NUR ATHIFAH
21906150
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................vi
I. JUDUL PENELITIAN.................................................................................1
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian....................................................................................6
V. KERANGKA KONSEP
A. Jenis Penelitian.........................................................................................31
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian...................................................................31
C. Populasi Dan Sampel................................................................................31
D. Pengumpulan Data...................................................................................34
E. Pengolahan Data.......................................................................................35
F. Analisis Data Univariat............................................................................36
G. Penyajian Data..........................................................................................36
H. Etika Penelitian.........................................................................................36
ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
v
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Penjelasan
Cm : Centimeter
TI : Teknologi Informasi
% : Persen
≥ : Lebih Dari
vi
≤ : Kurang Dari
α : Alfa
± : Kurang Lebih
= : Sama Dengan
(+) : Positif
(-) : Negatif
vii
PROPOSAL PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
MTSN 1 BONE.
KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengakibatkan terjadinya infeksi pada saluran pernapasan dan virus ini dapat
menyebar melalui droplet (percikan air liur) seperti batuk, bersin, atau
menghembuskan nafas oleh orang yang terinfeksi virus Corona. Dan selain
melalui droplet, virus Corona dapat tertular jika seseorang menyentuh benda
yang terkontaminasi oleh virus Corona lalu menyentuh area wajah, maka
1
mengurangi penyebaran virus Corona dengan memberlakukan pembatasan
jarak fisik atau biasa disebut Physical distancing misalnya tidak bepergian ke
warga untuk keluar ataupun masuk ke suatu tempat atau biasa disebut istilah
Dari dampak Lockdown banyak orang tua yang mengeluh terhadap anaknya
yang mengalami kecanduan gadget, telepon genggam atau tablet, hal ini
sangat membahayakan pada anak yang dapat merusak kesehatan, baik fisik
antar pengajar dan pelajar agar proses pembelajaran tidak tertinggal maka
semua level pendidikan di zona apapun selama ada pandemi COVID-19 dan
menggantinya dengan cara pendidikan jarak jauh melalui online atau dalam
2
jaringan (Daring) (Menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia,
2020)
sebuah interaksi antara pengajar dan pelajar yang dibangun dalam jaringan
2020).
teknologi seperti Smathphone yang saat ini sudah banyak digunakan oleh
Negara yang pengguna aktif Smartphone yang masuk kategori terbesar urutan
ke-4 setelah Negara Cina, India, Dan Amerika. Dengan jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa, dari lembaga riset digital marketing
Smartphone di Indonesia akan lebih dari 100 juta orang (KOMINFO, 2015).
lebih, mulai dari resolusi, fitur, hingga komputasi termasuk adanya sistem
3
sarana pembelajaran di mana melalui seseorang dapat mempelajari hal-hal
baru melalui isi atau pesan yang disalurkan. Selain itu juga Smartphone bisa
berbagai macam data baik dalam bentuk huruf, angka dan gambar (Daeng,
Smartphone dalam sehari di Indonesia yaitu paling tinggi 1-3 jam (34,51%)
dan paling rendah penggunaan durasi >10 jam (5,76%) (KOMINFO, 2017).
dan gelombang seperti sinar ultraviolet dan sinar X, dan bila terpapar dalam
seperti nyeri kepala, mata tegang, buram, mata kering, mata iritasi, mata
dirasakan pada leher, pundak dan bagian belakang leher (Amalia, 2018).
dan Putri (2019) dengan membaca secara terus-menerus selama lebih dari 30
menit dapat meningkatkan kejadian faktor risiko Miopia. Pada saat membaca
4
terdapat komponen mata yang dapat mempengaruhi kerja otot mata sehingga
menyebabkan kelelahan pada mata lebih cepat timbulnya Miopia lebih besar
segala dunia yang diperkirakan sebesar 60 juta orang dan dalam setiap tahun
akan terus muncul 1 juta kasus baru (Logaraj, Madhupriya dan Hegde, 2014).
dengan durasi >2 jam sebanyak 75,51% mengalami CVS. CVS terjadi
disebabkan oleh Interaksi antara mata dan layar komputer dan visual display
terminal (VDT) lainnya seperti telepon genggam dan tablet (Valentina dkk.,
2019).
Gejala yang dialami adalah mata kering, mata merah, mata berair, tegang dan
sakit pada mata, penglihatan kabur, penglihatan ganda dan pusing serta gejala
5
lain seperti nyeri otot punggung, kaku leher dan nyeri pada bahu (Insani dan
Wunaini, 2018).
Pelajar MTsN 1 Bone. Salah satu alasan penulis memilih di sekolah MTsN 1
saat ini di masa pandemi di mana pelajar dari sekolah tersebut masih
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
sumber bacaan atau sumber informasi dan referensi bagi pembaca, terkhusus
3. Manfaat Praktis
7
4. Manfaat Bagi Masyarakat
1. Definisi
disebabkan oleh gejala visual yang diakibatkan oleh interaksi tampilan pada
komputer atau akibat lingkungannya. Gejala dari CVS adalah sakit kepala,
pemfokusan mata serta nyeri pada leher dan bahu. Dengan melihat layar
digital tersebut dalam jangka waktu lebih dari dua jam setiap hari akan
2. Etiologi
terminal). Visualisasi obyek pada VDT berbeda dengan obyek pada kertas.
Hal ini disebabkan karena huruf atau obyek pada kertas memiliki kontras dan
batas yang lebih baik dan secara signifikan berbeda dengan latar belakangnya
kelelahan pada mata. Obyek atau huruf pada VDT tidak memiliki kontras
8
yang baik terhadap latar belakangnya, karena bagian pusat obyek memiliki
intensitas cahaya yang lebih tinggi dibandingkan bagian tepinya. Selain itu
(Amalia, 2018).
3. Patofisiologi
Mekanisme fokus pada mata manusia tidak sama dengan teks cetak dan
unit tampilan visual, yang dapat memberikan respon dengan cara yang
berbeda. Bahan bacaan pada teks cetak dan tampilan visual komputer
pelebaran celah palpebra saat membaca. Setiap huruf yang dicetak terdiri dari
huruf unit tampilan visual terdiri dari piksel yang merupakan hasil dari sinar
Karakter dari layar tampilan visual terdiri dari titik-titik kecil yang disebut
piksel. Setiap piksel mengalami terang pada tengahnya dan buram pada tepi
dibandingkan dengan huruf pada kertas tepi yang tajam, sehingga membuat
mata sangat sulit untuk mempertahankan fokus pada piksel. Mata akan
Alemayehu, 2019)
9
4. Faktor Risiko
a. Faktor individual
1) Usia
dengan adanya kondisi yang mengalami penurunan daya tahan tubuh dan
2016).
2) Jenis kelamin
(Valentina dkk., 2019). Memilki risiko tinggi pada wanita disebabkan karena
seiring dengan bertambahnya usia pada lapisan Tear Film lebih cepat menipis
2019).
3) Durasi penggunaan
penggunaan selama 4 jam dalam sehari dan beristirahat kurang dari 15 menit
menggunakan komputer lebih dari dua jam secara terus menerus tanpa jeda
10
akan berisiko untuk terkena CVS, akibat lelahnya otot-otot siliaris karena
4) Penggunaan kacamata
mengatur fokus mata atau koordinasi mata yang tidak dapat dikoreksi dengan
kacamata refraksi atau lensa kontak. Dari kedua alat bantu penglihatan
tersebut dapat memperparah gejala CVS karena tidak mendukung fungsi kerja
pada mata dan meningkatkan gejala CVS. dari Hasil yang didapatkan pada
5) Jarak pandang
dan terbentuk bayangan yang jatuh tepat di retina dan Mekanisme tersebut
menyebabkan objek yang terlihat menjadi jelas . Bahwa semakin jauh jarak
pandang mata terhadap layar komputer (90-100 cm) gejala yang muncul
memfokuskan mata menjadi lambat, mata kering dan iritasi serta mengalami
11
sakit kepala akan semakin lama semakin berkurang gejala CVS. Untuk
Idealnya jarak penglihatan mata terhadap layar adalah sebesar 20-40 inchi
pandang aman dapat menggunakan ponsel dengan jarak 30cm dari mata ke
6) Riwayat obat-obatan
mata kering secara langsung melalui efek inflamasi pada kelenjar sekretoris,
atau secara tidak langsung melalui penurunan produksi air mata, mengganggu
input nervus dalam refleks sekresi air mata, dan begitupun juga pada obat anti
7) Riwayat penyakit
Ada Beberapa penyakit yang dapat mengurangi sekresi air mata yang
b. Faktor lingkungan
12
antara layar pengguna VDT (Visual Display Terminal) dengan cahaya
5. Gejala
a. Gejala astenopia
Gejala Astenopia terdiri dari mata lelah, mata tegang, mata terasa sakit,
lensa kontak.
c. Gejala visual
13
d. Gejala ekstraokuler
Gejala ekstraokuler terdiri dari nyeri bahu, nyeri leher, dan nyeri pada
punggung.
1. Smartphone
a. Definisi
Berawal dari Ponsel merupakan salah satu yang paling banyak digunakan
masyarakat saat ini, perkembangannya pun sangat pesat, serta fungsinya terus
komputer yang dijalankan oleh sistem operasi yang mengontrol sistem dan
fasilitas telepon maupun data atau internet secara bersamaan, ini yang sangat
14
b. Dampak smartphone
1) Dampak positif
a) Mempermudah komunikasi
Komunikasi antar guru, pelajar dan orang tua dapat berjalan dengan lebih
b) Media hiburan
c) Meningkatkan pengetahuan
15
f) Mempertajam kemampuan mengingat murid
stopwatch, kalender, alarm, perekam, google drive, office dan banyak lagi
dokumen atau tugas mereka. Mengatur waktu belajar mereka bisa lebih tepat
waktu dalam belajar dan mengatur skala prioritas dalam mengerjakan tugas-
terbaik dalam belajar dan meningkatkan berbagai aspek dalam hidup mereka
2) Dampak negatif
Smartphone dapat membuat pelajar kecanduan yang tidak bisa lepas dari
telepon pintar mereka mulai dari bangun hingga sampai kembali mau tidur.
16
c) Kurangnya interaksi sosial dikehidupan nyata
lebih cuek dan kurang berempati dengan apa yang terjadi dengan sekitar
membagikan cerita mereka disana, mulai dari foto berlibur, kuliner, berita-
berita bahagia lainnya. Hal ini dapat meningkatkan level kecemasan dan
depresi bagi orang lain yang tidak memiliki kesempatan untuk merasakan
sosial.
17
h) Mengganggu kesehatan
Smartphone dapat mengakibatkan daya tangkap otak dan daya ingat pada
menggunakan mesin pencari untuk setiap apa pun yang tidak mereka tahu.
Otak tidak dilatih untuk berpikir jika mengandalkan smartphone secara terus
j) Tindakan kecurangan
murid yang malas belajar akibat terlalu asyik bermain dengan smartphone
Adapun juga dampak negatif dari segi aspek kesehatan lainnya, Untuk
18
menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti terjadi gangguan pada mata
2. Pembelajaran Online
a. Definisi
jaringan internet yang dapat membantu dalam proses belajar dan pemberian
(Pratiwi, 2021).
19
berlangsungnya pembelajaran berbasis E-Learning atau Online (Dwi dkk.,
2020).
1) Dampak positif
berbagai sumber dan materi pelajaran. Terutama pada siswa yang sudah
disediakan website platform belajar seperti kelas pintar, zenius, quipper dan
lain sebagainya.
c) Belajar dari rumah orang tua berperan sebagai pendidik yang utama
Seperti yang kita ketahui bahwa orang tua memilki kesibukan tertentu
belajar yang semestinya pendidikan bukan hanya guru yang dapat melakukan
hal tersebut di mana orang tua dapat juga untuk mempertanggung jawabkan
bersama dalam mendidik anak. Tetapi di masa pandemi orang tua menjadi
sebagai pendidik utama yang mampu bekerja sama dengan guru dan
20
pemerintah, sehingga tujuan pembelajaran online dapat tercapai secara
efektif.
2) Dampak negatif
a) Peserta didik merasa terbebani oleh tugas yang diberikan oleh pendidik
terbebani dengan tugas yang diberikan. Bukan hanya siswa yang terbebani
namun orang tua ikut terbebani juga karena harus memantau dan mengajari
aspek kognitif semata, yang seharusnya adalah guru harus lebih menekankan
didik
oleh gurunya yang berupa tugas kelompok, namun siswa mengambil dalam
yang disamping itu juga untuk melakukan bepergian diluar rumah untuk
diberikan tugas individu kepada peserta didik untuk bisa tetap di rumah
21
didik yang menganggap bahwa tugas kelompok harus berkumpul secara tatap
muka dan hal tersebut belum bisa dilakukan di masa pandemi COVID-19.
conference sebagai kelas virtual, tanpa disadari jika terlalu lama dilakukan
video conference dapat menyebabkan kerusakan pada mata Jika dari jam
mengikuti kelas virtual itu terhitung kurang lebih antara 4-5 jam. Pengaturan
Belajar dari rumah tanpa guru meskipun ada orang tua yang mengajar
ditambah dengan berbagai sumber belum tentu membuat peserta didik paham
terhadap materi dan tugas yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu peran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata Durasi adalah lamanya
22
khususnya gangguan pada mata. Studi terdahulu menunjukkan bahwa
Musculoskeletal Disorder pada bahu, lengan, tangan dan sakit kepala. Selain
dari itu, mata yang terus-menerus untuk melihat Visual Display Terminal
Ocular seperti mata terasa gatal, berair, kering dan mata sakit. Gejala Visual
yaitu mata kabur, gejala sistemik mengalami sakit kepala, Shoulder Pain,
Neck Pain, dan Back Pain (Fathimahhayati, Pawitra dan Tambunan, 2020).
sehingga dalam penggunaan yang tidak tepat atau secara berlebihan dapat
Adapun waktu durasi yang baik penggunaan durasi yang tepat yaitu pada
smartphone. Bayi usia antara 1-2 tahun sudah dapat diperkenalkan akan tetapi
tidak boleh lebih dari 1 jam dalam sehari. Anak usia 6 tahun boleh
kemuadian pada usia >6 tahun keatas boleh menggunakan hanya untuk
program yang aman di usianya serta penggunaan gadget tidak lebih dari 3 jam
berbagai aspek, salah satunya aspek pendidikan. Sesuai dengan Surat Edaran
23
MENDIKBUD pada tanggal 17 Maret 2020, semua instansi pendidikan
meningkat, lebih banyak aktivitas duduk daripada berdiri dan lebih banyak
keluhan fisik, Musculoskeletal Disorder pada pinggang, leher bagian atas dan
leher bagian bawah dengan keluhan tingkat rasa sakit yang dialami oleh
mengalami keluhan pada Visual Fatigue terutama sakit kepala, mata sakit,
mata kering karena rata-rata penggunaan Smartphone adalah 8,3 jam per hari.
pandangan dari layar setiap 20 menit untuk menatap objek yang berjarak jauh
(sekitar 20 kaki atau 6 meter) selama 20 detik. Dua puluh detik merupakan
24
C. Sintesa Hasil Penelitian Sebelumnya
Tabel 1
Sintesa hasil penelitian sebelumnya
Judul Jenis Populasi
No hasil
penelitian penelitian dan sampel
1. Gambaran Penelitian Populasi Didapatkan lebih
faktor risiko ini pada banyak responden
individual mengguna penelitian berjenis kelamin lelaki
terhadap kan tersebut dari (70,7%), menggunakan
kejadian metode mahasiswa komputer dengan jarak
Computer deskriptif fakultas pandang ≥ 50 cm
vision kuantitatif teknik (56,1%), melihat
syndrome pada dengan jurusan komputer yang
mahasiswa pendekata teknologi posisinya berada lebih
jurusan n cros informasi rendah dari posisi mata
teknologi sectional universitas (60,2%), bekerja di
informasi (Potong udayana depan komputer > 4
universitas lintang) dengan jam dalam sehari
udayana tahun sampel (82,1%), beristirahat
2015 penelitian selama ≥ 15 menit
sebanyak setelah menggunakan
Kenny 123 komputer (62,6%),
Darmaliputra mahasiswa, tidak menggunakan
Dan Made dengan kacamata saat bekerja
Dharmadi teknik di depan komputer
2019 pengambila (71,5%), serta kejadian
n sampel CVS pada responden
menggunak sebesar 74%.
an Simple
Random Kemudian untuk
Sampling. keluhan CVS dengan
jumlah terbanyak
adalah mata lelah
(91,1%) sedangkan
paling sedikit
responden mengeluhkan
adanya penglihatan
ganda (19,5%).
Kecenderungan
kejadian CVS
berdasarkan faktor
risiko bahwa kejadian
CVS lebih sering
ditemukan pada
25
responden perempuan
(83,3%) Adanya
kecenderungan tersebut
disebabkan karena
seiring bertambahnya
usia, lapisan tear film
pada wanita lebih cepat
menipis. Penipisan ini
akan memudahkan mata
menjadi kering. jarak
pandang < 50 cm
(79,6%) disebabkan
mata melakukan
akomodasi untuk
memfokuskan agar
cahaya tepat jatuh di
retina sehingga objek
terlihat jelas.
Akomodasi yang
berlangsung terus-
menerus akan
menyebabkan otot
siliaris kelelahan dan
menimbulkan keluhan
penglihatan. Sudut
pandang lebih rendah
(77%), durasi bekerja di
depan komputer > 4
jam (78,2%) berisiko
untuk terkena CVS,
akibat lelahnya otot-
otot siliaris karena
berakomodasi secara
terus-menerus, durasi
istirahat < 15 menit
(78,3%), dan
menggunakan kacamata
(82,9%) Hal ini
disebabkan karena
penggunaan kacamata
tidak dibuat khusus
untuk melihat tampilan
komputer.
(Darmaliputra dan
Dharmadi, 2019)
26
2. Faktor-Faktor Penelitian Populasi Durasi penggunaan
Yang tersebut pada smartphone dalam
Berhubungan mengguna penelitian penelitian ini adalah
Dengan kan jenis tersebut jangka waktu responden
Computer penelitian adalah menggunakan
Vision analitik karyawan smartphone dalam satu
Syndrome kuantitatif yang hari. Hasil analisis pada
(CVS) Pada dengan terdaftar di tabel di atas
Karyawan Pt. desain PT. menunjukkan bahwa
Depoteknik cross Depoteknik nilai p-value sebesar
Duta Perkasa sectional Duta 0,000 yang di mana
Tahun 2020 Perkakas berarti terdapat
yang hubungan signifikan
Muhammad menggunak antara durasi
Bilal Ibnu an penggunaan smartphone
Maeda, Azizah komputer dengan CVS.
Musliha Fitri, dalam
Rizki Amalia pekerjaanny (Maeda, Fitri dan
2020 a. Melalui Amalia, 2020)
teknik total
sampling,
didapatkan
jumlah
sampel
sebanyak 50
orang.
3. Hubungan Jenis Populasi Berdasarkan hasil uji
Lama penelitian dalam statistic dengan
Penggunaan yang penelitian menggunakan uji Chi
Komputer digunakan tersebut Square menunjukkan
Dengan pada seluruh bahwa p.value (0,004)
Kejadian penelitian pegawai < α (0,05), yang berarti
Computer ini yaitu kantor BPJS ada hubungan lama
Vision penelitian Kesehatan penggunaan komputer
Syndrome kuantitatif di Rumah dengan kejadian
Pada Pegawai dengan Sakit computer vision
Kantor Di pendekata Grandmed syndrome Pada Pegawai
Rumah Sakit n survey Lubuk kantor BPJS Kesehatan
Grandmed analitik, Pakam yang di Rumah Sakit
Lubuk Pakam mengguna berjumlah Grandmed.
kan desain 36 orang.
Irmayani, penelitian Pengambila
Beny Irawan, yaitu n sampel
Anggi Isnani cross dengan
Parinduri, sectional menggunak
Atika Sari an tekhnik
27
Lubis 2020. Total
sampling
yaitu
seluruh
populasi
dijadikan
sampel.
(Irmayani dkk., 2020)
4. Computer Jenis Sebanyak Frekuensi keseluruhan
Vision Penelitian 343 siswa CVS ditemukan 98,7%.
Syndrome Yang terdaftar Dua puluh sembilan
(CVS) dan Digunakan dalam persen siswa
faktor risiko Adalah penelitian mengalami keluhan
terkait antara Studi tersebut. ekstra okular dan 71%
mahasiswa Cross Analisis memiliki gejala okular.
kedokteran Sectional akhir Gejala CVS lebih
sarjana di Deskriptif dijalankan umum diamati di antara
tengah-tengah pada 326 yang menggunakan
Covid-19 mahasiswa desktop atau laptop
kedokteran dengan panjang kurang
Khola Noreen, sarjana. dari lengan (p = 0,001).
Kashif Ali, Wanita Jarak <12 inci dari
Kausar Aftab, adalah 228 ponsel ditemukan
Muhammad (69%) dan dikaitkan dengan iritasi
Umar 2021. 98 (30%) mata dan nyeri bahu
adalah laki- leher (p = 0,001).
laki. Frekuensi istirahat lebih
dari 60 menit
ditemukan secara
signifikan terkait
dengan iritasi mata (p =
0,002) dan sensitivitas
berkedip dan cahaya
yang berlebihan (p =
0,001). Masalah
kesehatan yang terkait
dengan penggunaan
berlebihan perangkat
digital sangat tinggi
selama pandemi Covid-
19. Gejala CVS secara
signifikan dikaitkan
dengan jarak dari
perangkat digital dan
interval istirahat yang
kurang.
28
(Noreen dkk., 2021)
5. Prevalensi dan Jenis Populasi Ada peningkatan yang
faktor risiko penelitian sebanyak signifikan dalam durasi
penilaian digunakan 261 orang rata-rata penggunaan
ketegangan adalah tua atau perangkat digital
mata digital di analisis wali selama era COVID-19
antara anak- studi cross menanggapi (3,9 ± 1,9 jam)
anak sectional kuesioner dibandingkan dengan
menggunakan yang dalam era pra-covid (1,9 ± 1,1
e-learning berbasis waktu yang jam, p = <0,0001). Di
online selama kuesioner ditentukan. era covid, 36,9% dari
pandemi Dari jumlah Anak-anak
COVID-19: tersebut, menggunakan
ketegangan yang perangkat digital
mata digital di termasuk dengan waktu >5 jam
antara anak- dalam dibandingkan dengan
anak (studi analisis 1,8% anak-anak di
meja-1) studi hadapan era COVID-
penelitian 19. Dalam penelitian
Amit Mohan, tersebut 217 tersebut, 96,3% anak-
Pradhnya Sen, peserta anak menghadiri kelas
Chintan Shah, yang online, di mana 49,8%
Elesh Jain, memberikan dari mereka menghadiri
Swapnil Jain tanggapan kelas online selama >2
2021. lengkap jam per hari. Ada
untuk peningkatan prevalensi
survei. DES (Digital eye strain)
di antara anak-anak di
era pandemi. Orang tua
harus
mempertimbangkan
durasi, jenis dan jarak
penggunaan perangkat
digital untuk
menghindari gejala
DES pada anak-anak.
29
V. KERANGKA KONSEP
durasi lama yang menangkap berkas cahaya dipantulkan dari sebuah benda
tersebut.
tersebarnya virus Corona. Hal ini berlaku juga khususnya di dunia pendidikan
jarak jauh terhadap peserta didik selama masa pandemi COVID-19, yang
apabila dilakukan dalam waktu yang lama akan berdampak juga bagi
kesehatan terutama pada mata tanpa diselingi waktu jeda istirahat akan
berisiko terjadinya CVS, belum lagi ketika di luar dari pembelajaran online
30
hiburan juga yang tanpa memerhatikan jeda istirahat menatap layar
Smartphone. Dari gangguan pada mata salah satu penyakitnya yaitu kejadian
mata lelah, mata terasa tegang, mata kering, mata terasa berair, mengalami
penglihatan, mata terasa sakit, penglihatan ganda, nyeri kepala, nyeri leher,
nyeri bahu, dan nyeri punggung yang disebabkan oleh layar media elektronik
Berdasarkan dari landasan teori yang telah diuraikan dan dijelaskan pada
tinjauan pustaka, maka dapat digambarkan suatu model antara variabel yang
a. Definisi operasional
31
b. Kriteria objektif
a. Definisi operasional
gejala gangguan pada mata berupa mata lelah, mata tegang, mata kering, mata
b. Kriteria objektif
Kejadian CVS dinilai apabila ditemukan satu atau lebih dari gejala yang
A. Jenis Penelitian
32
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pelajar MTsN 1 Bone yang
berjumlah 1.289 orang yang memiliki jumlah 38 kelas diantaranya dari kelas
VII memiliki 11 kelas terdapat 356 pelajar, kemudian untuk kelas VIII
memiliki juga 11 kelas yang terdapat 347 pelajar, dan untuk kelas IX
memiliki 16 kelas dengan 586 pelajar. Data tersebut didapatkan dari hasil
tahun 2020.
2. Sampel
N
n= 2
1+ N (d )
33
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Penyelesaian:
N
n= 2
1+ N (d )
1.289
n=
1+ 1.289¿ ¿
1.289
n=
1+ 1.289¿ ¿
1.289
n=
1+ 3,2225
Populasi
Kelas IX dengan 139 pelajar perwakilan
populasi 586 pelajar dari kelas IX
Strata Sampel
34
a. Populasi 1289 orang yang merupakan pelajar MTsN 1 Bone
b. Dari populasi tersebut terdapat kelas VII memiliki 356 pelajar dari 11 kelas,
kelas VIII memiliki 347 pelajar dari 11 kelas dan kelas IX memiliki 586
Ni
ni = Xn
N
356
1) Kelas VII ni = x 305=84,2 dibulatkan 84 pelajar yang merupakan
1289
perwakilan sampel dari kelas tersebut, dan kemudian untuk sampel pada tiap
tiap kelas
347
2) Kelas VIII ni = x 305=82,1 dibulatkan 82 pelajar untuk perwakilan dari
1289
35
586
3) Kelas IX ni = x 305=138,6 dibulatkan 139 yang merupakan perwakilan
1289
sampel dari kelas tersebut, setelah itu untuk perwakilan pada tiap kelas yaitu
139 : 16 = 8,6 dan dibulatkan menjadi 9 merupakan perwakilan dari tiap kelas
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data primer
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sekolah MTsN 1 Bone
peneliti terlebih dahulu melakukan perkenalan diri melalui zoom meeting agar
karena itu tempat perencanaan penelitian belum dapat dilakukan tatap muka
36
3. Instrument Pengumpulan Data
menggunakan Google Form dan dijawab oleh responden sesuai jawaban yang
E. Pengolahan Data
1. Penyunting (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
terhadap data yang terdiri dari atas beberapa kategori. Pemberian kode sangat
dalam master tabel atau data base komputer. Kemudian membuat distribusi
4. Pembersihan (Cleaning)
37
F. Analisis Data
Analisis Univariat
variabel yang diteliti tersebut apakah dapat digunakan untuk analisis lebih
G. Penyajian Data
H. Etika Penelitian
38
Informed Consent agar mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta
mengetahui dampak yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data.
lembar persetujuan, dan jika tidak diizinkan dan tidak bersedia maka peneliti
alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan oleh peneliti merupakan cara untuk menjaga
3. Kerahasiaan (Confidentialy)
39
DAFTAR PUSTAKA
40
agar tidak ketergantungan.
https://www.kemkes.go.id/article/print/18070600008/bijak-gunakan-
smartphone-agar-tidak-ketergantungan.html
KOMINFO. (2015). Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia.
https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-
digital-asia/0/sorotan_media
KOMINFO. (2017). Individu memiliki Smarphone. In Survey Penggunaan TIK
2017 (hal. 18–19). Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika
dan Informasi dan Komunikasi Publik, Badan Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia.
Logaraj, M., Madhupriya, V., dan Hegde, S. (2014). Computer vision syndrome
and associated factors among medical and engineering students in Chennai.
Annals of Medical and Health Sciences Research, 4(2), 179.
https://doi.org/10.4103/2141-9248.129028
Maeda, M. B. I., Fitri, A. M., dan Amalia, R. (2020). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan Computer vision syndrome (CVS) pada karyawan
PT.Depoteknik duta perkasa. Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat 2020,
223–239.
Menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia. (2020). Surat edaran
pembelajaran daring dan bekerja dari rumah dalam rangka mencegah
peneybaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Mohan, A., Sen, P., Shah, C., Jain, E., dan Jain, S. (2020). Symposium Recent
advances and challenges in the management of retinoblastoma Globe -
saving Treatments. Indian Journal of Ophthalmology, 17(1), 1.
https://doi.org/10.4103/ijo.IJO
Monaliza, Karim, D., dan Damanik, S. rahmalia hairani. (2018). Faktor-faktor
yang berhubungan dengan keluhan computer vison syndrome pada
mahasiswa keperawatan universitas Riau. JOM FKp, 5(2), 141–146.
Muallima, N., Febriza, A., dan Putri, R. K. (2019). HUBUNGAN
PENGGUNAAN GADGET DENGAN PENURUNAN TAJAM Infeksi
Gadget tidak hanya sekedar dijadikan media hiburan semata tapi dengan
aplikasi yang terus diperbaharui gadget wajib digunakan oleh orang-orang
yang memiliki kepentingan bisnis , ataupun pengerjaan. Jurnal ilmiah
kesehatan iqra, 7, 79–85.
Munandar, A., dan Khairani. (2016). Gambaran Penglihatan Lanjut Usia di Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keperawatan, 1(1), 1–9.
Mussa, A. (2016). Computer vision syndrome. Insight (American Society of
41
Ophthalmic Registered Nurses), 38(4), 23.
https://doi.org/10.15406/aovs.2016.04.00110
Noreen, K., Ali, K., Aftab, K., dan Umar, M. (2021). Computer Vision Syndrome
(CVS) and its Associated Risk Factors among Undergraduate Medical
Students in Midst of COVID-19. Pakistan Journal of Ophthalmology, 37(1),
102–108.
Panambuhan, J., Rumampuk, J., dan Moningka, M. E. W. (2019). Hubungan
Penggunaan Smartphone dengan Ketajaman Penglihatan Pada Mahasiswa
Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2015.
Jurnal Medik dan Rehabilitasi, 1(3), 1–6.
Pratiwi, R. A. (2021). Penerapan metode ceramah dan diskusi selama
pembelajaran online. 1–8. https://doi.org/10.31219/osf.io/wdm9e
Rohayani, F. (2020). Menjawab Problematika Yang Dihadapi Anak Usia Dini di
Masa. Qawwam, 14(1), 29–50.
https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2310
Sari, F. T. A., dan Himayani, R. (2018). Faktor Risiko Terjadinya Computer
Vision Syndrome. Majority, 7(28), 278–282.
Sari, R. P., Tusyantari, N. B., dan Suswandari, M. (2021). Dampak Pembelajaran
Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama Covid-19. Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 2(1), 11. https://doi.org/https://doi.org/10.37478/jpm.v2i1.732
Satgas penanganan COVID-19. (2021). Data COVID-19.
https://www.covid19.go.id/
Satrianawaty, L. D., Sumarno, T. M., dan Prabowo, S. (2019). Hang tuah medical
journal. Hang Tuah Medical Journal, 17(1), 35–46.
Sudarsana, I. K., Lestari, N. G. A. M. Y., Wijaya, I. K. W. B., Krisdayanthi, A.,
Andayani, K. Y., Trisnadewi, K., Muliani, N. M., Dewi, N. P. S., Suparya, I.
K., Gunawan, I. G. D., Kusumawati, N. A., Purandina, I. P. Y., Sutriyanti, N.
K., Sudiani, N. N., Adnyani, N. W., Iragraha, S. M. F., Winaya, I. M. A.,
Siswadi, G. A., dan Aryana, I. M. P. (2020). Pembelajaran daring di masa
Pandemi COVID-19. In K. aria prima Dewi PF & J. Simarmata (Ed.),
COVID-19 Perspektif Pendidikan (1 ed., Nomor October, hal. 35–53).
Yayasan Kita Menulis.
Sulsel Tanggap COVID-19. (2021). Sulsel Tanggap COVID-19.
https://covid19.sulselprov.go.id/
Valentina, D. C. damiri, Yusran, M., Wahyudo, R., dan Himayani, R. (2019).
Faktor risiko sindrom penglihatan komputer pada mahasiswa jurusan ilmu
komputer fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas
lampung. JIMKI, 7(2), 29–37.
42
WHO. (2020). COVID-19. Penyakit Virus Corona. https://www.who.int/health-
topics/coronavirus#tab=tab_1
Yayasan bangun kecerdasan bangsa. (2019). Dampak Positif dan Negatif
Smartphone dalam Dunia Pendidikan. https://ybkb.or.id/dampak-positif-dan-
negatif-smartphone-di-dunia-pendidikan/#:~:text=Dampak positif dari
penggunaan smartphone,mengatur waktu mereka dalam belajar.
43
Lampiran I
Dengan hormat,
(NUR ATHIFAH)
44
Lampiran II
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, bersedia untuk ikut berpartisipasi
NIM : 21906150
Bone”
Watampone, 2021
Responden
(…………………………………)
45
Lampiran III
KUESIONER PENELITIAN
pandemi COVID-19 dan Kejadian Computer Vision Syndrome pada pelajar MTsN
1 Bone
A. Data demografi
Kelas : Umur :
B. Petunjuk pengisian :
3. Beri Jawaban yang telah disediakan dengan memilih salah satu poin serta
sesuai
C. Informasi penggunaan
Smartphone/laptop?
a. Ya
b. Tidak
46
2. Apakah ada pencahayaan di tempat anda saat menggunakan
Smartphone/laptop?
a. Ada
b. Tidak ada
a. Ya
b. Tidak
d. Tidak ada
/laptop?
a. < 30 cm
b. ≥ 30 cm
47
D. Variabel penggunaan Smartphone saat pembelajaran online
a. Rumah sendiri
b. Rumah keluarga/teman
c. Di luar dari rumah (Jika pilihan jawaban ini silahkan lanjutkan ke soal
No.3)
a. Ruang tamu
b. Kamar
c. Ruang makan
d. Ruang dapur
jeda istirahat)
Jawab :
a. Ya
b. Tidak
a. 2-4 kali
b. 5-7 kali
48
c. Sekali seminggu
menggunakan Smarthphone/laptop?
49
E. Variabel penggunaan Smartphone diluar dari pembelajaran online
a. Rumah sendiri
b. Rumah keluarga/teman
c. Di luar dari rumah ( Jika pilihan jawaban ini silahkan lanjutkan ke soal
No.3)
a. Ruang tamu
b. Kamar
c. Ruang makan
d. Ruang dapur
Jawab:
pembelajaran online?
a. Medsos
b. Youtube
c. Game
d. Browsing
e. Lainnya (sebutkan)
50
5. Apakah setelah melihat layar selama 2 jam, melakukan istirahat 15 menit
a. Ya
b. Tidak
tahun 2020.
51