ruang kerja yang
didukung dengan fasilitas seperti air conditioner (AC), dan air minum. Satu
B. Analisis Univariat
tabel berikut :
Karakteristik dan
No Kelompok N Min Maks Mean Std.Dev
Variabel
1 Intervensi 25 a. Karakteristik
1) Usia (tahun) 20.00 45.00 34.92 7.79
2) Masa Kerja 0.33 22.00 9.57 7.67
(tahun)
b. Variabel
Kelelahan 15.00 33.00 21.00 5.16
Mata (Skor)
2 Kontrol 25 a. Karakteristik
1) Usia (tahun) 23.00 45.00 33.04 7.12
2) Masa Kerja 2.00 22.00 7.88 7.25
(tahun)
b. Variabel
Kelelahan 15.00 31.00 21.52 4.92
Mata (Skor)
Sumber : Data Primer, Juni 2017.
Tabel diatas menunjukkan bahwa usia dan skor kelelahan mata baik pada
lebih kecil dari nilai rata-rata, dimana data tersebut memiliki persebaran data
yang mendekati homogen. Masa kerja pada kelompok kontrol dan intervensi
Hasil uji normalitas data diatas menunjukkan bahwa usia dan skor kelelahan
mata pada kelompok kontrol serta skor kelelahan mata pada kelompok
C. Analisis Bivariat
Data di atas memperlihatkan bahwa karakteristik usia, masa kerja, serta jenis
2. Variabel Penelitian
13 28 20
14 22 27
15 30 19
16 22 27
17 31 27
18 25 25
19 19 18
20 19 15
21 23 16
22 15 15
23 15 24
24 19 18
25 19 25
Sumber : Data Primer, Juni 2017.
ini terjadi karena perubahan kondisi otot mata. Pada saat menatap layar komputer,
otot mata bekerja fokus pada layar komputer dan mengalami penegangan akibat
pekerja, melihat objek dengan jarak enam meter. Kegiatan merubah jarak pandang
menyebabkan otot mata mengendur dan relaksasi. Mata yang berfokus pada layar
komputer dapat memicu mata kering. Relaksasi mata dilakukan dengan cara
mengedipkan mata selama menatap objek dengan jarak enam meter dapat
membantu meratakan air mata ke seluruh permukaan mata, sehingga mata tetap
terjaga dalam kondisi lembab. Secara statistik pun menunjukkan bahwa ada
mata lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukan relaksasi
kelelahan mata secara signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh Gupta et al (2014)
37
38
dan terbukti bahwa relaksasi mata dapat mengurangi kelelahan mata sebesar
46,5%.
seseorang menatap layar komputer (Singh, 2016 dan Ranasinghe et al, 2016).
Thorud et al (2012) menunjukkan bahwa kelelahan otot mata timbul setelah enam
puluh menit berakomodasi. Kegiatan relaksasi mata dilakukan setiap setelah dua
puluh menit menatap layar komputer. Kegiatan ini sabagai salah satu langkah
tahun dimana pada usia tersebut seseorang secara alami masih memiliki
penglihatan yang berfungsi secara normal. Guyton dan Hall (2014) pun
penurunan daya akomodasi yang kemudian akan mempengaruhi kerja otot mata.
Uji korelasi antara usia dengan kelelahan mata pada kedua kelompok pada
penelitian ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan yaitu p value = 0,177
dan p value = 0,227. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya
yaitu Zainuddin dan Isa (2014), menunjukkan bahwa usia tidak memiliki
Das et al (2016) juga menunjukkan bahwa usia dibawah 45 tahun tidak memiliki
bahwa jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kelelahan
mata, p value = 0,154 dan p value = 0,974. Penelitian ini sejalan dengan dengan
penelitian Zainuddin dan Isa (2014) dengan p value = 0,205. Karakteristik lain
yang melekat pada responden penelitian ini yaitu masa kerja. Adapun hasil uji
korelasi antara masa kerja dengan kelelahan mata pada dua kelompok
value = 0,769. Hasil ini sejalan dengan penelitian Arumugam (2014) yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan
kelelahan mata (p-value = 0,328) serta Zainuddin dan Isa (2014) dengan p value
= 0,664.
pada responden tidak berhubungan secara signifikan dengan kelelahan mata yang
kelompok kontrol memiliki rata-rata skor kelelahan mata sebesar 21.52. Secara
signifikan. Adapun faktor lain yang dapat memicu kelelahan mata sehingga hanya
didapatkan selisih kelelahan mata pada kedua kelompok pekerja sebesar 0.52 atau
2,4% yaitu teknik pelaksanaan relaksasi mata yang kurang tepat, riwayat penyakit
secara medis.
3. Tidak seluruh responden memiliki durasi kerja dan kegiatan yang sama
A. Simpulan
mata.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini
lux.
41
42
komputer.
Atatas, Z. &. (2001). Efek kesehatan radiasi non pengion pada manusia. seminar
keselamaan, kesehatan dan lingkungan .
Bernath, F. P. (2016). Specta of Atoms and Molecules Third Edition. New York :
Oxford University Press.
Das, S. D. (2016). Computer Vision Syndrome and Its Risk Factors Among
Professional College Students of Agartala: A Cross . International Journal
Of Scientific Research Volume : 5 , 27-29.
43
44
ilyas, S. (2010). Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. JAKARTA: Balai Penerbit
FKUI.
Linseley, T. (2011). Electronic Servicing and Repairs Third Edition. USA and
Canada: Taylor and Francis Group.
Walden, A. &. (2014). . Give Your Eyes a Break From Digital Eye Strain. Digital
Eye Strain Coverage Report, 56.
46
Yth.
Bapak/Ibu Responden
Yth.
Bapak/Ibu Responden
(……..….………………) (………………………..)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Parametric Correlations
Korelasi pearson antara Skor kelelahan mata dan usia kelompok Kontrol
Correlations
Skor UsiaKontrol
N 25 25
N 25 25
Nonparametric Correlations
Korelasi Spearman rank untuk Skor Kelelahan mata dengan masakerja kelompok
Kontrol
Correlations
Skor masakerjakontrol
N 25 25
N 25 25
Correlations
jeniskelaminkontr
Skor ol
N 25 25
N 25 25
53
Nonparametric Correlations
Korelasi Spearman rank untuk usia dan Kelelahan Mata
Kelompok Intervensi
Correlations
SkorIntervensi usiaIntervensi
N 25 25
N 25 25
Correlations
usiaIntervensi intervensi_art
N 25 25
N 25 25
Nonparametric Correlations
Correlations
masakerja
SkorIntervensi Intervensicos
N 25 25
N 25 25
54
T-Test
Group Statistics
Kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lampiran 5. Dokumentasi
A2. Apakah tulisan yang Anda lihat pada layar komputer menjadi kabur saat bekerja
menghadap ke layar komputer?
1. Tidak, sama sekali tidak pernah.
2. Ya, setiap 5 jam
3. Ya, setiap 4 jam
4. Ya, setiap 3 jam
5. Ya, setiap 2 jam
6. Ya, setiap 1 jam
A4. Apakah mata Anda merasa lelah ketika bekerja menghadap ke layar komputer ?
1. Tidak pernah 2. Ya, setiap 5 jam 3. Ya, setiap 4 jam
4. Ya, setiap 3 jam 5. Ya, setiap 2 jam 6. Ya, setiap 1 jam
7. Ya, setiap < 1 jam
A9. Apakah mata Anda nyeri ketika bekerja menghadap ke layar komputer ?
4. Selalu, setiap <1 jam 3. Ya, setiap 2 jam
2. Ya, setiap 5 jam 1.Tidak pernah
A17. Apakah mata Anda terasa berat selama Anda bekerja menghadap ke layar
komputer ?
4. Selalu, setiap < 1 jam 3. Ya, setiap 2 jam
2. Ya, setiap 5 jam 1. Tidak pernah
A20. Apakah Anda banyak mengedipkan mata ketika bekerja menghadap ke layar
komputer?
1. Tidak pernah 2. Ya, setiap 5 jam
3. Ya, setiap 2 jam 4. Selalu, setiap < 1 jam
A21. Apakah Anda merasakan sensasi panas atau terbakar pada mata Anda ?
4. Selalu, setiap < 1 jam 3. Ya, setiap 2 jam
2. Ya, setiap 5 jam 1.Tidak pernah
58
A22. Apakah Anda memerlukan usaha untuk menegangkan mata agar fokus pada
suatu objek selama bekerja menghadap ke layar komputer ?
6. Ya, setiap 1 jam
5. Ya, setiap 2 jam
4. Ya, setiap 3 jam
3. Ya, setiap 4 jam
2. Ya, setiap 5 jam
1. Tidak, sama sekali tidak pernah
A28. Apakah Anda merasa mata Anda tidak fokus saat membaca atau menulis pada
layar komputer?
4. Selalu, setiap < 1 jam 3. Ya, setiap 2 jam
2. Ya, setiap 5 jam 1.Tidak pernah
A30. Apakah penglihatan Anda menjadi ganda setelah beberapa jam menghadap ke
layar komputer ?
6 Ya, setiap 1 jam 5. Ya, setiap 2 jam 4. setiap 3 jam
3. Ya, setiap 4 jam 2. Ya, setiap 5 jam 1. Tidak pernah
A33.Pernahkan Anda merasa seperti ada lintasan cahaya yang terlihat setelah Anda
bekerja menghadap ke layar komputer?
1. Tidak pernah 2. Ya, setiap 5 jam 3. Ya, setiap 4 jam
4 Ya, setiap 3 jam 5. Ya, setiap 2 jam 6. Ya, setiap 1 jam
C21. Selama menghadap ke layar komputer, Saya perlu menegangkan mata untuk
dapat melihat jelas.
4. Ya, setiap, < 1 jam 3. Ya, setiap 2 jam
2. Ya, setiap 5 jam 1. Tidak pernah
C23. Disaat Saya bekerja, saya banyak mengedipkan mata karena mata saya terasa
kering.
4. Ya, setiap, < 1 jam 3. Ya, setiap 2 jam
2. Ya, setiap 5 jam 1. Tidak pernah
C24. Setelah lama menghadap ke layar komputer, cahaya terasa masih tampak di
pandangan Saya.
1. Tidak pernah 2. Ya, setiap 5 jam
3. Ya, setiap 2 jam 4. Ya, setiap < 1 jam